[Story of Hansell Chapter : 02] Tidak munafik.

London, Inggris, pukul 22.30 Malam.

Acara yang di adakan di sebuah Hotel itu, sungguh di hadiri oleh seluruh pembisnis dari berbagai kalangan dan Negara manapun, bahkan Airyn Petrov yang biasa di panggil Nona Petrov itu, baru saja menuruni mobil dengan sikap elegan penuh akan gaya berkelas yang ia pamerkan.

Wanita itu memasuki acara hingga membuat semua mata terpaku padanya, Airyn sangatlah cantik dan penuh akan wibawa pemimpin, meskipun ia sangat muda dan juga wanita pertama yang bertenger di nomor urut kedua, sebagai pembisnis tersukses, tetap saja sikap dan karakter pemimpin di dirinya melekat seperti berkat.

Hingga ratusan orang membicarakan tentang dirinya, bahkan saat ini mata Xiumin tidak bisa di lepaskan dari Nona Petrov, gadis yang sangat Xiumin kagumi, tengah mengandeng seorang bangsawan Inggris bernama Adward, bahkan mereka di gadang-gadang memiliki hubungan khusus yang notabenya untuk kepentingan bisnis semata.

Apa-pun itu, Xiumin sungguh ingin melihat Hansell berkenalan dengan dirinya, dan ia ingin sekali temanya itu memiliki interaksi dengan Nona Petrov, sayangnya Hansell terlalu membenci sebelum mengenali.

*

Di hotel itu banyak tamu undangan yang memadati acara, banyak kalangan atas yang salig bertegur sapa dan begitu bayak orang yang mulai mengenali Hansell, bahkan rasanya Hansell cukup lelah untuk menyapa mereka.

“Cantik sekali Nona Petrov” puji seorang pria yang sembil lalu bicara di hadapan Hansell.

Tentu saja seuntai nama itu, membuat Hansell melirik kearah sumber suara, ia menatap kepada kerumunan masa yanh hiruk pilik disana, sungguh Hansell tidak peduli sama sekali, entah secantik apapun gadis yang selalu di puji-puji para pria, ia tidak ingin peduli akan apapun, sebab bagi Hansell meniti masa depan adalah pilihan terbaik, ia sungguh tidak tertarik kepada wanita manapun, sebab Hansell masih memiliki usia 20 tahun, dan membuatnya tidak tertarik untuk mengencani wanita lantaran kehidupan pribadinya telah di sibukan oleh pekerjaan.

“Hansell….” Panggil seseorang kepada pria itu, bahkan membuat Hansell memutar kepala melirik kearah sumber suara.

“Astaga kenapa ada pria itu” batin Hansell dengan jengkel.

“Benar kau kan. Astaga mimpi apa aku bertemu dengan mu disini” sapa Xiumin ketika menepuk pundak temanya, sungguh ia ingin megejek pria itu, tapi melihat gurat wajah Hansell yang tidak enak di pandang, membuat Xiumin mengurungkan niatnya.

“Kenapa kau datang ke pesta ini, bukankah kau tidak ingin menghadirinya” tanya Xiumin dengan ingin tahu, membuat Hansell mengertakan gigi dengan penuh kesal namun mampu ia sembunyikan.

“Aku memiliki urusan pekerjaan dengan rekanku yang ada di Tiongkok, ia memabatlkan janji temu disana, dan memintaku menghadiri pesta ini. karna tandernya berskala besar aku tidak bisa mengabaikanya. Dengan terpaksa aku harus menghadirinya di Kota ini” jelas Hansell dengan sikap enggan, ia bahkan meraih minuman dari palayan yang membawa nampan berisi minuman.

“Oh begitu. Apapun masalah mu menghadiri pesta ini, yang jelas kau sudah datang. Ayolah ikut aku” ajak Xiumin kepada temanya, membuat Hansell mematung sebab ia tidak untuk bermain-main datang ke pestaa ini. “Ayolah” seru pria itu sekali lagi, namun Hansell tetap tidak bergeming.

“Kau mau mengajak ku kemana?” tanya Hansell dengan gurat wajah bingung.

