Kebohongan

Seminggu sudah berlalu sejak Melisa dan Kevin mulai berkebun, dan hari ini mereka akan pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Walau agak jauh, tapi hanya ini pilihan yang bisa mereka jalani. Beberapa hari Melisa selalu menyajikan sayuran. Tapi memakan sayur di setiap hari membuatnya merasa bosan. Sedangkan di desanya sendiri tidak ada penjual daging. Jika ingin memakan daging, maka harus pergi ke pasar seperti kemarin.

"Ayo, Kevin, setelah sarapan kita akan pergi ke pasar. Apa ada sesuatu yang ingin putra ibu beli?" tanya Melisa, sambil tersenyum ramah.

"Tidak, Bu, tidak ada," jawab Kevin, sambil menatap Melisa dengan mata yang polos.

"Mari beli beberapa jajanan dan juga mainan," ajak Melisa, sambil menggenggam tangan Kevin.

"Tapi, Bu..." Kevin berhenti sejenak.

"Tidak ada tapi-tapian, sayang. Lagipula, ibu tidak melihat satupun mainan milikmu. Setidaknya kita juga harus punya beberapa, bukan?" Melisa tersenyum.

"Iya, Bu," jawab Kevin, dengan begitu bahagia.

Hingga akhirnya mereka pergi menuju pasar dengan menggunakan kereta kuda. Melisa memilih untuk menggunakan kereta kuda dengan membayar 50 perunggu untuk satu orang, sedangkan 1 perak untuk 2 orang. 'Lebih baik membayar daripada kakiku lepas nantinya,' pikirnya. Sedangkan Kevin cukup senang dengan melihat jalan setapak yang mereka lewati.

"Apa kau wanita muda yang tinggal di tepi hutan itu?" tanya seorang wanita dengan perawakan 40 tahun itu pada Melisa.

"Iya..." jawab Melisa, dengan tersenyum ramah. Rumah yang mereka tempati memang di tepi hutan. Bahkan rumahnya termasuk jauh dari para tetangga yang lebih memilih memiliki rumah menjauh dari hutan.

"Wah, dengan siapa kamu tinggal? Apa hanya berdua saja dengan anakmu ini?" tanyanya.

Melisa menyipitkan matanya lalu tersenyum. "Tidak, kami tinggal bertiga."

"Oh ya?" wanita tua itu menatap Melisa seksama.

"Tentu saja, saya tinggal bersama anak dan juga suami saya," bohongnya. Kevin benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang ibu. Bukankah mereka hanya tinggal berdua? Kenapa ibunya mengatakan jika mereka bertiga?

"Oh, ternyata begitu. Jadi, di mana suami mu?" tanya wanita tua itu.

"Dia tinggal di rumah, menjaga rumah karena beberapa hari ini sedang ada beberapa berita perampokan dan juga pembunuhan," jelas Melisa yang masih merespon wanita tersebut dengan sopan.

"Ternyata begitu," wanita tua itu mengangguk.

Sejenak raut wanita tua itu tampak kecewa, sedangkan Melisa masih memasang wajah ramahnya. Saat ini kereta kuda hanya ada Melisa, Kevin, wanita tua ini, dan juga pria dewasa yang duduk agak jauh dari mereka.

"Jadi, apa pekerjaan suamimu? Apa dia petani?" tanya wanita tua itu lagi, Melisa terdiam sejenak hingga ia kemudian berbicara setelah menundukkan kepalanya sejenak.

"Dia pemburu yang sangat hebat," jawab Melisa dengan bangga. "Saya jatuh cinta padanya karena kehebatannya itu. Bahkan ia memberikan saya kulit harimau di musim dingin sebagai hadiah. Oh, ya, saya juga sangat terkesima dengan tubuhnya yang benar-benar bagus. Otot-ototnya yang kuat... anda tahu, saya sering kali memintanya untuk mendaftar menjadi prajurit kerajaan, tapi dia tidak mau dengan mengatakan bahwa ingin menjaga saya dan juga anak kami."Jelasnya dengan begitu bersemangat.

