Bab 4

Bab 4: Awal dari Pertempuran

Hari yang dinantikan akhirnya tiba. Stadion utama di distrik itu dipenuhi sorak-sorai dari para penonton. Turnamen regional baseball tahunan dimulai dengan gemuruh yang menggema di udara. Semua tim datang dengan satu tujuan: menjadi yang terbaik.

Bagi Seikou High, pertandingan pertama adalah lebih dari sekadar tantangan. Ini adalah pernyataan.

---

Sebelum Pertandingan

Riku dan rekan-rekannya berkumpul di ruang ganti. Pelatih Tsubaki berdiri di tengah-tengah mereka, memandang setiap pemain dengan tatapan tajam.

“Kalian tahu apa yang dipertaruhkan,” ujar Tsubaki. “Tim pertama yang kita hadapi, Hoshikawa High, adalah salah satu lawan terberat. Mereka dikenal memiliki batter dengan pukulan maut, dan pitcher mereka memiliki kecepatan luar biasa.”

Suasana menjadi tegang. Semua pemain menyadari pentingnya pertandingan ini.

“Riku,” Tsubaki memandang langsung ke arah pitcher andalannya. “Ini adalah kesempatanmu untuk menunjukkan bahwa Phantom Pitch-mu bukan hanya trik, tapi senjata nyata.”

Riku mengangguk pelan. “Saya tidak akan mengecewakan, Pelatih.”

Sementara itu, Haruto berdiri, memegang helm kaptennya. “Kita bukan tim yang sempurna, tapi kita adalah tim yang berjuang bersama. Percayalah pada satu sama lain, dan kita akan keluar sebagai pemenang.”

Kata-kata Haruto menyentuh semua pemain. Tekad mereka semakin kuat.

---

Memasuki Lapangan

Sorak-sorai penonton semakin memekakkan telinga saat kedua tim memasuki lapangan. Seragam biru Seikou High tampak kontras dengan seragam merah Hoshikawa High.

Riku berdiri di gundukan pitcher, memandangi batter pertama Hoshikawa yang mengambil posisi di home plate. Ia adalah Kazuki Saito, pemukul utama yang dikenal dengan julukan “Raksasa Merah” karena pukulannya yang luar biasa.

“Jangan gugup,” gumam Haruto saat berjalan ke posisi base pertama. “Kita bisa melakukannya.”

Riku menarik napas panjang, mengabaikan kerumunan yang berteriak-teriak di tribun. Ini adalah momennya untuk bersinar.

---

Inning Pertama: Ujian Dimulai

Riku melempar bola pertamanya. Woosh! Bola meluncur dengan kecepatan tinggi, seolah-olah menghilang di udara.

“Strike satu!” seru wasit.

Kazuki tersentak. Ia tidak menyangka bola itu akan bergerak secepat itu.

Riku tersenyum tipis. Phantom Pitch miliknya adalah senjata yang ia andalkan. Namun, Kazuki bukanlah pemukul biasa.

Pada lemparan ketiga, Kazuki berhasil membaca pola lemparan Riku. Dengan ayunan keras, ia memukul bola dan mengirimnya melayang jauh ke arah outfield.

“Home run!” teriak komentator.

Sorak-sorai dari pendukung Hoshikawa memenuhi stadion. Tim Seikou tertunduk lesu, tetapi Haruto dengan cepat mengangkat semangat mereka.

“Ini baru inning pertama. Jangan biarkan itu mengacaukan fokus kalian,” ujar Haruto dengan tegas.

---

Riku Melawan Tekanan

Pada inning kedua, Riku mulai merasa tekanan itu semakin berat. Tim lawan terus menyerang dengan pukulan-pukulan keras, sementara akurasi Phantom Pitch-nya mulai menurun.

“Riku, tenang!” teriak Haruto dari kejauhan.

Namun, pikiran Riku terus dipenuhi oleh keraguan. Ia merasa seolah-olah dirinya kembali menjadi anak kecil yang kehilangan segalanya.

Ketika inning berakhir, Tsubaki memanggil Riku ke samping.

