BAB 11 : Alat aneh apa ini

Setelah tiba dirumah, Xinxin langsung mencari kepala pelayan Wang untuk meminta kertas dan arang. Dia tidak bisa menggunakan kuas tinta, jadi dia hanya bisa meminta kepala pelayan Wang untuk membuatkan pena arang untuk nya.

Kepala pelayan Wang dengan cepat menyiapkan permintaan Xinxin, lalu Xinxin mulai menggambar beberapa alat aneh di kertas minyak.

Saat menerima kertas gambar Xinxin, Wang Xuemin mengerutkan dahinya. Jadi, apa yang di gambar putrinya ini, begitu aneh. Tapi memandang wajah berharap Xinxin, dia tidak bisa mengatakan tidak, jadi dia menyerahkan kertas bergambar Xinxin pada kepala pelayan Wang, dan memintanya untuk mencari pengrajin yang bisa membuat alat tersebut. Gambar itu sudah di sertai detail bahan dan ukuran masing-masing alat, jadi para pengrajin hanya tinggal menyesuaikan nya saja.

Xinxin begitu bahagia hari ini, akhirnya dia bisa membuat alat-alat modern disini, walaupun mungkin tidak bisa begitu mirip dengan yang biasa dia pakai, setidaknya itu bisa membantu membangun tubuhnya menjadi lebih baik. Dia juga bisa membuat para prajurit ayahnya mencoba alat tersebut, ini seperti sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

*****

"Yang Mulia..

Kepala pelayan Bai memanggil Fu Sichen yang akan berjalan keluar, dari penampilan nya, dia tidak terlihat seperti seorang putra mahkota, dia lebih terlihat seperti para pemuda dari keluarga kaya. Sepertinya dia akan pergi berjalan-jalan diluar, jadi di menyamar.

"Aku hanya akan pergi sebentar." dia mengatakan nya dengan ekspresi datar. Akhir-akhir ini dia merasa sangat frustasi, dia tidak menyangka ternyata mencari seseorang akan sesulit ini. Jadi dia memuaskan untuk menyamar dan pergi keluar. Mungkin apa yang dia cari akan dia temukan.

"Wakil Ling, kenapa kau mengikuti keluar." tanya Fu Sichen.

"Yang mulia, anda masih terluka. Akan gawat jika terjadi sesuatu dijalan, jadi hamba hanya bisa mengikuti yang mulia." jawab Ling Jiwei sambil melakukan hormat kepada Fu Sichen.

"Jika kau ingin mengikuti ku, ganti pakaian mu. Itu terlalu mencolok." balas Fu Sichen.

Ling Jiwei dengan cepat menghilang untuk berganti pakaian. Itu salahnya karena masih mengenakan pakaian perang bahkan saat didalam istana pangeran.

*****

Setelah beberapa hari menunggu, akhirnya alat pelatihan Xinxin selesai dibuat. Dia bergegas berlari menuju tempat pelatihan, sebelum tertangkap oleh Yan Yihua.

Ternyata ibunya selama ini selalu memperhatikan hal aneh yang terjadi pada putrinya, seperti.. kulit wajahnya sedikit lebih gelap, tangan putrinya yang mulai terasa kasar, serta putrinya yang akan tertidur saat sedang makan.

Dia diam-diam memaksa kepala pelayan Wang untuk berbicara, menurut kepala pelayan Wang, nona muda sering pergi ke tempat pelatihan baru-baru ini. Dia juga menggambar beberapa alat aneh, yang dikatakan baik untuk pembentukan fisik.

Dan hal yang paling membuatnya marah adalah, bahwa suami dan putranya mengetahui ini. Jadi, dia diam-diam menunggu putri kecilnya disudut pintu pelatihan, dan menangkap nya.

"Ibu....

Xinxin sangat terkejut melihat ibunya muncul didepan pintu tempat pelatihan. Dalam hatinya berpikir, "kenapa ibuku ada disini, jika dia tahu aku berlatih pedang, mungkin mansion kami akan kebanjiran malam ini."

*Yan Yihua sering menangis*

Setelah perdebatan yang panjang, Xinxin akhirnya berhasil menyakinkan ibunya. Ibu nya hanya akan setuju jika Xinxin berjanji untuk merawat tubuhnya. Sebagai seorang wanita, dia tidak bisa membiarkan kulit wajahnya gosong karena matahari, dan telapak tangannya yang kasar seperti tangan seorang paman.

Jadi Xinxin berjanji bahwa, setiap dia selesai belajar berpedang, dia akan langsung mengoleskan krim di wajanya, juga di telapak tangannya. Dia juga akan cukup istirahat, agar tidak sering tertidur saat waktu makan.

