Keajaiban

...٩꒰。•‿•。꒱۶...

...𝙏𝙐𝘼𝙉 𝙆𝙐𝘿𝘼 𝙇𝘼𝙐𝙏 & 𝙉𝙊𝙉𝘼 𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙂𝙐𝙋𝙋𝙔...

...© Yellowchipsz...

...—Penyesalan adalah sakit yang menyesak nadi karena tidak menggapai puncak asa paling rendah sekalipun.—...

...꒰•̫͡•ོ꒱...

Di saat dokter wanita dengan surai cokelat gelap sebahu melintas di depannya, jantung Dikta seakan-akan diremas sesaat. Ditambah Saila memanggil wanita itu dengan sebutan MAMA. Sekilas pertemuan Dikta melihat mamanya Saila, keadaan pun berubah makin mendebarkan karena tubuh Lingga yang kritis dibawa ke ruang ICU (Intensive care unit).

"Puri! Jangan lemah! Yakin Lingga baik-baik aja!" bujuk Dikta mencoba tenang meski dirinya juga hancur.

"L-lingga," sesak Puri ingin memberitahukan sesuatu yang begitu menyayat hatinya.

"Kenapa, Puri???" tanya Saila sesak menghapus air mata Puri. "Mamaku pasti akan mengatasi keadaan Lingga dengan baik."

Puri meluapkan hal yang dia pendam sedari tadi, "Saat kita baru tiba di rumah sakit, n-nadinya Lingga udah berhenti. Dokter cuma ingin menghibur kita dengan perjuangan mereka."

Waktu bagai terhenti saat itu juga. Namun, jiwa yang masih bersemayam di tubuh tetap harus melanjutkan perannya sebagai insan pemikul takdir. Waktu tidak peduli apakah kamu sakit atau sentosa, dia hanya akan menunjukkan jika kita sudah menggunakan waktu dengan baik, atau malah menyia-nyiakan kebersamaan berharga yang terbuang oleh ego pertikaian—seperti Dikta yang menanggung beribu isak penyesalan, hubungannya dengan Lingga terbuang akibat saling mendewakan paham masing-masing.

"Nggak, Puri. Nggak mungkin," tolak Dikta.

“Lo pikir gue bohong, Ta?! Gue nggak mungkin main-main soal nyawa Lingga!” lemas Puri sudah tak berkekuatan mendorong dada Dikta.

Tatapan Saila meremang, terasa semua dosa Arjuna akan dia pikul jika hidup Lingga berakhir. “Nggak mungkin, Puri. Lingga nggak mungkin ….”

Dikta menyusul lemas, bagai tulangnya memutus satu per satu. Dia duduk di kursi tunggu, berada di antara Saila dan Puri yang ikut mematung dengan jerih ketakutan. Tubuh Dikta gemetaran hebat memikirkan bagaimana situasi ke depannya, masih belum tahu keadaan Lingga saat ini.

Saila memutuskan untuk berjalan ke arah ruang ICU sendirian diiringi ratapan bersalah terhadap Lingga. Dia bertekad mempertanggungjawabkan kesalahan yang Arjuna perbuat.

Saila ingin segera tahu kabar dari mamanya mengenai keadaan Lingga di dalam. Pemusatan pikiran Saila sedang kacau. Gara-gara kepindahannya ke kelas 12 IPA 2, tak terpikirkan malah memicu terjadinya hal yang mengguncang fisik dan psikis kala ini.

"M-maafin aku, Lingga," tangis Saila gemetaran hebat, “semua gara-gara aku.”

Puri duduk mematung dengan lamunan yang panjang mengenai kenangannya bersama Lingga.

"Ta ..., kita gagal," isak Puri dengan napas menyempit.

Dikta dengan cabar hatinya berniat menekan nomor telepon mamanya Lingga.

Panggilan tersambung dengan cepat.

📞"Halo, Dikta?" suara mamanya Lingga terdengar begitu bersemangat.

"H-halo, Tante," balas Dikta gemetaran. "Gimana ujian gelar doktornya hari ini?"

📞"Syukurlah, berjalan lancar. Tante baru banget selesai, Ta. Kenapa suaramu gemetar begitu? Kamu belum makan?"

"B-belum," jawab Dikta menyesak sampai air mata menghujani lantai, sulit mengatakan tentang semua yang terjadi.

Bagaimana caranya Dikta menyebut Lingga sudah tak bernyawa di kala mamanya Lingga sedang merayakan pendidikan? Tidak terbayangkan tangisan kehancuran mengucur deras menenggelamkan semua harsa yang dijaga selama ini.

📞"Ya ampun. Kenapa belum makan, Dikta? Makan dulu, Nak. Hmmm, barusan tadi tante nyoba nelepon Lingga, tapi nomornya nggak aktif. Kira-kira dia sudah makan belum, ya? Nomor Puri juga nggak bisa dihubungi."

"Tante ..., maafin aku," isak Dikta hilang daya.