“Kau terlalu banyak berpikir,” kata Tsubaki. “Lupakan keramaian, lupakan tekanan. Fokus pada permainanmu.”

Riku menatap pelatihnya. Kata-kata itu membuatnya sedikit tenang. Ia tahu bahwa ia harus mengesampingkan rasa takutnya jika ingin membawa tim ini menuju kemenangan.

---

Inning Ketiga: Kebangkitan

Pada inning ketiga, giliran Seikou untuk menyerang. Haruto mengambil posisi sebagai batter pertama. Ia berdiri dengan penuh percaya diri, memegang tongkat pemukulnya dengan kokoh.

Pitcher Hoshikawa melempar bola dengan kecepatan luar biasa. Namun, Haruto mampu membaca arah lemparan itu. Dengan ayunan sempurna, ia memukul bola ke arah outfield, mencetak double.

Sorak-sorai pendukung Seikou mulai terdengar. Haruto memotivasi timnya dengan performa gemilang.

“Lanjutkan momentum ini!” teriak Haruto.

Riku yang menyaksikan dari bangku cadangan merasa semangatnya kembali bangkit. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian.

Ketika giliran Riku untuk memukul, semua mata tertuju padanya. Pitcher Hoshikawa mencoba menjatuhkannya dengan lemparan curveball. Namun, Riku berhasil memukul bola itu dengan sempurna, mencetak single yang membawa Haruto pulang ke home plate.

Skor menjadi imbang 1-1, dan momentum beralih ke Seikou High.

---

Pertarungan di Inning Akhir

Pertandingan semakin sengit memasuki inning ketujuh. Kedua tim bermain dengan intensitas tinggi, mencoba mencari celah untuk mencetak poin.

Riku kembali ke gundukan pitcher, menghadapi Kazuki untuk kedua kalinya. Kali ini, ia tidak akan membuat kesalahan.

Kazuki mempersiapkan diri untuk pukulan besar, tetapi Riku memiliki rencana. Ia melempar bola dengan kombinasi kecepatan dan ilusi Phantom Pitch.

Kazuki, yang terlalu agresif, gagal membaca pergerakan bola. Dengan tiga strike berturut-turut, ia dinyatakan keluar.

Sorak-sorai pendukung Seikou menggema di stadion. Haruto berlari mendekati Riku, menepuk punggungnya.

“Itu lemparan yang hebat!” seru Haruto.

Namun, pertandingan belum berakhir. Dengan skor imbang, inning tambahan diperlukan untuk menentukan pemenang.

---

Momen Penentuan

Pada inning kesepuluh, giliran Seikou untuk menyerang. Haruto sekali lagi memimpin sebagai batter. Ia berhasil mencetak triple dengan pukulan keras ke arah pojok lapangan.

Riku mengambil posisi sebagai batter terakhir. Dengan Haruto di posisi base ketiga, ini adalah kesempatan untuk mengakhiri pertandingan.

“Tenang dan fokus,” gumam Riku pada dirinya sendiri.

Pitcher Hoshikawa mencoba menjatuhkan mentalnya dengan lemparan cepat. Namun, Riku tetap tenang. Ia menunggu momen yang tepat.

Pada lemparan ketiga, Riku mengayunkan tongkatnya dengan kekuatan penuh. Bola meluncur ke arah outfield, cukup jauh untuk membawa Haruto pulang ke home plate.

“Game over!” seru komentator. “Seikou High memenangkan pertandingan dengan skor 2-1!”

---

Kemenangan yang Manis

Para pemain Seikou bersorak dan saling berpelukan. Ini adalah awal yang sempurna untuk turnamen mereka.

Riku berdiri di tengah lapangan, menatap tribun yang penuh dengan penonton. Ia merasa bahwa untuk pertama kalinya, ia berhasil menghadapi rasa takutnya dan membawa timnya menuju kemenangan.

“Ini baru permulaan,” gumam Riku sambil tersenyum.

Di sisi lapangan, pelatih Tsubaki memandang Riku dengan bangga. Ia tahu bahwa pemuda itu memiliki potensi besar, dan kemenangan ini hanyalah langkah pertama menuju sesuatu yang lebih besar.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!