Chapter 4 Menyelesaikan Kasus

Ji An mengamati Paviliun Permaisuri selama beberapa hari,Ji An menemukan bahwa setiap malam, tepat setelah lampu di kamar Permaisuri dimatikan, ada suara-suara aneh yang berasal dari salah satu sudut ruangan. Namun, ketika ia memeriksa sudut itu di siang hari, tidak ada tanda-tanda apapun.

Ji An masih bingung atas dasar apa hal hal itu terjadi.

Ji An duduk di pinggiran tangga menuju kamar Permaisuri Yang Xi, alisnya berkerut dalam, mencoba merangkai potongan-potongan misteri yang melingkupi paviliun ini. Lin Li, pelayan setianya, hanya berdiri gelisah di dekatnya, tak tahu harus berkata apa untuk membantu.

“Lin Li,” kata Ji An akhirnya, suaranya pelan namun tegas. “Apa yang kau pikirkan tentang suara-suara aneh itu? Apa menurutmu ini ulah manusia, atau mungkin ada hal lain yang tak kasatmata?”

Lin Li tampak ragu untuk menjawab. “Nona, hamba tidak tahu. Tapi hamba merasa ada yang sangat aneh dengan paviliun ini, terutama di malam hari. Suasananya berbeda, seakan-akan ada sesuatu yang mengawasi.”

Ji An menghela napas panjang, menatap ke arah pintu kamar Permaisuri. Ia tahu jawaban tidak akan datang dengan hanya merenung.

“Lin Li, aku butuh kau membantuku malam ini,” katanya, bangkit berdiri. “Kita akan mencari sumber suara itu lagi. Jika ini ulah manusia, pasti ada jejak yang bisa kita temukan. Jika ini bukan… maka kita akan lihat apa yang sebenarnya terjadi.”

Ji An lalu berdiri untuk melanjutkan misinya namun,Ji An terkejut saat tubuhnya berbenturan dengan seseorang yang berdiri di ujung tangga. Ketika ia mendongak, pandangannya bertemu dengan mata tajam Raja Xiang Rong. Wajahnya dingin seperti biasanya, dan auranya membuat Ji An merasa semakin kecil.

"Ji An Yi," ucap Raja Xiang Rong dengan nada rendah namun penuh otoritas. "Apa yang sedang kau lakukan di sini malam-malam seperti ini?"

"Apakah kau orang yang mengganggu tidur permaisuri ku?"

"Maaf yang mulia ...Hamba disini sedang menyelesaikan kasus,bukankah yang mulia sendiri memerintahkan hamba"

Raja Xiang Rong menatap tajam Ji An.

Ji An cepat-cepat menundukkan kepala, menyembunyikan rasa gugup yang mulai menyerangnya. "Yang Mulia, hamba sedang menyelidiki suara-suara aneh yang telah mengganggu Permaisuri Yang Xi. Hamba berniat memastikan sumbernya."

Mata Raja Xiang Rong menyipit, ekspresinya sulit ditebak. "Dan kau pikir kau mampu menyelesaikan masalah yang bahkan pelayanku tidak bisa selesaikan?"

Ji An menggenggam kedua tangannya erat-erat, berusaha menjaga ketenangan. "Hamba hanya ingin menunjukkan niat baik hamba untuk menebus kesalahan di masa lalu, Yang Mulia. Ini mungkin kesempatan kecil, tetapi hamba akan memberikan yang terbaik."

Raja Xiang Rong menatapnya beberapa saat tanpa berkata apa-apa, lalu akhirnya mendengus pelan. "Baiklah. Aku akan memberikanmu waktu. Namun ingat, jika kau gagal, ini akan menjadi bukti bahwa kau memang tidak lebih dari beban bagi istana."

Ji An menunduk dalam-dalam. "Terima kasih atas kepercayaan Yang Mulia."

Raja Xiang Rong melangkah melewatinya, meninggalkan Ji An dan Lin Li di tangga. Setelah punggungnya menghilang dari pandangan, Lin Li menarik napas lega.

"Nona, hamba hampir kehilangan napas tadi! Kenapa Yang Mulia selalu muncul di saat seperti ini?" keluh Lin Li, memegangi dadanya.

Ji An tidak menjawab. Tatapannya kembali tertuju pada pintu kamar Permaisuri. "Lin Li, ini semakin jelas. Aku tidak boleh gagal. Ayo, kita lanjutkan rencana malam ini."

***

Setelah memastikan bahwa permaisuri sudah pindah ke paviliun lain untuk beristirahat sementara,sampai kasusnya terpecahkan.

Ji An dan Lin Li menyelinap ke kamar Permaisuri Yang Xi.

Kamar itu gelap, hanya diterangi oleh cahaya bulan yang masuk melalui jendela.

“Lin Li, padamkan semua lilin,” bisik Ji An.

