Episode 6. Balapan Liar

Matahari mulai condong ke barat ketika Kaesang meninggalkan sekolah, mobilnya meluncur meninggalkan halaman. Sesampainya di rumah, pemandangan tak biasa menyambutnya: pintu depan terbuka lebar. Rasa penasaran menggerogoti, Kaesang segera memarkir mobil dan melangkah masuk.

Di ruang tamu, ia mendapati sang mama tengah berbincang hangat dengan beberapa temannya, suasana akrab dan penuh tawa menyelimuti ruangan.

Tanpa menghiraukan mereka, Kaesang bergegas meninggalkan ruangan, melangkah menuju kamarnya. Kaki-kaki jenjangnya baru saja akan menaiki tangga, tiba-tiba suara seorang teman mamanya memanggil namanya.

"Eh, Kae, kamu pulang?" sapa teman mamanya. Kaesang pun menghentikan langkahnya dan menoleh.

Kaesang mengangguk singkat, tanpa ekspresi. "Iya," gumamnya, lalu berbalik hendak kembali ke kamar.

Tapi, teman mamanya itu kembali bersuara. "Zora, anak Lo, ehm Kaesang gue kira kalo sekolah di luar negeri ya makanya Lo nggak pernah ceritain soal dia sama kita. Ternyata dia sekolah di indo," sahut temannya.

"Eh, hooh ya. Dari dulu Zora selalu bahas soal Lingga. Apa-apa Lingga. Nggak pernah Zora ngebahas soal Kaesang sama kita," sahut temannya yang lain.

Kalingga Hendry Permana, yang akrab disapa Lingga, adalah adik dari Kaesang dan tengah menuntut ilmu di London.

Zora terpaku di tempatnya, seakan terjebak dalam lautan es. Tak sepatah kata pun terucap dari bibirnya, matanya tertuju pada Kaesang yang hanya menatap tanpa ekspresi kearahnya.

Kaesang berbalik, langkahnya ringan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia tak menghiraukan Zora dan teman-temannya yang masih asyik berbincang di bawah.

"Ra, Kaesang ganteng ya, bisa nih dia di jodohin sama anak gue. Dia masih singel loh, belum punya pacar." Teman-temannya berusaha mengajak Zora bicara, tapi Zora yang tidak tenang setelah melihat Kaesang pulang dan mendengar semua ucapan teman-temannya segera bangkit berdiri dari tempat duduknya.

"Ehm, guys. Gue ke atas bentar ya, mau nyuruh Kaesang makan. Kalian minum dulu, nanti gue balik." Zora beranjak dari tempatnya, langkahnya menuju kamar Kaesang di lantai atas.

Sesampainya di depan pintu, ia menekan bel dan mengetuknya pelan. "Kae? Kaesang?" panggilnya, namun tak ada sahutan dari balik pintu.

"Kae, makan dulu yuk, tadi mama udah nyuruh bibik buat masak makanan kesukaan kamu. Yuk makan dulu," ajak Zora sambil mengetuk pintu kamar Kaesang. Tapi, Kaesang tidak juga membuka pintunya.

"Kae," panggil Zora.

Akhirnya, pintu kamar Kaesang terbuka, memperlihatkan dirinya dengan tatapan datar yang tertuju pada sang mama. Seolah tak peduli dengan apa yang terjadi di luar.

"Nggak laper." Kaesang hendak menutup pintu kamarnya, namun Zora menahannya dengan tangan.

"Kae, ayo makan dulu, Mama juga belum makan loh, Kita makan bareng-bareng yuk, Sayang. Tadi mama udah masak banyak, sayang loh kalau nggak dimakan." Zora terus membujuk Kaesang dengan kata-kata manisnya. Tapi Kaesang yang memang tidak lapar terus juga menolak.

"Aku nggak laper. Udah, Mama makan aja tuh sama teman-teman Mama nggak usah nyuruh-nyuruh aku. Aku mau istirahat, capek!" Setelah mengatakan itu Kaesang benar-benar menutup pintu kamarnya dengan sedikit lebih keras.

Dengan langkah pelan, ia mendekati ranjang dan membiarkan tubuhnya terlentang di atasnya.

Zora masih terpaku, matanya menerawang ke arah pintu kamar Kaesang. Dia menduga jika Kaesang pasti tersinggung dengan ucapan teman-temannya tadi.

