Pilihan Eva 2

Eva memasuki ruang makan dalam diam, tidurnya tidak terlalu nyenyak semalam, pria yang saat ini sudah berada di meja makan, menatapnya sekilas lalu meletakkan macbook di tangannya.

Yanti pelayan senior di rumah itu sudah meletakkan piring di depan Aksa dan Eva, menu pagi ini adalah nasi goreng yang menggugah nafsu makan Eva, dia yang tidak tidur dengan nyenyak semalam makan dengan lahap. Aksa menatap Eva sedikit heran, mengapa dia kelihatan begitu kelaparan?

"Apa kamu makan semalam?"Tanya Aksa tak mampu menahan rasa jijiknya melihat Eva yang makan dengan rakus "Kamu seperti tidak makan tiga hari tiga malam "Ketusnya.

Eva menatap pria itu dengan sinis "Nasi goreng aja perhitungan "Gumamnya kesal."Saya akan membayar biaya makan pagi ini" Eva tersinggung dengan ucapan Aksa.

Klang

Bunyi sendok yang diletakkan dengan keras memecah keheningan ruang makan, beberapa pelayan yang berada di dapur terkejut dengan suara keras itu.

"Tuan..."Yanti buru-buru masuk untuk melihat apa yang jatuh berniat untuk menggantinya jika sudah kotor. Tapi kembali mengurungkan niatnya setelah mendapat tatapan tajam dari Aksa. Dia mundur perlahan dan berbalik pergi begitu mendekati pintu.

Eva langsung meletakkan sendoknya begitu bunyi keras di piring Aksa terdengar. Moodnya untuk makan sudah hilang, Omanya selalu bilang untuk tidak memarahi orang saat makan, agar mereka bisa menikmati rejeki yang Tuhan beri dengan penuh rasa syukur.

Tapi mungkin Omanya Aksa tidak pernah mengajari tata Krama di meja makan.

Eva menunggu kalimat pedas apalagi yang mau Aksa ucapkan, tapi pria itu hanya menatapnya dengan begitu sinis seolah ingin menghabisinya saat ini juga. Dengan emosi yang tak bisa Aksa tutupi, dia bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang makan.

Eva termangu, hatinya sakit tak terperi hubungan macam apa ini? Jika pria itu begitu membencinya lalu mengapa dia menahannya disini? Bukankah akan lebih baik jika Aksa melepaskannya? apakah sesulit itu untuk membiarkan dirinya pergi?

Mereka adalah dua orang asing yang bertemu karena ayahnya, seharusnya permintaan terakhir ayahnya tak harus menjadi belenggu mereka karena ayahnya telah tiada.

"Nyonya..."Yanti, menyapa khawatir.

Eva memalingkan wajahnya, menghalau rasa sakit dan air mata yang memaksa keluar. Dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan mereka, baik dihadapan Aksa, maupun para pelayannya.

"Bersihkan saja, saya tidak apa-apa"Sela Eva dengan ekspresi datar.

Yanti membersihkan meja dengan pelan dan sesekali menatap Eva yang berusaha menahan tangis, matanya memerah dan bibirnya mengerucut tapi dia diam saja.

"Pak Irawan adalah pria yang ramah dan sangat baik, saking baiknya sehingga kami semua sangat merasa kehilangan"Gumam Yanti memecah kesunyian, dia menatap Eva dengan tatapan sendu "Almarhum selalu membanggakan putrinya di hadapan kami disetiap kesempatan, membuatku selalu penasaran seperti apa putri kebanggaan Pak Irawan"

"Pasti bibi kecewakan karena putrinya tidak sebaik yang diceritakan?"Sela Eva sarkas.

Yanti menggeleng seraya tersenyum "Dia memang memiliki putri yang hebat "Eva mendongak menatap wajah Yanti namun senyum tulus pelayan itu menyentuh hatinya. Air mata yang ditahannya perlahan luruh.

Semakin Eva menghapus jejak air matanya semakin banyak yang keluar, senyum ceria ayahnya seakan terpampang dihadapannya.

"Nyonya...."Yanti mendekat lalu memeluk Eva layaknya Ibu "Menangis saja jika hati nyonya sesak"Bisiknya juga ikut meneteskan air mata. Irawan begitu baik padanya dan keluarganya, ayah Eva begitu berjasa bagi dirinya dan keluarganya karena selalu membantu mengatasi kesulitannya.

Melihat bagaimana sejak kemarin Eva sudah perang syaraf dengan Aksa membuat hatinya sedih. Eva sedang dalam masa berkabung tapi dia tidak sempat bersedih karena harus melayani Tuan Aksa yang dingin tak berperasaan.

