Chapter 3 Pindah Ke Paviliun Utara

Ji An duduk dipinggiran ranjang tidurnya,memikirkan cara agar ia bisa mendekati Raja Xiang Rong,suara misterius itu benar-benar menekan dirinya.

Lin Li masuk dengan tergesa-gesa, suaranya terdengar cemas

"Nona ...Raja Xiang Rong datang menemui Nona"

Ji An terkejut mendengar kabar itu, tetapi ia tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri. Raja Xiang Rong melangkah masuk, auranya yang kuat memenuhi ruangan, membuat Ji An merasa semakin kecil di hadapannya

"Ji An Yi, cepatlah. Selesaikan sandiwara ini," ujar Raja Xiang Rong dingin, matanya menatap tajam ke arah Ji An. "Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?"

Ji An terdiam bingung ,harus menjawab apa.

Tatapan tajamnya membuat Ji An kehilangan kata-kata sejenak. Ia meremas ujung gaunnya, berusaha menenangkan diri.

Ia harus mencari cara untuk mendekati pria ini demi tujuannya

"Yang mulia hamba minta maaf atas apa yang terjadi, semua itu memang kesalahan hamba,jadi mulai hari ini hamba memohon maaf dengan setulus hati ,lebih baik kita jalani hidup masing-masing hamba menjalani hidup hamba disini dengan baik, lalu yang mulai juga"

Raja Xiang Rong mendengus sinis, lalu melipat tangannya di depan dada.

“Kau bicara seolah-olah aku akan percaya pada niat baikmu. Kau adalah wanita yang licik, Ji An Yi. Aku tidak akan tertipu olehmu lagi.”

Ji An menggigit bibirnya, menahan rasa sakit akibat tuduhan Raja Xiang Rong yang tajam. Namun, ia tahu ini bukan saatnya untuk menunjukkan kelemahan. Ia mengangkat kepalanya, menatap Raja Xiang Rong dengan pandangan yang lebih tegas.

“Yang Mulia,” Ji An akhirnya berbicara, suaranya bergetar ringan, tetapi ada ketegasan di dalamnya. “Hamba memang telah membuat kesalahan di masa lalu, dan hamba tidak meminta Yang Mulia untuk memaafkannya. Tapi hamba ingin memperbaiki segalanya. Jika Yang Mulia tidak percaya pada niat hamba, beri hamba kesempatan untuk membuktikannya.”

Raja Xiang Rong menyipitkan mata, ekspresinya tetap keras, tetapi ada sedikit ketertarikan dalam tatapannya. “Kesempatan?” Ia mendekat, langkahnya penuh tekanan. “Kau pikir aku akan membuang waktuku untuk permainanmu, Ji An Yi?”

Ji An menahan napas saat Raja Xiang Rong berdiri hanya beberapa langkah darinya, auranya semakin mendominasi. Tapi ia tetap teguh, bahkan ketika tubuhnya gemetar sedikit.

“Hamba hanya meminta waktu, Yang Mulia,” ucap Ji An pelan. “Jika dalam waktu itu hamba gagal membuktikan niat hamba, Yang Mulia berhak menghukum hamba dengan cara apa pun yang dianggap pantas.”

Raja Xiang Rong tertawa dingin, tetapi ada nada penasaran di balik tawa itu. “Baiklah, Ji An Yi,” katanya, suaranya menjadi lebih rendah tetapi tetap mengancam. “Aku akan memberimu waktu. Tapi ingat, jika ini hanya tipu muslihat lain, kau tidak akan punya tempat untuk bersembunyi di mana pun di kerajaan ini.”

Ji An mengangguk, hatinya bercampur antara lega dan takut. Ia tahu ia telah memasuki permainan yang berbahaya, tetapi ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuannya. Dengan kepala yang menunduk, ia hanya bisa berharap bahwa pilihannya tidak akan menjadi akhir dari segalanya.

Ji An menundukkan kepalanya dalam-dalam, menyembunyikan perasaan yang bercampur aduk di balik wajahnya yang datar. Ia tahu dirinya sedang berada di tepi jurang; satu langkah yang salah bisa membuatnya hancur.