"Meskipun Kaesang itu dingin dan selalu cuek, tapi dia nggak pernah nolak kalau aku minta dia buat makan. Tapi sekarang dia nolak dan kelihatan marah. Apa dia tersinggung sama ucapan teman-teman tadi ya? 

Tapi kan aku ada alasannya kenapa aku selalu membicarakan Lingga daripada Kaesang. Hhh," Zora akhirnya beranjak, melangkah turun menuju ruang tamu tempat teman-temannya duduk.

Di kamarnya, Kaesang sedang duduk di tepi ranjang. Matanya tertuju pada laci kecil di samping kasur. Dengan gerakan pelan, ia membukanya, meraih dompetnya, lalu mengambil sebuah black card dari dalamnya.

Kartu besar itu, dengan segudang cuan di dalamnya, masih tersimpan rapi, belum pernah tersentuh. Kaesang tidak pernah membeli apapun karena semuanya sudah dicukupi oleh sang ayah. Bahkan Indra pernah mengatakan ini kepada Kaesang,

"Nanti kamu nggak usah kerja ya, Kae. Semua uang dan kebutuhan kamu pasti papa penuhi. Kamu tinggal duduk manis aja di rumah, temenin mama kamu. Soal uang biar papa yang kerja. Kamu nggak usah." 

Gokil kan? Tapi memang benar papanya pernah mengatakan itu kepada Kaesang dan juga Zora, istrinya. Dia menganggap jika uangnya selama ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, jadi mereka tidak perlu mencarinya lagi.

Suatu saat Indra pasti akan menyerahkan kendali perusahaannya kepada Kaesang dan Lingga. Karena suatu saat Indra pasti akan pensiun. Tapi itu masih nanti, tidak tahu kapan.

Indra masih menikmati pekerjaannya dan dunianya di ranah bisnis.

"Buat apa ya black card ini? kalo digunain ya buat beli apa? apa lebih baik gue buang aja ya di tong sampah, atau gue kasih ke pengemis yang biasanya suka mampir ke rumah? 

Hmm, bingung. Nggak ada gunanya kartu ini ada di gue," ucap Kaesang sendiri. Matanya tak lepas dari black card di genggamannya. Bingung untuk harus menggunakannya untuk apa.

Akhirnya, Kaesang memiliki ide untuk menggunakan kartu itu untuk bersenang-senang di luar. Dia berencana ikut balapan liar di dekat rumahnya, menggeber motor sport kesayangannya yang bernilai fantastis. Ini kesempatan emas baginya untuk menguji adrenalin dan kemampuannya di atas aspal.

Kaesang melangkah ke lemari pakaiannya, memilih satu set baju santai dan sebuah hoodie. Dengan santai, ia berganti baju, lalu menuju lift pribadi yang ada di kamarnya. Lift itu membawanya langsung ke garasi, tempat puluhan kendaraan mewah terparkir rapi.

Setibanya di garasi, Kaesang langsung melirik motor sportnya yang berwarna hitam dengan desain yang elegan. Dia memeriksa kendaraannya sebentar sebelum memutuskan untuk pergi ke balapan li4r tersebut. Setelah yakin semuanya dalam kondisi baik, Kaesang pun memacu motornya keluar dari garasi.

Saat tiba di lokasi balapan li4r, Kaesang melihat banyak orang berkumpul di sana. Mereka semua terlihat antusias dan siap untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam balapan tersebut. Kaesang pun bergabung dengan para peserta lainnya dan menunggu giliran untuk balapan.

Ketika giliran Kaesang untuk balapan tiba, dia langsung memacu motornya dengan cepat. Dia melaju dengan kecepatan tinggi dan mampu mengendalikan motornya dengan sangat baik. Para penonton pun terkesima melihat kemampuan Kaesang dalam balapan tersebut.

Tak butuh waktu lama, Kaesang sudah bertengger di puncak podium, sang juara! Senyum lebar mengembang di wajahnya, rasa puas dan keinginan untuk kembali beradu cepat bergelora dalam dirinya. Matanya berbinar, melirik para pesaing yang lain dengan senyuman tipis terukir di bibirnya.

"Gue mau beberapa kali putaran, bro. Kalo kali ini kalian yang menang, gue ada duit puluhan juta yang bisa kalian bawa pulang." tantang Kaesang sembari tersenyum miring.

Para pembalap lainnya terdiam sejenak, mereka tidak menyangka Kaesang begitu percaya diri. Namun, mereka tidak ingin menolak tantangan dari Kaesang. Mereka pun setuju untuk melanjutkan balapan beberapa putaran lagi.

