Khawatir

Tautan bibir itu masih terjadi, Dominic menahan tengkuk Shazia untuk memperdalam ciuman mereka. Seolah pancingan Shazia langsung dimakan, bahkan tangan Shazia mundur dibuat nya.

"Tuan, tuan... Tuan!" Panggilan itu terdengar dibalik pintu dan jangan lupa ketukan yang berubah jadi gedoran.

"Tuan, nyonya! Tuan Dominic!" Shazia mencoba melepaskan tautan bibir mereka.

"Tuan, nyonya! Eyang pingsan!" Alhasil Dominic langsung melepaskan tautan bibir mereka dan bergegas. Shazia meraup napas sebanyak-banyaknya sambil bergegas membuka pintu, sedangkan Dominic bergegas memakai celana pendek nya dan kaos secepat mungkin.

"Kau bilang apa?" Tanya Shazia kembali.

"Eyang pingsan nyonya." Shazia langsung bergegas diikuti oleh Anna.

"Eyang di kamarnya nyonya."

"Eyang....." Panggil Shazia dengan raut khawatir, tampak wanita sepuh itu terbaring di ranjang.

"Sudah panggilkan dokter?"

"Belum nyonya."

"Kenapa belum? Kau tidak...."

"Shazia...." Lirih eyang yang membuat tatapan Shazia langsung beralih pada eyang.

"Ya eyang, badan eyang panas. Aku akan panggilkan dokter...."

"Tidak perlu...."

"Eyang, eyang sedang sakit. Bagaimana tidak perlu nya." Jelas Shazia.

"Eyang! Kenapa eyang bisa pingsan? Jawab aku!" Tanya Dominic pada Anna.

"Dom, jangan memarahi nya."

"Lalu siapa eyang? Dia yang menemani eyang dan bersama dengan eyang." Jelas Dominic dengan tatapan tajamnya menatap Anna.

"Eyang sudah sakit sebelum nya tuan, nyonya. Sudah diperiksa oleh dokter juga, dan juga sudah diberikan obat. Tapi eyang menolak meminum nya tiga hari ini, aku juga baru tau." Jelas Anna dengan rasa bersalah.

"Apa yang eyang lakukan?" Tanya Dominic meminta kejelasan.

"Agar kau dan Shazia menginap disini beberapa hari. Eyang sangat menginginkan nya, sebelumnya tidak pernah. Eyang merasa kecewa, eyang tidak punya cara lain. Kalian...."

"Kami tidak akan pergi eyang! Kami memang menginap disini! Lihatlah, aku bahkan sudah memakai gaun tidurku." Sela Shazia langsung.

"Kalau begitu eyang minum obat ya. Supaya sembuh, kalau aku menginap disini, tidak mungkin eyang sakit kan? Nanti aku bercerita dengan siapa?" Jelas Shazia tersenyum kecil.

Manik senja itu memperhatikan Shazia. Senyum kecil terbit di bibirnya ketika melihat bagian atas Shazia yang sedikit terbuka dan rambut yang sedikit acak-acakan. "Eyang bisa minum obat dengan Anna."

"Tidak! Eyang minum sekarang, aku sangat cemas. Mana obatnya?"

"Ini tuan." Dominic mengambil obat tablet itu.

"Sini obatnya, kau tegakkan kepala eyang." Jelas Shazia. Eyang meminum obatnya dengan perasaan senang, apalagi melihat kerjasama Shazia dan Dominic.

"Sekarang eyang harus istirahat."

"Dom....."

"Kalau eyang menolak aku panggilkan dokter! Kalau perlu syang dirawat di rumah sakit!" Ancam Dominic.

"Baiklah, cicit ku yang cerewet."

"Aku cerewet karena aku sangat takut. Eyang jangan sakit." Shazia memperhatikan interaksi keduanya.

"Kau jaga eyang, kalau terjadi sesuatu lagi.... Kau tau akibatnya!"

"Baik tuan, maafkan saya." Ujar Anna.

