RENCANA PINDAH

"Iya Ibu, kakak kan hebat bermain pedang dan memanah, pasti nanti kakak akan menang," ucap Lea semangat.

Gadis kecil itu mendukung penuh keinginan kakak nya.

"Tapi kakak belum cukup umur Nak," ucap Erika.

Erika tidak masalah kalau putra nya ingin mengikuti lomba itu, tapi masalah nya syarat lomba yang di adakan oleh pihak istana kerajaan Beatrix, itu harus anak yang berusia enam tahun keatas, sementara putra nya masih lima tahun.

"Tenang saja Ibu, nanti Lea bantu kakak," ucap Lea menepuk dada sombong.

"Bantu apa?" tanah Erika tersenyum geli.

"Bantu berbicara pada paman Raja, kalau kakak Leo itu hebat bermain pedang dan memanah, pasti di ijinkan untuk ikut lomba," jawab Lea percaya diri.

Paman Raja, akrab banget iya Lea😭

Erika meringis mendengar perkataan putri nya, bagaimana mungkin gadis kecil nya ini berbicara seperti itu pada Yang Mulia Raja Beatrix.

"Ibu boleh iya," ucap Leo memelas.

Pria kecil itu memegang tangan Erika, dengan tatapan mata penuh harap.

Leo katakan saja, kau anak Jendral perang, tidak akan mungkin ada yang melarang mu.😂

"Sayang,"

Erika menghela nafas nya panjang, melihat wajah memelas putra nya.

Erika tidak tega melihat wajah memelas putra nya

Baiklah! Bagaimana pun cara nya diri nya harus bisa mendaftarkan putra nya di lomba itu, kalau perlu diri nya akan menggunakan kekuasaan nya, sebagai menyokong terbesar perekonomian kerajaan Beatrix.

"Baiklah kakak Leo boleh ikut," jawab Erika tersenyum kecil.

Leo terlihat berbinar, bocah kecil itu senang akhirnya Ibu nya mengijinkan diri nya.

Leo ingin ikut lomba itu karena dari pembicaraan para rakyat waktu di pasar kemarin, katanya kali ini juara pertama nya akan menjadi murid Jendral perang, sang Master pedang dan bela diri tingkat tinggi.

Dan Leo sangat tertarik untuk itu, Leo bukan tertarik untuk menjadi murid sang Jendral, tapi Leo tertarik untuk bisa adu ketangkasan bersama Master pedang dan bela diri tingkat tinggi itu.

Dia bapak mu btw😭

"Terimakasih Ibu," ucap Leo tersenyum lebar.

"Kembali kasih sayang," ucap Erika tersenyum kecil.

Erika tak sampai hati kalau harus melihat putra nya sedih, apapun akan Erika lakukan untuk kebagian anak-anak nya, apa lagi Erika taju kemampuan putra nya itu seperti apa.

Walupun umur nya masih lima tahun, Erika yakin putra nya bisa mengimbangi lawan-lawan nya yang lebih tua.

"Lea nanti akan mendukung kakak," ucap Lea tersenyum lebar.

"Itu harus," ucap Erika tersenyum.

Kebagian anak-anak nya adalah hal yang paling utama.

Selama tiga tahun ini, Erika bukan hanya berhasil mendirikan kelompok Black Rose, tapi Erika juga berhasil melebarkan sayap nya di dunia bisnis.

Erika mempunyai puluhan bisnis yang menyebar di seluruh penjuru kerajaan Beatrix, yang di kelola oleh anak buah nya.

Uang pajak yang Erika bayar setiap tahun nya bukan lah jumlah yang sedikit, membuat Erika memiliki pengaruh cukup besar dalam perekonomian kerajaan Beatrix.

Nyonya Alexander! Itulah nama yang selama tiga tahun ini menjadi perbincangan para pejabat, dan petinggi kerajaan.

Mereka di buat penasaran dengan sosok nyonya Alexander, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya nyonya Alexander itu, bahkan Raja Beatrix sekalipun, tidak mengetahui sosok nyonya Alexander, orang yang berperan penting dalam perekonomian kerajaan Beatrix selama tiga tahun belakangan ini.