Kaesang kembali memacu motornya dengan cepat dan lihai. Dia berhasil memenangkan beberapa putaran balapan lagi dan membuat para pembalap lainnya terkesima dengan kemampuannya. Kaesang terus menunjukkan keahliannya dalam balapan tersebut dan berhasil menjadi juara di akhir balapan.

Para penonton pun memberikan tepuk tangan meriah untuk Kaesang yang berhasil memenangkan balapan tersebut. Mereka terkesima dengan kemampuan Kaesang dalam mengendarai motor sportnya.

"Kamu hebat banget, ganteng lagi. Selamat ya," puji seorang wanita berpakaian s3ksi sembari meraih tangan Kaesang dan bergelayut manja di lengannya.

Kaesang menarik tangannya yang di pegang wanita itu. "Terima kasih," jawab Kaesang, sembari memalingkan wajahnya kearah lain.

"Yo, bro. Selamat ya, Lo hebat banget. Motor Lo juga keren," puji salah seorang pembalap lainnya sembari mendatangi Kaesang.

"Thank," sahut Kaesang.

Seorang pembalap lain, dengan kaca helmnya yang gelap, mendekat ke arah Kaesang. Saat berada tepat di depan motor Kaesang, ia melepas helmnya.

"Kaesang, Lo?!!" Mata lelaki itu membulat, tak percaya saat melihat Kaesang. Kaesang pun sama terkejutnya. Keduanya saling pandang, tak menyangka pertemuan tak terduga ini terjadi di sini, dalam situasi yang tak terduga pula.

"Fan-Fano, Lo disini juga?!" seru Kaesang, matanya membulat tak percaya. Tak disangka, dia bertemu lagi dengan orang yang pernah memukvlinya di sekolah, di tempat yang tak terduga ini.

Fano tersenyum miring, memakai kembali helm nya.

"Ayo balapan lagi, Kae. Gue tantang Lo balapan satu lawan satu disini!" tantang Fano. Dia melangkah cepat menuju motornya, dan begitu mesinnya bergemuruh, dia langsung mengajak Kaesang untuk balapan satu lawan satu.

Kaesang menatap Fano dengan tatapan tajam. Dia masih ingat betul bagaimana Fano pernah memukvlinya di sekolah dua hari yang lalu. Namun, Kaesang tidak ingin terlihat lemah di depannya. Dia pun mengangguk dengan mantap.

"Oke, gue terima tantangan Lo. Ayo kita balapan satu lawan satu," jawab Kaesang sambil menaiki kembali motornya.

Mereka berdua pun bersiap untuk balapan. Para penonton yang ada di sekitar mereka pun mulai berteriak-teriak memberikan semangat. Suasana semakin panas dan tegang.

Ketika starter memberikan isyarat untuk memulai balapan, Kaesang dan Fano langsung memacu motornya dengan cepat. Mereka saling beradu kecepatan dan kelincahan dalam mengendalikan motor mereka.

Balapan berlangsung sengit dan seru. Keduanya saling berusaha untuk menjadi yang tercepat. Namun, Kaesang berhasil unggul dan akhirnya menjadi juara dalam balapan satu lawan satu tersebut.

