Every Day The Crown Prince Wants To Capture Me

Every Day The Crown Prince Wants To Capture Me

BAB 2 : MULAI MENERIMA

Crip..crip..crip..

Suara kicau burung terdengar dari luar gua, Xin Qian perlahan membuka matanya, melihat keadaan di sekitarnya, dia menyadari bahwa apa yang terjadi semalam bukanlah mimpi. Dia berada dalam gua sekarang.

"........... Kruk.. suara perutnya berbunyi!

"Baiklah, ini tidak bisa dihindari! Mari kita mencari makanan terlebih dahulu, lalu putuskan apa yang akan dilakukan kemudian.

Xin Qian berjalan keluar gua perlahan, semalam terlalu gelap sehingga dia tidak begitu jelas tentang situasi sekitarnya. Sekarang dia benar benar yakin bahwa, dia terdampar di hutan kuno, karena pepohonan yang menjulang tinggi ini terlihat sangat tua.

Dia berjalan beberapa waktu, untuk memetik beberapa buah-buahan liar dan memakannya. Dia menyimpan beberapa dari mereka untuk dibawa kembali ke dalam gua.

"Buah buahan disini sangat enak, mungkin karena ini tumbuh alami, berbeda dengan beberapa pohon buah modern." ucap Xin Qian sambil menggigit buah di tangan nya.

"Hanya kurang satu, aku berharap bisa menemukan sungai atau danau, aku butuh mandi, aku sangat... Bau.." keluh Xin Qian

Hari hari berlalu dengan cepat, rutinitas Xin Qian sekarang adalah, berkeliling memetik buah buahan liar untuk makan, lalu kembali ke gua. Sebenarnya, dia cukup ingin makan yang lain seperti ikan atau kelinci panggang. Tapi dia tidak menemukan ada sungai atau danau disini, jadi bagaimana mau menangkap ikan? dan kelinci panggang? lupakan saja..

*******

Di Yueha Manor

"Tuan muda.." seorang pelayan tua mengapa pemuda tampan yang baru memasuki ruangan.

"Bagaimana ibuku bisa kabur? Apa yang para pelayan lakukan disini? Bukankah aku sudah mengatakan untuk menjaga ibuku dengan baik, hah!" suara pemuda itu tinggi yang menandakan dia sangat marah.

Mendengar suara marah pemuda itu, para pelayan langsung menjatuhkan diri ke tanah, berlutut memohon pengampunan. Mereka sangat ketakutan, dan seseorang diantara mereka mengatakan sesuatu, "Tuan muda, tolong ampuni kami, nyonya.. nyonya memegang pisau di tangan nya, mengatakan bahwa jika kami tidak membiarkan nya pergi, dia akan melukai dirinya sendiri, sehingga kami tidak punya pilihan lain selain membiarkan nya pergi."

"Jadi maksudmu, kau membiarkan ibuku pergi tanpa mengirimkan seseorang untuk tetap mengawasi nya? Hah!" ucap pemuda itu dengan marah.

Pelayan tersebut tersentak dan tidak bisa menjawab kata kata tuannya. Keringat dingin mengucur deras dari dahinya, dia berfikir dalam hati, "ahh, aku sudah tamat."

"Xiao Xi!

"Mengahadap tuan muda." seseorang berpakaian hitam tiba-tiba muncul dari kegelapan.

"Katakan pada seluruh pasukan untuk mencari ibuku, pastikan dia tidak terluka, dan jangan sampai ada rumor dijalan, mengerti! ucap pemuda ini.

"Siap, laksanan!" mendapat perintah dari tuannya, Xiao Xi langsung bergegas menghilang ke tengah kegelapan.

"Paman Wang!

"Ya, Tuan muda." Jawab pelayan tua di belakangnya.

"Hukum berat mereka yang bersalah hari ini, agar semua orang mengerti apa konsekuensi kesalahan mereka".

"Baik, tuan muda."