📞"Dikta, kenapa minta maaf? Tentang masalah kemarin, sudah lupakan saja. Tante tahu kalian memang lagi sama-sama di puncak ego. Tante juga minta maaf karena Lingga udah bikin kamu marah."

"Maaf, Tante. Maaf. Aku janji nggak akan bikin Lingga sakit lagi. Aku akan jaga Lingga. Tante mau berdoa untukku dan Lingga?" mohon Dikta yang sudah terkurung kabut keruh.

📞"Iya, Dikta. Tante berdoa terus supaya kalian benar-benar berbaikan. Kalian terlalu lama perang dingin, yang mana tante pun nggak tahu penyebabnya. Sudah, jangan sedih."

"Aku janji, Tante," isak Dikta tak berguna. "Aku akan jaga Lingga setelah ini. Aku akan berusaha menurunkan egoku meski dia menyebalkan seratus kali lipat!"

Puri tersambar tangisan Dikta. Dia juga ingin meluapkan semua sakitnya, tapi takut suara tangisannya didengar pula oleh mamanya Lingga.

📞"Sudah-sudah, Nak Dikta. Jangan sedih begitu. Kamu tuh udah kayak anak tante sendiri. Lingga cuma punya kamu, Ta. Dia tunggal. Selama ini cuma kamu dan Dirham sebagai saudara yang dia punya, dan kamu sadar hal itu."

Panggilan berakhir karena mamanya Lingga akan melanjutkan kegiatannya di Sydney.

Tiba-tiba mamanya Saila keluar dari ruangan dengan wajah pucat penuh sesal. Memang bukan dia yang bertugas menangani keadaan Lingga di ruang ICU, tapi mamanya Saila sudah mengetahui hasilnya.

"Ma???" isak Saila menunggu kabar baik. "Bisa, kan? Lingga udah baikan? Dia akan dipindahin ke ruang VIP biar kami bisa menemaninya dan mengurusinya. Jawab, Ma!"

Mamanya Saila menggeleng dan mendekap erat Saila. "Tubuhnya terlalu banyak retak dan memar di mana-mana. Temanmu kelewat sakit. Maaf, Sayang. Mama nggak bisa."

"Ling-ga. Lingga ....," sendat Saila lemah di pelukan sang mama.

Dikta dan Puri menyaksikan Saila merintih penuh sesal di kejauhan sana, sudah pasti pertanda buruk. Tubuh mereka berdua makin lemas diiringi sesenggukan yang membesar.

Mamanya Saila menangis dan berkata, "Dia sudah-"

Tiba-tiba keadaan ruang ICU gempar karena sesuatu. Hal tersebut membuat mamanya Saila memastikan sendiri keadaan di dalam. Sesampainya di sana, mamanya Saila menganga kaget melihat pasien bernama Lingga terlihat sehat dengan tubuh tanpa lecet sedikit pun.

Dokter muda dan perawat magang bereaksi gemetaran dan tak sengaja menjatuhkan beberapa alat medis ke lantai. Kegaduhan mereka menyebabkan alat-alat itu memencar berjatuhan akibat menyaksikan hal aneh.

Mamanya Saila berusaha tenang menyikapi hal mengejutkan ini. Dia menyuruh tim medis lainnya untuk segera memindahkan Lingga ke ruangan VIP.

...꒰•̫͡•ོ꒱...

🏷Ruang VIP Siren. 🧜🏻‍♀️

*VIP: Very Important Person, mendapat hak istimewa.

Saila mengajak Dikta dan Puri untuk membesuk Lingga di ruangan itu. Rasa-rasa tidak percaya. Mereka bertiga membuka pintu putih dengan tempelan magnet berwujud Siren (putri duyung perkasa), lalu menyaksikan di dalam ada sosok Lingga yang tengah kebingungan di atas bed.

Tubuh Lingga dibaluti medical wear (baju pasien) berwarna biru kalem. Jarum infus menguasai punggung tangan kanannya yang bergerak lumayan luwes.

Lingga tersenyum lebar menyambut ketiganya, sekaligus galau akan keadaannya saat ini.

Puri menggeleng dengan tangisan terputus-putus. Rasanya ini terlalu aneh, bahkan dia takut menghampiri pacarnya yang jelas-jelas tadi kehilangan denyut kehidupan.

"I-tu bukan Lingga," lirih Puri yang didengar jelas oleh Dikta dan Saila.

Jujur, kaki Dikta pun gamang untuk melangkah lebih maju. Namun, jika itu bukan Lingga, lalu siapa? Itu benar-benar wujud seorang Lingga! Kuasa apa yang sudah terjadi pada tubuh sahabatnya itu?