Para penonton pun memberikan tepuk tangan meriah untuk Kaesang yang berhasil memenangkan balapan tersebut. Fano melangkah mendekati Kaesang, tatapannya tajam, tangan mengepal erat. Helm sudah terlepas dari kepalanya, teronggok di atas motor yang terparkir jauh di sana.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 1. Genius High School
2 Episode 2. Dia Introvert
3 Episode 3. Sari Roti Expired
4 Episode 4. Bukan Orang Sembarangan
5 Episode 5. Lampu Tidur Galaksi
6 Episode 6. Balapan Liar
7 Episode 7. Rahasia Kode Pin
8 Episode 8. Teman Masa Kecil Tyas
9 Episode 9. Manusia Es dari Kutub
10 Episode 10. Bidadari Zaman Now
11 Episode 11. Boy Band Terkenal
12 Episode 12. Niat Menjodohkan
13 Episode 13. Pelajaran Paling Killer
14 Episode 14. Bagaikan Dewa Yunani
15 Episode 15. Melakukan PDKT
16 Episode 16. Nge-Rap di Depan Presiden
17 Episode 17. Naluri Orang Tua
18 Episode 18. Olimpiade Bahasa Inggris
19 Episode 19. Resmi Jadian
20 Episode 20. Aku Esa
21 Episode 21. Everything is Crazy
22 Episode 22. Aku Mencintai Kamu
23 Episode 23. Seperti Lampu Hijau
24 Episode 24. Mobile Kingdom
25 Episode 25. Calon Istri
26 Episode 26. Yang Paling Sempurna
27 Episode 27. You are Everything to Me
28 Episode 28. Berlian Berharga
29 Episode 29. Beruang Madu Berwarna Emas
30 Episode 30. Obat Mujarab yang Menenangkan Jiwa
31 Episode 31. Mimpi Kaesang
32 Episode 32. Ratu di Hatiku
33 Episode 33. Cumi Udang Lada Hitam
34 Episode 34. Cuma Tikus Got
35 Episode 35. Karena Uang dan Koneksi.
36 Episode 36. Bayi Panda
37 Episode 37. You are the Star in My Heart
38 Episode 38. Kalung Emas
39 Episode 39. Dahlia Flower Hospital
40 Episode 40. Pacarku Memang Muridku
41 Episode 41. Kekhawatiran Kaesang
42 Episode 42. Donor Dar4h
43 Episode 43. Gejala Stroke Ringan
44 Episode 44. Transfusi Dar4h
45 Episode 45. Kawin Lari
46 Episode 46. You are My Favorite
47 Episode 47. Hubungan Tanpa Status
48 Episode 48. Di Jodohkan
49 Episode 49. Kita Break
50 Episode 50. Cuma Salah Paham
51 Episode 51. Kamu Suamiku
52 Episode 52. Me and You
53 Episode 53. Dunia Peri
54 Episode 54. Staying With You is My Goal
55 Episode 55. Tinggal di New Zealand
56 Episode 56. Hutang Tetaplah Hutang
57 Episode 57. Kemoterapi
58 Episode 58. Liburan ke Hawai
59 Episode 59. You Trust Me
60 Episode 60. Wanita Tercantik di Dunia
61 Episode 61. Sudah Profesional
62 Episode 62. Your Love is My Strength
63 Episode 63. Dinner Sama Reina
64 Episode 64. Jagonya Makan Pedes
65 Episode 65. Kaesang Pingsan
66 Episode 66. Mengalami Gastritis
67 Episode 67. Dream of Me
68 Episode 68. Si Jomblo Super Pede
69 Episode 69. Don't be Afraid
70 Episode 70. Keinginan untuk Bertunangan
71 Episode 71. Aku milikmu Sayang
72 Episode 72. Kamu Udah Pancing Aku
73 Episode 73. Seperti Mantra
74 Episode 74. Menonton Bioskop
75 Episode 75. Di Jl. Semanggi Kuning
76 Episode 76. Couple's Paradise Garden
77 Episode 77. Never Bother Me Again!
78 Episode 78. Orange Butterfly Hotel
79 Episode 79. Cincin Berlian
80 Episode 80. Bukan Anak Genius High School
81 Episode 81. You are My Sunshine
82 Episode 82. Keromantisan Indra dan Zora
83 Episode 83. Dia Reva
84 Episode 84. Cinta Pertama dan Terakhir
85 Episode 85. Hadiah Apresiasi
86 Episode 86. Black Lotus Housing
87 Episode 87. Setelah Dua Tahun
88 Episode 88. Berusaha Menyelamatkan
89 Episode 89. Penawaran Indra
90 Episode 90. Untuk Kedua Kalinya
91 Episode 91. Cinta yang Menyatukan Kami
92 Episode 92. Alasan Kebencian Kaesang
93 Episode 93. Operasi Kaesang
94 Episode 94. Sedang Dalam Masa Pemulihan
95 Episode 95. Berusaha Untuk Mengalah
96 Episode 96. Bulan Depan