“Menemui Nona Petrov. Mari kita berkenalan dengan beliau, aku sungguh ingin menyapanya dari dekat, tadinya aku tidak berani karna seorang diri, sekarang jika ada dirimu maka keberanian ku akan datang dengan sendirinya”

“Aku tidak mau” bantah Hansell dengan tegas. “Kau saja menemuinya, bukankah sudah ku bilang, aku tidak menyukai wanita itu, aku bahkan sangat malas mengenalnya”

“Hei ayolah. Anggap saja dia sebagai wanita, jangan menganggapnya sebagai Nona Petrov”

“Menjadi seorang wanita atau Nona Petrov, bagiku sama saja. Dia tetap saja memiliki karakter yang tidak sesuai dengan prinsipku, karna itulah pergilan menemuinya sendirian”

“Kenapa kau tidak asik sekali, dasar menyebalkan” dengus Xiumin kearah pria itu, ia tidak menyangka Hansell akan sekeras ini, sungguh membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Hansell berdiri sembari meneguk minuman di tanganya, pria itu memandang kearah lain untuk mimindai keberadaan Tuan Xiao yang ingin di temui, tapi sedari tadi Hansell tidak melihat pria tua itu. Sedangkan Xiumin masih berdiri sambil memandangi kerumunan orang yang mengelilingi Nona Petrov, ia seperti mengigit jari lantaran tidak memiliki keberanian berkenalan dengan wanita cantik itu, temanya yang luar biasa menyebalkan itu sungguh membuat Xiumin tidak habis fikir, bagaimana bisa Hansell memiliki prinsip yang sangat kuno sekali.

“Tuan muda” sapa Darrel yang tiba-tiba memutus keheningan antara Xiumin dan Hansell, bahkan Darrel memberikan salam kepada Xiumin sebelum bicara pada Hansell.

“Tuan Xiao memiliki pertemuan dengan rekannya, dan mereka mengutus Nona Glarisa untuk mendiskusikan kerjasama itu”

Sungguh wajah Hansell mengelap, bahkan ia menatap dengan jengkel seolah perkataan Darrel membuatnya tersinggung.

Bagaimana tidak, Tuan Xiao meminta Hansell sejauh ini untuk datang ke Inggris, tapi ia malah mengutus orang lain mendiskusikan kerjasama antar perusahaan mereka, jika sedari awal Hansell tahu akan di perlakukan tidak sopan, ia memilih untuk membatalkan tander ini, tapi karna sudah sejauh ini, dan ia sudah terpaksa menghadiri acaranya, membuat pria itu menghela nafas dengan berat seraya menenengkan diri.

“Hansell apa kau baik-baik saja” tanya Xiumin ketika menepuk bahu temanya.

“Aku baik-baik saja” balas pria itu dengan nada kesal sambil menepis tangan temanya. “Aku pergi dulu” sambung Hansell kepada pria itu, hingga meninggalkan Xiumin disana setelah berlalu bersama darrel untuk menuju ke sebuah ruangan pertemuan di Hotel tersebut.

Xiumin masih memandang punggung temanya dari arah belakang, ia tidak percaya Hansell akan sematang ini dalam berbisnis, padahal usia pria itu sangatlah muda namun ia selalu fokus dengan pekerjaan dan selalu serius atas setiap hal, bahkan wibawanya di usia 20 tahun sungguh membuat Xiumin mengacungkan jempol.

Bagaimana tidak, Hansell tidak pernah terdengar bermain wanita dan selalu baik menjadi seorang pria, bahkan banyak rekan bisnisnya yang menawarkan Hansell menghabiskan waktu dengan wanita di dunia malam setelah sibuk bekerja, namun ia menolak mentah-mentah dan berlalu pulang meninggalkan acara setelah kerjasama selesai, dengan sikap seperti itu membuat Xiumin penasaran, wanita seperti apa yang membuat Hansell Hamillton bertekuk lutut mencintainya.

*

Di sebuah ruangan yang di hadiri beberapa orang dan ada wanita disana membuat Hansell memasukinya, wanita itu mengunakan dandan yang sangat tajam dengan pakaian minim yang menampakan dada dan bahunya, bahkan Hansell berjalan angkuh memasuki ruangan itu ketika mendapati wanita tersebut di kelilingi pada lelaki.

Sungguh Hansell sangat benci berurusan dengan wanita seperti ini, namun nampaknya ia tidak bisa mengelakan kerjasama yang berskala besar tersebut, bahkan ayahnya mengiginkan Hansell memenangkan kerjasama tersebut karna itulah ia harus menunda kepulanganya ke Irlandia hari ini.

