BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh

Kereta kuda berjalan memasuki pusat kota, dan berhenti tepat didepan toko pakaian. Xin Qian turun dari kereta kuda, lalu dia mengulurkan tangannya ke arah kereta, Yan Yihua melihat tindakan putrinya dan merasa senang, dia mengulurkan tangannya dan dengan bantuan putrinya, dia dapat turun dari kereta dengan sangat anggun.

Di pusat kota, banyak orang yang berlalu-lalang setiap harinya, suasananya sangat hidup. Xin Qian senang bisa pergi keluar untuk berjalan-jalan, bagaimanapun, dia masih tidak tahu kapan dia bisa kembali, jadi dia kan menikmati waktunya disini.

Mereka berjalan menuju toko pakaian sambil bergandengan tangan, akhir akhir ini, dia memiliki kebiasaan menggandeng tangan Yan Yihua, awalnya dia tidak menyadarinya, namun karena Yan Yihua tidak keberatan, dia melanjutkan tindakan tidak tahu malunya ini.

Seorang kepala toko langsung menyambut mereka berdua, "Selamat datang nyonya, dan nona muda. Apakah anda sedang mencari pakaian." tanya kepala toko.

Xin Qian mencibir dalam hati, sangat bodoh! Tentu saja mereka akan ke toko pakaian jika mencari pakaian.

Sambil tersenyum, Yan Yihua mengatakan bahwa mereka sedang mencari pakaian untuk putrinya. Jika beberapa aksesoris yang biasa dipakai seorang gadis.

Melihat pakaian yang mereka kenakan, kepala toko itu tahu bahwa mereka adalah orang kaya, dengan mata berbinar dia menuntun mereka kedalam toko untuk melihat-lihat.

Ditempat asalnya, Xin Qian juga seorang generasi muda kaya raya. Jadi, dia bisa menilai kualitas barang-barang yang ada di toko ini. Kain ini sangat bagus, sangat halus, lembut, walau ini terlihat tipis tapi tidak akan mudah rusak. Yang paling penting adalah, dia tidak akan membuatmu merasa panas saat memakainya. Jadi dia memilih satu untuk dibuat menjadi pakaian hari-harinya.

Yan Yihua melihat bahwa putrinya memiliki selera yang bagus, merasa sangat sombong. Itu putriku, tentu saja dia tahu hal-hal baik. Yah, dia berubah 360° sejak putrinya Xinxin kembali. Dimana Yan Yihua yang rapuh itu? Lupakan saja, jangan pernah memikirkan nya.

Tidak mau kalah dengan putrinya, Yan Yihua juga pergi melihat beberapa barang lain, dia melihat-lihat sebelum akhirnya matanya tertuju pada satu hiasan kepala di sudut lemari. Hiasan kepala ini berbentuk bunga lili, berwarna putih, dengan sedikit sentuhan gold di setiap ujungnya, juga memiliki beberapa batu-batu kecil yang dirangakai menjadi tiga kait. Dia berfikir, "Ini cocok untuk putrinya. Putrinya tidak suka memakai sesuatu yang terlihat berlebihan, jadi hiasan kepala ini sangat cocok. Terlihat sederhana tapi tidak sederhana, terlihat mewah tapi juga tidak mewah."

Saat dia akan meraih hiasan kepala itu, ada orang lain yang juga ingin meraihnya, dan mata mereka lalu saling memandang. Orang didepannya terkejut melihat Yan Yihua, begitu pula Yan Yihua yang sedikit mengernyitkan dahinya.

Setelah terkejut sesaat, wanita ini menunjukkan senyuman yang bukan senyum, sambil mengatakan, "Oh, suatu kebetulan bisa bertemu Nyonya keluarga Wang disini."

Yan Yihua mulai merasa tidak senang, orang ini Wang Shaoli, keluarga jauh keluarga Wang, dan dia seorang bajingan. Selalu mencari masalah dengan nya setiap mereka bertemu.

Terakhir kali, dia mengatakan pada orang-orang bahwa dia gila karena kehilangan putrinya, dan dia juga menyebarkan rumor bahwa suaminya Wang Xuemin memiliki wanita lain, bahkan seorang anak yang seumuran dengan putra nya diluar.