Segera para pelayan yang berlutut di tanah dibawa pergi, dan hanya tersisa pemuda itu seorang. Di tengah kegelapan ia bergumam, "Ibuku masih belum bisa menerima kematian Xinxin. Xinxin, bisakah kau membawa ibu kita kembali." ucap pemuda tampan itu sambil memandang langit malam, sedih.

"Xiao Wen..

Terdengar suara seorang pria dari seberang memanggil namanya, Wang Yuwen menoleh kebelakang dan memanggilnya "Ayah.."

Pria yang di panggil "Ayah" adalah Wang Xuemin, kepala keluarga Wang saat ini, seorang Jenderal Militer bintang 3 kekaisaran, juga ayahnya.

"Ayah mendengar ibumu kabur lagi kali ini, apa yang terjadi?" tanya Wang Xuemin.

"Aku juga tidak tau, keadaan ibu sudah cukup membaik akhir akhir ini, tapi tiba-tiba hari ini dia mulai mengungkit Xinxin lagi." ucap Wang Yuwen tanpa daya.

"Ibumu masih belum bisa merelakan kepergian adikmu, ini sudah hampir 10 tahun perayaan kematiannya, wajar jika ibumu tiba tiba mengingat Xinxin. Kau harus tahu, tidak mudah bagi orang tua untuk melupakan anaknya." Jawab Wang Xuemin

"Ayah, apakah kau juga masih merindukan Xinxin?." Tanya Wang Yuwen.

"Tentu saja, Xinxin kecil adalah putriku yang berharga. Aku sangat menyayangi nya, walaupun sudah lama berlalu, tapi aku tetap mencintai putriku." jawab Wang Xuemin sambil tersenyum.

"Ayah, kau tahu? aku selalu berharap, jika memang ada keajaiban di dunia ini, aku harap adikku Xinxin kembali." ucap Wang Yuwen.

Mendengar kata-kata putranya, Wang Xuemin hanya bisa tersenyum getir. Andai saja putrinya masih ada, mungkin istrinya tidak akan menderita depresi berat akibat kehilangan, dan mereka akan menjadi keluarga bahagia seutuhnya.

******

"Putriku.. dimana putriku..

Seorang wanita cantik berdiri dibawah cahaya bulan, bertanya pada orang didepannya. "Bibi, kau ingin bertemu putrimu bukan? aku tau dimana dia berada.." ucap orang didepannya.

"Dimana dia? Putriku Xinxin.." ucap wanita cantik itu dengan sedih. Dia sangat merindukan putrinya.

"Baiklah bibi, karena aku tersentuh melihat kesedihan mu, aku akan memberitahumu.. putrimu Xinxin ada di Hutan Yanxi. Dia sedang sendirian disana, kau harus segera menyusulnya bibi, Xinxin kecil ketakutan." ucap orang itu.

"Xin.. Xinxin..

"Xinxin putri ku..

"Ibu akan segera menemuimu putriku.." Yan yihua langsung berlari meninggalkan orang didepannya.

"Hem, Yan Yihua. Kuharap kau segera menyusul putri kecilmu untuk mati". dia mengatakannya dengan nada benci dan menghilang dalam kegelapan.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

lha ada iblis rupanya...sengaja ikut menghilangkan yan hua dan jangan2 xin xin juga dia yg musnahkan....huh