Mata Glarisa memandangi tubuh Hansell yang luar biasa tampan dengan wibawa seorang lelaki, ia seperti pria baik-baik dengan perawakan gagah yang mampu membuat Glarisa terpaku memandanginya, sebagai wanita berusia 35 tahun ia sangat menyukai lelaki muda yang memiliki kegagahan luar biasa, dan Hansell Hamillton yang terkenal dingin penuh akan disiplin itu sungguh tipe idealnya.

“Keluarlah” perintah Glarisa kepada seluruh laki-laki yang ada disana, bahkan membuat mereka berdiri seketika sembari memancarkan pertentangan kearah Jansell, sorot mata tidak suka dari pria Glarisa tentu membuat Hansell menarik senyum kecutnya, namun ia terlalu malas memperpanjang masalah hingga akirnya mendudukan diri dengan jarak yang berlawanan dari Glarisa Mate.

Darrel yang masih berdiri diantara dua orang yang ada disana, membuat Glarisa menatapnya, tentu Hansell mengerti jika wanita itu tidak mengiginkan kehadiran Darrel di ruangan ini, dan beruntung Hansell adalah pria yang sangat berprasaan dan mengerti, ia meminta Darrel keluar dari ruangan itu hingga meninggalkan mereka berdua disana.

“Ternyata Hansell Hamillton diluar ekpektasiku” ucap Glarisa ketika memandangi Hansell dengan penuh maksud, bibir sexsi yang penuh warna merah merekah itu membuat Hansell menarik senyum di sudut bibirnya, ia mengangkat kaki dengan begitu santi seraya memandangi wanita yang nampaknya bernafsu meliriknya.

“Apakah maksud dari perkataan anda itu sebuah pujian untuk ku, Nona Glarisa, aku sungguh terhormat jika anda mengenali diriku”

Sontak balasan dari Hansell membuat Glarisa yang di panggil akbrab Risa tidak menyangka, jika sebenarnya karakter pria itu adalah selera dirinya, bahkan sedari awal masuk saja Risa tidak percaya hatinya akan berdebar seperti gadis remaja menyaksikan Hansell Hamillton, padahal ia sudah membayar ribuan laki-laki muda namun tidak pernah membuatnya berdesir suka.

“Aku menyukaimu Hansell” jujur wanita itu dengan terus terang, membuat Hansell terpaku sambil mengangkat wajahnya dengan sedikit kaget, ia bahkan menahan kejijikan atas tatapan penuh maksud dari wanita asing, tapi sekarang wanita yang mungkin hampir sepantaran dengan ibunya itu malah berterus terang, sungguh Hansell tidak bisa menahan diri lebih lama lagi.

“Sayangnya aku tidak menyukai wanita seperti anda Nona" tolak Hansell dengan mentah-mentah, bahkan tatapan matanya membuat wanita itu terpaku.

Tadinya Risa menyangka Hansell akan menyukai dirinya dan menjilat sebuah kerjasama bisnis yang menguntungkan, bahkan Risa sudah mempertimbangkan seluruh hal yang akan ia berikan jika Hansell mau dengannya.

Tapi kali ini pria itu menolak dirinya mentah mentah tanpa ada kata apapun setelahnya, tidakah ini seperti penghinaan baginya, selama ini tidak ada pria manapun yang mampu menolak dirinya dan Hansell Hamillton malah sebaliknya. “Apa kau tidak mengiginkan kerjasama itu?” tanya Risa dengan ancaman yang ia selipkan.

“Tentu saja. Tapi apa kau fikir aku adalah orang yang seperti bayangan mu. Anda harus sadarlah Nona, dunia tidak selalu mengitari anda, tidak semua orang sama dan seperti anda fikirkan. Sekalipun aku sangat membutuhkanya, tapi dengan sikap dan perlakuan yang tidak sopan ini, apa kau fikir aku berselera membentuk kerjasama” hingga ia berdiri dengan tegas di hadapan wanita yang sedari tadi memandangi dirinya seperti seekor mangsa.

