Chapter 4

Mendengar penjelasan Manda dan Digo, seperti yang lainnya. Keira dan Aldo sangat terkejut, mereka tidak setuju jika Kiara putri kesayangan mereka harus menjadi istri kedua, apalagi Kiara menikah pria yang dicintainya karena belas kasihan dari Manda. Keira takut rencananya Manda dan Digo bukanya membuat Kiara bahagia malah membuat Kiara hancur.

Telfon Aldo berbunyi, ternyata dari Naina yang mengabarinya bahwa keadaan Kiara mendadak ngedrop. Aldo dan Keira buru-buru kembali ke rumah sakit yang ada di Bandung, yang lainnya ikut ke Bandung untuk menjenguk Kiara.

Tak butuh waktu lama, mereka semua sampai di rumah sakit. Naina memberitahu mereka keadaan Kiara sudah mulai stabil kembali.

"Alhamdulilah kalau Kiara sudah stabil kondisinya," kata Aldo.

"Oh iya Pak Aldo, tadi dokter cari Bapak sama Bu Keira. Tapi kalian sedang tidak ada, jadi dokter memberitahu saya jika Kaira sudah mendapatkan izin untuk pindah ke rumah sakit singapura, Kaira mendengar hal itu. Kiara menolak pergi ke mana-mana, katanya ia hanya ingin meninggal di Indonesia tanah kelahirannya Indonesia. Tidak mau di bawa ke mana-mana." Naina menceritakan semua yang terjadi saat Aldo dan Keira tidak ada di rumah sakit.

Mereka kaget mendengar cerita Naina, ternyata ucapan Manda benar. Kiara sama sekali tidak memiliki semangat hidup lagi, sudah pasrah dengan keadaannya. Tidak mau dirawat di rumah sakit singapura, padahal perawatan di sana pasti lebih bagus dari rumah sakit yang ada Indonesia.

Keira ingin masuk ke ruang rawat Kiara, untuk melihat keadaan putrinya. Namun, tiba-tiba Manda memanggilnya.

"Aunty Kei," panggil Manda lembut.

"Iya, kenapa?" jawab Keira agak jutek, ia masih kesal dengan rencana Manda dan Digo. Manda mengerti, pasti tidak gampang Auntynya menerima rencananya.

"Boleh Manda ikut masuk? Manda mau jenguk Kak Ara," ijin Manda. Keira tidak punya alasan tidak mengizinkan Manda, akhirnya ia mengangguk.

"Digo juga mau ikut masuk boleh." Keira mengangguk lagi, jadi yang masuk ke ruangan Kiara ada tiga orang. Keira, Manda dan juga Digo. Keira masuk duluan, ia tak tega melihat keadaan putrinya.

"Bunda!" panggil Kiara pada sang Bunda, Keira mendekati putrinya. " Iya, kenapa sayang? Kamu perlu sesuatu?"

"Kapan Ara pulang Bun? Ara bosan di rumah sakit terus, Ara mau cepet pulang ke rumah kita yang di Jakarta," rengek Kiara manja.

"Kok pulang sih sayang? Kan Ara masih sakit sayang, nanti kalau kamu sudah sembuh, nanti baru kita pulang ke rumah kita ya."

"Kapan Bun? Ara mau pulang aja, percuma Ara di rumah sakit, Ara udah enggak akan bisa sembuh lagi. Ara enggak mau kalau di rumah sakit, bakalan jadi beban Bunda sama Ayah. Paling sebentar lagi juga Ara meninggal, Ara pengen meninggalnya di rumah aja." Kiara menangis mengucapkan hal itu, Keira yang mendengarnya juga menangis. Ia hanya diam, tidak tahu harus bicara apa lagi pada putrinya.

"Kak Ara jangan ngomong gitu, Kak Ara harus semangat buat sembuh. Kalau udah sembuh Kak Ara pasti bisa pulang ke rumah Kakak, nanti Manda nginep buat nemenin Kakak di rumah. Kakak bukan beban, semua sayang sama Kakak enggak ada yang anggap Kakak beban. Kami ingin Kakak cepat sembuh," kata Manda yang tiba-tiba muncul. Manda juga menangis di balik pintu, mendengar pembicaraan Kiara dan Keira.

"Keadaan Kakak udah parah, Manda. Percuma, enggak akan bisa sembuh lagi. Kamu enggak usah khawatir, Kakak sudah ikhlas kok. Jika harus diambil nyawa Kakak, sekalipun hari ini."