97 Episode 97. Suami Canduku
98 Episode 98. Kamu dan Kaesang Pacaran
99 Episode 99. Memasuki Babak Baru Dalam Hidup (TAMAT)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode 1. Genius High School
2
Episode 2. Dia Introvert
3
Episode 3. Sari Roti Expired
4
Episode 4. Bukan Orang Sembarangan
5
Episode 5. Lampu Tidur Galaksi
6
Episode 6. Balapan Liar
7
Episode 7. Rahasia Kode Pin
8
Episode 8. Teman Masa Kecil Tyas
9
Episode 9. Manusia Es dari Kutub
10
Episode 10. Bidadari Zaman Now
11
Episode 11. Boy Band Terkenal
12
Episode 12. Niat Menjodohkan
13
Episode 13. Pelajaran Paling Killer
14
Episode 14. Bagaikan Dewa Yunani
15
Episode 15. Melakukan PDKT
16
Episode 16. Nge-Rap di Depan Presiden
17
Episode 17. Naluri Orang Tua
18
Episode 18. Olimpiade Bahasa Inggris
19
Episode 19. Resmi Jadian
20
Episode 20. Aku Esa
21
Episode 21. Everything is Crazy
22
Episode 22. Aku Mencintai Kamu
23
Episode 23. Seperti Lampu Hijau
24
Episode 24. Mobile Kingdom
25
Episode 25. Calon Istri
26
Episode 26. Yang Paling Sempurna
27
Episode 27. You are Everything to Me
28
Episode 28. Berlian Berharga
29
Episode 29. Beruang Madu Berwarna Emas
30
Episode 30. Obat Mujarab yang Menenangkan Jiwa
31
Episode 31. Mimpi Kaesang
32
Episode 32. Ratu di Hatiku
33
Episode 33. Cumi Udang Lada Hitam
34
Episode 34. Cuma Tikus Got
35
Episode 35. Karena Uang dan Koneksi.
36
Episode 36. Bayi Panda
37
Episode 37. You are the Star in My Heart
38
Episode 38. Kalung Emas
39
Episode 39. Dahlia Flower Hospital
40
Episode 40. Pacarku Memang Muridku
41
Episode 41. Kekhawatiran Kaesang
42
Episode 42. Donor Dar4h
43
Episode 43. Gejala Stroke Ringan
44
Episode 44. Transfusi Dar4h
45
Episode 45. Kawin Lari
46
Episode 46. You are My Favorite
47
Episode 47. Hubungan Tanpa Status
48
Episode 48. Di Jodohkan
49
Episode 49. Kita Break
50
Episode 50. Cuma Salah Paham
51
Episode 51. Kamu Suamiku
52
Episode 52. Me and You
53
Episode 53. Dunia Peri
54
Episode 54. Staying With You is My Goal
55
Episode 55. Tinggal di New Zealand
56
Episode 56. Hutang Tetaplah Hutang
57
Episode 57. Kemoterapi
58
Episode 58. Liburan ke Hawai
59
Episode 59. You Trust Me
60
Episode 60. Wanita Tercantik di Dunia
61
Episode 61. Sudah Profesional
62
Episode 62. Your Love is My Strength
63
Episode 63. Dinner Sama Reina
64
Episode 64. Jagonya Makan Pedes
65
Episode 65. Kaesang Pingsan
66
Episode 66. Mengalami Gastritis
67
Episode 67. Dream of Me
68
Episode 68. Si Jomblo Super Pede
69
Episode 69. Don't be Afraid
70
Episode 70. Keinginan untuk Bertunangan
71
Episode 71. Aku milikmu Sayang
72
Episode 72. Kamu Udah Pancing Aku
73
Episode 73. Seperti Mantra
74
Episode 74. Menonton Bioskop
75
Episode 75. Di Jl. Semanggi Kuning
76
Episode 76. Couple's Paradise Garden
77
Episode 77. Never Bother Me Again!
78
Episode 78. Orange Butterfly Hotel
79
Episode 79. Cincin Berlian
80
Episode 80. Bukan Anak Genius High School
81
Episode 81. You are My Sunshine
82
Episode 82. Keromantisan Indra dan Zora
83
Episode 83. Dia Reva
84
Episode 84. Cinta Pertama dan Terakhir
85
Episode 85. Hadiah Apresiasi
86
Episode 86. Black Lotus Housing
87
Episode 87. Setelah Dua Tahun
88
Episode 88. Berusaha Menyelamatkan
89
Episode 89. Penawaran Indra
90
Episode 90. Untuk Kedua Kalinya
91
Episode 91. Cinta yang Menyatukan Kami
92
Episode 92. Alasan Kebencian Kaesang
93
Episode 93. Operasi Kaesang
94
Episode 94. Sedang Dalam Masa Pemulihan
95
Episode 95. Berusaha Untuk Mengalah
96
Episode 96. Bulan Depan
97
Episode 97. Suami Canduku
98
Episode 98. Kamu dan Kaesang Pacaran
99
Episode 99. Memasuki Babak Baru Dalam Hidup (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!