Bab 2 : Wanita siluman mawar biru
Suasana pesta sang Putri bungsu keluarga Rown yang amat sangat meriah.
Dekorasi mewah, kue ulang tahun yang besar dan bertingkat, juga boneka yang sudah dirias layaknya tuan putri yang mengenakan gaun cantik, Aurora
Gadis itu kini sudah melewati seluruh prosedur pesta ulang tahunnya dan hanya menyisakan rutinitas yang telah disetting dengan baik, yaitu bermain bersama teman-teman yang dipilihkan oleh keluarga Rown.
Berlaku layaknya gadis kecil normal yang bermain bersama teman sebaya.
Netra cokelatnya menelusuri ruang pesta, mencari alasan mengapa ia melintas waktu dan kembali pada momen ini.
Apa yang ia lewatkan?
Isabelle Winstein
"Nona Judith, ibumu adalah seorang model terkenal, apa beliau mengenal wanita monster mawar biru?"
Caroline Leovarnt
"Ya, ibuku juga pernah bilang kalau monster itu juga dulunya adalah salah seorang model tercantik di ibu kota Astra."
Emily Judith
"Ibuku sepertinya memang pernah menceritakan kisah itu padaku ... "
[ Jawabnya mengkonfirmasi pernyataan dua gadis yang lain ]
Emily Judith
"Monster mawar biru itu menikah dengan Penguasa klan Eryx. Ibuku mengatakan pria itu adalah puncak tertinggi kekuasaan para manusia.
Namun ada rumor yang mengatakan kalau orang itu juga monster."
[ Jelasnya serius ]
Caroline Leovarnt
"Astaga! Bukankah seharusnya dia juga dibunuh oleh para penyihir menara penjaga benua Astra? Seperti wanita mawar biru itu?"
[ Serunya ]
Isabelle Winstein
[ Menghela napas pelan ]
"Itu masih rumor, nona Leovarnt."
Emily Judith
"Benar, lagipula jika memang ingin melawannya saat ini, mungkin akan sedikit sulit ... "
Emily Judith
"Ia terkenal lebih sering mengendalikan segala situasi dari wilayah kekuasaannya."
Isabelle Winstein
"Aku dengar tempat itu seperti sebuah pulau, maksudku wilayah Eryx seperti dataran yang sangat luas yang bahkan saat ini memiliki penjagaan lebih ketat dari benua Astra?"
Ketiga nona muda yang sedang asik berbincang adalah teman-teman Aurora yang dipilih lewat seleksi ketat Jericho Rown.
Dari segi status, latar belakang, kekayaan, kekuasaan.
Caroline Leovarnt, adalah putri dari pemilik serta keluarga pendiri bank terbesar yang memiliki banyak cabang di benua Astra.
Isabelle Winstein, putri sulung dari keluarga yang menaungi kejaksaan, keluarga mereka bahkan bisa mengendalikan hukum di ibu kota Astra.
Dan terakhir Emily Judith, anak satu-satunya dari model tercantik saat ini, Merry Judith.
Gadis itu bahkan di sebut-sebut sebagai calon Ratu kecantikan untuk generasi mendatang setelah ibunya.
Yah, ruang lingkup sosial yang sempurna!
Isabelle Winstein
"Bukankah tuan Kael de Eryx hari ini juga diundang kedalam pestamu, nona Rown?"
[ Ujarnya bertanya ]
Aurora
"A,ah ya? Sepertinya ... Maaf, aku kurang memperhatikan wajah para orang dewasa, jadi aku tidak tahu apakah beliau sudah ada di pesta atau belum ... "
[ Serunya terbata pelan ]
Aurora
"Dan ... Aku juga tidak tahu wajah tuan Eryx."
Emily Judith
"Kami juga tidak mengetahui wajahnya, namun kami berpikir anda akan tahu karena melihat daftar tamu, nona Rown."
Aurora
"Maaf, Aku tidak tahu ... "
Aurora
"Karena hal itu di urusi oleh para Pelayan lain."
Caroline Leovarnt
"Sudah kuduga, dia bahkan tidak mempelajari teknik dasar dalam mengurus pesta! Benar-benar seorang tuan putri."
[ Ujarnya tanpa sadar menggunakan nada sinis ]
Emily Judith
"Nona Leovarnt?"
[ Tegurnya dengan nada rendah ]
Isabelle Winstein
"Astaga! Maafkan dia nona Rown, dia hanya sedang memuji betapa keluarga Rown yang amat sangat menyayangi anda sehingga tidak membiarkan anda melakukan kegiatan yang menyusahkan seperti para anak-anak ahli waris yang sah."
[ Ucapnya berbelit, dengan menegaskan posisi mereka pada Aurora ]
Caroline Leovarnt
"Yah ... Aku minta maaf Nona."
Aurora tersenyum cerah menanggapi perkataan mereka, hatinya ingin sekali menyangkal semua ucapan iri yang terkandung dalam kalimat para gadis itu
Isabelle Winstein
"Omong-omong, wanita yang dilabeli dengan kecantikan seperti racun, sang mawar biru, wajahnya seperti apa ya? Apa kamu pernah melihat potretnya nona Judith?"
[ Serunya mengembalikan percakapan pada topik awal ]
Emily Judith
[ Menganggukan kepalanya kecil ]
" Dia memiliki rambut panjang bewarna biru dan netra biru yang keduanya sangat cantik, seperti julukannya."
Aurora
'Netra ... Biru?'