Wajah Risa mengelap penuh suram, ia tidak menyangka akan mendapatkan penghinaan seperti ini. “Aku tidak menghina mu Nona, tapi aku hanya mengatakan sikap mu sugguh membuatku tersinggung. Aku kesini hanya untuk sebuah rapat akan kerjasama kita, tapi tingkah dan prilaku mu tidak mencerminkan hal itu. Bagaimana bisa aku bekerjasama dengan wanita yang tidak memiliki sopan santun”

“Lalu untuk apa kau kesini!! Bukankah kau mengetahui orang akan melakukan hal seperti apa di Bar”

“Karna aku tahulah makanya aku tidak bersikap formal. Tapi aku tidak menyangka hal tidak senonoh aku saksikan dengan mataku dan bahkan tingkahmu yang tidak sopan sungguh membuatku muak. Aku sudah melakukan berbagai kerjasama di Bar seperti ini, dengan beberapa orang-orang yang mungkin hampir sama denganmu, tapi baru kali ini aku menyaksikan seorang wanita yang tidak memiliki etika. Bahkan aku saja sangat malu melihatnya, apa kau tidak malu atas dirimu sendiri?” hina Hansell ketika melemparkan stestmen pada wanita itu.

Membuat Risa tidak percaya pria itu akan terus menghina dirinya, memangnya siapa dirinya sampai seberani itu menghina Glarisa Mate. “Kau jangan munafik Hansell Hamillton. Aku sudah melihat banyak pria idung belang sepertimu, berlatar pria baik-baik tapi berkedok buaya”

“Sayangnya aku bukan pria yang seperti itu” balas Hansell dengan segera. “Aku akan membatalkan kerjasama yang akan kita lakukan, katakan pada Tuan Xiao jika ia tidak mau membuat kesepakatan denganku, maka jangan salahkan aku akan membuat balasan atas penghinaa yang kalian lakukan, kau jangan lupa apa yang bisa di lakukan keluarga Hamillton. Karna itulah aku peringatkan pada kalian berdua, untuk menemuiku di Irlandia besok hari, jika kalian tidak datang, maka jangan merangkak memohon maaf setelah itu”

Hingga Hansell keluar dari ruangan tersebut, ia tidak menayngka pria seperti Hansell Hamillton adalah orang yang sekulot itu, bagimana bisa ia tersinggung dengan Glarisa yang seperti ini, bahkan banyak dari idung belang yang menjadi rekan bisnisnya, menyukai sikap Risa yang menggoda, tapi ketika Glarisa ingin memikat pria yang membuat hatinya berdebar, malah penghinaan yang ia dapatkan.

“Sialan!!!” bentak wnaita itu dengan kesal, ia bahkan menghempaskan gelas kaca hingga menjadi kepingan kecil yang mungkin bisa melukai jika menembus kulit manusia, tatapan Risa menajam melihat pintu yang Hansell tutup dengaan keras, bahkan pria itu malah meninggalkan ancaman kepadanya dan Tuan Xiao, jika begini pria itu tidak bisa di sepelekan.

“Ternyata dia bukan laki-laki gampangan! Sayang sekali” sambung Risa dengan tawa penuh kekalahan dan malu yang ia dapatkan, wanita itu sungguh menyesal sudah membuat Hansell meninggalkan kesan buruk padanya.

*

Sudah Hampir dini hari, tapi Glarisa terus saja di selimuti jengkel atas penghinaan yang di dapatkan dari Hansell Hamillton, ia sudah meneguk banyak alkohol diatas mejanya, namun tetap saja ingatan tentang Hansell masih belum hilang sepenuhnya.

Seorang wanita yang merupakan primadona di acara malam ini, memasuki ruangan tempat Glarisa menenangkan diri dengan alkohol, wanita itu ialah Airyn, ia sudah mencari kemana-mana ternyata temanya berada di Bar hotel.

"Kak Risa, apa yang kau lakukan disini?" tanya Airyn yang kala itu mencium bau menyengat atas alkohol yang di teguk oleh rekanya.

"Heii, No-Na Pet-rov" balas wanita itu dengan penuturan tepat.

"Kenapa kau minum sebanyak ini?" tanya Airyn dengan jengkel, sebab ia tidak mengerti kenapa Glarisa Mate yang biasanya memiliki kontrol diri atas alkohol sekarang seperti orang asing yang Airyn tidak kenali.

"Aku?" tanya Risa saat menunjuk dirinya, diantara kesadaran yang sayup-sayup hampir menghilang. "Aku seperti ini karna seorang laki-laki" terusnya dengan tatapan mengancam, hingga wanita itu memecahkan botol yang berjejer diatas mejanya.

