3. Dalam diam.

Rilo ( Vocal Lo : Lobak ).

Selembar daun jatuh dan menimpa mata Lira. Lira panik dan mengusap-usap kelopak matanya. Bang Rilo pun berniat mundur teratur tapi ekor mata elangnya melihat kedua sahabatnya tengah mengintip dari balik teras kamar Bang Yusril.

Ide jahilnya pun muncul untuk mengalahkan keduanya. Bang Rilo melangkah maju, ia mengangkat dagu Lira lalu meniup mata Lira.

Lira cukup kaget hingga melangkah mundur tapi Bang Rilo menahannya.

"Berpakaianlah yang lebih santun. Disini banyak mata 'buaya'. Saya tidak ingin ada mata pria lain yang menatapmu sembarangan. Cukup saya dan hanya saya..!!" Bisik Bang Rilo.

"Kalau Lira tidak mau????? Om Rilo mau apa???" Jawab Lira dengan berani.

Bang Rilo tersenyum mendengarnya, gaya berani Lira memang sangat menggemaskan namun ia tau gadis kecil itu cukup gemetar di bawah tekanannya.

"Kamu lupa??? Abangmu merahasiakan kita berdua terlibat 'skandal' di kamar mandi. Lalu apa reaksi laki-laki lain kalau tau kita pernah kik_kuk_kik_kuk bersama????" Ujar Bang Rilo.

"Dasar jahat..!!! Lira juga tidak mau ada kejadian seperti itu." Kata Lira.

"Begitu banyak pria di dunia ini tapi hanya satu yang berhak memiliki, menjaga dan melihatmu mulai ujung ujung rambut hingga ujung kaki. Kamu pasti sudah tau jawabannya." Bang Rilo kembali melirik dan masih ada kedua sahabatnya, ia pun mendekatkan wajahnya pada kening Lira. "Rambutmu wangi, shampoo ketombe ya..!!"

Lira mendengus kesal namun tidak dengan Bang Bayu dan Bang Yusril.

"Astagaaaaa.. Rilo memang pengen mati muda. Berani sekali Rilo kecup kening adiknya Danyon." Ujar Bang Yus.

Bang Bayu mengepalkan jemarinya kemudian meninggalkan tempat.

...

Siang ini para anggota lari siang, tak terkecuali Bang Rilo, Bang Yusril dan Bang Bayu. Para anggota melewati jalan depan rumah Danyon. Disana terlihat Lira berjalan menuju mobilnya.

Entah kenapa Bang Rilo yang saat itu sekaligus 'mengatur posisi' begitu kesal melihat pakaian Lira. Sebenarnya pakaian itu sopan saja, Lira juga mengenakan cardigan untuk menyamarkan namun tetap saja lekuk tubuh itu terlihat hingga rasanya memanaskan ubun-ubun kepalanya.

Bang Rilo menatap wajah Lira dengan tatapan tegas. Lirikan matanya menyisir tubuh Lira hingga ke kaki. Seketika refleks Lira merapatkan cardigannya. Lira pun berlari masuk ke dalam rumah.

Bang Bayu yang melihatnya seperti merasa ada sesuatu yang berbeda di antara sahabatnya dan Lira.

-_-_-_-_-

Bang Bayu mencekal lengan Lira di pelataran kampus Lira. "Ada hubungan apa kamu sama Rilo?"

"Tidak ada apa-apa, Om."

"Kamu jangan bohong, saya tau betul siapa Rilo. Saya paham Rilo luar dalam, mulai dari kelakuan, kebiasaan dan sifatnya. Kamu pacaran sama Rilo??" Tanya Bang Bayu.

Lira terdiam sejenak. Sebenarnya jauh di dalam hatinya menyukai Bang Bayu tapi kejadian kemarin serta 'ancaman' Bang Rilo membuatnya cukup takut. Perasaannya cemas jika sampai pria itu menyebarkan 'aib' mereka.

"Ii_ya."

"Sejak kapan, dek?? Pantas kamu selalu menolak saya. Kalau memang kamu ada hubungan dengan Rilo, katakan sejak awal. Taukah kamu, saya selalu sabar menunggumu..!!" Ujar Bang Bayu. Matanya memerah menjaga genangan tertahan.