[Lirihnya dalam hati]
Caroline Leovarnt
"Wah ... Bukankah warna mata seperti itu sangatlah langka di Benua ini? Bahkan di wilayah kekuasaan Eryx yang memiliki banyak hal mistis sendiri, aku pikir akan sangat sulit menemukan yang seperti itu."
Isabelle Winstein
"Kudengar mereka memiliki seorang anak? Jadi kupikir warna mata yang cantik itu sudah diwarisi."
Caroline Leovarnt
[ Alisnya berkerut bingung ]
"Bukankah wanita itu sudah mati?"
Isabelle Winstein
"Wanita itu bisa mati karena dulu kekuasaan Eryx belum sekuat saat ini dan tidak bisa membuat perlawanan yang dapat menghentikan para penyihir yang ingin membunuhnya.
Mungkin jika memang ingin menyerang wilayah Eryx tanpa alasan yang jelas hanya karena takut mereka semakin berkuasa atau membalas dendam, para penyihir menara penjaga akan berpikir dua kali sebelum menyerang Eryx lagi."
Emily Judith
[ Mengangguk setuju ]
"Ibuku bilang putrinya menghilang? Atau juga ikut tiada? Belum ada yang bisa memastikan itu."
Aurora
'Tidak mungkin ?!'
[ Batinnya ]
Aurora
"Eum, maaf? Wanita yang kalian bicarakan, kapan beliau meninggal? dan melahirkan anaknya ?"
[ Tanya nya ingin memastikan sesuatu]
Emily Judith
"Apa maksudmu kesalahpahaman yang terjadi sehingga klan mawar biru dimusnahkan 7 tahun lalu?
Kami tidak tahu pasti apakah pada saat para penyihir menculik wanita itu dan membunuhnya, bayi dalam kandungannya sudah lahir atau ikut mati bersama ibunya."
Aurora
"Mengapa ia harus dibunuh?"
Tanpa sadar Aurora terus masuk kedalam perbincangan para Nona, tidak seperti dirinya yang biasa hanya mendengarkan seluruh perbincangan
Caroline Leovarnt
"Wanita itu diincar oleh para penyihir menara penjaga dan dibunuh karena pada saat itu tersebar kabar bahwa klan mawar biru yang berusaha memanipulasi para manusia dengan racunnya."
Isabelle Winstein
"Tapi apa tidak sayang yah? Padahal aku pernah dengar bahwa racun mawar biru sangatlah berguna, ia bisa membuat orang yang meminumnya seperti berada di alam bawah sadar padahal dirinya tengah sadar."
Caroline Leovarnt
"Itu benar, jika saja racun itu tidak sengaja disebar luaskan secara terang-terangan ia bisa dijual di pasar gelap sebagai ramuan untuk membuat seseorang tertidur cepat atau berhalusinasi."
Aurora
"Bagaimana cara agar mendapat racun untuk dijual dari seorang monster mawar biru?"
Caroline Leovarnt
"Tentu saja menggunakan darahnya!"
Isabelle Winstein
"Bahkan kudengar air matanya juga bisa?"
Aurora
'Jadi, apa selama ini ... ?'
Ia selalu mendapat penyiksaan dan dipaksa untuk diambil darahnya terus menerus dengan alasan untuk mendonorkannya pada salah satu lembaga dan memperharum nama keluarga.
Tentu saja dirinya yang hanya seorang gadis kecil yang lemah terus menerus menangis.
Dan ternyata, keluarga Rown mendapat keuntungan yang berlipat dengan menjual hal tersebut pada pasar gelap?
Tak lama, suara langkah kaki yang berat mengisi penuh ruang pesta
Banyak sekali orang-orang berbadan besar dengan tatto yang aneh di tubuh mereka dan membawa senjata tajam, seperti katana yang sangat panjang dan senjata berapi lainnya
Aurora
'Seingatku setiap keluarga tidak diperkenankan membawa pengawal sebanyak itu, bukankah ini bisa di anggap penghinaan? Apa Jericho tidak marah?
Dulu aku sepertinya tidak melihat hal ini karena terlalu sibuk menghadapi Media'
[ Ujarnya bertanya-tanya dalam hati ]
Caroline Leovarnt
"Lihat! Itu para pengawal keluarga Eryx."
[ Serunya antusias ]
Caroline Leovarnt
"Dan pria dengan rambut panjang di tengah gerombolan itu ... ?"
Isabelle Winstein
"Pastinya dia sang penguasa, Kael de Eryx."
Emily Judith
"Dia memakai pakaian khas wilayah Eryx."
Emily Judith
"Sangat tampan ... "
[ Ujarnya tidak mengalihkan pandangan ]
Caroline Leovarnt
"Bukankah itu lebih mengarah ke menyeramkan?"
Isabelle Winstein
"Di era modern seperti ini, pakaian seperti itu sangatlah kaku."
Caroline Leovarnt
"Kau benar, dan lagi dia memakai pakaian hitam di tengah pesta Ulang Tahun?"
[ Ucapnya terheran ]
Aurora
"Nona-nona maaf, sepertinya aku harus menemui pelayanku dulu."
Only'Rra
Hai Dear
Yang belum follow jangan lupa untuk follow dulu ya ...
Beri like, vote, rating, and spam comment sebanyak-banyaknya supaya aku rajin dan semangat untuk up chp baru 👊🏻
Comments
Achazia_
jadi dimakan apa kagak tadi obatnya? kok matanya dah coklat
2025-01-04
0
&-miss chan-&
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
2024-12-20
1