Hingga beberapa saat, Melisa merubah raut wajahnya menjadi begitu serius, sambil menatap wanita tua itu dengan mata yang tajam. "Sebenarnya, kami pindah ke sini karena suami saya mematahkan kaki dan tangan seorang pemuda di kampung lama kami. Itu karena pemuda itu ingin menggoda saya..." bisik Melisa pada wanita itu, yang berhasil membuatnya membulatkan matanya terkejut.

"Benarkah?" tanya wanita itu dengan nada heran, sambil menatap Melisa dengan mata terbuka lebar.

"Bagaimana saya menjelaskannya, tapi itu memang benar adanya," ujar Melisa dengan sedikit menunduk, tapi tanpa wanita itu sadari, Melisa menarik sudut bibirnya seperti Mengejek wanita itu.

Sedangkan Kevin hanya bisa terdiam mendengar cerita karangan ibunya yang luar biasa. Ia menatap ibunya dengan mata yang polos, tapi juga sedikit penasaran.

"Oh, astaga, kita sudah tiba," ujar Melisa yang tersenyum, sambil menatap sekelilingnya. "Saya akan pergi dulu, ya... Terima kasih karena mau bercerita dengan saya...Ayo, Kevin." Pamitnya.

Melisa turun dari kereta kuda dan berjalan membelah kerumunan dengan menggenggam tangan Kevin dengan begitu erat. Ia menatap sekelilingnya dengan mata yang waspada, sambil memastikan bahwa tidak ada bahaya yang mengancam mereka.

"Ibu... Ibu kenapa berbohong?" tanya Kevin, sambil menatap ibunya.

Melisa menatap sekelilingnya lalu menyamaratakan tubuhnya dengan putranya itu. "Kevin, sayang, tidak semua orang yang kita temui di dunia ini adalah orang baik. Jadi, kita tidak boleh menyebarkan informasi pribadi kita. Dan juga, wanita dan paman tadi bukanlah orang baik."

"Bukan orang baik, Bu?" tanya Kevin, jelas sekali ia masih bingung saat ini. Wajahnya bahkan terlihat begitu kaku dan itu terlihat imut.

"Hahaha, ayo, Ibu tunjukkan sesuatu," ajak Melisa. Melisa benar-benar merasa lucu dengan ekspresi bingung anaknya itu.

Akhirnya, mereka berhenti pada sebuah papan pengumuman yang ada di dekat pasar. Lalu Melisa menunjukkan sebuah sketsa wajah dengan tulisan "dicari".

"Kamu kenal orang ini?" tanya Melisa pada Kevin.

Anak itu tampak berpikir sejenak hingga ia akhirnya tau gambar siapa yang di tunjuk oleh Melisa.

"Ini mirip bibi yang di kereta, Bu," jawab Kevin, sambil menatap papan pengumuman.

"Dan ini?" Melisa menunjukkan satu poster lagi.

"Ini paman yang duduk di samping wanita itu," jawabnya yang tampak menyadari sesuatu.

"Apa kedua orang itu adalah buronan, Bu?" tanya Kevin, lalu menatap Melisa.

"Ya, sayang, dan itu adalah kasus perampokan dan juga pembunuhan," jawab Melisa, dengan nada bicara yang tampak begitu serius. "Sepertinya ia ingin mengincar kita tadi, makanya ibu berbohong tentang kita. Seorang anak laki-laki dan juga wanita yang lemah akan menjadi korban yang mudah, tapi berbeda jika ada laki-laki kuat di sana. Mereka akan berpikir berpuluh-puluh kali untuk melakukan kejahatan."Jelasnya.

Kevin menatap Melisa dengan begitu kagum, ternyata ibunya ini memang adakah wanita hebat yang bisa menyelesaikan segala masalah.

"Ibu benar-benar pintar," puji Kevin.

Melisa tersenyum kembali, sambil menggenggam tangan Kevin. "Terima kasih, sayang."

Mereka berdua berjalan terus, sambil menikmati pemandangan sekitar. Setelah beberapa saat, mereka tiba di depan rumah sekaligus toko Tabib Li. Sama halnya seperti terakhir kali ia kesini tempat ini hanya memiliki satu pelanggan yakni dirinya.

