Ayah Ruksah semakin hari semakin tua , dia menikah saat umurnya 36 tahun. Dia menikah dengan ibunya Ruksah saat usianya 21 tahun. Sehingga umur mereka terpaut 15 tahun saat menikah. Ibunya Ruksah dengan terpaksa menikah dengan ayahnya Ruksah sebab ayah Ruksah dipikirnya orang kaya. Soalnya memiliki gaji dari pekerjaannya sebagai kepala BUMN, selain itu ayahnya Ruksah juga berinvestasi dibidang property dengan temannya. Kemudian ayahnya Ruksah walau masih bujangan namun sudah memiliki mobil.
Hal itulah yang membuat ibunya mau menikahinya. Sebab bayangan bergelimang hartapun sudah ada dalam benaknya.
Ayah Ruksah selalu bekerja keras dari sejak masih bujangan, namun dia susah sekali mendapatkan jodoh alias bujangan lapuk. Hal itulah pula yang menjadi alsannya menikahi sang ibu yang pada saat itu ditelantarkan oleh keluarganya.
Ibunya sebenarnya datang ke kota B dengan tujuan akan kuliah di sebuah universitas di kota B. Namun entah apa sebabnya ,bukannya dia kuliah malahan tinggal menumpang dirumah orang.
Katanya sih pamannya mengusirnya sebab sang bibi tak suka dengan keberadaannya. Namun teka-teki itupun belum terjawab kebenarannya sampai saat ini.
Karena kasihan dan ayahnya sudah menjadi bujangan lapuk , demi menanggalkan nama bujang lapuk maka diapun mau menikahi ibunya itu.
Namun ternyata pikiran sang ibu tak seindah kenyataan hidupnya. Atau entah karena sikapnya yang buruk yang selalu saja merasa kekurangan uang. Kerjaannya mengeluh saja setiap kali diberikan uang oleh suaminya.
Ayahnya Ruksah juga memiliki gengsi yang tinggi pada saat itu. Karena jabatannya tinggi dikantor setiap bulan selalu saja ada banyak tamu yang berkunjung kerumahnya.Hal itulah pula mungkin yang menyebabkan gajinya selalu habis terus.
Sang paman juga yang dulu ditumpangi ibunya , selalu datang menagih uang balas Budi karena pernah memeliharanya. Bukan satu orang paman melainkan ada dua pamannya.
Setelah Ruksah lahir , ibunya ingin kakek dan neneknya datang namun untuk ongkos tetap yang membayarnya adalah ayahnya. Ternyata kakek dan neneknya itu juga turut membawa pamannya yang sekarang disekolahkan oleh orangtuanya.
Coba bayangkan habis lahirankan banyak biaya yang keluar, ditambah ongkos pulang-pergi kakek neneknya belum lagi permintaan mereka yang mengharuskan menyekolahkan kedua anaknya. Hal itu menambah beban pikiran ayahnya.
Padahal saat seseorang dikaruniai anak, tentu saja menambah kebutuhan. Apalagi harus menyekolahkan pula adik. Karena tak bisa menolak permintaan mertua dan istrinya, ayahnya dengan berat hati menyetujuinya.
Hanya dia tak tahu akan begini kejadiannya. Kalau iparnya itu justru membuat kesejahteraannya yang pas-pasan malahan menjadi morat-marit.
Bahkan adik iparnya yang perempuan yang bernama Tiah setelah lulus sekolah malahan jadi pengangguran.
Hal itu justru selalu membuatnya lelah lahir dan batin. Soalnya selain hutangnya selalu banyak dikantor, sang istri pun juga memiliki hutang kesana-kemari. Sehingga usaha kios kerupukpun bukannya memberikan hasil malahan istrinya tetap meminta uang tambahan padanya.
Namun setiap kali pulang kerja tak pernah ada makanan apapun yang terhidang dimeja. Selama kurang lebih 6 tahun berumah tangga istrinya pun tak pernah berubah.
Hanya kesabaranlah, sang anak Ruksah dan adiknya berlian yang menjadi tumpuan harapannya dan semangatnya. Anaknya lah yang menjadi pelipur laranya jika ia merasa bersedih.
Hatinya sebenarnya sudah lelah dengan drama-drama yang dilakukan istri dan kedua adik iparnya. Sebab dia merasa dirinya hanyalah ibarat "Kerbau yang dicocok hidungnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments