19. Aku Resmi Janda

Kabar perceraian Azmi dan Priyo segera menyebar di kalangan karyawan. Entah siapa yang menyebarkan, yang pasti Azmi menjadi pihak yang dipersalahkan.

“Masak iya, menikah baru seumur jagung langsung diceraikan? Berarti Azmi yang tidak becus jadi istri!”

“Iya! Padahal Priyo itu laki-laki yang lurus, kalau sampai cerai sudah pasti wanitanya yang bodoh!”

“Tapi apa sebenarnya alasan mereka bercerai?”

“Siapa yang tahu? Tang pasti mereka sedang dalam proses pengadilan sekarang karena baik Priyo maupun Azmi izin untuk menghadiri sidang.”

Sementara karyawan wanita menyalahkan Azmi, karyawan laki-laki banyak yang bersimpati dengan Azmi.

“Gila! Sudah seperti barang bekas saja! Habis pakai, buang!”

“Priyo bukan type yang seperti itu!”

“Kalau bukan, apa alasannya? Sama saja Priyo merusak masa depan Azmi!”

“Tapi janda itu lebih menggoda!”

“Gila saja!”

“Woy! Kalau tidak mau order barang, jangan ngerumpi disini! Sudah seperti emak-emak rempong saja!” Seru Ipit.

“Kamu tahu alasan Azmi cerai tidak, Pit?”

“Bukan urusanku! Lagian, daripada mengurusi orang lebih baik urus diri kalian sendiri!”

“Ah dasar kau, bujang lapuk!”

“Biarpun lapuk, aku masih tahu cara menghormati orang! Hush!” Ipit mengusir para mekanik yang nongkrong di depan Warehouse.

Budi yang melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepala. Ia memang tahu Azmi bercerai dan sempat bertanya karena selama ini Azmi dan Priyo baik-baik saja. Azmi menjawab kalau dirinya juga tidak tahu mengapa Priyo menjatuhkan talak 3 kepadanya begitu saja.

Di sisi lain.

Azmi diantarkan kedua orang tuanya untuk menghadiri sidang. Disana juga ada Priyo karena mereka sedang melalui mediasi yang di mediatori oleh pihak dari pengadilan agama.

“Talak tiga yang dijatuhkan masih harus diperjelas karena konsekuensinya, kalian tidak bisa rujuk setelah ini ditetapkan.”

“Apakah talak 3 bisa dijatuhkan jika saya belum pernah digauli?” Tanya Azmi.

Sontak saja semua mata tertuju padanya. Priyo tidak menyangka Azmi akan menanyakan hal itu.

“Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Sebagian pendapat mengatakan jika istri belum digauli maka jatuhnya talak 1, tetapi jika sudah digauli makan jatuh talak 3. Lalu, apa yang membuat Anda menalak istri Anda yang bahkan belum digauli?” Tanya hakim kepada Priyo.

“Saya tetap pada keputusan saya untuk menceraikan istri saya.” Jawab Priyo mantap tanpa menatap Azmi yang sudah berderai air mata.

Ia mengungkit masalah digauli agar ada kesempatan untuk rujuk, karena sesungguhnya ia masih ingin mempertahankan pernikahannya.

“Kamu bahkan tidak menatapku sama sekali, Mas. Jika ini keinginanmu, maka aku akan menerimanya.” Batin Azmi yang segera mengusap air matanya.

Priyo yang bersikukuh dan Azmi yang pasrah, tiba pada satu keputusan yaitu perceraian. Hakim tidak bisa lagi menasihati keduanya untuk rujuk. Kata-kata “perceraian dibenci Allah” sudah tak mempan.

Setelah proses mediasi tidak berhasil, keduanya menjalani persidangan untuk memutuskan perkara. Semuanya berjalan lancar karena tidak adanya gono-gini dan hak asuh. Keduanya keluar dari pengadilan agama dengan kertas yang menerangkan jika keduanya bukan lagi suami-istri, melainkan duda cerai, dan janda cerai.

“Aku resmi janda, Bu.” Tangis Azmi di pelukan sang ibu yang senantiasa menunggunya.

“Tak apa.” Sang ayah menepuk pundak anaknya.

“Maafkan saya telah mengecewakan keperyawaan Ayah. Saya juga tidak memiliki pilihan lain.” Kata Priyo.

