Bab 10

Bab 10: Menembus Batas

Kemenangan atas Arashi Academy membawa angin segar bagi Seikou High, tetapi mereka tidak memiliki banyak waktu untuk merayakannya. Turnamen ini semakin memanas, dan tantangan yang lebih besar sudah menunggu di depan. Seikou High kini memasuki babak perempat final, di mana mereka akan menghadapi tim yang jauh lebih kuat dan lebih terorganisir.

---

Latihan yang Makin Intensif

Setelah kemenangan tersebut, Pelatih Tsubaki tidak memberi mereka waktu untuk bersantai. "Sekarang, kita memasuki tahap yang lebih berat," katanya dengan nada serius. "Lawan kita di perempat final adalah Kairo Academy. Tim ini memiliki pemain-pemain yang sudah berpengalaman bermain di level nasional."

Kairo Academy terkenal dengan disiplin taktis mereka dan keahlian dalam membaca permainan lawan. Mereka juga memiliki beberapa pemain yang mampu mengubah arah pertandingan dalam sekejap. Salah satu di antaranya adalah Kaito Moriyama, pitcher handal yang bahkan pernah bermain untuk tim profesional di usia muda.

Tim Seikou harus mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapi Kairo. Pelatih Tsubaki pun menambah intensitas latihan. Setiap hari mereka berlatih lebih lama, fokus pada pengembangan teknik individu, strategi tim, dan taktik menghadapi tekanan dari lawan. Shinji Kawamura, yang sebelumnya membantu Seikou dalam pertandingan melawan Arashi, kembali datang untuk memberikan latihan khusus.

"Apa yang membuat Kairo Academy begitu kuat?" tanya Riku saat latihan dimulai.

Shinji mengangguk. "Kairo terkenal dengan permainan tim yang sangat terorganisir. Mereka punya sistem pertahanan yang solid dan serangan yang terencana. Namun, kekuatan terbesar mereka adalah kemampuan mereka untuk mengatur ritme permainan."

“Jadi, kita harus lebih pintar dari mereka?” tanya Haruto, yang selalu ingin tahu cara terbaik untuk menang.

"Betul," jawab Shinji. "Kairo Academy bukan hanya tim yang kuat, mereka juga tim yang sabar. Mereka akan menunggu sampai lawan mereka melakukan kesalahan, dan mereka sangat pandai mengubah kesalahan kecil menjadi keuntungan besar."

---

Pengenalan Kairo Academy

Kairo Academy datang ke stadion dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka tampak tidak terpengaruh oleh tekanan apapun, bahkan saat ribuan penonton menyaksikan pertandingan.

Para pemain Seikou merasa sedikit terintimidasi melihat sikap tenang namun tajam dari para pemain Kairo. Namun, Riku segera mengingatkan timnya, "Jangan terpengaruh oleh sikap mereka. Ini hanya permainan. Fokus pada apa yang sudah kita latih."

Pelatih Tsubaki mulai memetakan strategi. Ia memutuskan untuk fokus pada pertahanan, karena Kairo dikenal memiliki banyak pemain yang mampu menghasilkan pukulan keras. "Riku, kamu akan memimpin serangan kita. Haruto, kamu akan memantau pergerakan mereka dan mencoba memanfaatkan celah yang mereka tinggalkan. Setiap kali kita bertahan, pastikan kalian tidak memberi ruang untuk Kaito Moriyama."

Riku mengangguk, meskipun ia merasa sedikit cemas. Menghadapi seorang pitcher seperti Kaito bukanlah hal yang mudah. Namun, ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menang adalah bermain dengan sepenuh hati, seperti yang pernah diajarkan oleh pria tua di lapangan baseball beberapa waktu lalu.

---

Pertandingan Dimulai

Hari pertandingan akhirnya tiba. Kairo Academy dan Seikou High memasuki stadion dengan tegang, dan ribuan penonton siap menyaksikan laga yang diprediksi akan berlangsung sengit. Seikou tahu bahwa mereka harus memberikan yang terbaik jika ingin mengalahkan Kairo dan melangkah ke semifinal.

Pitching pertama datang dari Riku. Bola meluncur dengan kecepatan tinggi, menembus udara dengan ketepatan yang luar biasa. Namun, Kaito Moriyama dengan tenang mengamati bola yang datang dan menyiapkan pukulannya.

“Wham!” Suara bat yang memukul bola terdengar keras, dan bola itu melesat ke luar lapangan, melewati batas. Pukulan pertama dari Kairo menghasilkan home run yang membuat Seikou terkejut.

"Skor 1-0 untuk Kairo Academy!" seru komentator.