"Terima kasih, Yang Mulia," katanya dengan suara rendah, berusaha terdengar tulus. "Hamba tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini."

Raja Xiang Rong mendengus pelan, matanya masih menatap tajam ke arah Ji An, seolah mencoba menembus topeng ketenangannya. "Kita lihat saja, Ji An Yi. Kau pernah menjadi racun di hidupku, dan aku tidak akan membiarkanmu melakukannya lagi."

Ia berbalik, jubah panjangnya melambai anggun saat ia melangkah menuju pintu. Namun, sebelum keluar, ia berhenti sejenak, suaranya terdengar tanpa berbalik. "Mulai besok, kau akan tinggal di Paviliun Utara. Jangan berpikir ini adalah hadiah. Aku hanya ingin memastikan kau ada di bawah pengawasanku."

Ji An tertegun. Paviliun Utara adalah tempat yang sunyi, jauh dari istana utama, tapi ia tahu itu juga dekat dengan kediaman pribadi Raja Xiang Rong. Jantungnya berdebar kencang, ia tidak tahu apakah ini adalah peluang atau ancaman.

"Sesuai perintah Yang Mulia," jawab Ji An, menahan emosi yang berkecamuk di hatinya.

Raja Xiang Rong tidak memberikan jawaban lagi. Ia melangkah pergi, meninggalkan Ji An dengan ribuan pikiran yang berserakan di benaknya.

Ketika pintu tertutup, Lin Li yang sejak tadi berdiri di sudut ruangan mendekat dengan ekspresi khawatir. "Nona, apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksud Raja Xiang Rong?"

Ji An menghela napas panjang dan berdiri, mencoba menguatkan dirinya. "Aku tidak tahu, Lin Li. Tapi aku harus siap menghadapi apa pun. Ini mungkin satu-satunya jalan untuk mencapai tujuanku."

Lin Li mengangguk pelan, meski jelas raut wajahnya tidak sepenuhnya tenang. "Kalau begitu, hamba akan membantu Nona mempersiapkan segalanya untuk pindah ke Paviliun Utara."

Ji An memandang ke arah jendela, menatap bulan yang menggantung di langit malam. Ini belum selesai, pikirnya. "Terima kasih, Lin Li. Kita mulai dari sini."

***

Keesokan harinya, Paviliun Utara terasa dingin dan sunyi. Ji An berdiri di tengah ruangan baru itu, memandangi perabotan yang tertata rapi tetapi terasa asing baginya. Tempat ini lebih seperti penjara dibandingkan kediaman. Meski demikian, ia tahu tidak ada waktu untuk mengeluh.

Lin Li datang membawa sebuah baki berisi teh hangat. “Nona, haruskah kita mulai menata barang-barang? Tempat ini memang sunyi, tetapi hamba yakin Nona bisa terbiasa.”

Ji An mengangguk sambil tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Lin Li. Kita mulai saja. Aku ingin tempat ini terasa lebih seperti rumah."

Namun, baru saja mereka hendak memulai, pintu terbuka tanpa aba-aba. Seorang pelayan istana masuk dengan angkuh, membungkuk hanya sekedarnya sebelum berbicara. "Nona Ji An, Yang Mulia Raja memanggil Anda dikediamannya. Segera."

Ji An menahan napas. Kediaman Raja? Mengapa dia memanggilku begitu cepat? pikirnya. Meski bingung, ia tidak menunjukkan keraguan. Ia hanya melirik Lin Li dan mengangguk sebelum mengikuti pelayan itu keluar.

 

***

Saat tiba dikediaman Raja Xiang Rong, suasana tegang langsung menyelimuti Ji An. Raja Xiang Rong duduk di atas singgasananya, mengenakan pakaian kebesaran yang menambah wibawanya.

Raja Xiang Rong menatapnya dengan dingin saat Ji An memasuki ruangan. "Ji An Yi, kau ingin membuktikan dirimu, bukan? Maka kau akan memulai tugasmu hari ini."