Mendengar janji putrinya, Yan Yihua hanya bisa melepasnya.

Wang Xuemin dan Wang Yuwen menyaksikan adegan Xinxin yang dimarahi ibunya, dari ujung tempat latihan. Ada senyuman di bibir ayah dan anak ini, Wang Yuwen, "Ibu terlihat begitu hidup". Wang Xuemin menyetujui nya dan menambahkan, "Hmm.. dan begitu galak."

Mendengar ucapan ayahnya, dalam hati Wang Yuwen berpikir, "Jadi, ayahnya juga harus takut pada ibunya."

Saat ini Xinxin sudah memasuki tempat pelatihan, dia menyapa ayah dan anak yang berdiri berdampingan, lalu berjalan menuju alat "fitnes" nya.

"Nona kecil, bagaimana cara menggunakan alat ini." tanya Kepala Li. Hari ini jauh lebih ramai dari biasanya, sepertinya berita tentang alat "fitnes" nya menyebar begitu cepat.

"Aku butuh satu orang untuk melakukan peragaan, siapa yang mau mencobanya." tanya Xinxin.

"Nona, biarkan kami yang mencoba nya." seorang pria berkulit gandum mengangkat tangannya, namanya Pei Shi, salah satu bawahan ayahnya yang paling menjanjikan.

"Kemarilah."

Xinxin menyuruhnya untuk mendekat, lalu dia menjelaskan, ini adalah alat "fitnes" kau bisa menyebutnya begitu. Sebelum memulai, dia bertanya, "apakah kau sudah melakukan pemanasan sebelumnya."

"Kami sudah melakukan pemanasan nona." jawab Pei Shi.

"Bagus, kalau begitu kau bisa mulai dari yang ini. Alat ini bernama barbel, kau bisa menggenggam nya dengan tangan mu, dengan cara seperti ini. *Xinxin memberinya contoh*

Lalu kau bisa mengangkat nya seperti ini, kau bisa mencobanya sekarang. Setelah menerima peragaan dari Xinxin, Pei Shi langsung mencobanya.

"Nona.. alat ini cukup berat." ucap Pei Shi.

"Tenang saja, ini baru permulaan. Alat ini memiliki beberapa ukuran lainnya. Kau bisa mencoba nya juga." setelah mengatakan ini, Xinxin mulai mengajari mereka cara memakai alat lainnya.

Selain barbel, Xinxin juga menggambar tempat untuk pull up, membuat sebuah jalur dengan jaring dari tali, dan lainnya. Dia juga membuat lapangan khusus untuk pertarungan tangan kosong.

Xinxin secara khusus meminta ini, karena orang-orang disini terbiasa bertarung menggunakan alat seperti pedang. Sehingga pertahanan diri mereka saat tidak memegang pedang, sedikit kurang baik.

"Pei Shi, bagaiman kalau kita melakukan pertarungan tangan kosong." ucap Xinxin.

Menderita ucapan Xinxin, Pei Shi terkejut. Bagaimana dia bisa melawan nona muda. Dia tidak berani melakukannya.

"Eh, apa kau pikir aku akan kalah." tanya Xinxin.

"Buka begitu nona." jawab Pei Shi dengan sedikit keraguan.

Karena dia tidak bisa menolak permintaan Xinxin, Pei Shi akhirnya setuju dan berjalan kedalam arena pertarungan.

"Xinxin, apakah kau yakin bisa mengalahkan nya. Pei Shi mungkin adalah yang termuda di antara para bawahan ayah, tapi kemampuannya jauh lebih baik dari yang lainnya." Wang Yuwen menginginkan Xinxin karena dia khawatir.

"Kakak, tidak perlu khawatir. Aku akan memberikan mu pertunjukan yang bagus." Jawab Xinxin.

Mereka berdua sudah berada didalam arena pertarungan, dengan aba-aba dari Wang Xuemin, mereka mulai bergerak.

Xinxin mengambil kuda-kuda awal, satu kakinya kebelakang, jarinya mengepal, lalu dia meninju kearah wajah Pei Shi, melihat gerakan Xinxin, Pei Shi terkejut dan menghindar. Dia mundur satu langkah, sebelum dia sempat bergerak, Xinxin sudah maju satu langkah lalu mengarahkan kakinya ke sisi Pei Shi, kaki Pei Shi ditendang oleh Xinxin. Dia menunduk kesakitan, lalu Xinxin dengan cepet mengikutinya, dan membanting nya ke tanah.

Wang Xuemin dan Wang Yuwen : ???

