5. Asisten Admin

“Bisakah mencari admin sekarang?” Kata kepala Warehouse.

“Tidak bisa. Terakhir kali, admin harus melewati kantor pusat.” jawab Wakil Warehouse.

“Tapi kita perlu cepat!”

“Bagaimana kalau minta bantuan resepsionis baru itu?”

“Tahu apa dia? Paling-paling hanya bisa fotokopi! Lagipula anggota kita semuanya laki-laki, apa dia sanggup bekerja disini?”

“Tidak bos! Kalau tidak salah, resepsionis itu lulusan D3. Bukankah itu tantangan dunia kerja baginya?”

“Benarkah? Panggil kemari!”

Segera Wakil Warehouse pergi ke office untuk menemui Azmi. Azmi yang masih berkutat dengan sortir dokumen bingung saat beliau mengajaknya ke Warehouse bahkan sampai izin ke Pak Katiyono, kepala HRD.

“Kenapa masih diam disitu? Ayo!” Azmi mengangguk dan mengikuti, Pak Rudi.

Sampai di Warehouse, kepala Warehouse melihatnya dari atas sampai ke bawah.

“Ashfa Zaina Azmi. Nama yang bagus!” Kata kepala Warehouse, Pak Suwito.

“Buatkan aku laporan dari dokumen ini. Waktu kamu satu jam!” Azmi masih tidak mengerti.

“Kerjakan saja! Ayo pakai komputer yang ada disini!” Pak Rudi membawa Hanung keluar ruangan kepala Warehouse, menuju kontainer yang berisi 4 komputer.

Azmi memakai komputer paling kiri. Segera ia membuka Excel dan mulai mengerjakan apa yang diminta, walaupun masih tidak tahu kenapa dirinya yang mengerjakan. Pak Tudi masih setia menunggunya sembari mengawasi kinerjanya. Satu jam kemudian, Azmi telah menyelesaikan semua tabel dan membuat hasil penambahan dan pengurangan dari hasil keseluruhan in dan out.

“Kalau sudah selesai, kamu print sekalian.” Kata Pak Rudi.

Azmi melakukannya. Sekitar 4 halaman ia print dan Pak Rudi melihat hasilnya. Beliau mengangguk puas dan meminta Azmi untuk tetap disitu, sementara Pak Rudi membawa hasil Azmi ke Pak Suwito.

“Bukankah kamu resepsionis office?” Tanya salah satu karyawan yang sedari tadi ikut memperhatikan Azmi.

“Ya.”

“Apa kamu diterima bekerja disini?” Azmi menggeleng karena ia juga tidak tahu.

“Kalau kamu diterima, kami akan mempunyai pemandangan untuk cuci mata! Selama ini kami hanya bekerja dengan sesama jenis. Kami bisa cuci mata jika pergi ke office atau ke Departemen Plan!” Keluh satu orang lagi.

Dari sana Azmi berkenalan dengan Romi, Ipit, Budi, Agus, Andi, Awi, Ibam dan Purwanto. Semuanya laki-laki dan mereka mengerubungi Azmi seperti tidak pernah melihat perempuan.

“Woy! Balik kerja sana!” Bentak Pak Rudi yang baru saja kembali, membuat orang-orang kembali ke pos masing-masing.

“Mi, mulai besok kamu masuk sini. Kamu sementara akan jadi asisten admin. Kamu akan membantu Budi input data yang ada di Warehouse.”

“Bud, besok kamu ajari Azmi!”

“Siap Bos!” Jawab Budi.

“Tapi bagaimana dengan pekerjaan saya sekarang?”

“Tinggal saja. Tapi kalau kamu ada yang masih belum selesai, bisa kamu pending-kan ke Serli. Aku sudah meminta kamu dari Katiyono.”

“Baik, Pak.”

“Kamu boleh kembali.” Azmi mengangguk.

Azmi kembali ke mejanya, disana sudah ada Serli yang menunggunya.

“Kamu ini beruntung sekali!”

“Alhamdulillah, Mbak.”

“Gunakan kesempatan ini untuk jadi admin, kalau bisa naik ke jabatan yang lebih tinggi.”

“Terima kasih, Mbak.”

“Yang kemarin bagaimana?”

“Masih 4 map lagi, Mbak.”