"Nyonya... "Wina yang umurnya tidak terpaut jauh dengan Eva juga masuk dengan berlinang air mata "Bolehkah kami memeluk Nyonya juga?"Pintanya seraya mendekat.

Eva tersenyum disela tangisnya dan membiarkan Wina ikut memeluk. Yuni dan Sera yang berusia tiga puluhan ikut mendekat sambil menyeka air matanya.

"Kami mengenal Pak Irawan dengan baik, beliau adalah orang yang sangat baik.. Kami juga kehilangan sosok beliau yang baik hati dan merindukan dirinya" Mereka menangis sedih.

"Apa-apaan kalian? Mengapa berkerumun disini dan menangis seolah ada yang meninggal?"Danar menginterupsi dari pintu.

"Pak Danar apakah tidak sedih dengan kepergian Pak Irawan?"Wina menyela disela tangisnya. Mata Danar sedikit memerah, dia dan Irawan sudah seperti kakak beradik, bagaimana dia tidak kehilangan? Dia juga sedih, tapi apakah dia harus menangis?

Dia sudah berdiri disana selama beberapa saat, jadi kesedihan mereka juga menular padanya.

"Jangan membuat Nyonya larut dengan kesedihannya, kalian seharusnya menghibur nyonya, bukan membuatnya sedih.."Tegur Danar dengan suara parau. Dia menatap Eva lalu melanjutkan kalimatnya.

"Tuan Aksa meminta nyonya ke ruang kerjanya"Ucapnya lembut.

Eva melepaskan diri dari pelukan semua orang, lalu menghapus sisa air matanya.

"Izinkan saya ke kamar dulu"Pamitnya dan dijawab anggukan oleh yang lain.

Pelayan di rumah itu terdiri dari delapan orang. Empat orang perempuan dan empat laki-laki. Danar adalah supir pribadi keluarga, Hendra tukang kebun, serta Ikal dan Ihan yang bertugas sebagai security.Jika pelayan perlu belanja bahan dapur, maka Hendra lah yang menjadi supirnya.

"Nyonya sudah cukup tertekan sejak kemarin, hibur sajalah dia jangan mengajak nya menangis seperti tadi "Tegur Danar sebelum melangkah pergi.

Eva membasuh wajahnya yang sembap karena air mata, dia menatap dirinya di cermin menarik nafas berat untuk menghalau rasa sedihnya. Dia beralih pada kontrak Pernikahan yang dibacanya berulang-ulang semalam. Hanya perlu setahun waktu yang akan dia habiskan bersama Aksa, mari berdamai dengan keadaan.

Jika berpisah tidak memungkinkan maka di jalani saja. Karena itu Eva menambahkan satu poin saja dalam perjanjian itu.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

Ternyata pak Irawan berbohong
putrinya ternyata keras kepala dan tidak memiliki adab terhadap suami

