20. Promosi

Setelah sehari Azmi beristirahat, ia kembali bekerja seperti biasa. Satu Warehouse dibuat gempar dengan kedatangan Azmi yang menebar senyum. Mereka mengira Azmi akan datang dengan wajah murung, tapi mereka salah.

“Bagus seperti ini, Non! Dunia tidak runtuh hanya karena perceraian!” Kata Budi.

“Iya! Siapa bilang perceraian itu tabu? Memang dibenci Allah, tetapi Allah lebih melaknat mereka yang mempermainkan pernikahan!” Kata Ipit.

“Segera move on! Masih banyak pilihan disini.” Kata Mas Pur.

“Terima kasih semuanya.” Azmi tersenyum.

“Oh iya!” Azmi mengambil tasnya dan mengeluarkan dua kotak bekal.

“Ini ada donat. Kemarin karena gabut aku belajar membuatnya dengan adikku. Maaf kalau rasanya tidak enak.”

“Kamu bisa masak, Mi?” Tanya Ipit.

“Masih belajar.”

Segera kotak bekal itu beralih tangan dan dibuka. Mereka menikamti donat yang dibawa Azmi bersama, termasuk Romi dan Awi yang baru saja bergabung dengan mereka. Komen mereka tentang donat Azmi hanya satu. Kurang banyak.

Kebanyakan dari mereka tidak pernah mengeluhkan makanan karena bagi mereka semuanya rezeki yang harus disyukuri. Tentu saja hal itu membuat Azmi tertawa, karena menurut Egi dibuatnya masih kurang lembut.

“Mi, dipanggil Bos!” Kata Pak Rudi yang baru kembali dari fuel station.

“Siap!” Azmi pergi keruangan Pak Suwito.

“Saya turut bersimpati atas perceraian kamu.”

”Terima kasih, Pak.”

“Pur akan dipindah ke Sungai Danau, kamu yang akan menggantikannya.”

“Menggantikan bagaimana, Pak?”

“Kamu naik jadi admin!”

“Tapi bukannya saya masih belum bisa naik sebelum masa percobaan asisten selesai, Pak?”

“Sudah berapa lama kamu jadi asisten?”

“Sekitar 5 bulan, Pak. Menurut peraturan, saya masih 1 bulan untuk bisa dipromosikan.”

“Itu sudah cukup! Aku yang akan mengurus semuanya. Yang penting kamu siapkan semuanya, minta Pur mengajari kamu sistem yang dia pegang! Kamu hanya punya waktu satu bulan!”

“Baik, Pak.”

Saat Azmi keluar dari ruangan, Pur sudah menunggunya. Segera Azmi disambut dengan senyuman kebapakan Pur yang memeng sudah sebaya dengan Pak Rudi. Pur mengajak Azmi untuk menyerahkan semua tanggung jawabnya.

“Kamu duduk dikursi ketiga.” Perintah Pur.

“Buka sistem, masukkan id kamu. Registrasi email disana.” Azmi mengikuti instruksi Pur dengan teliti.

“Sudah, Mas.”

“Kirim email perkenalan ke Bos Suwito dan Bos Rudi. Lalu keluar dari email, masuk ke sistem barang. Disana kamu bisa lihat transaksi terakhir dan bagaimana memesan barang.” Azmi mengangguk.

Azmi sebenarnya sudah bisa mengoperasikan sistem. Hanya saja sejak kesalahan yang pernah ia lakukan, ia tidak ada menggunakannya lagi karena Budi dan Pur yang mengambil alih pemesanan barang via sistem.

“Buka file dokumen. Dokumen disana hampir mirip dengan yang biasa kamu kerjakan, bedanya dokumen yang disini berisi rekapan semua pekerjaan kamu dan Budi.”

Pur mulai menjelaskan satu persatu file yang ada di dokumen. Mulai dari jurnal, rekap, laporan dan lain-lain. Pur juga mengajari Azmi membuat laporan akhir bulan dan cara menyusun rekapan order dengan cepat.

Azmi mengikuti semua instruksi Pur, sesekali ia akan mencatat hal-hal yang dianggapnya penting dan bisa ia lupakan. Tepat sebelum jam makan siang, Azmi sudah menyelesaikan semuanya. Yang tersisa adalah pekerjaan di luar sistem. Sehingga setelah jam istirahat selesai, Azmi kembali mengikuti Pur untuk melakukan review produk besar seperti, hose, suspensi, engine, part waranti dan part recycle.

Banyak mata yang memperhatikannya dari kejauhan, termasuk Priyo yang mengkahwatirkannya.

