Setalah melaksanakan kewajiban nya, Annisa meluangkan waktu sebentar untuk menyelesaikan bacaan Quran nya.
Beberapa menit kemudian, Annisa melangkahkan keluar dan pergi menuju kerumahnya.
Hari ini Annisa pergi kekampus menggunakan kendaraan umum.
Seperti biasa, ia sudah menunggu kendaraan umum, di halte dekat dengan kampus nya.
Disisi lain.
Mark sudah mengendarai mobilnya menuju rumah mewahnya.
Namun di tengah jalan, Mark berhenti sejenak di sebuah taman.
Mark menyendiri untuk menenanngkan fikiran nya yang merindukan mommy.
Cukup lama Mark berdiam diri dengan lamunan tentang Mommy dan Daddy nya.
Serpihan masa lalu pun mengingatkan Mark remaja yang tumbuh dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Yang meregang nyawa dengan begitu tragis dan pilu.
Tangan nya mengepal kuat karena belum bisa menemukan akar permasalahan tentang kematian Mommy dan Daddy nya.
Mark beranjak pergi meninggalkan taman , melanjutkan perjalanan nya menuju kerumahnya.
Ditengah jalan.
Tiba-tiba ada satu orang laki" asing. yang tangan nya membelit leher mark dan menodongkan pistol di samping kepala Mark.
"Serahkan barang berharga mu." Ucap rampok tersebut.
"cuih..... " Ucap Mark sinis.
Ekspresi yang ditampilkan Mark sungguh hanya wajah dingin tak bergeming dan tidak ada ketakutan yang muncul diwajah Mark.
Dengan gerakan cepat nya Mark mampu melepaskan diri dari cengkraman perampok tersebut.
perampok tersebut pun tersungkur ketanah. dengan pistol yang melayang jauh dari trmost ia terduduk jatuh.
"Cuih hanya lalat yang menjijikan." Ucap nya sinis menatap perampok tersebut.
Perampok itu pun segera berdiri dan melayangkan pukulan ke arah Mark.
namun lagi, perampok itu pun jatuh tersungkur dengan luka lebam di seluruh wajahnya.
"Ampuni saya tuan, ampuni saya. Maafkan saya. " Ucap perampok itu lirih kepada Mark.
Mark tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan perampok tersebut.
Perampok tersebut semakin ketakutan dengan keringat mulai bercucuran.
Lari?
Tentu, perampok tersebut ingin berlari meninggalkan tempat itu, namun perampok itu sudah tak mampu berlari dan posisi si perampok yang tersudut tidak mungkin bisa berlari dari kungkungan Mark.
Oh shittt!!!!
Senyum kematian itu pun timbul di bibir Mark.
Mark pun terus berjalan mengikis jarak keduanya dan ia mengeluarkan belati kesayangan nya dari dalam jas nya.
"Ayo bermain tuan." ucap Mark nyalang
Sreeettttt di goreskan nya ujung pisau tersebut salah satu pipi si perampok tersebut.
Itu sukses membuat pipinya mengeluarkan darah segar.
"Uh.... pipi mu sungguh mengiurkan untuk membersihkan belatiku" ucap Mark mendekatkan belati kesayangannya dengan menarik pisau.
Setelahnya ia mengambil sebelah tangan perampok itu yang digunakan untuk mencengkram lehernya.
Mark menarik jemari perampok itu dengan kasar dan penuh senyum licik mematikan.
Mark ingin memotong jari-jari perampok yang sudah berani mengotori leher nya tadi.
Tubuh si perampok tersebut bergetar hebat.
"Tuan saya minta maaf, saya mohon maafkan saya. Biarkan saya tetao hidup tuan. Saya akan mengabdikan diri saya kepada Anda tuan." Ucap perampok itu begitu lirih dan memilukan.
Namun?
Itu membuat Mark tertawa terbahak-bahak sungguh melihat musuhnya terkapar dan memohon adalah kebahagian yang menyejukkan hati nya.
"Jari ini tak pantas menempel, dia sudah mengotori tubuhku." Ucap Mark dengan nada tegas dan dingin yang begitu mencekam.
Diayunkan belati tersebut kearah jemari perampok tersebut.
"Stoppppp.... " Ucap seseorang menghentikan aksi Mark.
Dan Belati tersebut berhenti sebelum memotong jemari si perampok.
Mark pun menoleh mencari sumber suara yang sudah menganggu kesenangan nya.
*Shittt!!!!!
Damt it!!!!!!
Semua umpatan mark hanya tertahan di dalam hatinya*.
🍃🍃🍃
Nah loh, siapa sih yang beraninya ganggu kesenangan Mark.
Penasaran?
Tunggu in part selanjutnya ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Akank Imik
anisa
2022-12-02
0
Sifa Fatimah
si mark nya psyco...
2022-05-17
0
miss cilcen
annisa
2021-06-07
0