“Sebisanya sampai sore ini, ya?” Azmi mengangguk.

Beruntung sampai sore tidak ada yang mencari Azmi, jadi ia bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Serli. Sontak saja Serli mengucapkan terima kasih dan mengucapkan selamat kepada Azmi.

“Oh iya, Mi. Kamu sudah jadi asisten admin, jadi nanti gaji kamu menyesuaikan ya?”

“Iya, Mbak.”

“Nomor rekening kamu sudah aku daftarkan, jadi bulan ini kamu bisa terima gaji lewat rekening.”

“Terima kasih, Mbak.”

“Hati-hati dengan Pak Suwito, Mi.” Bisik Serli.

“Kenapa, Mbak?”

“Dia itu mata keranjang. Mending kamu dekat-dekat sama Budi atau Rudi. Mereka terlihat seperti mata keranjang, tapi mereka itu tipe suami takut istri jadi kamu aman.”

“Terima kasih, Mbak.”

“Kamu dari tadi terima kasih melulu!” Azmi tersenyum.

“Kamu disini bisa cengar-cengir, disana nanti kamu banyak saingan. Sebelah Warehouse ada Plan, disana banyak perempuan gatel! Awas saja kamu kena mangsa mereka!”

“Kenapa jadi semakin menakutkan?”

“Ingat saja untuk tidak berurusan dengan mereka.” Azmi mengangguk.

Setelah memastikan tidak ada pekerjaan yang tersisa, Azmi mengemas barangnya yang ada dilaci kedalam totebagnya dan bersiap pulang.

Keesokan harinya, Azmi berangkat bekerja seperti biasa tetapi tidak kemeja resepsionis melainkan ke arah Warehouse. Sampai disana ia bertemu dengan Budi yang sedang mencetak daftar hadir. Di Departemen seperti Warehouse dan Plan, mereka ada safety breafing setiap sebelum memulai pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk mengulas pekerjaan kemarin, membacakan pekerjaan yang di pending-kan oleh shift malam dan memberikan wawasan tentang keamanan dalam bekerja.

Begitu safety breafing selesai, Azmi mengikuti Budi ke dalam kontainer. Sebelum mengajarkan sistem, Budi lebih dulu mengenalkan Azmi dengan rak sparepart. Mulai dari barang terkecil sampai yang besar, sampai yang disimpan di gudang lain karena memerlukan perlakuan khusus. Budi meminta Azmi untuk mengahafalkan part-number sparepart yang ada untuk memudahkannya dalam pencarian saat ada yang memintanya.

Kemudian dilanjut pengenalan form, seperti form order, form keluar, yang dibedakan berdasarkan jenis sparepart. Form tersebut wajib diisi saat mengeluarkan dan order barang agar saat input data dikomputer tidak terjadi kesalahan. Baru setelah itu, Budi mengenalkan sistem kepada Azmi. Mulai dari data di Excel sampai sistem yang khusus yang digunakan untuk order sparepart di pusat ataupun luar negeri. Budi memberikan alamat emailnya dan paswordnya untuk Azmi, karena Azmi belum memiliki email resmi perusahaan.

“Paham semuanya, Non?” Tanya Budi.

“Sudah, Mas.”

“Ada yang mau kamu tanyakan?”

“Sementara tidak.” Jawab Azmi sambil melihat buku catatannya.

“Bagus! Sekarang kamu input form malam tadi.” Budi menyerahkan tumpukan form pending-an shift malam.

“Baik, Mas.”

“Oh iya, Non. Kamu bisa pakai loker paling atas untuk menyimpan mukena dan barang-barangmu. Kuncinya jangan lupa kamu bawa!”

“Siap!”

Budi mulai menyalakan komputer yang ada disamping Azmi dan mengerjakan pekerjaannya. Azmi juga mulai memasukkan data kedalam komputer sesuai dengan kategori, seperti barang consumable, spare part, dan APD.

Sekitar pukul 9 pagi, Azmi menerima telepon dari OB yang ada di office. Mereka menanyakan berapa jumlah makan siang yang harus dikirim.

“Tanya lauknya apa, Non!”

“Ayam goreng tepung, Mas.”

“Hari ini kita ada 10 orang, 2 telur dadar, kalau kamu mau pesan telur bisa minta tambah.”