2025-02-11

0

yunistira

yunistira

Jadi mewek jg/Scowl//Scowl/

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Berita Mendadak
2 Berita Mendadak 2
3 Berita Mendadak 3
4 Berita Mendadak 4
5 Kontrak Pernikahan
6 Kontrak Pernikahan 2
7 Kontrak Pernikahan 3
8 Kontrak Pernikahan 4
9 Kontrak Pernikahan 5
10 Kontrak Pernikahan 6
11 Hanya Sebentar
12 Kunjungan Daniel
13 Pilihan Eva
14 Pilihan Eva 2
15 Pilihan Eva 3
16 Bertemu Ibu Mertua
17 Mengalah atau Masa Bodoh?
18 Keras Kepala
19 Keras Kepala 2
20 Keras Kepala 3
21 Ungkapan Hati Daniel
22 Wasiat Irawan
23 Pertemuan keluarga
24 Pertemuan Keluarga 2
25 Sandiwara Cinta
26 Menginap
27 Menginap 2
28 Menginap 3
29 Pria Dzalim
30 Pulang
31 Pulang 2
32 Bertemu Erick
33 Penyakit Oma
34 Salam Buat Pembaca
35 Penyakit Oma 2
36 Bertemu lagi
37 Dimana Kamar kita?
38 Pertemuan dengan Oma
39 Pesan Kecil Oma
40 Pesan Kecil Oma 2
41 Pesan Kecil Oma 3
42 Pesan Kecil Oma 4
43 Pesan Kecil Oma 5
44 Pesan Kecil Oma 6
45 Cucu Merry
46 Draft
47 Operasi atau Tidak
48 Wife
49 Kabar Duka
50 Kabar Duka 2
51 Undangan Rusak
52 Undangan Rusak 2
53 Salahmu Memojokkanku
54 Salahmu Memojokkanku 2
55 Salahmu Memojokkanku 3
56 Skandal Cinta
57 Skandal Cinta 2
58 Apa Kamu Sudah Menyukai Dia?
59 Perasaan Tidaklah Penting
60 Saya Suami Eva
61 Nyonya Aksa Permana
62 Nyonya Aksa Permana 2
63 Ditegur lagi
64 Wanitanya yang Tangguh
65 Sakit
66 #66
67 Oma Jatuh
68 Aku Suamimu
69 Menolak Berpisah
70 Mini Market
71 Jangan di ulangi Lagi
72 Permintaan Hanah
73 Permintaan Hanah 2
74 Jangan bermimpi jadi Cinderella
75 Ini Yang Mama Mau
76 Orang Asing
77 Apa Kamu Sudah Menyukai Aksa?
78 Burung Merak dan Ayam Kampung
79 Bertemu Erick
80 Mencoba Berdamai
81 Mencoba Berdamai 2
82 Kakak Ipar dan Adik Ipar
83 Pulang
84 Panggilan Mas
85 Badai
86 Badai 2
87 Badai 3
88 Hari yang Baru
89 Tersesat
90 Tersesat 2
91 Tabir yang terbuka
92 Bertemu Oma Merry
93 Duka mendalam
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Berita Mendadak
2
Berita Mendadak 2
3
Berita Mendadak 3
4
Berita Mendadak 4
5
Kontrak Pernikahan
6
Kontrak Pernikahan 2
7
Kontrak Pernikahan 3
8
Kontrak Pernikahan 4
9
Kontrak Pernikahan 5
10
Kontrak Pernikahan 6
11
Hanya Sebentar
12
Kunjungan Daniel
13
Pilihan Eva
14
Pilihan Eva 2
15
Pilihan Eva 3
16
Bertemu Ibu Mertua
17
Mengalah atau Masa Bodoh?
18
Keras Kepala
19
Keras Kepala 2
20
Keras Kepala 3
21
Ungkapan Hati Daniel
22
Wasiat Irawan
23
Pertemuan keluarga
24
Pertemuan Keluarga 2
25
Sandiwara Cinta
26
Menginap
27
Menginap 2
28
Menginap 3
29
Pria Dzalim
30
Pulang
31
Pulang 2
32
Bertemu Erick
33
Penyakit Oma
34
Salam Buat Pembaca
35
Penyakit Oma 2
36
Bertemu lagi
37
Dimana Kamar kita?
38
Pertemuan dengan Oma
39
Pesan Kecil Oma
40
Pesan Kecil Oma 2
41
Pesan Kecil Oma 3
42
Pesan Kecil Oma 4
43
Pesan Kecil Oma 5
44
Pesan Kecil Oma 6
45
Cucu Merry
46
Draft
47
Operasi atau Tidak
48
Wife
49
Kabar Duka
50
Kabar Duka 2
51
Undangan Rusak
52
Undangan Rusak 2
53
Salahmu Memojokkanku
54
Salahmu Memojokkanku 2
55
Salahmu Memojokkanku 3
56
Skandal Cinta
57
Skandal Cinta 2
58
Apa Kamu Sudah Menyukai Dia?
59
Perasaan Tidaklah Penting
60
Saya Suami Eva
61
Nyonya Aksa Permana
62
Nyonya Aksa Permana 2
63
Ditegur lagi
64
Wanitanya yang Tangguh
65
Sakit
66
#66
67
Oma Jatuh
68
Aku Suamimu
69
Menolak Berpisah
70
Mini Market
71
Jangan di ulangi Lagi
72
Permintaan Hanah
73
Permintaan Hanah 2
74
Jangan bermimpi jadi Cinderella
75
Ini Yang Mama Mau
76
Orang Asing
77
Apa Kamu Sudah Menyukai Aksa?
78
Burung Merak dan Ayam Kampung
79
Bertemu Erick
80
Mencoba Berdamai
81
Mencoba Berdamai 2
82
Kakak Ipar dan Adik Ipar
83
Pulang
84
Panggilan Mas
85
Badai
86
Badai 2
87
Badai 3
88
Hari yang Baru
89
Tersesat
90
Tersesat 2
91
Tabir yang terbuka
92
Bertemu Oma Merry
93
Duka mendalam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!