Mata-mata Barra

Beby mendongakkan wajahnya. "Kenapa kamu bisa ada di sini. "Kata Beby.

" Nanti aku akan jelaskan, sekarang kita urus dulu dia. "Barra menunjuk ke arah ayahnya.

Ia berbalik dan mendekat ke arah ayah Vania. " Jangan berani menyentuh dia, coba lawan aku jangan beraninya sama perempuan. "

Ayah Vania geram dan melayangkan pukulan ke arah Barra. Namun Barra dengan mudah menghindarinya. Tak satupun pukulannya yang bisa mengenai Barra. Barra ingin memberikan peringatan kepadanya ia memberikan satu pukulan ke arah perut. Pukulan itu mendarat dengan keras hingga membuat ayah Vania menunduk kesakitan.

"Jangan berani macam-macam dengan kedua wanita ini, jika berani aku tidak akan segan melaporkan kamu ke polisi."

"Ampun saya tidak akan mengganggu mereka lagi. " Ia berlari keluar.

Beby lega akhirnya ayahnya pergi juga. Ia tak ingin ibunya terus diteror olehnya.Melihat Barra meringis kesakitan ia coba mendekatinya.

"Apa kamu terluka? "

"Tidak, aku tidak papa. Hal seperti itu sudah biasa buatku."

"Benarkah? " Beby menepuk punggung Barra.

"Aaau ... "

"Tadi katanya tidak apa-apa.Sini aku lihat, "Beby menarik Barra untuk duduk di sofa.

"Ibu carikan obat dulu. " Ucap Anita.

Barra duduk membelakangi Beby.

"Buka bajumu, atau aku yang bukakan. "

"Kamu mau aku membuka baju, jangan dong. "

"Kalau jangan bagaimana aku bisa melihat lukamu ha, kamu tu aneh banget. "

Beby tak perduli lagi, ia berdiri dan menghadap ke arah Barra. Ia membuka paksa kemeja Barra walaupun Barra mencoba untuk menghalangi dengan tangannya.

"Diam gak, kamu tu susah banget di atur. "

Beby melihat punggung Barra, terlihat punggungnya terluka karena kursi tadi. Lemparan kursi yang kuat membuat punggungnya lebam. Anita datang membawa salep untuk dioles ke punggung Barra.

Beby perlahan mengoles salep ke punggungnya.Ia menatap punggung Barra yang bidang. Untuk sesaat Beby terpesona melihat punggung itu. Namun ia tersadar, ia sangat penasaran bagaimana bisa Barra sampai di tempat ini.

"Oh iya, bagaimana kamu bisa ada di sini. Aku kesini tak ada yang mengetahuinya kecuali Nana."

Barra menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Aku kebetulan aja melihatmu. "

"Kamu jangan ngasal deh, bagaimana mungkin kebetulan. Ini jauh dari rumah kamu dan rumahku. Alasan kamu sangat gak masuk akal tau. "

"Iya maaf, aku menyuruh orang untuk mengikutimu. Aku gak mau kalo terjadi sesuatu padamu,bagaimana nanti kalo ayah kamu memarahiku karena tidak bisa menjagamu.Lebih baik lain kali bawa pengawal jangan sampai hal ini terjadi lagi. Jangan merepotkan aku terus. "

Barra memang sengaja meminta Alex untuk memata-matai Beby. Ia sangat penasaran dengannya. Sepulang dari Villa Alex meminta orang untuk terus mengawasi dan mengikuti kemanapun Beby pergi.

Saat ada kabar bahwa Beby pergi ke rumah Anita dan berdebat dengan seorang pria mabuk ,Barra segera tancap gas pergi menghampiri Beby. Untunglah ia datang tepat waktu hingga Beby tidak sampai terluka.

"Kenapa aku butuh pengawal, kan kamu yang nanti jadi pengawalku. " Ujar Beby sambil menekan luka Barra.

"Sakit ... Kamu sengaja ya, "

"Terimakasih ya Nak, kalian sudah membantu ibu." Ucap Anita sambil memberikan dua gelas air.