Lira bagai kehabisan kata. Dadanya terasa sesak tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Sesalnya semakin menjadi, tak pernah sekalipun Bang Bayu mengungkapkan perasaannya hingga hari ini ia mendengar sendiri bagaimana perasaan Bang Bayu untuknya.

Bang Bayu segera menjauh dan meninggalkan Lira yang masih terpaku. Sakit di hatinya serasa menjadi-jadi.

...

Bang Rilo membuka pintu kamar messnya. Terlihat Lira berdiri di hadapannya dengan tangis.

"Liraaaa????" Bang Rilo mengedarkan pandangan, sungguh rasanya terkejut bukan main melihat Lira menangis di depan pintu kamar messnya. "Kenapa nangis???? Siapa yang buat kamu nangis???"

"Lamar Lira..!!"

"Haaaaaah?????????" Jelas Bang Rilo bingung mendengarnya.

"Lamar Liraaa..!!!!! Lamar Lira meskipun semua hanya pura-pura..!!!!!!" Pinta Lira dengan tangis terisak-isak. "Lira tidak ingin menunggu lagi, Lira kapok."

Lira menghambur memeluk Bang Rilo. Pria itu pun sampai mengangkat kedua tangan saking kagetnya. Siapa sangka, ada sepasang mata mengabadikannya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

mommyanis

mommyanis

hadeuuuuhhhhh....baru juga diancam segitu sama bang Rilo kamu udah ciut aj sich Ra.tanggepin dulu perasaannya bang Bayu cb Ra,biar bang Rilo kelojotan 😁😁

2024-12-10

1

Miko Celsy exs mika saja

Miko Celsy exs mika saja

haduh.....spo kwi yg moto.....bang rilo kagetbya diyodong suruh ngelamar

2024-12-10

1

Murni Zain

Murni Zain

Lira emang jodoh sm Bang Rilo.

