BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak

Karena kejadian jie linyang, orang-orang memiliki pandangan baru pada Xinxin. Gadis ini, tidak bisa diremehkan. Setidaknya itulah yang mereka pikirkan.

Melihat tidak ada yang akan membuat masalah lagi, Xinxin duduk disamping ibunya. Matanya menyapu pada wanita cantik dengan hiasan cinabar di matanya. Wanita ini, dia tidak sama seperti para wanita disini.

"Apakah ada yang salah dengan penampilan ku, mengapa nona Xin terus memandang ke arahku." wanita itu bertanya.

Xinxin tersenyum dan menjawab, "Tidak, hanya saja kakak sangat cantik "

"Ka.. kakak.. " wanita itu tergagap.

"Aku bukan kakakmu." ucap wanita itu, pipinya benar-benar memerah.

"Tapi kau terlihat sangat muda dan cantik." balas Xinxin.

Wanita itu menepuk pipinya dan berkata, "Aku bahkan cukup tua untuk dipanggil ibumu."

"Ibu......" Xinxin memanggilnya ibu hanya untuk menggodanya.

Yan Yihua cemburu melihat putrinya memanggil wanita lain ibu, dia lalu menusuk kue diatas piring dengan sendok, dan memasukannya kedalam mulutnya.

Xinxin tahu dia cemburu, jadi dia langsung bertingkah genit. "Ibu, walaupun banyak wanita cantik diluar sana, tetap saja kau nomor satu di hatiku"

"Mulutmu sangat manis." ucap Yan Yihua.

"Mungkin aku mirip ayahku." balas Xinxin.

"Bah.. ayahmu bahkan tidak pernah mengucapkan kata-kata manis sepanjang hidupnya." jawab Yan Yihua.

"Benarkah, jadi bagaimana kalian bisa jatuh cinta dan.."

"Dan apa.." Yan Yihua bertanya padanya.

"Dan memiliki aku dan kakakku." ucap Xinxin, sambil memasang wajah polos.

Yan Yihua hampir tersedak saat makan, putrinya.. dia harus di pukul sekali-kali.

Melihat interaksi antara ibu dan anak ini, wanita cantik didepan mereka tersenyum. Ini bukan jenis senyum palsu, tapi lebih kepada tersenyum iri.

"Jadi.. apakah aku boleh menanyakan nama mu bibi." tanya Xinxin.

"Nama ku, Bing Qing. Aku istri Jenderal Ji."

"Wow, jadi bibi juga istri Jenderal seperti ibuku. Itu sangat keren." ucap Xinxin.

Dia terlihat senang diluar, sedangkan dalam hatinya, "Oh, jadi Jenderal Ji yang mengurungku di dalam kurungan saat itu adalah suami bibi ini."

Dia masih memiliki perhitungan dengan suaminya, tapi karena istrinya melakukan cukup hal baik hari ini, dia akan menahan perhitungan nya saat ini.

"Bibi apa kau hanya sendirian disini." tanya Xinxin. Dia memperhatikan bahwa orang-orang disini datang berdua atau bertiga, dia juga datang bersama ibunya, tapi hanya Bing Qing yang sendirian.

Bing Qing sedikit sedih, Xinxin melihat kearah ibunya. Ibunya mengedipkan matanya pada Xinxin.

"Bibi, ibu dan aku sudah lama tidak kembali ke ibukota kekaisaran. Apa kau mau mengajak kami jalan-jalan saat kami masih disini." Xinxin menunjukan tatapan mata memohon, seperti anak kucing kecil, sangat imut.

Bing Qing tidak bisa menolak permintaan bayi kecil ini, jadi dia langsung setuju.

Suasana hati Bing Qing dengan cepat membaik berkat Xinxin, dan mereka bertiga melanjutkan pembicaraan ke hal-hal yang sedang trend saat ini.

Xinxin juga menceritakan apa yang terjadi di toko ibunya, sehingga Bing Qing mengatakan bahwa dia juga akan memesan pakaian pasangan disana.