"Aku ingin bicara pada Anna sebentar. Kau tidurlah dulu." Ujar Shazia melihat tatapan Dominic yang menunggu nya.

"Hmmmm."

"Nyonya maafkan aku...."

"Tenanglah.... Aku tidak menyalahkan mu. Jangan takut. Aku bukan seperti tuan mu itu." Jelas Shazia dengan tersenyum yang membuat Anna merasa sedikit lega.

"Nyonya ingin bicara apa?" Tanya Anna.

"Kau tidurlah, biar aku yang menemani eyang disini."

"Tapi nyonya, kalau tuan tau.... Saya bisa dimarahi."

"Kalau dia tau kan? Kau tampak kurang istirahat. Tidurlah, aku akan berjaga disini. Nanti jam 4 pagi, kau bisa kesini. Dominic tidak akan tau, bagaimana?"

"Baiklah nyonya. Tapi saya akan tidur di sana saja nyonya. Supaya tidak kelihatan oleh tuan. Tapi kalau nyonya tidak kembali sekarang, Tuan akan tau."

"Jangan khawatir, aku akan mengurus nya."

"Baik nyonya."

*****************

"Kenapa dia lama sekali?" Dominic langsung meregangkan otot-otot tubuhnya dan melangkah menuju ranjang.

"Kunci pintunya." Jelas Dominic pada Shazia.

"Iya." Dominic merebahkan tubuhnya di ranjang, tapi matanya menangkap sesuatu yang dibawa oleh istrinya.

"Apa yang kau bawa?" Tanya Dominic dengan posisi tubuh menyamping menatap Shazia.

"Teh jahe. Aku ingin minum, kebetulan udara sedang dingin. Kau mau?" Tawar Shazia.

"Berikan padaku!" Shazia mendekat pada Dominic dan memberikan secangkir teh jahe itu.

"Bagaimana?"

"Lumayan! Aku merasa mengantuk...."

"Tidurlah...." Mata Dominic terasa berat dan akhirnya dia tertidur, Shazia menyelimuti tubuh bak gapura itu dan menutup pintu kamar.

"Dengan ini dia tidak akan tau. Aku akan kunci pintunya dengan kunci manual. Supaya besok pagi dia akan membuka dengan sidik jarinya." Shazia berlalu meninggalkan Dominic yang tertidur pulas.

Keesokan paginya......

"Dimana dia?" Dominic mengucek matanya sambil mencari keberadaan Shazia.

"Shazia! Kau di kamar mandi? Shazia!" Panggil Dominic, dia menyibak selimut dan mencari di kamar mandi, tapi tidak menemukan nya. Matanya melihat jam yang menunjukkan pukul 5 pagi.

" Kemana dia?"

Bersambung......

Agar author makin semangat yuk berikan vote dan mawar serta kopinya. Terimakasih banyak 🥰🥰🙏

Terpopuler

Comments

mustika ikha

mustika ikha

/Joyful//Joyful/ makanya dom, baru juga tidur sm eyang udah kelimpungan mencarinya, gimana klw udah cerai beneran pastilah nyesel, iya gak thor /Facepalm//Facepalm/, semangaaaat thor /Determined//Determined//Determined/

2024-12-23

2

Arryanti Ar

Arryanti Ar

ga ada di cari2,giliran ada di anggurin... so iye kagak butuh.pengen cerai... tau2 nya penisirin juga kan pengen di belai