“Nasinya 10, yang 3 telur dadar.” Kata Azmi kepada OB yang langsung dijawab siap.

“Kamu sudah biasa makan makanan catering?” Tanya Ipit yang baru dari luar.

“Lumayan, Mas.”

“Aku bukan orang Jawa, panggil Kak saja.”

“Iya, Kak Ipit.”

Episodes
1 1. Melamar Kerja
2 2. Tukang Fotokopi
3 3. Dasar Sampah!
4 4. Telat
5 5. Asisten Admin
6 6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7 7. Hari Minggu
8 8. Bully
9 9. Membuat Laporan
10 10. Dikunci
11 11. Keputusan
12 12. Menikah
13 13. Hambar
14 14. Wedang Jahe
15 15. Mempertanyakan
16 16. Selingkuh?
17 17. Tidak Bisa Mendaki
18 18. Memasrahkan Diri
19 19. Aku Resmi Janda
20 20. Promosi
21 21. Acara
22 22. Sampai Bersih
23 23. Tidak Baik-baik Saja
24 24. Induksi
25 25. Bakso
26 26. Siapa yang Janda?
27 27. Permanen
28 28. Kosong?
29 29. Jangan Memendamnya
30 30. Training
31 31. Penilaian
32 32. Bukan Azmi
33 33. Sakit
34 34. Obrolan
35 35. Aku Sudah Tahu
36 36. Fuel and Oil
37 37. Sounding
38 38. Seperti Berkencan
39 39. Tuntas Malam Ini
40 40. Mencoba
41 41. Mengantar
42 42. Serius
43 43. Pulang Sekarang!
44 44. Tidak.
45 45. Calon Mantu
46 46. Yoga!
47 47. Bisakah Kita Bicara?
48 48. Ponsel Tertinggal
49 49. Makan-makan
50 50. Yes!
51 51. Menyamakan Cuti
52 52. Simpan atau Jual
53 53. Doni
54 54. Mentraktir
55 55. Kamar yang Sama
56 56. Pakaian Couple
57 57. CCTV
58 58. Percayalah
59 59. Persiapan
60 60. Mempercepat
61 61. Kesal
62 62. Kedua Kalinya Menikah
63 63. Ayah Azmi
64 64. Rumah
65 65. ACC
66 66. Pindah Rumah
67 67. Buka Puasa
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Melamar Kerja
2
2. Tukang Fotokopi
3
3. Dasar Sampah!
4
4. Telat
5
5. Asisten Admin
6
6. Kesalahan Jadi Pengalaman
7
7. Hari Minggu
8
8. Bully
9
9. Membuat Laporan
10
10. Dikunci
11
11. Keputusan
12
12. Menikah
13
13. Hambar
14
14. Wedang Jahe
15
15. Mempertanyakan
16
16. Selingkuh?
17
17. Tidak Bisa Mendaki
18
18. Memasrahkan Diri
19
19. Aku Resmi Janda
20
20. Promosi
21
21. Acara
22
22. Sampai Bersih
23
23. Tidak Baik-baik Saja
24
24. Induksi
25
25. Bakso
26
26. Siapa yang Janda?
27
27. Permanen
28
28. Kosong?
29
29. Jangan Memendamnya
30
30. Training
31
31. Penilaian
32
32. Bukan Azmi
33
33. Sakit
34
34. Obrolan
35
35. Aku Sudah Tahu
36
36. Fuel and Oil
37
37. Sounding
38
38. Seperti Berkencan
39
39. Tuntas Malam Ini
40
40. Mencoba
41
41. Mengantar
42
42. Serius
43
43. Pulang Sekarang!
44
44. Tidak.
45
45. Calon Mantu
46
46. Yoga!
47
47. Bisakah Kita Bicara?
48
48. Ponsel Tertinggal
49
49. Makan-makan
50
50. Yes!
51
51. Menyamakan Cuti
52
52. Simpan atau Jual
53
53. Doni
54
54. Mentraktir
55
55. Kamar yang Sama
56
56. Pakaian Couple
57
57. CCTV
58
58. Percayalah
59
59. Persiapan
60
60. Mempercepat
61
61. Kesal
62
62. Kedua Kalinya Menikah
63
63. Ayah Azmi
64
64. Rumah
65
65. ACC
66
66. Pindah Rumah
67
67. Buka Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!