Ji An menundukkan kepalanya, menutupi kegelisahan yang merayap di hatinya. "Perintah apa pun dari Yang Mulia, hamba akan melaksanakannya."

"Permaisuri tidak bisa tidur selama berminggu-minggu. Beberapa pelayan mengatakan ini karena kehadiranmu yang membawa energi buruk di istana. Aku ingin kau menyelidiki ini. Cari tahu apakah benar kau penyebabnya, atau ada alasan lain. Jika kau gagal, maka ini akan menjadi alasan yang cukup bagiku untuk mengusirmu dari istana."

Ji An menundukkan kepalanya, menyembunyikan kegelisahannya. “Hamba menerima perintah ini, Yang Mulia.”

***

Ji An memulai tugasnya dengan mengunjungi para pelayan di sekitar Paviliun Permaisuri untuk menggali informasi.

Banyak dari mereka yang enggan berbicara, tetapi satu pelayan tua, Nyonya Hua, akhirnya membuka mulut.

"Permaisuri mulai mengalami mimpi buruk sejak dua minggu lalu," kata Nyonya Hua dengan suara pelan. "Setiap malam, ia terbangun dengan keringat dingin, mengatakan bahwa ia mendengar bisikan aneh di kamarnya."

Ji An merasa ada sesuatu yang janggal. Bisikan? Apakah ini benar-benar sesuatu yang alami, atau ada permainan kotor di baliknya?