"Kita ke tempat Tabib Li dulu, ya, untuk mengembalikan keranjang dan melihat paman yang kita tolong kemarin," ujar Melisa.

"Iya, Bu, ayo," Kevin memegang erat telapak tangan sang ibu, sambil menatap rumah Tabib Li.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

hahaha. ibu gembrot yang TERTIPUUU

2025-03-06

2

Ds Phone

Ds Phone

orang nya peri bunuh orang balik

2025-01-23

3

Irmha febyollah

Irmha febyollah

gak ada tetangga kah kak.

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ibu yang jahat
2 Kevin
3 Alexa Rosewood
4 Tampan
5 Menumpang
6 Menolong
7 Mirip
8 Orang baik
9 Kapan menikah?
10 Kevin anak kuat
11 Map coklat
12 Monster?
13 Berkebun
14 Kebohongan
15 Teman
16 Bintang hitam
17 Kau sudah tau
18 Wawancara dan kecurigaan
19 Pergi bersama
20 Bukan pintu biasa
21 Teka teki cermin
22 Cara keluar
23 Portal
24 Telah meninggal
25 Melihat
26 Ayo Pergi
27 Riner
28 Kabut hitam
29 Bahasa kuno
30 Mencari Bintang Hitam
31 Bintang hitam adalah portal
32 Meninggalkan
33 Bertemu dengan Kevin
34 Ayah Kevin
35 Ruang rapat
36 Kemarahan Melisa
37 Perkelahian dan Andrea
38 Hukuman
39 Berpisah dari Kevin
40 Kecurigaan
41 Ketahuan
42 Mencari Rena
43 Menyelamatkan kaki
44 Tenggelam
45 Pasti Bisa..
46 Penculik Rena
47 Nozariel & Mora
48 Akhir Nozariel dan Mora
49 Jejak Sihir
50 Ayo berjuang Nezo
51 Pembunuh
52 Kutukan Sihir
53 Tidak Melihat
54 Lapar
55 Lupa
56 Timur hutan terlarang
57 Serangan
58 Manusia
59 Raki
60 Kembali
61 Suara aneh
62 Terluka
63 Aku tidak tau
64 Doa
65 Dewa Yoges
66 Membatalkan Ritual
67 Masa lalu yang sama
68 Menarik
69 Melawan Yoges
70 Pertarungan
71 Berkah Dewi
72 Terimakasih dan Maaf
73 Pernah mati ?
74 Memperbaiki hubungan ayah dan anak
75 Ingin bebas
76 Apakah hanya mitos ?
77 Kevin Hilang !
78 Ancaman Andrea
79 Marques Eugene dan Karen
80 Sejak kapan ?
81 Dia akan melindungi mu
82 Sertifikat Tanah
83 Andrea dan piring
84 Pagi yang cukup baik
85 Teori Andrea
86 Istri saya
87 Bertemu Raymond
88 Rencana 3 bulan Andrea
89 Aku menyukaimu
90 Dunia Andrea
91 Andrea bodoh
92 Lakukan bersama
93 Serangan
94 Akhir ...
95 Pilihan Melisa
96 Setelah kepergian
97 Batu
98 Aku mencintaimu Andrea-Aku sangat mencintaimu Melisa.
99 Sudah cukup lama
100 Hanya Melisa bukan Alexa
101 Pencuri
102 Melompat
103 Satu juta emas
104 Mengenali ?
105 Mati aku
106 Aku bisa gila
107 Bagi-bagi jabatan kaisar
108 Menghangatkan
109 Pelukan ibu
110 Hampir
111 Di kasih hati minta jantung
112 Atilla-Yoges
113 Atilla-Yoges 2
114 Akhir Atilla-Yoges
115 Peraturan
116 Putuskan hubungan.
117 Pesta pernikahan
118 Ketahuan
119 Rania
120 Kekacauan.
121 Kembalikan
122 Penipu
123 Andrea
124 Cintanya Nezo
125 Ketidakberdayaan.
126 Menemanimu selamanya
127 Perang berakhir
128 Permintaan maaf