Setelah ruangan benar-benar gelap, Ji An duduk di sudut tempat suara-suara aneh biasanya terdengar. Ia memejamkan mata, mendengarkan dengan seksama. Lin Li berdiri di dekat pintu, menggenggam lentera kecil dengan gugup.

Beberapa saat berlalu dalam keheningan sebelum suara itu muncul. Bisikan samar mulai terdengar, seperti suara seseorang yang berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti. Ji An membuka matanya perlahan, matanya langsung menatap ke sudut ruangan.

“Lin Li, kau dengar itu?” tanya Ji An.

Lin Li mengangguk dengan wajah pucat. “Ya, Nona. Tapi dari mana suara itu berasal?”

Ji An meraba dinding di sudut tersebut, mencari sesuatu yang tidak biasa. Saat tangannya menyentuh salah satu panel kayu, ia merasakan sedikit getaran. Ji An segera memeriksa lebih dekat dan menemukan celah kecil di dinding.

“Ini dia,” gumam Ji An. Ia menggeser panel kayu itu dengan hati-hati dan menemukan sebuah lubang kecil yang tampaknya mengarah ke ruang lain di balik dinding.

Ji An mencoba mencari cara untuk menghancurkan lapisan tipis dinding itu.

Dengan menggunakan pisau kecil yang ia bawa, Ji An mencoba membuka panel kayu di dinding.

Setelah beberapa saat, ia berhasil menemukan pintu rahasia yang tersembunyi. Ji An dan Lin Li saling berpandangan sejenak sebelum melangkah masuk ke lorong gelap di baliknya.

Ji An dan Lin Li mengikuti lorong sempit yang tersembunyi di balik dinding. Suara bisikan semakin jelas saat mereka berjalan lebih dalam, membuat Lin Li semakin ketakutan.

“Nona, apakah kita benar-benar harus melakukannya ? Bagaimana jika…”

“Tidak ada waktu untuk ragu, Lin Li,” potong Ji An. “Kita harus tahu apa yang terjadi.”

***

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang dipenuhi dengan barang-barang mencurigakan.

Dupa beraroma tajam yang masih menyala, menghasilkan asap tipis yang mengambang di udara.

Boneka kayu dengan beberapa jarum yang tertancap diboneka itu, lalu bertuliskan nama Permaisuri Yang Xi.

Gulungan mantra yang berisi tulisan-tulisan kuno yang tampaknya digunakan untuk mengganggu tidur seseorang.

Ji An menatap benda-benda itu dengan wajah serius. “Ini bukan kebetulan. Seseorang sengaja melakukan ritual untuk mengganggu Permaisuri.”

“Siapa yang akan melakukan ini, Nona?” Lin Li berbisik, suaranya gemetar.

Ji An memperhatikan dupa yang masih menyala, “Siapapun pelakunya, dia pasti kembali untuk memastikan ritual ini terus berjalan. Kita tunggu di sini.”

Ji An dan Lin Li bersembunyi disudut bagian gelap untuk memantau.