Membuat Airyn terpaku ketika Glarisa yang ia kenali sangat tenang, kehilangan kendalinya malam ini. Siapa pria yang membuatnya kesal, padahal selama ini, wanita itu yang mengontrol pria dan selalu mempermainkanya.

"Haruskah kau menyiksa dirimu karna seorang pria" hina Airyn dengan kesal.

"Aku tidak menyiksa diriku! Aku ingin melupakan wajah menyebalkan itu dan seluruh kata-kata yang ia ucapkan" bentak Glarisa kearah Airyn, entah kenapa Airyn sungguh tidak percaya wanita setenang Glarisa Mate akan kacau ulah seorang pria.

Airyn berjalan menghampiri Glarisa, ia menarik gadis itu untuk berdiri dari duduknya, bahkan Airyn menepiskan botol alkohol yang ingin di teguk Glarisa seperti meneguk air mineral. "Berdirilah" perintah Airyn dengan kesal, ia bahkan menarik paksa wanita itu dari sana.

"Hei, Nona Petrov. Kenapa kau disini, bukankah kau harus menjadi primadona malam ini, atas pesta perpisahan kita" ucapnya dengan tawa mengejek.

"Aku sudah lelah menjadi primadona dan di jilati dengan omongan mereka"

"Kenapa? Bukankah selama ini kau senang ada orang yang bertekuk lutut padamu, dan kenapa kau sangat jengkel sekarang" kekeh Glarisa seolah ia bicara tanpa ada kontrol kesadaran di dirinya.

Kali ini, Airyn terpaku memandangi Glarisa Mate. Wanita dewasa ini sangatlah benar, Airyn menginginkan kekuasaan dan ingin semua orang menakutinya. Dan selama 2 tahun ia bekerja keras, hingga Airyn mendapatkan semua itu seperti waktu semalam, tapi apa guna semua itu, jika hatinya hampa tanpa memikiki siapapun yang tulus padanya, keseluruhan orang yang bersikap baik, hanyalah mereka yang mengiginkan sesuatu, dan sekarang Airyn tidak melihat ketulusan di wajah orang-orang yang ia temui di acara barusan. Namun Glarisa Mate yang Airyn anggap sebagai rekan terbaiknya, tetapi membencinya denga tulus, menganggapnya musuh, dan selalu ingin bersaing dengan cara lurus, dan hanya pada wanita ini Airyn merasa damai untuk berinteraksi dengan orang-orang.

"Hei!!" bentak Glarisa kepada Airyn, bahkan membuat gadis itu melanjutkan langkahnya sambil mengotong Glarisa kearah luar. "Apa kau tidak bahagia dengan semua yang kau miliki?" tuduh Glarisa hingga langkah Airyn terhenti akibat perkataan itu.

"Ya, aku tidak bahagia"

"Karna itulah aku membencimu!" tegas Glarisa diantara mata yang sayup-sayup redup, bahkan kesadaranya saja, sepertinya akan menghilang. "Kau selalu angkuh dan mendapatkan apapun yang kau inginkan, kekayaan, orang-orang penting yang berpihak padamu, bahkan kau memiliki kekuasaan, kau bisa mendapatkan semua itu dalam waktu semalam, hingga aku sangat muak melihat dirimu yang terus mengalahi ku!" teriak Glarisa kearah Airyn, namun sayangnya gadis itu tidak kecewa sama sekali, sebab Saat Glarisa sadar ia juga bicara seperti ini Pada Airyn.

Bukankah nasib Airyn sangatlah malang, ia lebih nyaman berhubungan dengan orang-orang yang membenci dirinya, salah satunya seperti Glarisa Mate, dengan kebencian itu Airyn bisa merasakan jika ia tidak seperti penjilat lainya, degan iri itu Airyn bisa merasakan jika ia tidak memunafikan hatinya, dan dengan marah itu menandakan jika Glarisa Mate mengakui dirinya.

Wanita ini sudah menemani Airyn selama 2 tahun perjalanannya di Inggis, dan Glarisa Mate salah satu dari beberapa orang yang Airyn miliki sebagai teman di hidupnya, semoga saja suatu saat nanti Airyn bisa memiliki seseorang yang tidak hanya tulus dari kebencian saja, melainkan juga menyukai dirinya apa adanya.