129 Seperti dulu
130 TAMAT
131 Episode Spesial 1
132 Episode Spesial 2
133 Episode Spesial 3
134 Episode Spesial 4
135 Episode Spesial 5
136 Episode spesial 6
137 Episode spesial 7
138 Episode spesial end
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Ibu yang jahat
2
Kevin
3
Alexa Rosewood
4
Tampan
5
Menumpang
6
Menolong
7
Mirip
8
Orang baik
9
Kapan menikah?
10
Kevin anak kuat
11
Map coklat
12
Monster?
13
Berkebun
14
Kebohongan
15
Teman
16
Bintang hitam
17
Kau sudah tau
18
Wawancara dan kecurigaan
19
Pergi bersama
20
Bukan pintu biasa
21
Teka teki cermin
22
Cara keluar
23
Portal
24
Telah meninggal
25
Melihat
26
Ayo Pergi
27
Riner
28
Kabut hitam
29
Bahasa kuno
30
Mencari Bintang Hitam
31
Bintang hitam adalah portal
32
Meninggalkan
33
Bertemu dengan Kevin
34
Ayah Kevin
35
Ruang rapat
36
Kemarahan Melisa
37
Perkelahian dan Andrea
38
Hukuman
39
Berpisah dari Kevin
40
Kecurigaan
41
Ketahuan
42
Mencari Rena
43
Menyelamatkan kaki
44
Tenggelam
45
Pasti Bisa..
46
Penculik Rena
47
Nozariel & Mora
48
Akhir Nozariel dan Mora
49
Jejak Sihir
50
Ayo berjuang Nezo
51
Pembunuh
52
Kutukan Sihir
53
Tidak Melihat
54
Lapar
55
Lupa
56
Timur hutan terlarang
57
Serangan
58
Manusia
59
Raki
60
Kembali
61
Suara aneh
62
Terluka
63
Aku tidak tau
64
Doa
65
Dewa Yoges
66
Membatalkan Ritual
67
Masa lalu yang sama
68
Menarik
69
Melawan Yoges
70
Pertarungan
71
Berkah Dewi
72
Terimakasih dan Maaf
73
Pernah mati ?
74
Memperbaiki hubungan ayah dan anak
75
Ingin bebas
76
Apakah hanya mitos ?
77
Kevin Hilang !
78
Ancaman Andrea
79
Marques Eugene dan Karen
80
Sejak kapan ?
81
Dia akan melindungi mu
82
Sertifikat Tanah
83
Andrea dan piring
84
Pagi yang cukup baik
85
Teori Andrea
86
Istri saya
87
Bertemu Raymond
88
Rencana 3 bulan Andrea
89
Aku menyukaimu
90
Dunia Andrea
91
Andrea bodoh
92
Lakukan bersama
93
Serangan
94
Akhir ...
95
Pilihan Melisa
96
Setelah kepergian
97
Batu
98
Aku mencintaimu Andrea-Aku sangat mencintaimu Melisa.
99
Sudah cukup lama
100
Hanya Melisa bukan Alexa
101
Pencuri
102
Melompat
103
Satu juta emas
104
Mengenali ?
105
Mati aku
106
Aku bisa gila
107
Bagi-bagi jabatan kaisar
108
Menghangatkan
109
Pelukan ibu
110
Hampir
111
Di kasih hati minta jantung
112
Atilla-Yoges
113
Atilla-Yoges 2
114
Akhir Atilla-Yoges
115
Peraturan
116
Putuskan hubungan.
117
Pesta pernikahan
118
Ketahuan
119
Rania
120
Kekacauan.
121
Kembalikan
122
Penipu
123
Andrea
124
Cintanya Nezo
125
Ketidakberdayaan.
126
Menemanimu selamanya
127
Perang berakhir
128
Permintaan maaf
129
Seperti dulu
130
TAMAT
131
Episode Spesial 1
132
Episode Spesial 2
133
Episode Spesial 3
134
Episode Spesial 4
135
Episode Spesial 5
136
Episode spesial 6
137
Episode spesial 7
138
Episode spesial end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!