Barra mengangguk, "Ia Bu. Lagian saya hanya menolong dia. Ayah saya bakalan ngomel kalo sampai dia terluka. "

"Iya maafkan suami saya, dia memang selalu kasar. Sepertinya setelah ini dia tak akan berani untuk kembali lagi. "

"Iya Bu, aku harap dia tidak akan menyakiti Ibu lagi. Kalo dia berani datang jangan sungkan untuk menghubungi saya ya Bu. " Ungkap Beby.

DUKUNG AUTHOR DENGA LIKE, KOMENT DAN VOTE.

Episodes
1 PENOKOHAN
2 Bingung
3 Menerima
4 Pertemuan pertama
5 Beby ingin mengakhiri
6 Ciuman pertama
7 Sifat yang berbeda
8 Cuek tapi perhatian
9 Demam
10 Merubah penampilan
11 Cincin
12 Tamparan Beby
13 Menemui mama
14 Menyelamatkan
15 Pindah ke ruang VIP
16 Ayah pemabuk
17 Mata-mata Barra
18 Pelaku sesungguhnya
19 Siasat Evelyn
20 Pembalasan
21 H-1 Diet
22 Tak sesuai ekspektasi
23 H-2 Diet
24 Semangat diet
25 Coach tampan
26 Laki-laki idaman
27 Penulis Stan Lee
28 WeChat Barra
29 Stan Lee adalah Coach Aland
30 Mas Aland
31 Saat yang di tunggu-tunggu
32 Gelisah bertemu Barra
33 Pertemuan tak terduga
34 Barra dan Aland
35 Perhatian Beby
36 Club malam
37 Jadi salah tingkah
38 Malam yang panas
39 Tubuh seksi Beby
40 Kedatangan Jessica
41 Beby Kecelakaan
42 Barra Panik
43 Benih-benih Cinta
44 Di Interogasi om Charles
45 Barra memutuskan tinggal sendiri
46 Barra yang aneh
47 Barra dapat rejeki nomplok
48 Mulai terungkap
49 Sisi lain Barra
50 Trauma
51 Aland yang penuh perhatian
52 Barra uring-uringan
53 Jessica ketahuan
54 Mengunjungi Barra
55 Hangatnya pelukan Barra
56 Mulai ada rasa
57 Salah tingkah
58 Beby tau yang sebenarnya
59 Fokus melupakan Barra
60 Makan di Restoran mewah
61 Jadi topik hangat
62 1 Vs 5
63 Barra penyelamat
64 Jadi rebutan
65 Mode akur Barra dan Aland
66 Dua bocil
67 Gara-gara seblak
68 Barra tantrum
69 Barra yang jatuh cinta
70 Hampir dimarah calon mertua
71 Dua insan sedang jatuh cinta
72 Dibelain pacar
73 Rahasia Mama Anitha
74 Kenyataan yang menyakitkan
75 Rahasia yang sesungguhnya
76 Penginapan
77 Fobia
78 Malu sendiri
79 Barra dan Beby
80 Barra ugal-ugalan
81 Kebersamaan Barra dan Beby
82 Kabar yang bikin syok
83 Senyum bahagia
84 Ambisi Evelyn
85 Gerak-gerik yang mencurigakan
86 Jatuh dari tangga
87 Ruang Operasi.
88 Beby Koma
89 Kembalinya Vania.
90 Kembalinya Beby
91 Mulai pulih
92 Terminal Lucidity
93 Trauma yang dalam
94 Pertemuan kembali
95 Kesedihan yang mendalam
96 Barra dan Vania
97 Di ganggu Bapak
98 Vania keceplosan
99 Mantap bercerai
100 Kebersamaan bersama ibu
101 perasaan yang tak dapat diungkap
102 Penuh dengan rahasia
103 Mengantar surat cerai
104 Belenggu bapak
105 Kecurigaan pada Evelyn
106 Barra di lema
107 Hubungan Evelyn dan bapak Vania
108 Ponsel yang penuh bukti
109 Keserakahan
110 Kisah yang sama
111 Vania yang pengertian
112 Menunggu hari esok
113 Ibu hilang
114 Bangunan kosong
115 Menghadapi bahaya
116 Penyelamatan yang dramatis