2025-07-11

0

Ida Dasiah

Ida Dasiah

keren

2025-02-22

1

Rini Susilowati

Rini Susilowati

nama cinanya g asal asalan/Good/

2025-02-14

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 2 : MULAI MENERIMA
2 BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
3 BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
4 BAB 5 : MELARIKAN DIRI
5 BAB 6 : INI XINXIN
6 BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
7 BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
8 BAB 9 : Putra Mahkota terluka
9 BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
10 BAB 11 : Gadis yang aneh
11 BAB 11 : Alat aneh apa ini
12 BAB 13 : Itu kau kan...
13 BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
14 BAB 15 : Kenapa kau lagi
15 BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
16 BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
17 BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
18 BAB 19 : Provokasi yang Nyata
19 BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
20 BAB 21 : WANG JULI
21 BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
22 BAB 23 : Persiapan kompetisi
23 BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
24 BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
25 BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
26 BAB 27 : Perburuan Berakhir
27 BAB 28 : Yang disebut Pesona
28 BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
29 BAB 30 : Yang disebut Reputasi
30 BAB 31 : Xuanyi muncul
31 BAB 32 : Senang bertemu teman lama
32 BAB 33 : Bertemu Kakek
33 BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
34 BAB 35 : Info teman lainnya
35 BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
36 BAB 37 : Xinxin sangat badas
37 BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
38 BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
39 BAB 40 : Tiba di Markas Militer
40 BAB 41 : Apa tujuan hidup
41 BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
42 BAB 43 : Perjalanan pulang
43 BAB 44 : Tiba di rumah
44 BAB 45 : Memasang Jebakan
45 BAB 46 : Yao Shu Mati
46 BAB 47 : Berita yang menggemparkan
47 BAB 48 : Pemakaman
48 BAB 49 : Perang Baru
49 BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
50 BAB 51 : Melepas kepergian
51 BAB 52 : Kipas belati Xinxin
52 BAB 53 : Dekrit Kaisar
53 BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
54 BAB 55 : Undangan Permaisuri
55 BAB 56 : Chen Bai
56 BAB 57 : Akhir Chen Bai
57 BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
58 BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
59 BAB 60 : Mansion Wang dikepung
60 BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
61 BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
62 BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
63 BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
64 BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
65 BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
66 Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
67 Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
68 BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
69 Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
70 BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
71 BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
72 BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
73 Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
74 Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
75 Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
76 Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
77 Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
78 Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
79 Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
80 Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
81 Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
82 Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
83 Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
84 Bab 85 : Kematian Kaisar
85 Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
86 Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
87 Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
88 Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
89 Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
90 Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
91 Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
92 Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
93 Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
94 Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
95 Bab 96 : Politik yang Memikat
96 Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
97 Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
98 Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
99 Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
100 Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
101 Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
102 Bab 103 : Persiapan Penyergapan
103 Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
104 Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
105 Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
106 Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
107 Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
108 Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
109 Bab 110 : Bara dalam Sekam
110 Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
111 Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
112 Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
113 Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
114 Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
115 Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
116 Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
117 Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
118 Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
119 Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
120 Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
121 Bab 122 : Bara yang Tak Padam
122 Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
123 Bab 124 : Janji yang Tertunda
124 Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
125 Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
126 Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan
127 Bab 128 : Perang dan Obsesi
128 Bab 129 : Kekalahan Su Heng
129 Bab 129 : Kematian Kaisar Su, Xinxin Mengambil Alih Takhta
130 Bab 131 : Dalam Sunyi, Ada Jawaban
131 Bab 132 : Takhta, Aliansi, dan Dekapan Sang Kaisar
132 Bab 133 : Kembali ke Fu, Pelukan yang Tak Terpisahkan
133 Bab 134 : Kelahiran, Harapan, dan Pernikahan Yang Fenomenal
134 Bab 135 : "Cinta di Bawah Langit Kekaisaran"
135 Bab 136 : Cinta dan Tanggung Jawab
136 Bab 137 : Menabur Harapan, Menuai Kebangkitan : Tiga Putra Sang Naga
137 Bab 138 : Ketiga Pangeran Menolak Takhta
138 Bab 139 : Kaisar Wanita Pertama
139 Bantu Vote Karya Author
Episodes