“Setidaknya, beritahu kami apa kesalahan Azmi”

“Azmi tidak salah, Yah. Azmi istri yang baik. Saya yang tidak cukup baik untuknya. Daripada pernikahan kami berjalan Azmi tersakiti, lebih baik saya mengembalikannya kepada Ayah dan Ibu.”

Ayah Azmi tak lagi berkomentar. Sejak ada kata perceraian, beliau sudah berhadapan dengan Priyo dan Azmi untuk mendamaikan. Tetapi Priyo bersikukuh untuk tetap menceraikan Azmi, bahkan menjatuhkan talak 3 yang tidak ada kemungkinan rujuk jika mantan istri tidak menikah lagi dan cerai/suaminya meninggal secara alami (bukan direncanakan).

Jawaban Priyo tetap sama saat ini dan Azmi juga tidak tahu alasan mengapa suaminya menceraikan dirinya. Hal ini membuat Ayah Azmi menerima keadaan anaknya dengan lapang dada. Mungkin ini sudah jalan Azmi. Sempat sang istri hendak marah karena Azmi diperlakukan seperti itu, tetapi marah pun percuma karena keputusan sudah tidak bisa dirubah.

“Apakah selama masa idah kamu akan tetap bertanggung jawab?” Tanya Ayah Azmi yang membuat Priyo terdiam.

Pasalnya, Azmi yang belum digauli tidak memiliki masa idah dan diperbolehkan langsung menikah.

“Iya, Pak. Selama masa idah, saya akan tetap memberikan nafkah seperti biasa.” Jawab Priyo.

Azmi menatap Priyo meminta penjelasan. Kenapa Priyo mengatakan itu, jika Azmi bukan tanggungannya lagi? Priyo yang mengerti maksud tatapan Azmi hanya menggoyangkan ponselnya sebagai isyarat, ia akan menjelaskannya disana nanti.

Mereka kembali pulang di Batukajang. Azmi bersama kedua orang tuanya dan Priyo mengendarai motornya sendiri. Priyo yang sampai di rumah lebih dulu, mengirimkan pesan kepada Azmi.

Suami Priyo: Mi, maafkan aku harus berbohong. Semua ini aku lakukan untuk menjaga harga diriku. Aku akan menafkahimu 3 bulan kedepan. Anggaplah itu rasa Terimakasih ku untuk apa yang kamu lakukan untukku selama ini. Biarlah keadaanmu yang masih suci hanya diketahui olehku dan Allah. Jika suatu hari kamu menemukan laki-laki yang baik, menikahlah. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu.

Azmi: Kamu masih tidak mau mengatakan alasanmu yang sebenarnya, Mas?

Suami Priyo: Maafkan aku.

Azmi tak lagi membalas pesan Priyo. Ia mengganti nama kontak Priyo dengan menghapus panggilan suami disana. Jika tebakan benar, perceraian mereka didasari ketidakmampuan Priyo dalam berhubungan karena sejak percobaan pertama mereka, suaminya terkesan menghindar. Sejatinya Azmi sudah mau menerima apapun keadaan Priyo, tetapi suaminya memilih jalan perceraian.

“Ya Allah.. Hamba mengimani semua yang terjadi kepada hamba atas kehendak-Mu.” Batin Azmi.

Sampai dirumah, Azmi mengurung diri di kamar. Kedua orang tuanya memahami kesedihan Azmi, sehingga tidak berkomentar apapun. Sementara Egi yang ikut sedih berusaha tidak menunjukkan kesedihannya. Mungkin ia masih anak-anak, tetapi ia tahu sang kakak sangat terpukul saat ini karena ia tahu usaha apa yang dilakukan Azmi untuk memantaskan diri sebagai istri.

Budi: Non, kamu bisa istirahat besok! Bos Rudi memberikanmu izin extra.

Raika: Ceritalah kepada agar kamu lega.

Dino: Bagaimana keadaanmu?

Dari banyaknya pesan yang masuk, Azmi membalas mereka satu-persatu. Dan pesan dari Dino menarik perhatiannya. Laki-laki yang tidak banyak bicara dan terkesan dingin menanyakan keadaannya.

Azmi: Aku baik-baik saja, Kak.

Dino: Jangan memaksakan diri! Istirahatlah sampai besok.

Azmi: Terima kasih.

Dino: Jangan dengarkan apa kata orang! Yang penting adalah dirimu sendiri.

