"Nona-nona, maaf, sepertinya aku harus menemui Pelayanku."
Emily Judith
[ Menundukkan sedikit kepalanya ]
"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa lain kali nona Rown ... "
Emily Judith
"Sekali lagi saya ucapkan Selamat ulang tahun."
Caroline Leovarnt
"Selamat ulang tahun."
Isabelle Winstein
"Selamat ulang tahun, nona Rown."
Aurora mengangguk kecil dan menunjukkan senyumnya seperti biasa.
Setelah menyelesaikan urusannya dalam menciptakan momen untuk makanan bagi para manusia yang datang ke Pesta dengan Kamera ditangannya ...
Aurora bergegas menyelinap kedalam kerumunan para orang dewasa untuk melihat lebih jelas para rombongan wilayah Eryx
Disana, ia dapat melihat Pria dengan rambut hitam panjang yang menjadi objek perbincangan tadi, dan para Pengawalnya yang bahkan hampir mendominasi ruang Pesta
Jelas karena tatto unik dan pakaian mereka yang rata-rata berbeda dengan manusia yang tinggal di benua Astra, apalagi dibagian Pusat Kota.
Dua orang yang memakai setelan berbeda dari para rombongannya menarik perhatian Aurora.
Seorang wanita berambut silver panjang dengan raut wajah tegas memakai setelan jas hitam dengan seorang Pria yang menggunakan kaca mata yang berada kiri dan kanan sang Penguasa wilayah Eryx
Aurora
'Apa mereka adalah kaki tangannya?'
[ Terkanya dalam hati ]
Aurora
'Warna mata biru hanya dimiliki oleh monster mawar biru seperti ucapan para nona tadi.
Apa yang akan terjadi jika warna mataku yang asli dilihat oleh mereka yang mana monster mawar biru adalah mendiang nyonya penguasa wilayah Eryx?'
[ Pikir Aurora, kini degub jantungnya seperti tidak beraturan saat memikirkan keluarga kandungnya yang akan melihat dirinya ]
Aurora melihat ke arah jam besar yang jarum panjangnya kian bergerak.
Aurora
'30 menit lagi sisa waktuku sebelum efek pil ini hilang ... '
[ Batinnya gelisah ]
Gadis kecil itu hanya memakan sebagian dari obat yang biasanya selalu ia konsumsi untuk menyembunyikan warna matanya
Aurora dengan cepat melangkah mendekati kerumunan orang-orang Eryx
Kael de Eryx, netra pria itu menyapu ballroom pesta yang diadakan keluarga Rown.
Sebenernya pria itu enggan menginjakkan kakinya kembali di Benua Astra.
Namun, seorang Kakek-kakek misterius yang entah dari mana asalnya memerintahkan dirinya yang seorang penguasa wilayah Eryx untuk pergi menghadiri pesta manusia kecil seperti Rown.
Kakek itu berani memerintah dirinya di wilayah kekuasaannya sendiri.
Pada awalnya pria tua itu sudah akan di eksekusi karena tindakan beraninya terhadap sang penguasa wilayah, namun sepatah kata dari mulut tuanya membuat aksi seret paksa yang dilakukan kepada dirinya terhenti.
'Anak kalian, aku merasakannya berada di Benua Astra, di Pusat Kota!'
Dirinya masih mengingat dengan sangat jelas, ketidak berdayaannya membiarkan kekasihnya dibunuh oleh para Penyihir dari menara sihir yang menjaga Benua Astra.
Andai saja saat itu, kekuatannya sudah sempurna, ia akan meratakan Benua sialan ini dan menunjukkan siapa penguasa sebenarnya
Namun identitas yang selama ini dijaga rapat-rapat harus tetap tersembunyi sebelum waktunya ia melakukan balas dendam.
Tapi apa yang pria tua itu katakan? Anak kalian? Anaknya dengan Aristella?
Anak yang diperkirakan ikut mati bersama sang ibu, ternyata masih hidup sampai sekarang?
Hanya dengan perkataan ngambang pria tua aneh, Kael akhirnya membuat dirinya menampakkan batang hidungnya kembali di Benua Astra, banyak sekali wanita yang selalu mencuri pandang ke arahnya.
Dengan menampilkan aura yang sudah dilatih ribuan tahun, cukup untuk membuat para manusia kecil yang mendekam di era kemajuan teknologi Pusat Kota, beringsut mundur.
Sebuah tarikan kecil pada pakaiannya, membuat Kael memalingkan perhatiannya
Gadis kecil mengenakkan gaun cantik dengan netra cokelat terang saat ini tengah menatapnya, ada sorot ketakutan yang disembunyikan disana.
Casper [ Ajudan Pribadi Kael ]
[ Menundukkan kepalanya takut akan sang tuan yang mungkin merasa terganggu saat ini ]
"Maaf Tuan, kami tidak menyadari kedatangan gadis kecil ini.
Kami akan segera menyingkirkannya."
Casper menunduk kan kepalanya meminta maaf atas kelalaiannya sehingga ada gadis kecil yang berani mendekati sang tuan tanpa seijin dari tuannya itu.
Aurora
"Tidak! Tunggu .... "
[ Serunya panik ]
Aurora
"A-ayah"
Panggilan yang terlontar dari bibir gadis kecil itu membuat para rombongan Eryx terdiam
Seketika suasana disekitar Aurora entah kenapa terasa sangat tegang
Aurora
'A,apa aku melakukan kesalahan?!'
[ batinnya khawatir ]
*****
Only'Rra
Hai Dear
Yang belum follow jangan lupa untuk follow dulu ya ...
Beri like, vote, rating, and spam comment sebanyak-banyaknya supaya aku rajin dan semangat untuk up chp baru 👊🏻
Comments
Achazia_
Jadi itu suara si kakek yang di awal?
2025-01-04
0
Nixney.ie
Suka banget sama gayanya.
2024-12-20
1
Achazia_
harusnya nunggu warna mata lu berubah /Sob//Sob/
2025-01-04
0