Updated 139 Episodes

1
BAB 2 : MULAI MENERIMA
2
BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
3
BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
4
BAB 5 : MELARIKAN DIRI
5
BAB 6 : INI XINXIN
6
BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
7
BAB 8 : Berita besar! Putri kecil keluarga Wang kembali...
8
BAB 9 : Putra Mahkota terluka
9
BAB 10 : Selalu ada orang yang bertindak bodoh
10
BAB 11 : Gadis yang aneh
11
BAB 11 : Alat aneh apa ini
12
BAB 13 : Itu kau kan...
13
BAB 14 : Rangkaian bunga Xinxin eksentrik
14
BAB 15 : Kenapa kau lagi
15
BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
16
BAB 17 : Baju "Couple" keluarga Wang
17
BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
18
BAB 19 : Provokasi yang Nyata
19
BAB 20 : Permaisuri ini terlalu memihak
20
BAB 21 : WANG JULI
21
BAB 21 : Permaisuri merasa di bodohi
22
BAB 23 : Persiapan kompetisi
23
BAB 24 : Dua kecantikan legendaris
24
BAB 25 : Lima Rumbai Xinxin
25
BAB 26 : Percobaan Pembunuhan
26
BAB 27 : Perburuan Berakhir
27
BAB 28 : Yang disebut Pesona
28
BAB 29 : Putra Mahkota yang diabaikan
29
BAB 30 : Yang disebut Reputasi
30
BAB 31 : Xuanyi muncul
31
BAB 32 : Senang bertemu teman lama
32
BAB 33 : Bertemu Kakek
33
BAB 34 : Bajingan Fu Sichen!
34
BAB 35 : Info teman lainnya
35
BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
36
BAB 37 : Xinxin sangat badas
37
BAB 38 : Pelelangan kota Wuchang
38
BAB 39 : Pasangan ini melakukan hal buruk
39
BAB 40 : Tiba di Markas Militer
40
BAB 41 : Apa tujuan hidup
41
BAB 42 : Terlihat seperti keluarga
42
BAB 43 : Perjalanan pulang
43
BAB 44 : Tiba di rumah
44
BAB 45 : Memasang Jebakan
45
BAB 46 : Yao Shu Mati
46
BAB 47 : Berita yang menggemparkan
47
BAB 48 : Pemakaman
48
BAB 49 : Perang Baru
49
BAB 50 : Berita baik sebelum Perang
50
BAB 51 : Melepas kepergian
51
BAB 52 : Kipas belati Xinxin
52
BAB 53 : Dekrit Kaisar
53
BAB 54 : Menolak Dekrit Kaisar
54
BAB 55 : Undangan Permaisuri
55
BAB 56 : Chen Bai
56
BAB 57 : Akhir Chen Bai
57
BAB 58 : Kemarahan Chen Juan
58
BAB 59 : Berita hilangnya Jenderal Wang dan Wang Yuwen
59
BAB 60 : Mansion Wang dikepung
60
BAB 61 : Chen Juan kalah telak, Xinxin adalah Putri Mahkota
61
BAB 62 : Surat dari Ayah yang hilang
62
BAB 62 : Ketegangan di Aula Istana
63
BAB 64 : Fu Sichen yang makan tahu
64
BAB 65 : Ambisi yang Tersembunyi
65
BAB 66 : Kunjungan Tak Terduga Xinxin
66
Bab 67 : Bisikan di Balik Tirai, Fu Zihan yang Tergoda
67
Bab 68 : Fu Sichen "Putra Berbakti", dan Peringatan dari Xinxin
68
BAB 69 : Kedatangan Chen Ling, "Jebakan di Balik Senyuman"
69
Bab 70 : Melawan Trik dengan Trik, Wang Xuemin muncul
70
BAB 71 : Pertemuan Chen Ling dan Permaisuri, Pagi yang manis untuk Fu Sichen.
71
BAb 72 : Pertarungan Pengadilan Pagi, Ketertarikan yang Berubah
72
BAB 73 : Berita kepulangan Jenderal Wang
73
Bab : Bayang-Bayang Penghianatan
74
Bab 75 : Janji Pedang dan Air Mata
75
Bab 76 : Kegelapan dibalik Rumor
76