2024-12-23

1

iin marlina

iin marlina

kek gini jadi cerai dom
/Grin/

2024-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Ada Apa ini?
3 Mobil Ambulans
4 Sejak Kapan?
5 Rencana
6 Senjata Makan Tuan
7 Hentikan!
8 Tidak Percaya
9 Tidak Menyangka
10 Aroma
11 Yakin
12 Tragedi Meja Makan
13 Luka
14 Gaun Usang
15 Bagaimana?
16 Apakah ini Nyata?
17 Taruhan
18 Keputusan
19 Aku Setuju
20 Khawatir
21 Tidak Mengerti
22 Pagi yang Manis
23 Perkara Selai
24 Kalah Sebelum Berperang
25 Putri Duyung
26 Panik!
27 Tinggalkan? Apa kau bisa?
28 Mimpi
29 Dominic yang Malang
30 Akhirnya......
31 Perintah
32 Berita
33 Tidak Berhenti
34 Heboh
35 Hati-hati
36 Konferensi
37 Tidak Terima
38 Undangan
39 Menumpahkan perasaan
40 Kedatangan
41 Sumber Masalah
42 Ainsley
43 Singa Vs Serigala
44 Shock
45 Bebas
46 Mengisi Energi
47 Nenek Sihir
48 Senjata
49 Penyambutan
50 Merengek
51 Sebuah Syarat
52 Sang Pemilik Malam
53 Mawar merah
54 Lantai Dansa
55 Sebuah Hadiah
56 Mati Rasa
57 Sepenggal Masa Lalu
58 Dipatuk Ular
59 Hak dan Kewajiban
60 Siapa Itu?
61 Tidak Tega
62 Rumah Sakit
63 Impian Dominic
64 Pilihan
65 Dilema
66 Keputusan
67 Kenapa?
68 Perpisahan Sejenak
69 Belum Sehari
70 Laporan
71 Yakin?
72 Permintaan Shazia
73 Strawberry Sweet
74 Pupus Sudah
75 Tak Menyangka
76 Pilihan Dominic
77 Ide Stev
78 Tamu
79 Ular!
80 Memainkan Alat Musik
81 Guinness world record
82 C@but nyawa
83 Tanpa Belas Kasih
84 Sambutan Samurai
85 Penjelasan Dominic
86 Kebencian Besar Dominic
87 Ninja
88 Aku Serius
89 Itu Tidak Mungkin
90 Chef Dominic
91 Terimakasih Suamiku!
92 Menjaga Shazia
93 Tembakan
94 Panggilan Dari Ibu
95 Mari Membahas Kasus Bersama Pengacara Jack!
96 Jelmaan
97 Mampir Yuk!
98 Dewi Rubah
99 Pesta
100 Tak Menyangka
101 Kejutan Pesta
102 Ratu Akting
103 Rencana Para Istri
104 Rekaman Manis
105 Tingkah Shazia
106 Kehebohan
107 Siber!
108 Pemikiran Ayah dan Anak
109 Siber, selamatkan aku!
110 Menghalangi Pemandangan
111 Makan Malam Besar
112 Nomor Emas
113 Air yang Tenang
114 Arena
115 Tepat Sasaran!
116 Bagaimana?
117 Tidak Tau
118 Tidak akan hilang seumur hidup!
119 Pergilah!
120 Sudah Pulang?
121 Siapa yang pertama?
122 Diluar Nalar
123 Bunga Tidur
124 Hasil
125 Aku merindukan Kalian
126 Laporan
127 Wah, selamat!
128 Menyesal!
129 Keributan
130 Perjuangan Suami
131 Kedatangan Julia
132 Turun Tangan
133 Membuat Rencana
134 Buah Yang Mana?
135 Panic Attack!
136 Perjuangan
137 Apa itu Benar?
138 Bohong!
139 Sebuah Peti
140 Tak Lekang oleh Waktu
141 Menuju Rahasia
142 Kebenarannya
143 Tamu Tak Terduga
144 First Time!
145 Kata Ajaib
146 SKATMAT!
147 Rahasia Besar
148 Kesempatan
149 Menanti Kabar
150 Kabar
151 Yang keberapa?
152 Kebahagiaan Kami
153 Good Bad Princess
154 Extra Chapter