117 Transfusi darah
118 Keserakahan Evelyn
119 Charles dan Evelyn
120 Jessica telah berubah
121 Bayangan Beby
122 Kegagalan
123 Hal tak terduga
124 Penembakan
125 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PENOKOHAN
2
Bingung
3
Menerima
4
Pertemuan pertama
5
Beby ingin mengakhiri
6
Ciuman pertama
7
Sifat yang berbeda
8
Cuek tapi perhatian
9
Demam
10
Merubah penampilan
11
Cincin
12
Tamparan Beby
13
Menemui mama
14
Menyelamatkan
15
Pindah ke ruang VIP
16
Ayah pemabuk
17
Mata-mata Barra
18
Pelaku sesungguhnya
19
Siasat Evelyn
20
Pembalasan
21
H-1 Diet
22
Tak sesuai ekspektasi
23
H-2 Diet
24
Semangat diet
25
Coach tampan
26
Laki-laki idaman
27
Penulis Stan Lee
28
WeChat Barra
29
Stan Lee adalah Coach Aland
30
Mas Aland
31
Saat yang di tunggu-tunggu
32
Gelisah bertemu Barra
33
Pertemuan tak terduga
34
Barra dan Aland
35
Perhatian Beby
36
Club malam
37
Jadi salah tingkah
38
Malam yang panas
39
Tubuh seksi Beby
40
Kedatangan Jessica
41
Beby Kecelakaan
42
Barra Panik
43
Benih-benih Cinta
44
Di Interogasi om Charles
45
Barra memutuskan tinggal sendiri
46
Barra yang aneh
47
Barra dapat rejeki nomplok
48
Mulai terungkap
49
Sisi lain Barra
50
Trauma
51
Aland yang penuh perhatian
52
Barra uring-uringan
53
Jessica ketahuan
54
Mengunjungi Barra
55
Hangatnya pelukan Barra
56
Mulai ada rasa
57
Salah tingkah
58
Beby tau yang sebenarnya
59
Fokus melupakan Barra
60
Makan di Restoran mewah
61
Jadi topik hangat
62
1 Vs 5
63
Barra penyelamat
64
Jadi rebutan
65
Mode akur Barra dan Aland
66
Dua bocil
67
Gara-gara seblak
68
Barra tantrum
69
Barra yang jatuh cinta
70
Hampir dimarah calon mertua
71
Dua insan sedang jatuh cinta
72
Dibelain pacar
73
Rahasia Mama Anitha
74
Kenyataan yang menyakitkan
75
Rahasia yang sesungguhnya
76
Penginapan
77
Fobia
78
Malu sendiri
79
Barra dan Beby
80
Barra ugal-ugalan
81
Kebersamaan Barra dan Beby
82
Kabar yang bikin syok
83
Senyum bahagia
84
Ambisi Evelyn
85
Gerak-gerik yang mencurigakan
86
Jatuh dari tangga
87
Ruang Operasi.
88
Beby Koma
89
Kembalinya Vania.
90
Kembalinya Beby
91
Mulai pulih
92
Terminal Lucidity
93
Trauma yang dalam
94
Pertemuan kembali
95
Kesedihan yang mendalam
96
Barra dan Vania
97
Di ganggu Bapak
98
Vania keceplosan
99
Mantap bercerai
100
Kebersamaan bersama ibu
101
perasaan yang tak dapat diungkap
102
Penuh dengan rahasia
103
Mengantar surat cerai
104
Belenggu bapak
105
Kecurigaan pada Evelyn
106
Barra di lema
107
Hubungan Evelyn dan bapak Vania
108
Ponsel yang penuh bukti
109
Keserakahan
110
Kisah yang sama
111
Vania yang pengertian
112
Menunggu hari esok
113
Ibu hilang
114
Bangunan kosong
115
Menghadapi bahaya
116
Penyelamatan yang dramatis
117
Transfusi darah
118
Keserakahan Evelyn
119
Charles dan Evelyn
120
Jessica telah berubah
121
Bayangan Beby
122
Kegagalan
123
Hal tak terduga
124
Penembakan
125
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!