Bab 77 : "Jejak Kejatuhan, Pertaruhan Tak Terucap"
77
Bab 78 : Tawa dibalik Ancaman
78
Bab 79 : Pertarungan Harga Diri
79
Bab 80 : Konfrontasi di Tengah Puing
80
Bab 81 : Janji di Antara Langit Gelap dan Muslihat
81
Bab 82 : "Jejak Pertaruhan Tak Terungkap"
82
Bab 83 : Kilau Lampion di Jalan Menuju Takhta
83
Bab 84 : "Bayangan Takhta yang Terancam"
84
Bab 85 : Kematian Kaisar
85
Bab 86 : Lonceng Duka dan Bisikan Kudeta
86
Bab 87 : Bayangan di Balik Takhta
87
Bab 88 : Perang yang Telah Ditetapkan
88
Bab 89 : Pengkhianatan di Bawah Langit Kelabu
89
Bab 90 : "Rahasia yang Terkubur, Keadilan yang Dibangkitkan"
90
Bab 91 : Jejak Kenangan dan Takdir yang Tertulis
91
Bab 92 : Rahasia yang Terbakar
92
Bab 93 : Di Bawah Langit, Di Atas Pedang, dan Kau di Hatiku
93
Bab 94 : Kertas Harapan, Takdir yang Mengikat
94
Bab 95 : Perangkap dalam Cinta dan Politik
95
Bab 96 : Politik yang Memikat
96
Bab 97 : Api yang Berkobar di Balik Senyum
97
Bab 98 : Kegelapan yang Menghantui
98
Bab 99 : Catur di Meja Kekuasaan
99
Bab 100 : Permainan Kekuasaan dan Dendam yang Menyala
100
Bab 101 ; Pengadilan Pagi, Tantangan Ji Wanqing
101
Bab 102 : Duel Kehancuran: Ji Wanqing vs. Xinxin
102
Bab 103 : Persiapan Penyergapan
103
Bab 104 : Penangkapan Fu Zihan, dan Xinxin terluka
104
Bab 105 : Kemurkaan Kaisar Fu Sichen
105
Bab 106 : Gerakan Rahasia Kekaisaran Su
106
Bab 107 : Pundak yang Selalu Berdiri di Depanku
107
Bab 108 - Di Antara Takhta dan Hati?
108
Bab 109 : Hukuman bagi Pengkhianat
109
Bab 110 : Bara dalam Sekam
110
Bab 111 : Rencana Penyusupan ke Kekaisaran Su
111
Bab 112 : Perpisahan Sementara, Awal dari Pertarungan Terakhir
112
Bab 113 : Identitas Penyusupan yang Tak Terduga
113
Bab 114 : Tarian di Ujung Pedang
114
Bab 115 - Rombongan Penghibur yang Mencurigakan
115
Bab 116 : Tatapan di Balik Cadar
116
Bab 117 : Tawaran yang Mengikat
117
Bab 118 : Malam Pelarian di Istana Su
118
Bab 119 : Misi di Kediaman Jenderal Su
119
Bab 120 - Gudang Senjata – Pertarungan Mematikan
120
Bab 121 : Kejaran di Hutan, Duel di Pegunungan
121
Bab 122 : Bara yang Tak Padam
122
Bab 123 : "Janji Kaisar & Deklarasi Perang"
123
Bab 124 : Janji yang Tertunda
124
Bab 125 : Bayangan di Balik Perang
125
Bab 126 : Hantu yang Menari dalam Kegelapan
126
Bab 127 : Kehilangan yang Tak Berani Diungkapkan
127
Bab 128 : Perang dan Obsesi
128
Bab 129 : Kekalahan Su Heng
129
Bab 129 : Kematian Kaisar Su, Xinxin Mengambil Alih Takhta
130
Bab 131 : Dalam Sunyi, Ada Jawaban
131
Bab 132 : Takhta, Aliansi, dan Dekapan Sang Kaisar
132
Bab 133 : Kembali ke Fu, Pelukan yang Tak Terpisahkan
133
Bab 134 : Kelahiran, Harapan, dan Pernikahan Yang Fenomenal
134
Bab 135 : "Cinta di Bawah Langit Kekaisaran"
135
Bab 136 : Cinta dan Tanggung Jawab
136
Bab 137 : Menabur Harapan, Menuai Kebangkitan : Tiga Putra Sang Naga
137
Bab 138 : Ketiga Pangeran Menolak Takhta
138
Bab 139 : Kaisar Wanita Pertama
139
Bantu Vote Karya Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!