“Bilang saja masih cinta!” Seru Irwan, rekan Priyo.

“Sok tahu!”

“Kalau bukan cinta, lalu apa? Kamu sedari tadi memperhatikannya!”

“Aku mengkhawatirkannya.”

“Itu cinta!” Irwan merasa gemas dengan Priyo.

Laki-laki lurus seperti Priyo bisa bodoh jika berurusan dengan yang namanya cinta.

“Yo, kamu harusnya tahu kalau khawatir itu juga bagian dari rasa cinta. Kamu tidak bisa melihatnya menangis pun juga bagian dari cinta. Kalau cinta kenapa harus bercerai?”

“Cinta tak harus saling memiliki.” jawab Priyo.

“Gayamu sudah seperti pujangga saja!”

“Aku lebih suka dia bahagia tanpaku. Kalau denganku, dia hanya akan menangis dan kecewa.”

“Aku bisa mengerti itu karena kita sudah berteman lama. Tapi apa kamu tahu apa yang orang pikirkan? Azmi adalah orang yang bersalah dalam perceraian kalian!” Priyo terkejut dengan perkataan Irwan.

“Kamu tidak menyangkanya?” Priyo hanya diam.

“Memang banyak yang bersimpati, tetapi banyak juga yang menyalahkan Azmi tidak becus menjadi istri makanya diceraikan. Mind set orang ketika ada perceraian, maka pihak wanita yang salah karena kewajiban seorang istri adalah membahagiakan suami. Mereka tidak peduli dengan kebenaran dibalik perceraian kalian.”

“Benarkah?” Tanya Priyo dengan rasa nyeri di hatinya.

“Benar!” Seru Abei yang baru saja bergabung.

“Lalu…”

“Terlambat untuk menyesal!” Abei momong kalimat Priyo.

“Aku sudah memperingatkan mu sebelum kamu mengurus perceraian, kalau kamu akan menyesali keputusanmu. Dimana lagi kamu bisa menemukan wanita seperti Azmi, yang tidak tergoda dengan lingkungannya? Kecuali kamu dapat penggantinya dari luar pekerjaan kita, mungkin banyak. Tapi nasi sudah menjadi bubur, apalagi kamu menalak 3 dia!”

“Hah? Serius?” Irwan terkejut dengan apa yang dikatakan Abei.

“Gila! Talak 3 itu tidak ada kata rujuk!”

“Bisa.” Kilah Abei.

“Bisa darimana? Mau kamu rujuk setelah Azmi sudah jadi istri orang?” Abei tidak bisa membalas.

Sementara Priyo semakin miris mendengar perdebatan teman-temannya. Walaupun mereka berakhir talak 1 kemarin, Azmi yang tidak memiliki masa idah membuatnya tidak tenang. Egois memang, tetapi Priyo juga tidak bisa mengajak rujuk selama kondisinya belum membaik. Tanpa ketiganya sadari, ada yang mendengar percakapan mereka.

Azmi yang sudah selesai dengan review produk, merasa kepanasan hingga menyalakan kipas travelnya diruangan berAC.

“Nih!” Dino menyerahkan air mineral dingin kearah Azmi.

“Terima kasih, Kak! Kakak dapat minuman dingin, darimana?”

“Beli.”

“Kakak keluar?”

“Tidak. Ada yang jualan diatas.”

“Di atas? Plan maksudnya?”

“Iya.”

“Kamu belum pernah keatas, Non?” Tanya Budi yang dijawab gelengan Azmi.

“Diatas itu ada kulkas hasil iuran orang-orang plan dan diisi dengan segala jenis minuman yang diperjualbelikan. Kalau kamu mau air dingin bisa keatas untuk membelinya. Tapi sebaiknya menitip saja! Orang-orang diatas kurang bersahabat, terutama para wanita disana!” Jelas Budi.

“Kalau kamu mau, aku akan membelikannya!” Kata Dino.

“Terima kasih, Kak.”

Setelah melepaskan dahaga dan rasa panas di tubuhnya hilang, Azmi kembali bekerja dengan mengerjakan rekapan yang diberikan Pur tadi pagi.

“Mas Bud..” panggil Azmi yang sudah selesai rekapan dan hanya ada ia dan Budi diruangan.

“Kenapa, Non?”

“Apa tidak aneh aku naik menjadi admin?” Tanya Azmi lirih.

Hal ini sudah mengganjal di pikirannya sejak tadi pagi. Hanya saja ia tak tahu harus bagaimana mengungkapkannya.

“Tidak juga. Kesempatan orang itu masing-masing. Ada yang lebih cepat dari kamu.”