"Nyonya Wang, kudengar putrimu Xinxin kembali. Dimana dia? biarkan aku melihatnya, aku juga bisa dikatakan sebagai bibinya kan." ucap Wang Shaoli.

Dasar tidak tahu malu, Yan Yihua mengutuk nya dalam hati. Kau kira kau pantas menjadi bibi putriku, bermimpi!

"Nyonya Wang, apakah kau tidak akan mengenalkan ku pada keponakan ku tersayang." Nada suaranya mulai sedikit mengejek, dan melanjutkan, "Yah, jika saudaraku Xuemin bisa memiliki putri, bagaimana dengan putri nya yang lain diluar." suaranya sangat besar seolah olah takut tidak ada yang mendengar kata-kata nya.

"Wang Shaoli...."

Yan Yihua meneriakkan namanya dengan kesal, matanya memerah, mencoba menahan emosi. Xinxin mendengar suara berdebat dari sudut ruangan, dia takut ibunya mendapat masalah jadi dia buru-buru menghampiri nya. Sebelum dia memanggil ibunya, dia mendengar kata-kata terakhir Wang Shaoli. Dia berfikir, "Yah, selalu ada orang-orang yang bertindak bodoh!."

Dia lalu berjalan mendekat kearah ibunya, akting Aktris Xinxin akan dimulai, "Ibu, aku melihat sesuatu yang cantik di ujung sana. Maukah ibu membelinya untuk ku? ahh tidak.. tidak.. ibu membelinya harus memakai uang Ayah, ayah berkata.. ibu adalah harta nya yang paling berharga di dunia, tidak ada yang lebih berharga dari pada ibu, jadi ayah tidak akan peduli berapa banyak uang yang akan kita habiskan. Bagaimanapun, ayah ku cukup kaya, benarkan ibu." dia berkata begitu santai bahkan menunjukkan giginya.

Melihat perilaku putri nya, kemarahan didalam hatinya menurun drastis. Putrinya sangat pintar membuat orang lain kesal. Jika kau memerhatikan baik-baik, kata-kata putrinya mengandung arti, "Wang Xuemin adalah ayah Xinxin, itu adalah fakta. Dan Wang Xuemin sangat mencintai nya, jadi tidak akan ada kemungkinan dia selingkuh dengan orang lain. Dah bahkan jika mereka menghabiskan hartanya, Wang Xuemin tidak akan marah karena menurut nya, Yan Yihua jauh lebih berharga. Ini adalah tamparan tepat di wajah Wang Shaoli. Dia harus cukup tau diri, selain nama Wang di namanya, dia sama sekali tidak memiliki kehadiran di keluarga ini."

Wang Shaoli sangat marah, dadanya naik turun karena emosi. Dia lalu meraih Hiasan rambut di Diatas meja dan mencoba menusuknya ke arah Yan Yihua. Namun, sebelum tangannya mendekat ke arah Yan Yihua, Xinxin dengan cepat meremas tangannya, memelintir nya kebelakang, dan mematahkan nya. Dia berteriak kesakitan, tapi Xinxin bahkan tidak peduli, dengan santai dia berkata, "Ahh aku sangat terkejut, hampir saja itu mengenai ibuku, jadi tubuhku menahannya secara otomatis." ucap Xinxin.

Wang Shaoli berteriak seperti orang gila mengutuk Xinxin dengan ganas, tapi siapa Xinxin, dia bahkan tidak memasukan nya kedalam matanya, terlalu murah untuk di urus, sangat tidak penting.

Xinxin memanggil Xiao Wen, menyuruhnya untuk membawa Wang Shaoli pergi. Lalu dia mengantar Yan Yihua kembali ke kereta kuda, moodnya sudah hilang untuk jalan-jalan.

Setelah mengantar Yan Yihua kedam kereta, Xinxin memakai alasan ada sesuatu yang tertinggal di toko, untuk kembali mencari Xiao Wen. Dia bertanya keadaan Wang Shaoli, Xian Wen mengatakan bahwa, setelah keributan dia membawa Wang Shaoli kekuar toko, namun Wang Shaoli mengatakan bahwa dia akan pergi mencari Wang Xuemin, untuk meminta pertanggungjawaban.

