Episode 17: perkara eskrim dan Choco pie

Kenantra melangkah cepat keluar dari restoran, langkahnya terlampau cepat hingga hampir menjatuhkan tubuh nya. Namun, dia tidak perduli, rasa frustasinya menggunung di dalam dadanya, seolah seluruh dunia ini menekannya dari segala sisi. Hatinya bergejolak penuh amarah dan rasa muak yang tidak berujung. Sudah cukup lima belas tahun ini dia diam dan menjadi boneka orang tuanya.

Kenantra menghela nafas dalam- dalam saat keluar dari restoran, udara di luar terasa lebih segar, meskipun hatinya masih di penuhi rasa sesak. Ia mengambil langkah dengan lebih pelan, berusaha menenangkan diri. Pikirannya melayang pada kinara, teringat bagaimana gadis itu berada di dalam kolam, berusaha melawan dan memprotes, tapi di balik itu semua, ada sesuatu yang lain, perasaan aneh yang tidak pernah bisa ia rasakan sebelumnya. Seolah kinara dengan semua keanehannya telah menyentuh sisi lembut dalam dirinya yang selama ini telah tertutup rapat oleh ekspetasi.

Kenantra terkekeh sumbang, ia menekan pangkal hidupnya, menyadari selama ini jiwanya yang bagai terkurung dalam sangkar perlahan terbang dengan bebas dan penyebab nya adalah gadis yang selama ini selalu ia abaikan kehadiran nya.

Di sisi lain, di dalam kamarnya kinara menghela napas panjang setelah kejadian di kolam renang tadi. Rasa kesal dan bingung berbaur menjadi satu. Bagaimana dia bisa terus berhadapan dengan pria yang sangat berkharisma tetapi sekaligus bisa membuat darahnya mendidih setiap kali bertemu?

Dia duduk di tepi ranjang, mengganti baju basahnya dengan baju rumahan yang lebih nyaman, ia merebahkan dirinya di atas ranjang menatap ke langit- langit.

"Ck, apa keseluruhan cerita di dalam novel ini sudah berubah ya? Semakin aku mengenal sosok kenantra, semakin aku bisa melihat sisi yang berbeda dari pria itu. " monolog nya dengan kepalanya terasa penuh oleh berbagai pemikiran tentang sosok pemeran utama pria di dalam novel ini.

"Duh gak bisa terus seperti ini. " ia bangkit kembali dari rebahannya. "Kenapa aku jadi penasaran dengan permintaan yang akan dia berikan sih? jangan- jangan permintaannya aneh- aneh lagi. " ia bergidik ngeri membayangkan jika itu sampai terjadi.

"Ngomong- ngomong ini sudah hampir sore, lam juga dia perginya. Apa aku hubungi aja ya?" kinara berpikir lamat, gadis itu mengigit bibirnya antara menghubungi pria itu atau tidak.

Lalu karena rasa penasaran nya yang tak bisa terus di bendung, ia lantas mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Setelah beberapa pertimbangan, kinara memutuskan untuk mengirimkan beberapa buble pesan untuk pria itu.

Di tempat lain, kenantra sedang mengendarai mobil nya di jalan raya, niatnya dia ingin pergi ke kantor dan menghabiskan sisa waktunya seharian ini dengan berkas- berkas yang menumpuk yang menanti nya, bekerja tak kenal waktu. Cara itulah yang selalu dia lakukan ketika pikirannya sedang berkecamuk.

Namun tiba-tiba ponselnya berdering, memecah kesunyian di dalam mobil. Ia melirik ponselnya yang menampilkan nama kinara paling atas, mengirimkan pesan padanya.

"Tumben." gumamnya, jemarinya bergulir membuka pesan itu.

(Kenantra kapan pulang?!!"

(Jika belum pulang aku sumpahin kamu ketemu nenek gayung di jalan!!)

Tanpa sadar bibir tipis kenantra tertarik ke atas. Pesannya sederhana namun begitu menggambarkan bagaimana sifat gadis itu. Kinara yang suka tantrum justeru adalah salah satu hal yang paling dia favorit kan dari gadis itu. Seketika pikiran tentang berkas kerja yang menumpuk sirna begitu saja di kepalanya, ia membelokkan kemudi, lalu memberhentikan sejenak kendaraan roda empat nya itu.

Kenantra melakukan panggilan ke nomor kinara. Di sisi lain kinara yang tiba-tiba mendapatkan telepon dari pria itu hampir terjungkal dari tempat nya.

"Astaga dia mengagetkan ku. " bergegas dia mengangkat telepon.

"Halo."

"Hmm." suara berat kenantra langsung menyapa pendengaran.

"Kenapa pake telepon segala? " tanya kinara, aneh saja menurut nya karena biasanya mereka akan langsung bertemu.

"Kenapa, kau merindukan ku sampai mengirimkan pesan seperti itu? " tanya kenantra, kinara tidak tahu saja di seberang sana pria itu tersenyum sejak tadi.