"Permaisuri memasuki taman kekaisaran....

Terdengar suara Kasim dari ujung taman, semua orang yang hadir berdiri, dan mengucapkan salam. Xinxin melihat permaisuri Han dari jauh, "Yah, dia mirip seperti para permaisuri dalam drama kerajaan. Lembut diluar, busuk didalam."

*Xinxin : walau tidak semuanya, tapi kebanyakan permaisuri dalam drama seperti itu bukan*

Xinxin selalu tidak mempercayai wanita yang bisa dengan rela membiarkan suaminya menikah lagi, atau memiliki wanita lain. Apalagi jika wanita itu mengatakan dia baik-baik saja,itu sangat palsu.

Menyadari tatapan Xinxin, permaisuri Han menatapnya sambil tersenyum. Melihat senyum ini, Xinxin juga memberikan senyuman balasan. Permaisuri Han sedikit terkejut, hanya sebagian orang yang berani menatap matanya, tapi gadis ini bahkan bisa tersenyum dengan santai didepannya, sangat unik.

Seorang wanita disamping permaisuri Han menunjukkan kebencian yang besar terhadap Xinxin. Xinxin juga melihat hal itu, "Hm.. apakah wanita itu menatapku.. tapi apa tatapan kebencian ini,"

"Semuanya duduk.."

Permaisuri mempersilahkan semua orang untuk duduk di meja yang sudah disiapkan, meja ini disusun sesuai dengan tingkat jabatan suami mereka.

"Semuanya, festival masih belum sepenuhnya dibuka. Jadi untuk mengisi waktu, apakah kalian tidak keberatan jika kita saling membalas puisi." ucap seorang gadis di samping permaisuri Han.

"Bagaimana permaisuri." gadis itu bertanya pada permaisuri Han.

"Ide yang bagus. Sangat membosankan jika hanya duduk dan mengobrol, para pria masih berada di aula istana. Jadi acara utama masih belum bisa dilaksanakan. Apa kalian setuju dengan saling membalas puisi." Permaisuri bertanya pada orang-orang yang ada dibawah.

"Tidak permaisuri.."

"Ide bagus permaisuri."

"Kami mengetahui banyak puisi bagus "

Banyak dari mereka mengatakan hal-hal milik mereka sendiri, Xinxin mengamati gadis yang memberikan ide diawal.

"Mengapa gadis ini seakan mengejek ke arahku." Xinxin bertanya dalam hatinya.

Balas puisi dimulai dari barisan di kanan permaisuri, itu artinya dari arah kiri Xinxin. Dia mau tidak mau mengakuinya, bahwa puisi mereka semua bagus.

*Xinxin tidak mengerti puisi sama sekali, jadi bagaimana jika sampai pada gilirannya.. yah, mari kita berdoa saja*

Setelah berlama-lama pada giliran orang lain, kali ini giliran Xinxin. Dia benar-benar tidak mengerti puisi, bagaimana ini..

Saat giliran Xinxin untuk membaca puisi, permaisuri Han tiba-tiba mengatakan sesuatu, "Nona Xin, karena sudah terlalu banyak puisi tentang cinta, mari kita ubah puisi ke tema lain."

Xinxin melebarkan matanya, permaisuri ini sengaja. Dia sudah memperkirakan kata-kata untuk puisinya, walaupun dia tidak mengerti puisi, setidaknya setelah mendengar beberapa kata dari para gadis itu, dia mulai bisa merangkai sedikit demi sedikit.

"Permaisuriku.." saat ini tiba-tiba Yan Yihua membuat suara nya, Xinxin melihat ke arah ibunya. Ibunya terlihat cukup serius sekarang.

"Apa ada sesuatu nyonya Wang." Permaisuri Han bertanya pada Yan Yihua.

"Mohon pengertiannya, permaisuri. Ini pertama kalinya Putri hamba mengikuti acara seperti ini. Dia masih belum terbiasa, mohon kebaikan hati permaisuri untuknya." ucap Yan Yihua.