Terpopuler

Comments

Lafaigh Ufaufi

Lafaigh Ufaufi

ye..xinxin menang

2025-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB I : Terdampar disini
2 BAB 2 : MULAI MENERIMA
3 BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4 BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5 BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6 BAB 6 : INI XINXIN
7 BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8 BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9 BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10 BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11 BAB 11 : Gadis yang aneh
12 BAB 11 : Alat aneh apa ini
13 BAB 13 : Itu kau kan...
14 BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15 BAB 15 : Kenapa kau lagi
16 BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17 BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18 BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19 BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20 BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21 BAB 21 : WANG JULI
22 BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23 BAB 23 : Persiapan kompetisi
24 BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25 BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26 BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27 BAB 27 : Perburuan Berakhir
28 BAB 28 : Yang disebut Pesona
29 BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30 BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31 BAB 31 : Xuanyi muncul
32 BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33 BAB 33 : Bertemu Kakek
34 BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35 BAB 35 : Info teman lainnya
36 BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37 BAB 37 : Xinxin sangat badas
38 BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39 BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40 BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41 BAB 41 : Apa tujuan hidup
42 BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43 BAB 43 : Perjalanan pulang
44 BAB 44 : Tiba di rumah
45 BAB 45 : Memasang Jebakan
46 BAB 46 : Yao Shu Mati
47 BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48 BAB 48 : Pemakaman
49 BAB 49 : Perang Baru
50 BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51 BAB 51 : Melepas kepergian
52 BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53 BAB 53 : Dekrit Kaisar
54 BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55 BAB 55 : Undangan Permaisuri
56 BAB 56 : Chen Bai
57 BAB 57 : Akhir Chen Bai
58 BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59 BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60 BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61 BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62 BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63 BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64 BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65 BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66 BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67 Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68 Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69 BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70 Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71 BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72 BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73 BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74 Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75 Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76 Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77 Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78 Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79 Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80 Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81 Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82 Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83 Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84 Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85 Bab 85 : Kematian Kaisar
86 Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87 Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88 Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89 Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90 Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91 Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92 Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93 Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94 Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95 Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96 Bab 96 : Politik yang Memikat
97 Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98 Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99 Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100 Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101 Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102 Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103 Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104 Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105 Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106 Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107 Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108 Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109 Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110 Bab 110 : Bara dalam Sekam
111 Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112 Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113 Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114 Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115 Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116 Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117 Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118 Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119 Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120 Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121 Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122 Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123 Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124 Bab 124 : Janji yang Tertunda
125 Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126 Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127 Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB I : Terdampar disini
2
BAB 2 : MULAI MENERIMA
3
BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4
BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5
BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6
BAB 6 : INI XINXIN
7
BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8
BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9
BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10
BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11
BAB 11 : Gadis yang aneh
12
BAB 11 : Alat aneh apa ini
13
BAB 13 : Itu kau kan...
14
BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15
BAB 15 : Kenapa kau lagi
16
BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17
BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18
BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19
BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20
BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21
BAB 21 : WANG JULI
22
BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23
BAB 23 : Persiapan kompetisi
24
BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25
BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26
BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27
BAB 27 : Perburuan Berakhir
28
BAB 28 : Yang disebut Pesona
29
BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30
BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31
BAB 31 : Xuanyi muncul
32
BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33
BAB 33 : Bertemu Kakek
34
BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35
BAB 35 : Info teman lainnya
36
BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37
BAB 37 : Xinxin sangat badas
38
BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39
BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40
BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41
BAB 41 : Apa tujuan hidup
42
BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43
BAB 43 : Perjalanan pulang
44
BAB 44 : Tiba di rumah
45
BAB 45 : Memasang Jebakan
46
BAB 46 : Yao Shu Mati
47
BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48
BAB 48 : Pemakaman
49
BAB 49 : Perang Baru
50
BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51
BAB 51 : Melepas kepergian
52
BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53
BAB 53 : Dekrit Kaisar
54
BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55
BAB 55 : Undangan Permaisuri
56
BAB 56 : Chen Bai
57
BAB 57 : Akhir Chen Bai
58
BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59
BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60
BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61
BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62
BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63
BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64
BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65
BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66
BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67
Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68
Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69
BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70
Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71
BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72
BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73
BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74
Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75
Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76
Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77
Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78
Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79
Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80
Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81
Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82
Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83
Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84
Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85
Bab 85 : Kematian Kaisar
86
Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87
Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88
Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89
Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90
Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91
Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92
Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93
Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94
Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95
Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96
Bab 96 : Politik yang Memikat
97
Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98
Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99
Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100
Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101
Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102
Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103
Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104
Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105
Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106
Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107
Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108
Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109
Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110
Bab 110 : Bara dalam Sekam
111
Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112
Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113
Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114
Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115
Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116
Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117
Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118
Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119
Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120
Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121
Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122
Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123
Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124
Bab 124 : Janji yang Tertunda
125
Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126
Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127
Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!