Riku menghela napas dalam-dalam. Ia tahu bahwa menghadapi Kaito bukanlah perkara mudah, tetapi ia tidak bisa membiarkan dirinya terpuruk.

"Kita harus lebih baik," kata Haruto dengan yakin. "Tidak bisa seperti tadi lagi. Fokus!"

---

Perubahan Taktik

Seikou High mencoba berbagai pendekatan untuk menghadapi Kairo, tetapi Kairo tampaknya selalu lebih cepat dalam membaca gerakan mereka. Setiap kali Seikou membuat serangan, Kairo berhasil menahan mereka dengan pertahanan yang rapat. Riku merasa frustrasi saat melihat timnya kesulitan mencetak angka.

Pada inning kelima, Seikou berada dalam posisi tertekan. Kairo sudah unggul 3-0, dan Riku tahu bahwa jika mereka tidak segera bangkit, pertandingan ini akan segera berakhir. Pelatih Tsubaki kemudian memanggil waktu dan mengumpulkan tim.

"Ini saatnya untuk mengubah taktik kita. Kairo tahu persis bagaimana cara kita bermain sekarang. Kita perlu membuat mereka bingung," kata Tsubaki.

Setelah beberapa menit berdiskusi, tim sepakat untuk mencoba pendekatan yang lebih berani. Alih-alih mencoba pukulan panjang, mereka memutuskan untuk fokus pada permainan umpan cepat, memanfaatkan kelemahan Kairo dalam mengatasi serangan tiba-tiba.

Riku dan tim mulai bekerja sama dengan lebih baik. Di inning keenam, mereka berhasil mencetak dua poin beruntun. Pertahanan Kairo tampaknya sedikit goyah. Mereka mulai menunjukkan sedikit celah dalam permainan mereka.

---

Pertandingan Memasuki Menit-menit Terakhir

Dengan skor 3-2 untuk Kairo, pertandingan memasuki inning kesembilan. Waktu semakin menipis, dan Seikou hanya memiliki satu kesempatan terakhir untuk mencetak poin dan mengalahkan Kairo.

Giliran Seikou menyerang, dan Haruto berada di posisi ketiga. Bola pertama datang cepat, dan Haruto mengayunkan bat-nya. “Crack!” Bat bertemu bola, dan bola itu melesat ke lapangan tengah.

Namun, bola itu tidak cukup jauh untuk menjadi home run. Para pemain Kairo mulai bergerak cepat menuju bola, siap untuk mencegah Haruto mencapai base kedua.

Riku, yang berada di posisi keempat, memandang Haruto yang berlari dengan kecepatan luar biasa. Ia bisa merasakan bahwa ini adalah saat yang menentukan. Jika Haruto bisa sampai ke base ketiga, peluang mereka untuk mencetak poin terbuka lebar.

Haruto berhasil meluncur ke base ketiga tepat waktu, memaksa Kairo untuk mengubah strategi mereka. Kini, Riku memiliki kesempatan emas untuk menyamakan skor.

---

Lemparan Terakhir

Saat giliran Riku tiba, suasana stadion semakin menegangkan. Semua mata tertuju padanya, dan ia tahu bahwa ini adalah momen penting. Kaito Moriyama berdiri di atas mound, matanya tajam menatap Riku.

“Ini dia,” kata Kaito dengan senyuman sinis. “Siap kalah?”

Riku menghela napas dan mengingat apa yang dia pelajari selama ini. Ia mengingat pesan pria tua yang dulu ia temui: “Mainkan permainan dengan hati.”

Bola pertama datang, dan Riku memukulnya dengan penuh kekuatan. Bola itu terbang jauh menuju outfield kanan, melewati batas lapangan, dan menghasilkan home run.

“Home run! Seikou High mencetak dua poin dan memenangkan pertandingan!” seru komentator.

Sorak-sorai menggema di seluruh stadion. Tim Seikou berlari menuju Riku, memeluknya dengan penuh kegembiraan. Mereka berhasil menembus batas dan melaju ke semifinal.

---

Pelajaran yang Diperoleh

Setelah pertandingan berakhir, Pelatih Tsubaki mengumpulkan tim di ruang ganti. “Kalian menunjukkan semangat yang luar biasa hari ini. Namun, jangan lupa, ini baru permulaan. Semakin jauh kita melangkah, semakin berat tantangannya.”

Riku dan timnya tersenyum. Mereka tahu bahwa perjalanan ini belum selesai, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka telah belajar banyak dari pertandingan ini. Kini, mereka siap menghadapi apapun yang ada di depan mereka.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!