"Cepatlah keluar, aku akan pulang. Besok aku akan kembali ke Negara asal ku. Jadi kau harus pulang sebelum pria hidung belang memangsa mu" hingga Airyn menarik paksa Glarisa Mate dari ruangan tersebut.

"Aku benci padamu Nona Petrov, kenapa kau menyentuh ku"

"Aku sudah tau, jadi biarkan aku menyelamatkan orang yang membenci ku. Jika nanti kau hancur dan tiada, aku tidak memiliki siapa-siapa lagi yang tulus padaku"

"Apa kau gila!!"

"Kau lebih tahu padaku, jika diriku memang gila"

Hingga lorong itu di penuhi akan teriakan Glarisa kearah Airyn, bahkan dengan senang hati Airyn menerima dan meladeni dirinya.

Terpopuler

Comments

I Chan

I Chan

bagus & seru banget ceritanya 💜

sejak pertama kali saya membacanya sukaaaa banget & bangga sekali bisa membacakan story sekeren ini 😍

terima kasih Kak Della & semua yang sudah mendukung cerita ini 🥰

2021-05-22

0

Mumut

Mumut

baru baca langsung suka

2020-12-08

0

syasya

syasya

semangat thoor, tulisanmu bagus dan tata bahasanya keren

2020-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 [Story of Hansell Chapter : 01] Nona Petrov?
2 [Story of Hansell Chapter : 02] Tidak munafik.
3 [Story of Hansell Chapter : 03] Ingin terus memandanginya
4 [Story of Hansell Chapter : 04] Tidak Mungkin Airyn!
5 [Story of Hansell Chapter : 05] Rubah betina.
6 [Story of Hansell Chapter : 06] Kesalahan fatal.
7 [Story of Hansell Chapter : 07] Masuk rumah sakit.
8 [Story of Hansell Chapter : 08] Darah daging Merry.
9 [Story of Hansell Chapter : 09] Flashback 1985, Merry Laurent.
10 [Story of Hansell Chapter : 10] Pemakaman Tuan Besar Hamillton.
11 [Story of Hansell Chapter : 11] Mengalir untuk mengenali
12 [Story of Hansell Chapter : 12] Bertemu Hansell Hamillton.
13 [Story of Hansell Chapter : 13] Berujung pada perdebatan.
14 [Story of Hansell Chapter : 14] Hellena bersama kakaknya.
15 [Story of Hansell Chapter : 15] Takdir tidak merestui.
16 [Story of Hansell Chapter : 16] Terus mengamati.
17 [Story of Hansell Chapter : 17] Sesuatu dalam minuman.
18 [Story of Hansell Chapter : 18] Membiarkan mereka bersama
19 [Story of Hansell Chapter : 19] Foundation Sialan.
20 [Story of Hansell Chapter : 20] Ingin di tempatkan di samping Airyn.
21 [Story of Hansell Chapter : 21] Membela Hansell.
22 [Story of Hansell Chapter : 22] Moment Langka.
23 [Story of Hansell Chapter : 23] Jiwa yang di inginkan.
24 [Story of Hansell Chapter : 24] Untuk sehari saja.
25 [Story of Hansell Chapter : 25] Memperingati!
26 [Story of Hansell Chapter : 26] Kecelakaan kecil.
27 [Story of Hansell Chapter : 27] Masalah sebelum pertemuan.
28 [Story of Hansell Chapter : 28] Terima atau tidak.
29 [Story of Hansell Chapter : 29] Teman Kencan
