Bab 3

Bab 3: Tekanan dan Harapan

Turnamen regional semakin dekat. Setiap pemain tim Seikou High kini berada di bawah bayang-bayang ekspektasi besar. Bagi Riku Asahina, menjadi pitcher utama bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga tantangan untuk membuktikan dirinya.

---

Latihan yang Tak Kenal Ampun

Hari itu, pelatih Kenji Tsubaki memimpin sesi latihan dengan intensitas tinggi. Para pemain dikerahkan untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan.

“Latihan ini bukan sekadar persiapan,” seru Tsubaki. “Ini adalah fondasi kalian untuk menghadapi lawan-lawan tangguh!”

Riku berdiri di gundukan pitcher, melempar bola demi bola ke arah catcher. Setiap lemparan Phantom Pitch-nya membuat bola tampak menghilang sebelum mencapai sarung tangan catcher. Namun, kali ini ada masalah. Akurasi lemparannya mulai menurun.

“Strike!” teriak catcher Takeshi, yang mulai frustrasi. “Tapi itu terlalu rendah, Riku. Kalau seperti ini, kita akan kalah!”

Riku mengangguk pelan. Keringat membasahi wajahnya. Ia mencoba memperbaiki lemparannya, tetapi bayangan masa lalu terus menghantui pikirannya.

“Fokus, Riku!” teriak Haruto dari sisi lapangan. “Kau tak bisa membuat kesalahan di turnamen nanti!”

Riku menarik napas panjang. Ia tahu tekanan ini adalah sesuatu yang harus ia hadapi. Namun, semakin ia berusaha, semakin berat beban itu terasa.

---

Diskusi Malam Hari

Malam itu, setelah latihan selesai, Riku duduk di ruang ganti yang sepi. Ia memandangi bola di tangannya, mencoba memahami mengapa akurasinya menurun.

“Masih di sini?” suara Haruto memecah kesunyian. Ia berjalan masuk dengan sebotol air di tangan.

“Aku harus memperbaiki akurasi lemparanku,” gumam Riku tanpa menoleh.

Haruto duduk di bangku di sebelahnya. “Kau terlalu keras pada dirimu sendiri, Riku. Kadang-kadang, istirahat juga penting.”

Riku menoleh, tatapannya penuh kebimbangan. “Tapi aku tidak bisa gagal. Aku sudah kehilangan terlalu banyak dalam hidupku. Aku harus berhasil, Haruto.”

Haruto menatapnya dengan serius. “Mungkin kau perlu mengubah sudut pandangmu. Baseball adalah permainan tim. Kau bukan satu-satunya yang memikul beban ini.”

Riku terdiam. Kata-kata Haruto membuatnya berpikir. Selama ini, ia selalu merasa harus mengandalkan dirinya sendiri.

---

Sparring Internal

Dua hari kemudian, pelatih Tsubaki mengadakan sparring internal antara tim utama dan tim cadangan. Tujuannya adalah mengukur kesiapan tim sebelum turnamen.

“Riku, kau akan menjadi pitcher tim utama,” kata Tsubaki tegas.

Riku berdiri di gundukan, memutar bola di tangannya. Tim cadangan siap di posisi mereka, dipimpin oleh pemain-pemain muda yang ingin membuktikan diri.

Batter pertama dari tim cadangan mengambil posisi di home plate. Riku mengambil ancang-ancang dan melempar bola pertamanya.

Woosh!

“Strike satu!” seru wasit.

Batter kedua mencoba lebih agresif, tetapi bola tetap tidak bisa disentuh. Riku terus menunjukkan kekuatan Phantom Pitch-nya, membuat pemain tim cadangan frustrasi.

Namun, pada inning keempat, kelemahan Riku mulai terlihat. Akurasinya menurun lagi, dan tim cadangan mulai memanfaatkan situasi.

Crack!

Bola berhasil dipukul ke arah outfield. Tim utama berusaha mengejar, tetapi tim cadangan mencetak dua poin dengan cepat.

“Riku, tenang!” teriak Tsubaki dari sisi lapangan.

Riku mencoba fokus, tetapi pikirannya semakin kacau. Lemparannya yang berikutnya terlalu tinggi, dan wasit memanggil “ball.”

---

Haruto Mengambil Alih

Melihat kondisi Riku yang goyah, Haruto melangkah maju. Ia memukul sarung tangannya keras-keras, menarik perhatian semua orang.

“Berikan lemparan terbaikmu, Riku!” serunya. “Aku di sini untuk mendukungmu.”

Kata-kata itu membuat Riku sedikit tenang. Ia menarik napas dalam-dalam dan mencoba mengosongkan pikirannya. Kali ini, ia memusatkan seluruh fokusnya pada target.

Riku melempar bola dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa. Bola meluncur seperti bayangan, dan batter dari tim cadangan hanya bisa terpaku.

“Strike out!” seru wasit.

Sorak-sorai kecil terdengar dari tim utama. Meskipun ada momen sulit, Riku berhasil kembali menguasai dirinya.

---

Percakapan dengan Pelatih

Setelah sparring selesai, pelatih Tsubaki memanggil Riku ke ruangannya lagi.

“Kau melakukan pekerjaan yang bagus hari ini, Riku,” kata Tsubaki. “Tapi aku bisa melihat bahwa tekanan mulai memengaruhimu.”

Riku mengangguk pelan. “Aku hanya tidak ingin mengecewakan tim ini.”

Tsubaki tersenyum tipis. “Aku mengerti. Tapi ingat, baseball adalah permainan yang membutuhkan ketenangan. Jika kau terlalu terbebani, kau tidak akan bisa memberikan yang terbaik.”

“Jadi, apa yang harus aku lakukan?” tanya Riku.

“Percayalah pada rekan-rekanmu,” jawab Tsubaki. “Mereka ada di sana untuk membantumu. Jika kau mencoba melakukannya sendirian, kau akan gagal.”

Kata-kata itu sekali lagi menyadarkan Riku. Ia tahu, untuk menghadapi turnamen ini, ia harus belajar mengandalkan timnya.

---

Pengumuman Kapten Baru

Beberapa hari kemudian, pelatih Tsubaki mengumumkan sesuatu yang mengejutkan semua pemain.

“Setelah mempertimbangkan dengan matang, aku telah memilih kapten baru untuk tim ini,” kata Tsubaki di hadapan semua pemain.

Semua orang menunggu dengan tegang. Siapa yang akan menjadi pemimpin mereka di turnamen?

“Kapten baru kita adalah Haruto Kageyama.”

Ruangan langsung dipenuhi suara tepuk tangan. Haruto tersenyum kecil, tetapi ia tampak serius.

“Sebagai kapten, aku hanya punya satu permintaan,” kata Haruto. “Kita harus bekerja sama sebagai tim. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, kita hanya bisa menang jika kita bersatu.”

Riku menatap Haruto dari kejauhan. Ia merasa lega sekaligus termotivasi. Dengan Haruto sebagai kapten, ia yakin tim ini bisa menghadapi apa pun.

---

Awal Perjalanan

Dengan turnamen regional hanya tinggal seminggu lagi, tim Seikou High terus berlatih tanpa henti. Tekanan semakin besar, tetapi semangat tim juga semakin tinggi.

Bagi Riku, ini bukan hanya tentang baseball. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya, mengejar mimpi yang ia dan Ren pernah bagikan, dan menemukan tempat di mana ia benar-benar merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.

“Turnamen ini,” pikir Riku, “adalah awal dari segalanya.”

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!