Terpopuler

Comments

fazry_fazriyah

fazry_fazriyah

jangan sungkan untuk mampir, kakak

2025-02-13

0

~abril(。・ω・。)ノ♡

~abril(。・ω・。)ノ♡

Gak bisa berhenti baca

2024-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Selir
2 Chapter 2 Suara Misterius
3 Chapter 3 Pindah Ke Paviliun Utara
4 Chapter 4 Menyelesaikan Kasus
5 Chapter 5 Beberapa Pion Kecil
6 Chapter 6 Strategi Mendekati Raja Xiang Rong
7 Chapter 7 Mengajukan Saran Kecil
8 Chapter 8 Putra Mahkota Xiang Wei
9 Chapter 9 Saya ingin menawarkan bantuan kecil.
10 Chapter 10 Terlibat dalam kegiatan sehari-hari Raja
11 Chapter 11Apa sebenarnya yang kau cari, Ji An Yi? Kekuasaan, pengakuan, atau..
12 Chapter 12 Kenapa kau terus-menerus muncul di hadapanku?
13 Chapter 13 Apa aku bisa mendapatkan makanan enak ini lagi kapan kapan?
14 Chapter 14 Raja Xiang Rong adalah suamiku
15 Chapter 15 Apa kau tidak lelah melakukan ini setiap hari?
16 Chapter 16 Kau terlalu banyak menarik perhatian
17 Chapter 17 Kenapa kau sibuk mengurusi dia? Dia adalah selirku
18 Chapter 18 Apa kau berharap menjadi lebih dari sekadar selir?
19 Chapter 19 Tidak ada sarapan dari Ji An Yi?”
20 Chapter 20 Jangan memaksakan dirimu.
21 Chapter 21 Ada rasa aneh dalam bubur ini. Apa yang kau tambahkan?
22 Chapter 22 Bidak Permaisuri Yang Xi
23 Chapter 23 Kau terus mengatakan bahwa ini adalah jebakan.
24 Chapter 24 Kau pikir kau bisa bermain dengan api dan tidak terbakar, Ji An Yi?"
25 Chapter 25 Aku akan diasingkan ke paviliun terpencil
26 Chapter 26 Paviliun Di ujung Istana tidak layak untuk mu
27 Chapter 27 Seorang pria tak dikenal
28 Chapter 28 Kau pria misterius itu?
29 Chapter 29 Menghirup Udara Segar
30 Chapter 30 Apa kau bersedia menjadi Permaisuriku?
31 Chapter 31 Kali ini, aku akan menemukan jalanku sendiri
32 Chapter 32 Jebakan
33 Chapter 33 Aku harus kembali
34 Chapter 34 Aku...harus bertahan
35 Chapter 35 Punggung yang hangat dan kokoh
36 Chapter 36 kekhawatiran dan kecurigaan
37 Chapter 37 Cemburu
38 Chapter 38 Kembalikan Ji An Yi kepadaku
39 Chapter 39 Memberikan Perlindungan
40 Chapter 40 Pesan Ibu Suri
41 Chapter 41 Ancaman
42 Chapter 42 Perjalanan Belum berakhir
43 Chapter 43 Perjalanan
44 Chapter 44 Menjadi Aib Keluarga
45 Chapter 45 Kuil Tua
46 Chapter 46 hutan sunyi dan gelap
47 Chapter 47 Melawan Rasa Sakit
48 Chapter 48 Perseteruannya
49 Chapter 49 Waktunya tiba
50 Chapter 50 Tamat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1 Selir
2
Chapter 2 Suara Misterius
3
Chapter 3 Pindah Ke Paviliun Utara
4
Chapter 4 Menyelesaikan Kasus
5
Chapter 5 Beberapa Pion Kecil
6
Chapter 6 Strategi Mendekati Raja Xiang Rong
7
Chapter 7 Mengajukan Saran Kecil
8
Chapter 8 Putra Mahkota Xiang Wei
9
Chapter 9 Saya ingin menawarkan bantuan kecil.
10
Chapter 10 Terlibat dalam kegiatan sehari-hari Raja
11
Chapter 11Apa sebenarnya yang kau cari, Ji An Yi? Kekuasaan, pengakuan, atau..
12
Chapter 12 Kenapa kau terus-menerus muncul di hadapanku?
13
Chapter 13 Apa aku bisa mendapatkan makanan enak ini lagi kapan kapan?
14
Chapter 14 Raja Xiang Rong adalah suamiku
15
Chapter 15 Apa kau tidak lelah melakukan ini setiap hari?
16
Chapter 16 Kau terlalu banyak menarik perhatian
17
Chapter 17 Kenapa kau sibuk mengurusi dia? Dia adalah selirku
18
Chapter 18 Apa kau berharap menjadi lebih dari sekadar selir?
19
Chapter 19 Tidak ada sarapan dari Ji An Yi?”
20
Chapter 20 Jangan memaksakan dirimu.
21
Chapter 21 Ada rasa aneh dalam bubur ini. Apa yang kau tambahkan?
22
Chapter 22 Bidak Permaisuri Yang Xi
23
Chapter 23 Kau terus mengatakan bahwa ini adalah jebakan.
24
Chapter 24 Kau pikir kau bisa bermain dengan api dan tidak terbakar, Ji An Yi?"
25
Chapter 25 Aku akan diasingkan ke paviliun terpencil
26
Chapter 26 Paviliun Di ujung Istana tidak layak untuk mu
27
Chapter 27 Seorang pria tak dikenal
28
Chapter 28 Kau pria misterius itu?
29
Chapter 29 Menghirup Udara Segar
30
Chapter 30 Apa kau bersedia menjadi Permaisuriku?
31
Chapter 31 Kali ini, aku akan menemukan jalanku sendiri
32
Chapter 32 Jebakan
33
Chapter 33 Aku harus kembali
34
Chapter 34 Aku...harus bertahan
35
Chapter 35 Punggung yang hangat dan kokoh
36
Chapter 36 kekhawatiran dan kecurigaan
37
Chapter 37 Cemburu
38
Chapter 38 Kembalikan Ji An Yi kepadaku
39
Chapter 39 Memberikan Perlindungan
40
Chapter 40 Pesan Ibu Suri
41
Chapter 41 Ancaman
42
Chapter 42 Perjalanan Belum berakhir
43
Chapter 43 Perjalanan
44
Chapter 44 Menjadi Aib Keluarga
45
Chapter 45 Kuil Tua
46
Chapter 46 hutan sunyi dan gelap
47
Chapter 47 Melawan Rasa Sakit
48
Chapter 48 Perseteruannya
49
Chapter 49 Waktunya tiba
50
Chapter 50 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!