155 Extra Chapter 2
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Kecelakaan
2
Ada Apa ini?
3
Mobil Ambulans
4
Sejak Kapan?
5
Rencana
6
Senjata Makan Tuan
7
Hentikan!
8
Tidak Percaya
9
Tidak Menyangka
10
Aroma
11
Yakin
12
Tragedi Meja Makan
13
Luka
14
Gaun Usang
15
Bagaimana?
16
Apakah ini Nyata?
17
Taruhan
18
Keputusan
19
Aku Setuju
20
Khawatir
21
Tidak Mengerti
22
Pagi yang Manis
23
Perkara Selai
24
Kalah Sebelum Berperang
25
Putri Duyung
26
Panik!
27
Tinggalkan? Apa kau bisa?
28
Mimpi
29
Dominic yang Malang
30
Akhirnya......
31
Perintah
32
Berita
33
Tidak Berhenti
34
Heboh
35
Hati-hati
36
Konferensi
37
Tidak Terima
38
Undangan
39
Menumpahkan perasaan
40
Kedatangan
41
Sumber Masalah
42
Ainsley
43
Singa Vs Serigala
44
Shock
45
Bebas
46
Mengisi Energi
47
Nenek Sihir
48
Senjata
49
Penyambutan
50
Merengek
51
Sebuah Syarat
52
Sang Pemilik Malam
53
Mawar merah
54
Lantai Dansa
55
Sebuah Hadiah
56
Mati Rasa
57
Sepenggal Masa Lalu
58
Dipatuk Ular
59
Hak dan Kewajiban
60
Siapa Itu?
61
Tidak Tega
62
Rumah Sakit
63
Impian Dominic
64
Pilihan
65
Dilema
66
Keputusan
67
Kenapa?
68
Perpisahan Sejenak
69
Belum Sehari
70
Laporan
71
Yakin?
72
Permintaan Shazia
73
Strawberry Sweet
74
Pupus Sudah
75
Tak Menyangka
76
Pilihan Dominic
77
Ide Stev
78
Tamu
79
Ular!
80
Memainkan Alat Musik
81
Guinness world record
82
C@but nyawa
83
Tanpa Belas Kasih
84
Sambutan Samurai
85
Penjelasan Dominic
86
Kebencian Besar Dominic
87
Ninja
88
Aku Serius
89
Itu Tidak Mungkin
90
Chef Dominic
91
Terimakasih Suamiku!
92
Menjaga Shazia
93
Tembakan
94
Panggilan Dari Ibu
95
Mari Membahas Kasus Bersama Pengacara Jack!
96
Jelmaan
97
Mampir Yuk!
98
Dewi Rubah
99
Pesta
100
Tak Menyangka
101
Kejutan Pesta
102
Ratu Akting
103
Rencana Para Istri
104
Rekaman Manis
105
Tingkah Shazia
106
Kehebohan
107
Siber!
108
Pemikiran Ayah dan Anak
109
Siber, selamatkan aku!
110
Menghalangi Pemandangan
111
Makan Malam Besar
112
Nomor Emas
113
Air yang Tenang
114
Arena
115
Tepat Sasaran!
116
Bagaimana?
117
Tidak Tau
118
Tidak akan hilang seumur hidup!
119
Pergilah!
120
Sudah Pulang?
121
Siapa yang pertama?
122
Diluar Nalar
123
Bunga Tidur
124
Hasil
125
Aku merindukan Kalian
126
Laporan
127
Wah, selamat!
128
Menyesal!
129
Keributan
130
Perjuangan Suami
131
Kedatangan Julia
132
Turun Tangan
133
Membuat Rencana
134
Buah Yang Mana?
135
Panic Attack!
136
Perjuangan
137
Apa itu Benar?
138
Bohong!
139
Sebuah Peti
140
Tak Lekang oleh Waktu
141
Menuju Rahasia
142
Kebenarannya
143
Tamu Tak Terduga
144
First Time!
145
Kata Ajaib
146
SKATMAT!
147
Rahasia Besar
148
Kesempatan
149
Menanti Kabar
150
Kabar
151
Yang keberapa?
152
Kebahagiaan Kami
153
Good Bad Princess
154
Extra Chapter
155
Extra Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!