"Dih geer banget, gak ya. Aku cuma... cuma... "

"Cuma apa? " kenantra mengangkat alisnya. Suaranya terdengar begitu penasaran.

"Cuma penasaran dengan permintaan mu. "

Mendengarnya membuat kenantra mendengkus geli. "Kenapa? kau ingin mendengar nya sekarang? "

"Tidak, tidak sekarang! " kinara berteriak cepat. Bisa makin besar kepala pria itu jika dia mengatakan *iya " padahal memang aslinya penasaran banget.

"Baiklah, aku akan pulang ke mansion sebentar lagi, kau tunggu di situ. "

"Hei apa? aku tidak meminta kau kembali secepat itu--"

Tut! panggilan langsung di putus sepihak. Kinara memandang sebal ponselnya.

"Ck, kenantra menyebalkan, kenapa dia mutusin panggilan sepihak? benar- benar deh, aku membenci mu dasar pria kutub! " Kinara mencak- mencak sendiri.

Tak lama kemudian notifikasi pesan dari lelaki itu muncul, kinara segera membukanya.

(Kau ingin apa? akan ku belikan? "

Kinara membaca pesan itu sambil mengerutkan dahi. Lalu mengetik balasan.

Di sisi lain kenantra menunggu balasan gadis itu sambil menatap ke arah jalan yang lengang, lalu segera membuka ponselnya ketika mendapati pesannya di balas.

(Aku ingin Choco pie dan es krim.)

Kenan kembali mengetik balasan di sana.

(Makanan manis tidak baik untuk kesehatan.)

Di kamarnya, kinara yang mendapatkan balasan pria itu, menaikkan bibirnya ke atas.Dia berdecak sebal. "Dia yang menawari ku tapi dia sendiri yang memberikan alasan, gimana sih? dasar pria labil! "

Dengan cepat kinara mengetikkan balasan kembali lalu mematikan ponselnya dan melemparkan nya ke sembarang arah.

Kenantra menatap balasan yang di berikan kinara dengan alis menyatu lalu menggelengkan kepala.

(Ya sudah jangan menawarkan kalau tidak berniat membelikan, dasar aneh!)

Bisa dia tebak gadis itu pasti sedang mencak- mencak saat ini, dia menggeleng geli. Apakah semua wanita seperti ini? sangat moodswing sekali.

*Iya Pak, wanita memang seperti itu, makanya di pahami dong🤭*

Lantas kenantra menutup ponselnya dan menyalan mesin mobilnya kembali. Sebelum kembali ke mansion, dia mampir dulu ke supermarket untuk membeli pesanan gadis itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tak butuh waktu lama untuk kenantra kembali ke mansion, kinara yang sedang berada di ruang tengah sedang menghadap televisi bisa mendengar deru mobil pria itu di luar.

Tiba di dalam kenantra menaruh sekantong plastik es krim dan Choco pie pesanan kinara langsung ke hadapan gadis itu.

"Waw beneran di belikan, " kata kinara dengan excited dan kedua mata berbinar. Padahal dengan black card yang di berikan kenantra dia bisa membeli makanan apapun yang dia mau tapi entah kenapa terasa berbeda karena ini di belikan langsung oleh kenantra.

"Jangan langsung di habiskan semua. "

"Kenapa? " kinara mengangkat wajah tak enak saat si pria mengatakan itu.

"Sudah ku bilang makanan manis tak baik untuk kesehatan, makan seperlunya saja. "

Kinara mencebik. "ya, ya baiklah, " katanya menganggap ucapan kenantra hanya angin lalu.

Kenantra yang melepas jas nya seketika menggeleng saat melihat kinara yang begitu lahap memakan es krim nya, gadis itu benar-benar seperti anak kecil.

Saking lahap nya kinara makan Choco pie sampai belepotan di mulut nya, kenantra melihat itu mendekati sang gadis untuk menjulurkan tangan.

"Kau... seperti anak kecil saja. " jempolnya dengan perlahan mengusap bibir ranum gadis itu yang belepotan oleh coklat. "Dasar bocil. "

Kinara sampai menahan nafas karena tindakan pria itu, jantung nya berdegup dengan kencang.

*

*

*

Bersambung

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Boleh ke Kenantra menahan diri/CoolGuy/