Bersambung ... 👑

Terpopuler

Comments

Ichacha

Ichacha

Itu Lingga, aku yakin ada seseorang yg udah berikan keajaiban itu ke lingga, tapi entah siapa, tapi aku mikirnya gitu😭

2025-01-03

0

Ichacha

Ichacha

Tubuhnya jadi sehat dan udah gak ada luka lagi, keajaiban ini dari siapa, siapa pun pokok nya, aku berterimakasih 😭😭🤲🏻🤲🏻

2025-01-03

0

dibavara ☔💧🌧️

dibavara ☔💧🌧️

meski tau ini takdir, tp tetep ada yg merasa bersalah dan betanggung jwb 😭😭😭

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 Membalas Surat Cinta
3 Seni dan Hujan
4 Perkelahian Dua Sahabat
5 Susu Cokelat Kesayangan Nenek
6 Abangku Paling Jujur Sedunia
7 Masuk Celana!
8 Siswi Populer Pindah Kelas
9 Rambut Kunti Pak Satria
10 Pemilihan Perangkat Kelas
11 Makan Bekal bersama Saila
12 Kehadiran Arjuna sang Arogan
13 Cupu!
14 Siapa yang Mukul?!
15 Sayang Tata!
16 Dijebak!
17 Siksaan
18 Tak Terkalahkan!
19 Denyut Nadi Lingga Berhenti
20 Keajaiban
21 Mama!
22 Puri Ngambek!
23 Berdua’an Mencari Camilan
24 Pedang Hantu Bang Dirham
25 Kejar-kejaran!
26 Permen Kentang
27 Mengakulah, Nona Ikan Guppy!
28 Mereka Nikah Muda?
29 Hantu Pemakan Pangsit
30 Bertengkar dengan Mama
31 Silakan Mencintainya Sampai Bosan
32 Izin Mencintai Dikta
33 Pucuk Dicinta, Guppy pun Tiba
34 Teleponan
35 Kuda Laut Terbang!
36 Tata VS Lilac
37 Bersembunyi di dalam Tas
38 Bertengkar Lagi?
39 Dikta Pidato?!
40 Surprise!
41 Make a Wish
42 Selingkuhan?!
43 Tiga Dunia!
44 Pesan Penting
45 Sudah Ketahuan!
46 Geng Humas
47 Mengambil Keberuntungan
48 Bonceng
49 Leluhur
50 Tertawan
51 Dirayakan
52 Keluarga Guppy
53 Ingin Nenek Bahagia
54 Misi Berhasil!
55 Barbeque
56 Piknik, Nih!
57 Pulang
58 Lebih Disayang
59 Bukan Malaikat Hujan
60 Pintu Ungu Terbuka!
61 Malam Cemas
62 Cemburu & Nafsu
63 Kami Mendukungmu!
64 Tata & Pypy
65 Extra Part 1: Narelle
66 Extra Part 2: Bertemu Dengannya
Episodes

Updated 66 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
Membalas Surat Cinta
3
Seni dan Hujan
4
Perkelahian Dua Sahabat
5
Susu Cokelat Kesayangan Nenek
6
Abangku Paling Jujur Sedunia
7
Masuk Celana!
8
Siswi Populer Pindah Kelas
9
Rambut Kunti Pak Satria
10
Pemilihan Perangkat Kelas
11
Makan Bekal bersama Saila
12
Kehadiran Arjuna sang Arogan
13
Cupu!
14
Siapa yang Mukul?!
15
Sayang Tata!
16
Dijebak!
17
Siksaan
18
Tak Terkalahkan!
19
Denyut Nadi Lingga Berhenti
20
Keajaiban
21
Mama!
22
Puri Ngambek!
23
Berdua’an Mencari Camilan
24
Pedang Hantu Bang Dirham
25
Kejar-kejaran!
26
Permen Kentang
27
Mengakulah, Nona Ikan Guppy!
28
Mereka Nikah Muda?
29
Hantu Pemakan Pangsit
30
Bertengkar dengan Mama
31
Silakan Mencintainya Sampai Bosan
32
Izin Mencintai Dikta
33
Pucuk Dicinta, Guppy pun Tiba
34
Teleponan
35
Kuda Laut Terbang!
36
Tata VS Lilac
37
Bersembunyi di dalam Tas
38
Bertengkar Lagi?
39
Dikta Pidato?!
40
Surprise!
41
Make a Wish
42
Selingkuhan?!
43
Tiga Dunia!
44
Pesan Penting
45
Sudah Ketahuan!
46
Geng Humas
47
Mengambil Keberuntungan
48
Bonceng
49
Leluhur
50
Tertawan
51
Dirayakan
52
Keluarga Guppy
53
Ingin Nenek Bahagia
54
Misi Berhasil!
55
Barbeque
56
Piknik, Nih!
57
Pulang
58
Lebih Disayang
59
Bukan Malaikat Hujan
60
Pintu Ungu Terbuka!
61
Malam Cemas
62
Cemburu & Nafsu
63
Kami Mendukungmu!
64
Tata & Pypy
65
Extra Part 1: Narelle
66
Extra Part 2: Bertemu Dengannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!