Terpopuler

Comments

Haraa Boo

Haraa Boo

semangat kaka,
jangan lupa mmpir balik ya🥰

2025-01-03

0

Hana Agustina

Hana Agustina

ku tinggalin jejak yaaa Thor

2024-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Selir
2 Chapter 2 Suara Misterius
3 Chapter 3 Pindah Ke Paviliun Utara
4 Chapter 4 Menyelesaikan Kasus
5 Chapter 5 Beberapa Pion Kecil
6 Chapter 6 Strategi Mendekati Raja Xiang Rong
7 Chapter 7 Mengajukan Saran Kecil
8 Chapter 8 Putra Mahkota Xiang Wei
9 Chapter 9 Saya ingin menawarkan bantuan kecil.
10 Chapter 10 Terlibat dalam kegiatan sehari-hari Raja
11 Chapter 11Apa sebenarnya yang kau cari, Ji An Yi? Kekuasaan, pengakuan, atau..
12 Chapter 12 Kenapa kau terus-menerus muncul di hadapanku?
13 Chapter 13 Apa aku bisa mendapatkan makanan enak ini lagi kapan kapan?
14 Chapter 14 Raja Xiang Rong adalah suamiku
15 Chapter 15 Apa kau tidak lelah melakukan ini setiap hari?
16 Chapter 16 Kau terlalu banyak menarik perhatian
17 Chapter 17 Kenapa kau sibuk mengurusi dia? Dia adalah selirku
18 Chapter 18 Apa kau berharap menjadi lebih dari sekadar selir?
19 Chapter 19 Tidak ada sarapan dari Ji An Yi?”
20 Chapter 20 Jangan memaksakan dirimu.
21 Chapter 21 Ada rasa aneh dalam bubur ini. Apa yang kau tambahkan?
22 Chapter 22 Bidak Permaisuri Yang Xi
23 Chapter 23 Kau terus mengatakan bahwa ini adalah jebakan.
24 Chapter 24 Kau pikir kau bisa bermain dengan api dan tidak terbakar, Ji An Yi?"
25 Chapter 25 Aku akan diasingkan ke paviliun terpencil
26 Chapter 26 Paviliun Di ujung Istana tidak layak untuk mu
27 Chapter 27 Seorang pria tak dikenal
28 Chapter 28 Kau pria misterius itu?
29 Chapter 29 Menghirup Udara Segar
30 Chapter 30 Apa kau bersedia menjadi Permaisuriku?
31 Chapter 31 Kali ini, aku akan menemukan jalanku sendiri
32 Chapter 32 Jebakan
33 Chapter 33 Aku harus kembali
34 Chapter 34 Aku...harus bertahan
35 Chapter 35 Punggung yang hangat dan kokoh
36 Chapter 36 kekhawatiran dan kecurigaan
37 Chapter 37 Cemburu
38 Chapter 38 Kembalikan Ji An Yi kepadaku
39 Chapter 39 Memberikan Perlindungan
40 Chapter 40 Pesan Ibu Suri
41 Chapter 41 Ancaman
42 Chapter 42 Perjalanan Belum berakhir
43 Chapter 43 Perjalanan
44 Chapter 44 Menjadi Aib Keluarga
45 Chapter 45 Kuil Tua
46 Chapter 46 hutan sunyi dan gelap
47 Chapter 47 Melawan Rasa Sakit
48 Chapter 48 Perseteruannya
49 Chapter 49 Waktunya tiba
50 Chapter 50 Tamat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1 Selir
2
Chapter 2 Suara Misterius
3
Chapter 3 Pindah Ke Paviliun Utara
4
Chapter 4 Menyelesaikan Kasus
5
Chapter 5 Beberapa Pion Kecil
6
Chapter 6 Strategi Mendekati Raja Xiang Rong
7
Chapter 7 Mengajukan Saran Kecil
8
Chapter 8 Putra Mahkota Xiang Wei
9
Chapter 9 Saya ingin menawarkan bantuan kecil.
10
Chapter 10 Terlibat dalam kegiatan sehari-hari Raja
11
Chapter 11Apa sebenarnya yang kau cari, Ji An Yi? Kekuasaan, pengakuan, atau..
12
Chapter 12 Kenapa kau terus-menerus muncul di hadapanku?
13
Chapter 13 Apa aku bisa mendapatkan makanan enak ini lagi kapan kapan?
14
Chapter 14 Raja Xiang Rong adalah suamiku
15
Chapter 15 Apa kau tidak lelah melakukan ini setiap hari?
16
Chapter 16 Kau terlalu banyak menarik perhatian
17
Chapter 17 Kenapa kau sibuk mengurusi dia? Dia adalah selirku
18
Chapter 18 Apa kau berharap menjadi lebih dari sekadar selir?
19
Chapter 19 Tidak ada sarapan dari Ji An Yi?”
20
Chapter 20 Jangan memaksakan dirimu.
21
Chapter 21 Ada rasa aneh dalam bubur ini. Apa yang kau tambahkan?
22
Chapter 22 Bidak Permaisuri Yang Xi
23
Chapter 23 Kau terus mengatakan bahwa ini adalah jebakan.
24
Chapter 24 Kau pikir kau bisa bermain dengan api dan tidak terbakar, Ji An Yi?"
25
Chapter 25 Aku akan diasingkan ke paviliun terpencil
26
Chapter 26 Paviliun Di ujung Istana tidak layak untuk mu
27
Chapter 27 Seorang pria tak dikenal
28
Chapter 28 Kau pria misterius itu?
29
Chapter 29 Menghirup Udara Segar
30
Chapter 30 Apa kau bersedia menjadi Permaisuriku?
31
Chapter 31 Kali ini, aku akan menemukan jalanku sendiri
32
Chapter 32 Jebakan
33
Chapter 33 Aku harus kembali
34
Chapter 34 Aku...harus bertahan
35
Chapter 35 Punggung yang hangat dan kokoh
36
Chapter 36 kekhawatiran dan kecurigaan
37
Chapter 37 Cemburu
38
Chapter 38 Kembalikan Ji An Yi kepadaku
39
Chapter 39 Memberikan Perlindungan
40
Chapter 40 Pesan Ibu Suri
41
Chapter 41 Ancaman
42
Chapter 42 Perjalanan Belum berakhir
43
Chapter 43 Perjalanan
44
Chapter 44 Menjadi Aib Keluarga
45
Chapter 45 Kuil Tua
46
Chapter 46 hutan sunyi dan gelap
47
Chapter 47 Melawan Rasa Sakit
48
Chapter 48 Perseteruannya
49
Chapter 49 Waktunya tiba
50
Chapter 50 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!