2025-02-28

0

Uthie

Uthie

Cieeeeee 😁😁😁🤩

2024-12-23

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01: Memasuki tubuh istri yang teraniaya
2 Episode: 02: Berniat mengubah jalan cerita
3 Episode : 03: menantu durhaka or mertua durjana?
4 Episode : 04: Membuat pelayan itu tunduk
5 Episode 05: sekarang aku lah antagonis nya
6 Episode 06: keributan di pagi hari
7 Episode 07: Aku adalah kinara wijaya, istri sah mu!
8 Episode 08: suami dinginnya itu mulai tertarik
9 Episode 09: menjahili suami sok cuek
10 Episode 10: Hukuman
11 Episode 11 : Gengsi bilang pak
12 Episode 12 : Suaminya marah
13 Episode 13 : Naiklah ke punggung ku
14 Episode 14: Kenantra mesum!
15 Episode 15: Ingin melihat sisi lain dari mu
16 Episode 16: hati yang sama-sama patah
17 Episode 17: perkara eskrim dan Choco pie
18 Episode 18: Beraninya main keroyokan.
19 Episode 19 : meminta cerai
20 20 : Undangan pesta ulang tahun nenek
21 Episode 21 : ku bilang hapus, atau aku yang menghapusnya?
22 Episode 22 : Bertemu Claudia
23 23 : Berdansa bersama
24 24: Ada sesuatu yang di sembunyikan
25 Episode 25 : Claudia kena getahnya
26 Episode 26 : kebohongan
27 Episode 27 : Salah paham
28 Episode 28 : Kinara pergi
29 Episode 29 : Kinara tak ada di mansion
30 Episode 30 : memberi pelajaran pada Kenantra
31 Episode 31 : Frustasinya Kenantra
32 Episode 32 : Kenan ke kediaman wijaya
33 Episode 33 : Si cabe datang
34 Episode 34 : Balik atau enggak?
35 Episode 35 : Ketahuan?
36 Episode 36 : Kenantra kenapa?
37 Episode 37 : Kenan masuk rumah sakit
38 Episode 38 : mimpi buruk
39 Bab : 39
40 Bab : 40
41 Bab : 41
42 Bab : 42
43 Bab : 43
44 Bab : 44
45 Bab : 45
46 Bab : 46
47 Bab 47: Alasan Kenantra bersikap dingin
48 Bab 48 : deeptalk
49 Bab : 49
50 Bab : 50
51 Bab : 51
52 Bab : 52
53 Bab : 53
54 Bab : 54
55 Bab : 55
56 Bab : 56
57 Bab : 57
58 Bab : 58
59 Bab : 59
60 Bab : 60
61 Bab : 61
62 Bab : 62
63 Bab : 63
64 Bab : 64
65 Bab : 65
66 Bab : 66
67 Bab : 67
68 Bab : 68
69 Bab : 69
70 Bab : 70
71 Bab : 71
72 Bab : 72
73 Bab : 73
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab : 76
77 Bab : 77
78 Pengumuman : promosi karya baru
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 01: Memasuki tubuh istri yang teraniaya
2
Episode: 02: Berniat mengubah jalan cerita
3
Episode : 03: menantu durhaka or mertua durjana?
4
Episode : 04: Membuat pelayan itu tunduk
5
Episode 05: sekarang aku lah antagonis nya
6
Episode 06: keributan di pagi hari
7
Episode 07: Aku adalah kinara wijaya, istri sah mu!
8
Episode 08: suami dinginnya itu mulai tertarik
9
Episode 09: menjahili suami sok cuek
10
Episode 10: Hukuman
11
Episode 11 : Gengsi bilang pak
12
Episode 12 : Suaminya marah
13
Episode 13 : Naiklah ke punggung ku
14
Episode 14: Kenantra mesum!
15
Episode 15: Ingin melihat sisi lain dari mu
16
Episode 16: hati yang sama-sama patah
17
Episode 17: perkara eskrim dan Choco pie
18
Episode 18: Beraninya main keroyokan.
19
Episode 19 : meminta cerai
20
20 : Undangan pesta ulang tahun nenek
21
Episode 21 : ku bilang hapus, atau aku yang menghapusnya?
22
Episode 22 : Bertemu Claudia
23
23 : Berdansa bersama
24
24: Ada sesuatu yang di sembunyikan
25
Episode 25 : Claudia kena getahnya
26
Episode 26 : kebohongan
27
Episode 27 : Salah paham
28
Episode 28 : Kinara pergi
29
Episode 29 : Kinara tak ada di mansion
30
Episode 30 : memberi pelajaran pada Kenantra
31
Episode 31 : Frustasinya Kenantra
32
Episode 32 : Kenan ke kediaman wijaya
33
Episode 33 : Si cabe datang
34
Episode 34 : Balik atau enggak?
35
Episode 35 : Ketahuan?
36
Episode 36 : Kenantra kenapa?
37
Episode 37 : Kenan masuk rumah sakit
38
Episode 38 : mimpi buruk
39
Bab : 39
40
Bab : 40
41
Bab : 41
42
Bab : 42
43
Bab : 43
44
Bab : 44
45
Bab : 45
46
Bab : 46
47
Bab 47: Alasan Kenantra bersikap dingin
48
Bab 48 : deeptalk
49
Bab : 49
50
Bab : 50
51
Bab : 51
52
Bab : 52
53
Bab : 53
54
Bab : 54
55
Bab : 55
56
Bab : 56
57
Bab : 57
58
Bab : 58
59
Bab : 59
60
Bab : 60
61
Bab : 61
62
Bab : 62
63
Bab : 63
64
Bab : 64
65
Bab : 65
66
Bab : 66
67
Bab : 67
68
Bab : 68
69
Bab : 69
70
Bab : 70
71
Bab : 71
72
Bab : 72
73
Bab : 73
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab : 76
77
Bab : 77
78
Pengumuman : promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!