🍃Rumah Sakit 🍃
Hari ini Paman Eko dinyatakan sudah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.
Annisa ingin melihat dan mengantarkan Paman Eko pulang ke rumahnya.
Seusai kuliah Annisa bergegas menuju Halte terdekat untuk mencari taksi, ojek atau kendaraan umum lain nya.
Cukup lama Annisa menunggu namun belum ada kendaraan umum yang melintas.
"Ayo masuk. " Ajak Mark dengan menurunkan sebelah kaca mobilnya.
Ya! tadi Mark melihat Annisa keluar kelas dengan tergesa-gesa. Dan Mark segera membuntuti Annisa.
"Eh, pak- emang maksud saya Mark. tidak usah." Ucap Annisa tak enak hati karena Mark selalu saja membantunya.
"Sudah tak apa, naiklah." Ucap Mark lagi.
Annisa tampak ragu-ragu untuk naik mobil Pak Mark.
"Ayolah. tak apa, aku akan mengantarmu." Ucap Mark lagi.
Akhirnya dengan langkah pelan Annisa masuk kedalam mobil Mark, hanya keheningan yang ada di antara keduanya.
"Mau kemana?" Ucap Mark memecahkan keheningan. Namun masih dengan nada dingin nya.
"Ehm... anu-itu Mark." Annisa tampak gugup saat di tanya Mark kali ini. Ia merasa tidak enak untuk menjawabnya.
"Tak apa, katakanlah." Ucap Mark dengan nada lembut dan tersenyum sekilas ke arah Annisa.
"Ke rumah sakit. untuk mengantar Paman Eko pulang ke rumahnya. Hari ini Paman sesudah diperbolehkan untuk pulang." Ucap Annisa ragu-ragu untuk menjelaskan.
Mark hanya diam sambil menganggukan kepalanya.
Sesampainya di area rumah sakit. Mark memarkirkan mobilnya.
Ia pun berjalan dengan begitu tegas dan berwibawa di belakang Annisa.
banyak pasang kata, suster maupun pengunjung yang menatap kagum atas ketampanan yang dimiliki Mark.
Mark pun menatap dengan mengganti dan seakan tak peduli dengan keadaan sekitar rumah sakit tersebut.
Sesampainya didepan kamar rawat Paman Eko. Annisa mengemukakan pintu dan mengucapkan salam untuk masuk kedalam ruang inap tesebut.
"Assalamualaikum." Ucap Annisa memasuki ruang inap.
"Waalaikumsalam." Ucap Paman Eko tersenyum pada Annisa.
Tiba-tiba suasana berubah hening dan mencekam saat Mark juga memasuki ruang inap Pak Eko.
Didalam ruang inap tersebut, ada istri Pak Eko yang bernama Sri.
Annisa mencium penggung tangan Sri selalu Istri dari Paman Eko.
"Oh ya Paman, ini Tuan Mark. maaf aku mengajaknya dan membuat suasana nga menjadi tak nyaman lagi." Ucap Annisa.
Mark hanya diam namun tatapan nya sangat tajam melihat ke arah Paman Eko.
Paman Eko kesusahan menelan salivanya karena tatapan Mark yang begitu dingin dan mematikan.
"Mark tersenyumlah jangan membuat Paman Eko ketakutan kasihan dia. " Ucap Annisa lirih setengah berbisik ke arah Mark.
Mark menghela nafas nya. "Huft.... "
"Aku akan memberikan mu satu kesempatan. dan Besok datanglah ke kantor ini. Temui orang yang bernama Hito dia akan membantumu mencari pekerjaan." Ucap Mark memberikan kartu nama kepada Paman Eko.
Paman Eko pun langsung bersujud hari di depan Mark atas kebaikan yang diberikan oleh Mark.
"Terimakasih tuan" berulang kali Paman Eko berucap seperti itu pada Mark masih dengan posisi berlutut dihadapan Mark.
"Bangun, aku tak suka kau seperti ini." Ucap Mark dingin dengan nada perintahnya.
"Baik tuan, sekolah lagi terimakasih. " Ucap Paman Eko.
Disisi lain Annisa merasa terharu dan hatinya ingin berterimakasih karena Mark telah memberikan rekomendasi pekerjaan untuk Paman Eko kedepannya.
Agar ia mampu menghidupi keluarga kecilnya dan mengobati istri yang disayanginya dengan uang halal dan kerja kerasnya.
"Ayo Paman, kita pulang. " Ucap Annisa mencairkan suasana nya.
"Ia nak, terimakasih. Kau telah banyak membantuku. " Ucap Paman Eko.
"Sudahlah. karena sudah kewajiban kita sesama manusia harus saling tolong menolong bukan.?" Ucap Annisa lagi.
Mark dan Annisa pun keluar dari ruang inap tersebut dan melangkahkan kakinya prgi meninggalkan rumah sakit menuju rumah Paman Eko.
Mark pun menawarkan diri untuk mengantarkan kerumah Paman Eko.
Tentu, tidak ada penolakan dari Paman Eko, karena jika ada penolakan itu akan membuat Annisa sedih dan sorot mata Mark akan menatap nyalang dengan aura membunuh kepada siapa saja yang berani membuat Annisa bersedih.
"Makasih." Ucap Anisa lirih pada Mark dan dibalas anggukan serta senyum yang bahagia. yang hanya ditunjukkan kepada Annisa.
🍃🍃🍃
Setelah 3 hari Paman Eko pulang dari rumah sakit, ia berkerja di Roman Corporate sesuai dengan arahan yang Mark berikan.
Paman eko diterima sebagai Office Boy di kantor itu, meskipun begitu ia tetap senang dan berjanji akan menjalankan pekerjaan nya dengan sungguh-sungguh.
Dan gaji yang diberikan Mark untuk paman Eko tentu berbeda dengan Office Boy lain nya.
Mark juga menanggung biaya pengobatan istri Paman Eko yang sedang sakit.
Sungguh Mark tergerak menolong sesat ini untuk pertama kalinya dan karena Annisa.
🌈🌈🌈
Happy Reading Guys💙
Terimakasih yang udah Like, Comment dan Vote💙💙💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Puspa Trimulyani
iya banyak typo,jadi melatih aku untuk menerka kira kira kata apa yg dimaksud kak author....🙏🙏🙏💪💪💪💪
2022-12-13
0
Indah Maya Sari
waah si es balok mulai meleleh tu😅💪💪💪
2022-04-19
0
Justine Uno Sava
yg thor tulisan katae bayak yg salah,d cerita2 lainya sebaiknya d oerbaiki
2021-06-25
0