Azmi: Ya. Apakah Kakak mengasihaniku?

Dino: Tidak. Kamu wanita kuat.

Tanpa sadar Azmi mengulas senyum. Laki-laki kaku yang bahkan tidak mengobrol walau satu ruangan, menyemangatinya. Ada sisi lain yang baru Azmi tahu dari Dino.

Terpopuler

Comments

indy

indy

cepat move on azmi

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Melamar Kerja
2 2. Tukang Fotokopi
3 3. Dasar Sampah!
4 4. Telat
5 5. Asisten Admin
6 6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7 7. Hari Minggu
8 8. Bully
9 9. Membuat Laporan
10 10. Dikunci
11 11. Keputusan
12 12. Menikah
13 13. Hambar
14 14. Wedang Jahe
15 15. Mempertanyakan
16 16. Selingkuh?
17 17. Tidak Bisa Mendaki
18 18. Memasrahkan Diri
19 19. Aku Resmi Janda
20 20. Promosi
21 21. Acara
22 22. Sampai Bersih
23 23. Tidak Baik-baik Saja
24 24. Induksi
25 25. Bakso
26 26. Siapa yang Janda?
27 27. Permanen
28 28. Kosong?
29 29. Jangan Memendamnya
30 30. Training
31 31. Penilaian
32 32. Bukan Azmi
33 33. Sakit
34 34. Obrolan
35 35. Aku Sudah Tahu
36 36. Fuel and Oil
37 37. Sounding
38 38. Seperti Berkencan
39 39. Tuntas Malam Ini
40 40. Mencoba
41 41. Mengantar
42 42. Serius
43 43. Pulang Sekarang!
44 44. Tidak.
45 45. Calon Mantu
46 46. Yoga!
47 47. Bisakah Kita Bicara?
48 48. Ponsel Tertinggal
49 49. Makan-makan
50 50. Yes!
51 51. Menyamakan Cuti
52 52. Simpan atau Jual
53 53. Doni
54 54. Mentraktir
55 55. Kamar yang Sama
56 56. Pakaian Couple
57 57. CCTV
58 58. Percayalah
59 59. Persiapan
60 60. Mempercepat
61 61. Kesal
62 62. Kedua Kalinya Menikah
63 63. Ayah Azmi
64 64. Rumah
65 65. ACC
66 66. Pindah Rumah
67 67. Buka Puasa
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Melamar Kerja
2
2. Tukang Fotokopi
3
3. Dasar Sampah!
4
4. Telat
5
5. Asisten Admin
6
6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7
7. Hari Minggu
8
8. Bully
9
9. Membuat Laporan
10
10. Dikunci
11
11. Keputusan
12
12. Menikah
13
13. Hambar
14
14. Wedang Jahe
15
15. Mempertanyakan
16
16. Selingkuh?
17
17. Tidak Bisa Mendaki
18
18. Memasrahkan Diri
19
19. Aku Resmi Janda
20
20. Promosi
21
21. Acara
22
22. Sampai Bersih
23
23. Tidak Baik-baik Saja
24
24. Induksi
25
25. Bakso
26
26. Siapa yang Janda?
27
27. Permanen
28
28. Kosong?
29
29. Jangan Memendamnya
30
30. Training
31
31. Penilaian
32
32. Bukan Azmi
33
33. Sakit
34
34. Obrolan
35
35. Aku Sudah Tahu
36
36. Fuel and Oil
37
37. Sounding
38
38. Seperti Berkencan
39
39. Tuntas Malam Ini
40
40. Mencoba
41
41. Mengantar
42
42. Serius
43
43. Pulang Sekarang!
44
44. Tidak.
45
45. Calon Mantu
46
46. Yoga!
47
47. Bisakah Kita Bicara?
48
48. Ponsel Tertinggal
49
49. Makan-makan
50
50. Yes!
51
51. Menyamakan Cuti
52
52. Simpan atau Jual
53
53. Doni
54
54. Mentraktir
55
55. Kamar yang Sama
56
56. Pakaian Couple
57
57. CCTV
58
58. Percayalah
59
59. Persiapan
60
60. Mempercepat
61
61. Kesal
62
62. Kedua Kalinya Menikah
63
63. Ayah Azmi
64
64. Rumah
65
65. ACC
66
66. Pindah Rumah
67
67. Buka Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!