"Udah ah, enggak usah bahas gitu lagi. Manda enggak suka, Kakak harus mikirin yang senang-senang aja, oh iya Kak. Manda ada kejutan buat Kakak."

"Apa?" Kiara penasaran dengan kejutan yang Manda bilang, munculah Digo di hadapan Kiara sontak membuat Kiara tersenyum senang. Manda dan Keira melihat hal itu.

"Ini kejutannya, Bang Digo udah pulang dari luar negri, bahkan sekarang ada di rumah sakit. Di depan Kakak, Bang Digo datang buat jenguk Kakak. Bang Digo mau Kakak cepat sembuh." Manda menjelaskan  panjang lebar, Kiara sendiri tidak berkedip menatap Digo. Setelah melihat keadaan Kiara, Digo merasa sangat kasihan. Kiara sangat kurus, awalnya tidak memiliki semangat hidup. Hanya bisa pasrah dengan penyakitnya, saat Digo datang Kiara tersenyum.

"Makasih ya, udah jenguk aku," ujar Kiara tulus.

"Sama-sama, kamu cepat sembuh ya. Kami semua ingin kamu cepat sembuh," balas Digo.

"Iya, aku akan berusaha cepat sembuh." Keira dan Manda melihat efek kedatangan Digo sangat mempengaruhi Kiara. Digo, Manda dan Kiara mengobrol banyak bahkan bercanda. Keira dapat melihat kebahagiaan terpancar dari wajah Kiara.

Dokter masuk untuk memeriksa keadaan Kiara lagi, Keira, Manda dan Digo keluar dari ruang rawat Kiara.

"Saya menyetujui rencana  Manda dan Digo yang tadi mereka jelaskan," kata Keira tiba-tiba, Manda sangat senang Keira menyetujui rencananya, sedangkan awalnya berharap keluarga Keira menolak saja, tetapi dia tetap bisa menikah dengan Manda.

"Kamu yakin sayang?" tanya Aldo memastikan.

"Iya, Mas."

"Kamu rela putri kita jadi istri kedua? Putri kita bisa mendapatkan pria lain yang lebih layak dari Digo, pastinya akan menjadikan putri kita istri satu-satunya." Aldo tidak habis pikir, kenapa istrinya dengan mudah setuju. Apa tidak memikirkan dulu matang-matang semuanya?

Keira sebenarnya tidak rela, tetapi ia tidak punya pilihan lain. Ia juga tidak bisa egois, meminta Digo hanya menikahi putrinya. Sedangkan ia juga tahu, Manda dan Digo sejak dulu saling mencintai.

"Kamu enggak lihat Mas, Ara bahagia saat melihat  Digo. Mengatakan pada Digo ingin cepat sembuh, padahal sebelum itu Ara sudah pasrah. Aku yakin, Ara pasti sangat bahagia bisa menikah dengan Digo. Pria yang ia cintainya sejak dulu, mungkin ini terbaik. Aku enggak sanggup jika harus kehilangan putri kita satu-satunya Mas," jelas Keira sambil menangis, Aldo membawa istrinya ke pelukkannya.

"Kalau memang itu yang terbaik, saya juga setuju."  Mereka semua senang mendengar Keira dan Aldo sudah setuju.

"Digo Aunty minta kamu segera menikah dengan Ara, agar kamu bisa meyakinkan Ara untuk berobat ke singapure," pinta Keira. Digo mengangguk, memang ada pilihan lain selain mengangguk.

***

Trissya dan Lea sedang merias Manda lagi, karena hari ini juga Manda dan Digo akan melakukan akad nikah. Keputusan ini memang sangat mendadak, akhirnya Digo dan Manda menikah siri terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan merencanakan nikah resmi dan resepsi, karena kalau menunggu nanti itu akan terlalu lama. Sedangkan Kiara harus segera ke singapura, Keira dan Aldo meminta Digo menemani Kiara sebagai suami Kiara.

"Sayang kamu cantik banget, iya kan Kak Trissya?" puji Lea dan meminta persetujuan Trissya, yang sebentar lagi statusnya bukan hanya ipar Lea tetapi juga besan Lea.

"Iya, kamu memang cantik. Seperti bidadari, pantas saja Digo sejak dulu sampai sekarang cinta banget sama kamu. Enggak ada keinginan melihat perempuan lagi," ujar Trissya membuat calon menantunya merona.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40 |
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40 |
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!