Yan Yihua tahu Putrinya mungkin tidak mengerti puisi, jadi dia tidak ingin putrinya dipermalukan. Dia harus menyelamatkan martabat putrinya.

Saat ini permaisuri Han tersenyum, dia melirik pada gadis di sampingnya. Gadis ini Wang Juli, yang sejak tadi sudah membidik Xinxin.

"Permaisuri, karena nona Xin sedikit kesulitan, sebagai yang lebih tua anda harus menunjukkan belas kasih." ucap Wang Juli.

Permaisuri Han memandang Wang Juli, lalu tersenyum. "Baiklah, karena sejak tadi tema para nona disini tentang cinta, maka kita akan menetapkan tema cinta untuk seluruhnya." ucap Permaisuri.

Setelah giliran Xinxin masih ada beberapa gadis lainnya, mereka terlihat menghela nafas lega saat ini.. Xinxin melihat mereka, "Aku pikir mereka juga harus sudah menyiapkan beberapa kata tentang cinta".

"Permaisuriku...

Saat ini suara seorang wanita terdengar, tapi kali ini bukan Wang Juli, ini seorang wanita yang lebih tua.

"Nyonya Chen, apa kau ingin menambahkan sesuatu." tanya permaisuri.

Nyonya Chen yang disebut permaisuri Han ini adalah Zu Fenlian, istri dari Jenderal Chen, Chen Juan. Chen Juan adalah Jenderal bintang tiga seperti ayahnya, dan dia berada di faksi permaisuri.

"Permaisuri ku, mungkin karena ini pertama kalinya nona Xin mengikuti acara seperti ini, jadi dia sedikit gugup. Bagaimana jika kita melewatkan gilirannya terlebih dahulu, untuk memberinya sedikit waktu merangkai kata." nyonya Chen.

"Baiklah, apa yang dikatakan nyonya Chen benar. Kalau begitu, Wang Juli.." permaisuri Han memanggil nama Wang Juli, dan gadis itu langsung mendekat kearah permaisuri.

"Bukankah kalian sama-sama bermarga Wang, aku pikir sebagai keluarga, kau bisa mewakili nona Xin dalam hal ini." Permaisuri Han tersenyum lembut, seolah orang yang berdiri didepannya ini adalah putri asli Wang Xuemin, dan Xinxin adalah palsu.

"Permaisuri ku..

Kali ini giliran Bing Qing yang bersuara, dia berdiri dan mengangkupkan tangan nya, "Mohon maaf apabila ini agak sedikit melenceng dari pembicaraan permaisuri ku." ucap Bing Qing.

"Hmm... Nyonya Ji, apa ada sesuatu yang mengusikmu." tanya permaisuri.

"Mohon maaf permaisuri, nona Xin adalah putri dari Jenderal Wang. Dan anda barusan menyebut nama gadis disamping anda sebagai Wang Juli. Hamba hanya ingin tahu apa ada hubungannya gadis ini dengan keluarga Wang." tanya Bing Qing.

Saat ini mata Xinxin bersinar cerah, dia memandang Bing Qing dengan tatapan penuh apresiasi. "Bibi, apa kau bisa membaca pikiranku. Kau tau apa yang ingin aku tanyakan." ucap Xinxin dalam hati.

"Ohh, siapa gadis ini. Kukira nyonya Wang akan lebih tahu." Permaisuri Han tersenyum penuh arti pada Yan Yihua.

Saat ini wajah Yan Yihua cukup jelek, semua orang disini mencoba menjatuhkan putrinya, bagaimana dia bisa tenang. Jadi saat permaisuri mengatakan bahwa dia mungkin lebih tahu, Yan Yihua juga tahu bahwa Permaisuri mencoba memprovokasi nya.

Orang ini selalu mencoba untuk mengikat suaminya, tapi karena dia tidak berhasil, dia hanya ingin menghancurkan nya.