Mendengar itu, Xinxin menunjukan senyum menghina. Berani sekali dia, setelah menghina istrinya, dia mau mengadu pada suaminya, ingin mengadu suami istri ini, bermimpi!

Xinxin mengatakan pada Xiao Wen, bahwa dia ada sedikit urusan, jadi tidak perlu menunggunya. Awalnya Xiao Wen tidak membiarkannya, namun Xinxin menatap nya dengan dingin, membuat nya merinding.

Dengan cepat Xinxin menghilang ditengah kerumunan, berdasarkan kata-kata dari Xiao Wen, seharusnya Wang Shaoli ada disini. Dia mendengar suara mengutuk dari balik dinding, dengan cepat dia menyelinap ke dinding, memanjat keatas tembok, dan bersembunyi. Dia melihat Wang Shaoli sedang memegang tangannya yang patah, dengan tampilan wajah kusut itu, itu sangat menjijikan.

"Wang Shaoli, jangan kira kau bisa lolos kali ini. Meskipun senjata kesayangan ku tidak ada disini, setidaknya, dalam hal tembak menembak, aku masih nomor satu." Xinxin mengeluarkan ketapel kecil dari sakunya, ini ketapel kecil yg dia beli dijalan, ini hanya ketapel biasa, yang tidak biasa adalah pada apa yang akan dia tembakan.

Benda kecil itu berbentuk bulat dan berwarna hitam, dokter Qian mengatakan ini adalah hasil eksperimen nya yang gagal, tapi hanya Xinxin yang tau, ini adalah racun yang bisa menarik lebah. Biasanya racun berbentuk cair, tapi dengan tangan emas dokter Qian, ehem.. sebenarnya ini hal yang tidak disengaja, dia mengahasilkan kristalisasi racun menjadi bentuk pil.

Xinxin mengambil ketapel kecilnya, menaruh bola hitam kecil di karet ketapel, menarik karet itu dan menyipitkan matanya, memasang target pada Wang Shaoli, dan dia menembak tepat di wajahnya. Bola kecil hitam itu mengahantam wajah Wang Shaoli, dan menempel pada kutinya. Dalam sekejap mata, ratusan kebah berbondong-bondong menuju ke arah Wang Shaoli.

Wang Shaoli berteriak ketakutan, dan menjerit kesakitan. Tapi tidak ada seorang pun di gang sempit ini, jadi tidak ada yang mendengar jeritannya. Xinxin masih berbaring di atas tembok bersembunyi, memandang dengan bangga pada Wang Shaoli.

"Kau orang yang tidak berguna, selain nama depan Wang, yang kau punya hanya wajahmu, jadi bagaimana jika wajahmu menjadi rusak." ucap Xinxin.

Terpopuler

Comments

Lafaigh Ufaufi

Lafaigh Ufaufi

ayo balas sakit hati ibumu ..

2025-01-20

2

Ririn Santi

Ririn Santi

tak ada pistol ketepel pun jadi mantap euy

2025-02-18

1

Hartini Donk

Hartini Donk

aku sukaaaa...