30 [Story of Hansell Chapter : 30] Kencan dengan Nona Petrov
31 [Story of Hansell Chapter : 31] Airyn bukanlah orang jahat.
32 [Story of Hansell Chapter : 32] Untuk kedua kalinya.
33 [Story of Hansell Chapter :33] Khawatir dan rasa marah.
34 [Story of Hansell Chapter : 34] Keributan Hansell
35 [Story of Hansell Episode 35] Hansell seorang munafik.
36 [Story of Hansell Episode : 36] Panggilan dari Hellena.
37 [Story of Hansell Episode : 37] Alibi yang kuat, Hansell punya wanita.
38 [Story of Hansell Episode : 38] Kedatangan Hansell di Bandara.
39 [Story of Hansell Episode : 39] Atmosfer berbeda antara Hellena dan Airyn.
40 [Story of Hansell Episode : 40] Lelaki Berengsek mana.
41 [Story of Hansell Episode : 41] 3 Digit nomor ponsel Nona Petrov
42 [Story Of Hansell Episode : 42] Aku menyukainya!
43 [Story of Hansell Episode : 43] Pindah sekolah
44 [Story of Hansell Episode : 44] Orang seperti apa?
45 [Story of Hansell Episode 45] Mencari pembenaran dihati.
46 [Story Of Hansell Episode 46] Aku mencintaimu, Airyn!
47 [Story Of Hansell Episode : 47] Perlu bersikap dingin.
48 [Story of Hansell Episode : 48] Permintaan maaf yang tulus.
49 [Story Of Hansell Episode : 49] Cemburu Vs rasa takut.
50 [Story of Hansell Episode : 50] Kau juga menyukai aku.
51 [Story of Hansell Episode : 51] Takdir dan hati seseorang.
52 [Story of Hansell Episode : 52] Mengutarakan perasaan.
53 [Story of Hansell Episode : 53] Hansell, aku juga menyukaimu.
54 [Story of Hansell Episode : 54] Perjalanan bisnis.
55 [Story of Hansell Episode : 55] Dua minggu sebelumnya.
56 [Story of Hansell Episode : 56] Pengancaman.
57 [Story of Hansell Episode : 57] Mengundang Hansell Hamillton.
58 [Story of Hansell Episode : 58] Ingin mengetahui dunia Airyn.
59 [Story of Hansell Episode : 59] Airyn : Aku tidak akan memafkan dunia.
60 [Story of Hansell Episode : 60] Pesta: Di rendahkan.
61 [Story Of Hansell Episode : 61] Membuat pilihan atau bekorban.
62 [Story of Hansell Episode : 62] Ingin kembali seperti semula.
63 [Story of Hansell Episode : 62] Balas dendam pada Tuan Shimura.
64 [Story of Hansell Episode : 64] Ingin di perlakukan sama.
65 [Story of Hansell Episode : 65] Mencari keberadaan Airyn.
66 [Story of Hansell Episode :66] Jiwa membunuh yang bergelora.
67 [Story of Hansell Episode : 67] Takut kehilangan.
68 [Story of Hansell Episode :68] Harus bersikap adil.
69 [Story of Hansell Episode : 69] Memperlakukanmu dengan istimewa.
70 [Story oh Hansell Episode : 70] Tidak enak hati.
71 [Story of Hansell Episode : 71] Menguji hati Hansell Hamillton.
72 [Story of Hansell Episode : 72] Mencegah
73 [Story of Hansell Episode: 73] Dia tercipta untukmu
74 [Story of Hansell Episode : 74] Pagi hari dikediaman Hamillton
Episodes