Setelah hening sesaat, Yan Yihua tersenyum pada permaisuri, "Permaisuri ku, apakah aku perlu tahu tentang orang ini. Apakah dia sepenting itu." tanya Yan Yihua. Jika kau ingin bertindak bodoh, aku juga bisa!

Mendengar ucapan ibunya, Xinxin mengangkat alisnya. "Hem, apakah ibunya akan mulai bangkit." Xinxin berpikir dalam hati, "Ini cukup bagus."

Ucapan Yan Yihua membuat wajah Wang Juli semakin jelek, dia seharusnya menghancurkan orang ini sejak hari itu.

"Nyonya Wang, kau harus bertanya pada suami jika ingin tahu." balas permaisuri Han.

Saat ini Xinxin sudah memiliki tebakan dihatinya, bahwa gadis ini haruslah orang yang sering di sebutkan dalam rumor. Wajar jika dia melihat nya dengan pandangan belati.

Sebelum Yan Yihua membalas ucapan permaisuri, Xinxin memegang tangan nya, dan memberikan tatapan menenangkan pada ibunya.

Dia lalu menatap permaisuri sambil tersenyum. "Permaisuri ku, mohon maafkan aku sebelumnya. Tapi kau mengatakan bahwa gadis ini ada hubungannya dengan ayah ku, apakah dia dari keluarga jauh."

"Mungkin dia kakak perempuan mu." balas permaisuri Han.

"Oh, kakak perempuan." ucap Xinxin pura-pura terkejut.

"Saudara perempuan dalam keluarga juga disebut kakak perempuan. Tapi itu hanya sebatas panggilan. Bahkan jika dia adalah bagian dari keluarga Wang, kenapa ayahku harus tahu. Ada begitu banyak anak-anak di keluarga, apa dia harus bisa mengingat semuanya. Jika menurut mu begitu, ku pikir ayahku akan mati kelelahan lebih dahulu sebelum pergi berperang." ucap Xinxin.

Wajah permaisuri Han sangat jelek saat ini, tidak pernah ada orang yang berani menentang nya, terlebih orang yang lebih muda.

"Lagipula.. seberapa baik hubungan dengan seorang kakak perempuan, dia tidak akan lebih baik dari kakakku, yang berhubungan dengan darah. Kau tahu... Darah lebih kental dari pada air, sedekat apapun aku dengan orang lain, orang lain tetaplah orang lain, tidak akan pernah bisa menyamai hubungan darah." lanjut Xinxin.

"Nona Xin, kau terlalu jauh. Apa ibumu tidak mengajari mu." ucap Permaisuri Han dengan marah.

Xinxin tertawa terbahak-bahak saat ini, "Itulah yang ingin aku tanyakan padanya, apakah ibunya tidak mengajarinya. Setiap hari dia pergi keluar dan berpura-pura menjadi putri keluarga Wang."

Saat ini Wang Juli sudah saat marah, matanya memerah, dia menunjuk jarinya pada Xinxin. "Aku memang putri keluarga Wang, Wang Xuemin adalah ayahku. Jika bukan karena wanita jalang itu, ibuku sudah akan menjadi nyonya Wang sekarang." Wang Juli mengutuk Yan Yihua dengan marah.