Setiap kali ada rapat dan panggilan dari istana, Erika selalu mengutus orang kepercayaan nya untuk menggantikan dirinya, lebih suka bermain di belakang layar.

Entah bagaimana nanti respon mereka saat mengetahui siapa sosok Nyonya Alexander itu, perempuan yang pernah menjadi bahan hinaan rakyat kerajaan Beatrix, karena kebodohan dan kelemahannya.

Erika belum kembali ke ibu kota karena menunggu anak-anak lebih besar sedikit, karena di ibu kota nanti Erika akan memulai misi balas dendam nya.

"Salam Nyonya, tuan muda dan nona muda," ucap seorang pria tiba-tiba.

"Hem"

"Katakan," ucap Erika datar.

Orion merogoh saku celana nya, mengambil gulungan kertas dan menyerahkan nya pada Erika.

"Maaf Nyonya, itu adalah surat dari tuan Cutis yang ingin menggunakan jasa Balck Rose," ucap Orion tidak berani melanjutkan perkataannya.

"Hem"

Erika mengambil kertas itu, membuka nya dan membaca nya dalam diam.

Erika menyungging kan senyum sinis nya saat sudah selesai membaca isi surat dari Tuan Cutis.

"Jadi si Pengkhianat itu ingin menggunakan Black Rose untuk membunuh saya?" tanya Erika tersenyum menyeringai.

Orion hanya menunduk kan kepalanya, tidak berani melihat kearah Erika.

Orion sudah membaca surat perintah itu, tidak Orion sangka, ternyata orang yang ingin menggunakan jasa Black Rose adalah orang yang menjadi musuh Nyonya nya.

Dan lebih terkejut nya lagi saat Orion membaca isi surat itu, yang menginginkan membunuh sang Nyonya.

Bagaimana ceritanya, pemimpin Black Rose ingin di musnahkan, lucu.😂

"Seperti nya mereka sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan ku," ucap Erika tersenyum miring.

Keluarga Cutis adalah orang yang sudah membunuh Marquess dan Marchioness, dan merampas semua harta kekayaan orang tua Erika (Felisha)

Armad Cutis mantan tangan kanan Marquess Javier yang berkhianat, meracuni Marquess Javier dan juga Marchioness Alicia, guna menguasai seluruh harta kedua nya.

Tidak ada yang tahu kebusukan Tuan Cutis, karena pria itu begitu pintar memainkan peran nya sebagai orang yang paling setia pada Marquess Javier, membuat banyak orang mengangumi nya dan mendukung nya untuk menggantikan posisi Marquess Javier.

Dan iya! Saat ini Armad Cutis menyandang gelar Marquess.

Sangat menjijikan😏

"Siapakah kepindahan saya dan anak-anak ke ibu kota, sudah cukup selama ini saya membiarkan orang-orang bodoh itu hidup dengan bebas," ucap Erika dingin.

"B-baik Nyonya," jawab Orion sopan.

Erika sudah putus kan dalam waktu dekat ini dirinya akan kembali ke Ibu kota, untuk tempat tinggal tidak perlu Khawatir, karena sudah dari jauh-jauh hari Erika sudah memiliki satu hunian mewah yang ada di tengah-tengah kota Kerajaan Beatrix.

"Kamu boleh pergi," ucap Erika mengibaskan tangannya.

"Saya permisi Nyonya, Tuan muda dan Nona muda," pamit Orion undur diri.

"Tunggu!"

"Saya Nyonya," ucap Orion berbalik menghadap Erika.

"Daftar kan putra saya, lomba yang diselenggarakan oleh pihak istana kerajaan Beatrix dalam waktu dekat ini," ucap Erika datar.

Erika teringat dengan permintaan putra nya tad, entah kebetulan atau apa, tapi seperti nya Erika memang sudah waktunya untuk kembali ke Ibu kota dan memulai misi balas dendam nya.

"Maaf Nyonya tapi umur tuan muda-"

"Aku tidak mau tahu Orion, daftar kan putra saya menjadi salah satu peserta dalam lomba itu," ucap Erika tegas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***