“Siapa?”

“Umi.”

“Umi orang Plan?”

“Ya. Dia memulai karir sebagai asisten admin 2 bulan dan langsung naik menjadi admin karena admin yang seharusnya dimutasi.”

“Oh.”

“Tenang saja. Promosi kamu sudah sesuai aturan. Kalau tidak tentu pihak manajemen dan HR tidak akan approval.”

Azmi bisa tenang mendengarnya. Bukan ia takut dicibir orang, ia hanya takut promosinya akan mendatangkan masalah. Ia paling malas berurusan dengan masalah di pekerjaan.

Terpopuler

Comments

indy

indy

selamat ya azmi

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melamar Kerja
2 2. Tukang Fotokopi
3 3. Dasar Sampah!
4 4. Telat
5 5. Asisten Admin
6 6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7 7. Hari Minggu
8 8. Bully
9 9. Membuat Laporan
10 10. Dikunci
11 11. Keputusan
12 12. Menikah
13 13. Hambar
14 14. Wedang Jahe
15 15. Mempertanyakan
16 16. Selingkuh?
17 17. Tidak Bisa Mendaki
18 18. Memasrahkan Diri
19 19. Aku Resmi Janda
20 20. Promosi
21 21. Acara
22 22. Sampai Bersih
23 23. Tidak Baik-baik Saja
24 24. Induksi
25 25. Bakso
26 26. Siapa yang Janda?
27 27. Permanen
28 28. Kosong?
29 29. Jangan Memendamnya
30 30. Training
31 31. Penilaian
32 32. Bukan Azmi
33 33. Sakit
34 34. Obrolan
35 35. Aku Sudah Tahu
36 36. Fuel and Oil
37 37. Sounding
38 38. Seperti Berkencan
39 39. Tuntas Malam Ini
40 40. Mencoba
41 41. Mengantar
42 42. Serius
43 43. Pulang Sekarang!
44 44. Tidak.
45 45. Calon Mantu
46 46. Yoga!
47 47. Bisakah Kita Bicara?
48 48. Ponsel Tertinggal
49 49. Makan-makan
50 50. Yes!
51 51. Menyamakan Cuti
52 52. Simpan atau Jual
53 53. Doni
54 54. Mentraktir
55 55. Kamar yang Sama
56 56. Pakaian Couple
57 57. CCTV
58 58. Percayalah
59 59. Persiapan
60 60. Mempercepat
61 61. Kesal
62 62. Kedua Kalinya Menikah
63 63. Ayah Azmi
64 64. Rumah
65 65. ACC
66 66. Pindah Rumah
67 67. Buka Puasa
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Melamar Kerja
2
2. Tukang Fotokopi
3
3. Dasar Sampah!
4
4. Telat
5
5. Asisten Admin
6
6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7
7. Hari Minggu
8
8. Bully
9
9. Membuat Laporan
10
10. Dikunci
11
11. Keputusan
12
12. Menikah
13
13. Hambar
14
14. Wedang Jahe
15
15. Mempertanyakan
16
16. Selingkuh?
17
17. Tidak Bisa Mendaki
18
18. Memasrahkan Diri
19
19. Aku Resmi Janda
20
20. Promosi
21
21. Acara
22
22. Sampai Bersih
23
23. Tidak Baik-baik Saja
24
24. Induksi
25
25. Bakso
26
26. Siapa yang Janda?
27
27. Permanen
28
28. Kosong?
29
29. Jangan Memendamnya
30
30. Training
31
31. Penilaian
32
32. Bukan Azmi
33
33. Sakit
34
34. Obrolan
35
35. Aku Sudah Tahu
36
36. Fuel and Oil
37
37. Sounding
38
38. Seperti Berkencan
39
39. Tuntas Malam Ini
40
40. Mencoba
41
41. Mengantar
42
42. Serius
43
43. Pulang Sekarang!
44
44. Tidak.
45
45. Calon Mantu
46
46. Yoga!
47
47. Bisakah Kita Bicara?
48
48. Ponsel Tertinggal
49
49. Makan-makan
50
50. Yes!
51
51. Menyamakan Cuti
52
52. Simpan atau Jual
53
53. Doni
54
54. Mentraktir
55
55. Kamar yang Sama
56
56. Pakaian Couple
57
57. CCTV
58
58. Percayalah
59
59. Persiapan
60
60. Mempercepat
61
61. Kesal
62
62. Kedua Kalinya Menikah
63
63. Ayah Azmi
64
64. Rumah
65
65. ACC
66
66. Pindah Rumah
67
67. Buka Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!