Terpopuler

Comments

Lafaigh Ufaufi

Lafaigh Ufaufi

lawan xin xin,semangat berjuang,bela ibumu

2025-01-20

1

zylla

zylla

👏👏👏👏

2025-02-18

1

zylla

zylla

🤣🤣🤣

2025-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I : Terdampar disini
2 BAB 2 : MULAI MENERIMA
3 BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4 BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5 BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6 BAB 6 : INI XINXIN
7 BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8 BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9 BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10 BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11 BAB 11 : Gadis yang aneh
12 BAB 11 : Alat aneh apa ini
13 BAB 13 : Itu kau kan...
14 BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15 BAB 15 : Kenapa kau lagi
16 BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17 BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18 BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19 BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20 BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21 BAB 21 : WANG JULI
22 BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23 BAB 23 : Persiapan kompetisi
24 BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25 BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26 BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27 BAB 27 : Perburuan Berakhir
28 BAB 28 : Yang disebut Pesona
29 BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30 BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31 BAB 31 : Xuanyi muncul
32 BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33 BAB 33 : Bertemu Kakek
34 BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35 BAB 35 : Info teman lainnya
36 BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37 BAB 37 : Xinxin sangat badas
38 BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39 BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40 BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41 BAB 41 : Apa tujuan hidup
42 BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43 BAB 43 : Perjalanan pulang
44 BAB 44 : Tiba di rumah
45 BAB 45 : Memasang Jebakan
46 BAB 46 : Yao Shu Mati
47 BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48 BAB 48 : Pemakaman
49 BAB 49 : Perang Baru
50 BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51 BAB 51 : Melepas kepergian
52 BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53 BAB 53 : Dekrit Kaisar
54 BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55 BAB 55 : Undangan Permaisuri
56 BAB 56 : Chen Bai
57 BAB 57 : Akhir Chen Bai
58 BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59 BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60 BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61 BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62 BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63 BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64 BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65 BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66 BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67 Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68 Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69 BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70 Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71 BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72 BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73 BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74 Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75 Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76 Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77 Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78 Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79 Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80 Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81 Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82 Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83 Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84 Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85 Bab 85 : Kematian Kaisar
86 Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87 Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88 Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89 Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90 Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91 Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92 Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93 Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94 Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95 Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96 Bab 96 : Politik yang Memikat
97 Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98 Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99 Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100 Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101 Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102 Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103 Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104 Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105 Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106 Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107 Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108 Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109 Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110 Bab 110 : Bara dalam Sekam
111 Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112 Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113 Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114 Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115 Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116 Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117 Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118 Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119 Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120 Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121 Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122 Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123 Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124 Bab 124 : Janji yang Tertunda
125 Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126 Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127 Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB I : Terdampar disini
2
BAB 2 : MULAI MENERIMA
3
BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4
BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5
BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6
BAB 6 : INI XINXIN
7
BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8
BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9
BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10
BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11
BAB 11 : Gadis yang aneh
12
BAB 11 : Alat aneh apa ini
13
BAB 13 : Itu kau kan...
14
BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15
BAB 15 : Kenapa kau lagi
16
BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17
BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18
BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19
BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20
BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21
BAB 21 : WANG JULI
22
BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23
BAB 23 : Persiapan kompetisi
24
BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25
BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26
BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27
BAB 27 : Perburuan Berakhir
28
BAB 28 : Yang disebut Pesona
29
BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30
BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31
BAB 31 : Xuanyi muncul
32
BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33
BAB 33 : Bertemu Kakek
34
BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35
BAB 35 : Info teman lainnya
36
BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37
BAB 37 : Xinxin sangat badas
38
BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39
BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40
BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41
BAB 41 : Apa tujuan hidup
42
BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43
BAB 43 : Perjalanan pulang
44
BAB 44 : Tiba di rumah
45
BAB 45 : Memasang Jebakan
46
BAB 46 : Yao Shu Mati
47
BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48
BAB 48 : Pemakaman
49
BAB 49 : Perang Baru
50
BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51
BAB 51 : Melepas kepergian
52
BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53
BAB 53 : Dekrit Kaisar
54
BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55
BAB 55 : Undangan Permaisuri
56
BAB 56 : Chen Bai
57
BAB 57 : Akhir Chen Bai
58
BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59
BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60
BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61
BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62
BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63
BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64
BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65
BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66
BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67
Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68
Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69
BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70
Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71
BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72
BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73
BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74
Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75
Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76
Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77
Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78
Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79
Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80
Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81
Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82
Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83
Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84
Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85
Bab 85 : Kematian Kaisar
86
Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87
Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88
Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89
Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90
Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91
Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92
Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93
Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94
Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95
Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96
Bab 96 : Politik yang Memikat
97
Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98
Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99
Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100
Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101
Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102
Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103
Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104
Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105
Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106
Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107
Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108
Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109
Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110
Bab 110 : Bara dalam Sekam
111
Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112
Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113
Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114
Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115
Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116
Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117
Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118
Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119
Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120
Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121
Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122
Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123
Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124
Bab 124 : Janji yang Tertunda
125
Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126
Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127
Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!