Bab 2

Bab 2: Di Balik Phantom Pitch

Pertandingan latihan masih berlangsung dengan intensitas tinggi. Semua mata tertuju pada pitcher baru, Riku Asahina, yang berhasil mencuri perhatian dengan lemparan Phantom Pitch-nya. Kini, ia harus menghadapi pemukul terbaik tim, Haruto Kageyama, yang tidak akan menyerah begitu saja.

---

Pertarungan Sengit

Haruto kembali mengambil posisi di home plate. Ia mengayunkan tongkatnya ke belakang, memusatkan seluruh perhatian pada Riku. Suasana tegang menyelimuti lapangan. Pemain lain yang menonton di bangku cadangan menahan napas.

“Lemparkan lagi, Riku!” seru Haruto, suaranya penuh tantangan.

Riku berdiri di atas gundukan pitcher. Tatapannya tajam, fokus tertuju pada sarung tangan catcher. Ia memutar bola di tangannya, merasakan teksturnya sebelum melakukan lemparan. Dengan gerakan yang cepat dan halus, ia mengayunkan lengannya.

Woosh!

Bola meluncur seperti kilat, nyaris tak terlihat. Haruto, dengan refleksnya yang tajam, mengayunkan tongkatnya. Namun sekali lagi, ia hanya mengenai udara kosong.

“Strike dua!” teriak wasit.

Haruto menggeram pelan. Keringat mulai mengalir di dahinya, meski udara cukup dingin. “Apa-apaan bola itu?” pikirnya. Ia tidak bisa membaca lintasan bola, seolah-olah bola menghilang di tengah jalan.

Dari bangku cadangan, pemain lain mulai berbisik.

“Haruto tidak bisa memukulnya?”

“Anak baru ini benar-benar berbeda…”

Namun, Riku tetap tenang. Ia menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan kembali fokusnya. Ia tahu lemparan berikutnya akan menjadi penentu.

---

Pukulan Haruto

Pada lemparan ketiga, Haruto menggenggam tongkatnya lebih erat. Ia memutuskan untuk mengubah strategi. Daripada mencoba membaca lintasan bola, ia akan mempercayai instingnya.

Riku melempar bola lagi. Kali ini, Haruto mengayunkan tongkatnya lebih awal.

Crack!

Suara kayu bertemu bola terdengar nyaring. Bola meluncur ke udara, tinggi dan jauh. Para pemain tim B langsung bergerak mengejar bola.

“Kejar!” teriak seseorang dari tim B.

Bola hampir mencapai pagar luar lapangan ketika Hiroto Yamazaki, pemain outfield tim B, melompat setinggi mungkin. Dengan satu tangan, ia berhasil menangkap bola sebelum melewati pagar.

“Out!” teriak wasit.

Suasana lapangan langsung riuh. Haruto berdiri di tempatnya, tertegun. Ia akhirnya memukul bola, tetapi pertahanan tim B berhasil menghentikannya.

Riku menghela napas lega. Ia tahu, lemparan Phantom Pitch-nya bukanlah senjata sempurna. Lawannya bisa beradaptasi jika diberi cukup waktu.

---

Diskusi di Bangku Cadangan

Setelah pertandingan latihan selesai, Riku duduk di bangku cadangan, menghapus keringat dari wajahnya. Meski tubuhnya lelah, ia merasa puas karena berhasil menunjukkan kemampuannya.

Haruto mendekatinya, membawa dua botol air mineral. Ia menyerahkan satu kepada Riku.

“Kau hebat,” kata Haruto sambil duduk di sampingnya. “Tapi lemparanmu punya kelemahan.”

Riku menoleh, sedikit terkejut. “Kelemahan?”

Haruto mengangguk. “Ya. Lemparan itu memang sulit dibaca, tapi jika lawan cukup sabar, mereka akan bisa memukulnya. Seperti yang kulakukan tadi.”

Riku terdiam sejenak. Ia tahu Haruto benar. Phantom Pitch-nya bukan teknik yang tak terkalahkan.

“Tapi aku harus akui,” lanjut Haruto, “kau membawa sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Tim ini butuh pitcher sepertimu.”

Kata-kata Haruto membuat Riku tersenyum kecil. Meski dia baru di tim ini, ia merasa mulai diterima.

---

Percakapan dengan Pelatih

Setelah pertandingan, pelatih Kenji Tsubaki memanggil Riku ke ruangannya. Ruangan itu kecil, dengan berbagai foto dan piala tim baseball Seikou yang kini dipenuhi debu.

“Riku,” kata Tsubaki sambil melipat tangan di dada. “Aku ingin tahu, dari mana kau belajar lemparan itu?”

Riku menunduk, merenung sejenak sebelum menjawab. “Aku mengembangkannya sendiri. Sejak kecil, aku selalu tertarik pada cara bola bergerak. Aku mencoba berbagai teknik sampai menemukan cara untuk membuat bola terlihat ‘menghilang’.”

Tsubaki mengangguk, terkesan dengan dedikasi Riku. “Kau punya potensi besar, Riku. Tapi ingat, baseball adalah permainan tim. Kemampuan individumu tidak akan cukup untuk membawa tim ini menang.”

“Aku mengerti, Pelatih,” jawab Riku.

“Bagus.” Tsubaki tersenyum tipis. “Latihan besok akan lebih berat. Bersiaplah.”

---

Masa Lalu yang Terungkap

Malam harinya, Riku duduk di balkon apartemen kecil tempat ia tinggal. Ia memandangi bola baseball yang ia bawa sejak kecil. Bola itu penuh dengan tanda-tanda usang, tetapi baginya, bola itu adalah pengingat akan masa lalu yang tak ingin ia lupakan.

“Riku!” Suara seorang anak kecil bergema di pikirannya. “Ayo main lagi!”

Bayangan wajah ceria seorang anak laki-laki muncul di benaknya. Anak itu adalah Ren, adiknya yang selalu bermain baseball dengannya. Namun, Ren sudah tiada karena kecelakaan yang terjadi dua tahun lalu.

“Ren,” bisik Riku pelan. “Aku akan mewujudkan mimpi kita. Aku akan menjadi pitcher terbaik dan membawa tim ini ke puncak.”

Dengan tekad baru, Riku mengepalkan tangan. Ia tahu jalannya tidak akan mudah, tetapi ia siap menghadapi segala rintangan.

---

Panggilan Menuju Turnamen

Keesokan harinya, saat latihan berlangsung, pelatih Tsubaki mengumumkan sesuatu yang mengejutkan.

“Perhatian semua!” serunya. “Turnamen regional akan dimulai dalam tiga minggu. Kita harus mempersiapkan diri untuk itu.”

Para pemain saling memandang dengan campuran antusiasme dan kekhawatiran. Mereka tahu bahwa tim ini belum pernah menang dalam turnamen selama lima tahun terakhir.

“Riku,” kata Tsubaki, menatap pitcher barunya. “Kau akan menjadi pitcher utama kita.”

Mendengar itu, semua pemain terdiam.

“Pelatih, apa tidak terlalu cepat?” tanya Haruto. “Dia baru saja bergabung.”

Tsubaki mengangguk. “Aku tahu, tapi kita butuh kejutan untuk mengalahkan tim-tim besar. Dan aku yakin Riku punya sesuatu yang bisa mengubah permainan.”

Riku merasa beban berat menimpanya, tetapi ia tidak mundur. “Aku tidak akan mengecewakan Anda, Pelatih,” katanya dengan yakin.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!