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I : Terdampar disini
2 BAB 2 : MULAI MENERIMA
3 BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4 BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5 BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6 BAB 6 : INI XINXIN
7 BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8 BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9 BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10 BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11 BAB 11 : Gadis yang aneh
12 BAB 11 : Alat aneh apa ini
13 BAB 13 : Itu kau kan...
14 BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15 BAB 15 : Kenapa kau lagi
16 BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17 BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18 BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19 BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20 BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21 BAB 21 : WANG JULI
22 BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23 BAB 23 : Persiapan kompetisi
24 BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25 BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26 BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27 BAB 27 : Perburuan Berakhir
28 BAB 28 : Yang disebut Pesona
29 BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30 BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31 BAB 31 : Xuanyi muncul
32 BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33 BAB 33 : Bertemu Kakek
34 BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35 BAB 35 : Info teman lainnya
36 BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37 BAB 37 : Xinxin sangat badas
38 BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39 BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40 BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41 BAB 41 : Apa tujuan hidup
42 BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43 BAB 43 : Perjalanan pulang
44 BAB 44 : Tiba di rumah
45 BAB 45 : Memasang Jebakan
46 BAB 46 : Yao Shu Mati
47 BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48 BAB 48 : Pemakaman
49 BAB 49 : Perang Baru
50 BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51 BAB 51 : Melepas kepergian
52 BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53 BAB 53 : Dekrit Kaisar
54 BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55 BAB 55 : Undangan Permaisuri
56 BAB 56 : Chen Bai
57 BAB 57 : Akhir Chen Bai
58 BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59 BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60 BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61 BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62 BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63 BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64 BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65 BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66 BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67 Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68 Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69 BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70 Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71 BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72 BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73 BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74 Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75 Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76 Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77 Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78 Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79 Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80 Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81 Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82 Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83 Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84 Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85 Bab 85 : Kematian Kaisar
86 Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87 Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88 Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89 Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90 Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91 Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92 Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93 Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94 Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95 Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96 Bab 96 : Politik yang Memikat
97 Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98 Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99 Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100 Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101 Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102 Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103 Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104 Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105 Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106 Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107 Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108 Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109 Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110 Bab 110 : Bara dalam Sekam
111 Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112 Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113 Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114 Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115 Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116 Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117 Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118 Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119 Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120 Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121 Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122 Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123 Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124 Bab 124 : Janji yang Tertunda
125 Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126 Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127 Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB I : Terdampar disini
2
BAB 2 : MULAI MENERIMA
3
BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
4
BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
5
BAB 5 : MELARIKAN DIRI
6
BAB 6 : INI XINXIN
7
BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
8
BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
9
BAB 9 : Putra Mahkota terluka
10
BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
11
BAB 11 : Gadis yang aneh
12
BAB 11 : Alat aneh apa ini
13
BAB 13 : Itu kau kan...
14
BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
15
BAB 15 : Kenapa kau lagi
16
BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
17
BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
18
BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
19
BAB 19 : Provokasi yang Nyata
20
BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
21
BAB 21 : WANG JULI
22
BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
23
BAB 23 : Persiapan kompetisi
24
BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
25
BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
26
BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
27
BAB 27 : Perburuan Berakhir
28
BAB 28 : Yang disebut Pesona
29
BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
30
BAB 30 : Yang disebut Reputasi
31
BAB 31 : Xuanyi muncul
32
BAB 32 : Senang bertemu teman lama
33
BAB 33 : Bertemu Kakek
34
BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
35
BAB 35 : Info teman lainnya
36
BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
37
BAB 37 : Xinxin sangat badas
38
BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
39
BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
40
BAB 40 : Tiba di Markas Militer
41
BAB 41 : Apa tujuan hidup
42
BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
43
BAB 43 : Perjalanan pulang
44
BAB 44 : Tiba di rumah
45
BAB 45 : Memasang Jebakan
46
BAB 46 : Yao Shu Mati
47
BAB 47 : Berita yang menggemparkan
48
BAB 48 : Pemakaman
49
BAB 49 : Perang Baru
50
BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
51
BAB 51 : Melepas kepergian
52
BAB 52 : Kipas belati Xinxin
53
BAB 53 : Dekrit Kaisar
54
BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
55
BAB 55 : Undangan Permaisuri
56
BAB 56 : Chen Bai
57
BAB 57 : Akhir Chen Bai
58
BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
59
BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
60
BAB 60 : Mansion Wang dikepung
61
BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
62
BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
63
BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
64
BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
65
BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
66
BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
67
Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
68
Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
69
BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
70
Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
71
BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
72
BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
73
BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
74
Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
75
Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
76
Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
77
Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
78
Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
79
Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
80
Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
81
Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
82
Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
83
Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
84
Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
85
Bab 85 : Kematian Kaisar
86
Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
87
Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
88
Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
89
Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
90
Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
91
Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
92
Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
93
Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
94
Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
95
Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
96
Bab 96 : Politik yang Memikat
97
Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
98
Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
99
Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
100
Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
101
Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
102
Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
103
Bab 103 : Persiapan Penyergapan
104
Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
105
Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
106
Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
107
Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
108
Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
109
Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
110
Bab 110 : Bara dalam Sekam
111
Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
112
Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
113
Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
114
Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
115
Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
116
Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
117
Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
118
Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
119
Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
120
Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
121
Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
122
Bab 122 : Bara yang Tak Padam
123
Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
124
Bab 124 : Janji yang Tertunda
125
Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
126
Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
127
Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!