Tidak Masalah

Pagi itu, udara segar mulai merayap masuk melalui jendela rumah sakit yang setengah terbuka. Matahari perlahan menembus tirai, memberikan sentuhan hangat pertama pada pagi yang baru saja dimulai.

Mama Selena dan Papa Nathan sudah bangun lebih awal, seperti biasa, meski mereka memiliki banyak urusan yang menanti. Mereka berdiri di sisi tempat tidur Lily, memandang putri mereka dengan tatapan penuh kasih sayang.

"Sayang, waktunya bangun," ujar Mama Selena sambil menyentuh pelan rambut Lily, membangunkannya dengan lembut.

"Kami harus pergi sebentar untuk urusan kerja, tapi jangan khawatir, nanti sore kita kembali, dan kami akan membawa semuanya yang kamu minta tadi malam," tambahnya dengan senyuman, berusaha menunjukkan bahwa meski sibuk, mereka akan selalu ada untuknya.

Papa Nathan, yang ada di sisi lain, ikut mengelus lembut bahu Lily dan mengangguk.

"Iya, nanti sore papa dan mama akan datang lagi. Jangan khawatir ya, kami selalu akan kembali," ujar pria itu, menatap sang putri dengan penuh perhatian.

Lily yang baru saja bangun mengedarkan pandangannya ke sekitar, matanya masih setengah terpejam karena kelelahan setelah semalam yang penuh perbincangan panjang. Namun, ia tak merasa keberatan.

Kehidupan yang lebih nyaman bersama keluarganya kini membuatnya merasa damai. Meskipun Lily sudah terbiasa hidup mandiri, rasa dihargai oleh orang tuanya adalah hal yang sangat berarti bagi wanita muda itu.

Dengan suara serak karena mengantuk, Lily mengangguk pelan.

"Iya, Ma. Tidak masalah kok, aku sudah terbiasa." Raut wajahnya tenang, meski penuh rasa syukur karena bisa kembali dikelilingi oleh orang tuanya.

Mama Selena tersenyum tipis, dan sedikit khawatir. "Kalau begitu, jaga kesehatan ya. Kami akan segera kembali."

Papa Nathan menambahkan, "Jangan ragu untuk bilang kalau butuh apa-apa, ya. Papa dan mama tak akan jauh."

Lalu mereka berdua meninggalkan Lily dan keluar dari kamar.

Namun, sebelum mereka melangkah jauh, pintu ruang perawatan yang elegan itu terbuka kembali, membawa masuk sosok yang selalu membuat Lily merasa aman, bahkan lebih dari itu, Davian.

Dengan senyum yang mengembang di wajahnya, pria itu melangkah masuk, membawa sekeranjang penuh buah segar sesuai dengan permintaan Lily.

"Selamat pagi, semua." Davian menyapa dengan suara lembut namun penuh perhatian. Wajahnya yang tampak cerah serta tatapan hangat menunjukkan bahwa dia benar-benar peduli pada Lily.

Melihat sosok Davian yang masuk ke dalam ruangan, Mama Selena dan Papa Nathan tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia mereka. Kepribadian Davian yang hangat, perhatian, dan sopan benar-benar membuat mereka merasa senang jika anak mereka dijaga oleh pria seperti itu.

Papa Nathan membalas senyum Davian dengan ramah. "Oh, Davian! Kamu datang lebih pagi dari yang kami kira."

Tanpa ragu, Papa Nathan memanggilnya dengan nada akrab, meskipun pada kenyataannya hubungan mereka belum cukup dekat, hanya sebatas kenal lama.

Mereka menganggap Davian sebagai teman lama dari keluarga mereka, tahu betul siapa dia, meski mereka tidak mengetahui betul kedekatannya dengan Lily.

"Iya, saya bawa beberapa buah segar yang Lily minta. Semoga suka." Davian menjawab sambil menyerahkan keranjang itu dengan penuh perhatian, memperlihatkan betapa pentingnya bagi dia untuk menuruti permintaan Lily.

Papa Nathan, dengan senyum lebar, menyapanya lebih lanjut. "Kami sudah waktunya pergi dulu. Jangan terlalu lama tinggal, Davian. kamu juga harus pergi ke sekolah bukan? Jaga anak kami dengan baik."

Meskipun ungkapan itu terdengar sedikit berlebihan, sebenarnya itu adalah bentuk kasih sayang dan rasa syukur mereka pada Davian.

"Ayo, sayang. Kami pergi dulu, jangan lupa istirahat dan kalau ada apa-apa telepon mama," pesan Mama Selena kepada Lily, yang mengangguk ringan.

Papa Nathan juga berpesan dengan lembut, "Hati-hati, kami akan kembali malam ini. Jangan terlalu banyak pikiran, ya."

Setelah memberi satu pelukan singkat pada Lily, mereka berdua berjalan ke arah pintu, meninggalkan ruangan tempat putri mereka dirawat. Namun, langkah kaki mereka terasa berat, seperti ada yang hilang meskipun hanya sementara.

Setelah beberapa ucapan perpisahan, akhirnya Mama Selena dan Papa Nathan meninggalkan ruangan Lily dan keluar untuk menjalani tugas-tugas mereka, menyadari bahwa tugas mereka untuk menemani putri mereka belum selesai.

Mereka yakin bahwa Lily sekarang dikelilingi orang-orang yang mencintainya, termasuk Davian yang mereka percayakan untuk menjaga putri mereka dengan baik.

Begitu pintu ruang perawatan tertutup dengan lembut, meninggalkan dua orang yang sangat berarti dalam hidup Lily, suasana di dalam ruangan berubah.

Kini Lily duduk dengan nyaman, memperhatikan Davian, yang masih tersenyum sambil memegang sekeranjang buah yang baru saja diberikan.

Seperti biasa, Davian mengangguk dan tersenyum tipis, meletakkan sekeranjang buah di meja dekat ranjang Lily.

"Selamat pagi, sayang," ucap Davian lembut, sesekali mencuri pandang pada Lily yang sekarang duduk lebih tegak di tempat tidur.

Lily tersenyum nakal, mengenakan wajah penuh semangat.

"Selamat pagi juga, ayang ku... Terima kasih untuk buahnya. Pasti sangat segar," jawabnya dengan nada manja, sedikit menggodanya.

"Tentu saja," jawab Davian, duduk di kursi di samping ranjang perawatan Lily. Senyumnya tetap terjaga, mencerminkan betapa pedulinya dia terhadapnya.

"Ada yang lain yang kamu inginkan lagi, atau sudah cukup dengan buah ini?" lanjutnya.

Lily hanya tertawa ringan. "Cukup buat sekarang. Kalau kurang, nanti aku hubungi kamu."

Dia mengambil apel dari keranjang dan mulai memakannya dengan santai, menyadari kehadiran Davian memberikan rasa nyaman lebih dalam.

Namun meskipun suasana terasa lebih ringan, keduanya tetap menjaga kenyamanan antara satu sama lain. Mereka tahu harus hati-hati, apalagi hubungan mereka yang masih disembunyikan dari orang tua Lily. Meski hati mereka saling berirama, tetap ada jarak yang harus dijaga.

Lily tidak sabar untuk berbagi lebih banyak waktu dengannya. Sambil menikmati buah yang dibawa oleh Davian, Lily mengajak Davian duduk lebih dekat, dengan senyum lebar di wajahnya.

Terpopuler

Comments

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

lanjut up lagi thor💪💪💪💪💪

2024-12-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!