Updated 74 Episodes

1
[Story of Hansell Chapter : 01] Nona Petrov?
2
[Story of Hansell Chapter : 02] Tidak munafik.
3
[Story of Hansell Chapter : 03] Ingin terus memandanginya
4
[Story of Hansell Chapter : 04] Tidak Mungkin Airyn!
5
[Story of Hansell Chapter : 05] Rubah betina.
6
[Story of Hansell Chapter : 06] Kesalahan fatal.
7
[Story of Hansell Chapter : 07] Masuk rumah sakit.
8
[Story of Hansell Chapter : 08] Darah daging Merry.
9
[Story of Hansell Chapter : 09] Flashback 1985, Merry Laurent.
10
[Story of Hansell Chapter : 10] Pemakaman Tuan Besar Hamillton.
11
[Story of Hansell Chapter : 11] Mengalir untuk mengenali
12
[Story of Hansell Chapter : 12] Bertemu Hansell Hamillton.
13
[Story of Hansell Chapter : 13] Berujung pada perdebatan.
14
[Story of Hansell Chapter : 14] Hellena bersama kakaknya.
15
[Story of Hansell Chapter : 15] Takdir tidak merestui.
16
[Story of Hansell Chapter : 16] Terus mengamati.
17
[Story of Hansell Chapter : 17] Sesuatu dalam minuman.
18
[Story of Hansell Chapter : 18] Membiarkan mereka bersama
19
[Story of Hansell Chapter : 19] Foundation Sialan.
20
[Story of Hansell Chapter : 20] Ingin di tempatkan di samping Airyn.
21
[Story of Hansell Chapter : 21] Membela Hansell.
22
[Story of Hansell Chapter : 22] Moment Langka.
23
[Story of Hansell Chapter : 23] Jiwa yang di inginkan.
24
[Story of Hansell Chapter : 24] Untuk sehari saja.
25
[Story of Hansell Chapter : 25] Memperingati!
26
[Story of Hansell Chapter : 26] Kecelakaan kecil.
27
[Story of Hansell Chapter : 27] Masalah sebelum pertemuan.
28
[Story of Hansell Chapter : 28] Terima atau tidak.
29
[Story of Hansell Chapter : 29] Teman Kencan
30
[Story of Hansell Chapter : 30] Kencan dengan Nona Petrov
31
[Story of Hansell Chapter : 31] Airyn bukanlah orang jahat.
32
[Story of Hansell Chapter : 32] Untuk kedua kalinya.
33
[Story of Hansell Chapter :33] Khawatir dan rasa marah.
34
[Story of Hansell Chapter : 34] Keributan Hansell
35
[Story of Hansell Episode 35] Hansell seorang munafik.
36
[Story of Hansell Episode : 36] Panggilan dari Hellena.
37
[Story of Hansell Episode : 37] Alibi yang kuat, Hansell punya wanita.
38
[Story of Hansell Episode : 38] Kedatangan Hansell di Bandara.
39
[Story of Hansell Episode : 39] Atmosfer berbeda antara Hellena dan Airyn.
40
[Story of Hansell Episode : 40] Lelaki Berengsek mana.
41
[Story of Hansell Episode : 41] 3 Digit nomor ponsel Nona Petrov
42
[Story Of Hansell Episode : 42] Aku menyukainya!
43
[Story of Hansell Episode : 43] Pindah sekolah
44
[Story of Hansell Episode : 44] Orang seperti apa?
45
[Story of Hansell Episode 45] Mencari pembenaran dihati.
46
[Story Of Hansell Episode 46] Aku mencintaimu, Airyn!
47
[Story Of Hansell Episode : 47] Perlu bersikap dingin.
48
[Story of Hansell Episode : 48] Permintaan maaf yang tulus.
49
[Story Of Hansell Episode : 49] Cemburu Vs rasa takut.
50
[Story of Hansell Episode : 50] Kau juga menyukai aku.
51
[Story of Hansell Episode : 51] Takdir dan hati seseorang.
52
[Story of Hansell Episode : 52] Mengutarakan perasaan.
53
[Story of Hansell Episode : 53] Hansell, aku juga menyukaimu.
54
[Story of Hansell Episode : 54] Perjalanan bisnis.
55
[Story of Hansell Episode : 55] Dua minggu sebelumnya.
56
[Story of Hansell Episode : 56] Pengancaman.
57
[Story of Hansell Episode : 57] Mengundang Hansell Hamillton.
58
[Story of Hansell Episode : 58] Ingin mengetahui dunia Airyn.
59
[Story of Hansell Episode : 59] Airyn : Aku tidak akan memafkan dunia.
60
[Story of Hansell Episode : 60] Pesta: Di rendahkan.
61
[Story Of Hansell Episode : 61] Membuat pilihan atau bekorban.
62
[Story of Hansell Episode : 62] Ingin kembali seperti semula.
63
[Story of Hansell Episode : 62] Balas dendam pada Tuan Shimura.
64
[Story of Hansell Episode : 64] Ingin di perlakukan sama.
65
[Story of Hansell Episode : 65] Mencari keberadaan Airyn.
66
[Story of Hansell Episode :66] Jiwa membunuh yang bergelora.
67
[Story of Hansell Episode : 67] Takut kehilangan.
68
[Story of Hansell Episode :68] Harus bersikap adil.
69
[Story of Hansell Episode : 69] Memperlakukanmu dengan istimewa.
70
[Story oh Hansell Episode : 70] Tidak enak hati.
71
[Story of Hansell Episode : 71] Menguji hati Hansell Hamillton.
72
[Story of Hansell Episode : 72] Mencegah
73
[Story of Hansell Episode: 73] Dia tercipta untukmu
74
[Story of Hansell Episode : 74] Pagi hari dikediaman Hamillton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!