2024-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jodoh dari langit.
2 2. Taruhan.
3 3. Dalam diam.
4 4. Rasa yang membingungkan.
5 5. Memendam perasaan.
6 6. Panggung.
7 7. Karena memendam rasa.
8 8. Sakitnya jatuh cinta.
9 9. Gonjang-ganjing perasaan.
10 10. Berani mati.
11 11. Beban di hati.
12 12. Kacau.
13 13. Babak baru.
14 14. Ribut lagi.
15 15. Semua demi adek.
16 16. Semua demi adek ( 2 ).
17 17. Aksi Om Danton.
18 18. Belajar jadi suami istri.
19 19. Restu.
20 20. Percaya tidak percaya.
21 21. Karena sayang.
22 22. Penolong baru.
23 23. Penolong baru ( 2 ).
24 24. Terpaksa di jodohkan mendadak.
25 25. Hati-hati hidup di dunia.
26 26. Pelindungmu.
27 27. Tahap penyelesaian.
28 28. Sisa masalah.
29 29. Ada sedikit kedamaian.
30 30. Berjuang untuk damai.
31 31. Kabar.
32 32. Sedikit ketegangan.
33 33. Hati yang mendalam.
34 34. Sesal.
35 35. Istri pencemburu.
36 36. Masalah besar.
37 37. Sekelebat masa lalu.
38 38. Rangkaian yang belum tersambung.
39 39. Rangkaian yang belum tersambung ( 2 ).
40 40. Rangkaian yang belum tersambung ( 4 ).
41 41. Imbas.
42 42. Sebelum......
43 43. Sebelum........ ( 2 ).
44 44. Pembebasan.
45 45. Di balik derita.
46 46. Pahit getir.
47 47. Langkah maju.
48 48. Hati yang goncang.
49 49. Korban perasaan.
50 50. Sakit yang mendalam.
51 51. Rasa tak terungkapkan.
52 52. Masih mati rasa.
53 53. Primitif.
54 54. Dunia berbeda.
55 55. Tebak rasa.
56 56. Hari yang berlalu.
57 57. Kesalahan tanpa arah.
58 58. Dalam tanda tanya.
59 59. Menata perasaan.
60 60. Mencoba berdamai dengan diri.
61 61. Belum bisa jujur.
62 62. Serangan panik.
63 63. Ingin damai.
64 64. Belum juga terasa.
65 65. Sedikit pendekatan.
66 66. Danki.
67 67. Tragedi Danki dan Danton garang.
68 68. Khilaf yang tidak di sengaja.
69 69. Menyadari dalamnya perasaan.
70 70. Jatuh cinta.
71 71. Akankah masalah datang lagi??
72 72. Bingung mengungkapkan sayang.
73 73. Belajar terbuka untuk mendewasakan.
74 74. Untuk si cantik.
75 75. Rasanya hampir sama.
76 76. Ketakutan.
77 77. Hari yang melelahkan.
78 78. Celaka tak di sengaja.
79 79. Seni berumah tangga.
80 80. Belajar bersama ibu guru.
81 81. Sebelum bertarung.
82 82. Baru memulai perjalanan.
83 83. Hidup adalah pilihan.
84 84. Ext part.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. Jodoh dari langit.
2
2. Taruhan.
3
3. Dalam diam.
4
4. Rasa yang membingungkan.
5
5. Memendam perasaan.
6
6. Panggung.
7
7. Karena memendam rasa.
8
8. Sakitnya jatuh cinta.
9
9. Gonjang-ganjing perasaan.
10
10. Berani mati.
11
11. Beban di hati.
12
12. Kacau.
13
13. Babak baru.
14
14. Ribut lagi.
15
15. Semua demi adek.
16
16. Semua demi adek ( 2 ).
17
17. Aksi Om Danton.
18
18. Belajar jadi suami istri.
19
19. Restu.
20
20. Percaya tidak percaya.
21
21. Karena sayang.
22
22. Penolong baru.
23
23. Penolong baru ( 2 ).
24
24. Terpaksa di jodohkan mendadak.
25
25. Hati-hati hidup di dunia.
26
26. Pelindungmu.
27
27. Tahap penyelesaian.
28
28. Sisa masalah.
29
29. Ada sedikit kedamaian.
30
30. Berjuang untuk damai.
31
31. Kabar.
32
32. Sedikit ketegangan.
33
33. Hati yang mendalam.
34
34. Sesal.
35
35. Istri pencemburu.
36
36. Masalah besar.
37
37. Sekelebat masa lalu.
38
38. Rangkaian yang belum tersambung.
39
39. Rangkaian yang belum tersambung ( 2 ).
40
40. Rangkaian yang belum tersambung ( 4 ).
41
41. Imbas.
42
42. Sebelum......
43
43. Sebelum........ ( 2 ).
44
44. Pembebasan.
45
45. Di balik derita.
46
46. Pahit getir.
47
47. Langkah maju.
48
48. Hati yang goncang.
49
49. Korban perasaan.
50
50. Sakit yang mendalam.
51
51. Rasa tak terungkapkan.
52
52. Masih mati rasa.
53
53. Primitif.
54
54. Dunia berbeda.
55
55. Tebak rasa.
56
56. Hari yang berlalu.
57
57. Kesalahan tanpa arah.
58
58. Dalam tanda tanya.
59
59. Menata perasaan.
60
60. Mencoba berdamai dengan diri.
61
61. Belum bisa jujur.
62
62. Serangan panik.
63
63. Ingin damai.
64
64. Belum juga terasa.
65
65. Sedikit pendekatan.
66
66. Danki.
67
67. Tragedi Danki dan Danton garang.
68
68. Khilaf yang tidak di sengaja.
69
69. Menyadari dalamnya perasaan.
70
70. Jatuh cinta.
71
71. Akankah masalah datang lagi??
72
72. Bingung mengungkapkan sayang.
73
73. Belajar terbuka untuk mendewasakan.
74
74. Untuk si cantik.
75
75. Rasanya hampir sama.
76
76. Ketakutan.
77
77. Hari yang melelahkan.
78
78. Celaka tak di sengaja.
79
79. Seni berumah tangga.
80
80. Belajar bersama ibu guru.
81
81. Sebelum bertarung.
82
82. Baru memulai perjalanan.
83
83. Hidup adalah pilihan.
84
84. Ext part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!