Kehadiran Arjuna sang Arogan

...٩꒰。•‿•。꒱۶...

...𝙏𝙐𝘼𝙉 𝙆𝙐𝘿𝘼 𝙇𝘼𝙐𝙏 & 𝙉𝙊𝙉𝘼 𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙂𝙐𝙋𝙋𝙔...

...© Yellowchipsz...

...—Ada yang mengimbangi hasrat dengan kasih, ada pula yang merasa berjaya hingga arogan keterlaluan.—...

...꒰✘Д✘◍꒱...

Sebelum makan, Saila yang tak berhenti mesem-mesem pun bertanya, "Ini makannya mau bergantian sendok atau ... Dikta mau aku suapin?"

NENEEEK! TATA MAU MATEEE! teriak batin Dikta menggila karena diberikan pertanyaan seperti itu oleh Saila.

"Dikta?" panggil Saila dengan pipi imutnya.

Dikta kalang kabut dan refleks menutupi mukanya menggunakan kedua tangan karena tidak sanggup menghadapi paras Saila yang lucu. Wajah Dikta memerah melebihi batas maksimal biasanya.

"S-suap," pinta Dikta dengan suara kecil yang gemetar, semoga Saila tidak menyadari segugup apa Tuan Kuda Laut ini.

"Okay!" angguk Saila yang mulai fokus dengan bekalnya. "Dikta, ini aku suapin," kata Saila yang sudah memberikan suapan sesendok dan langsung diterima Dikta dengan lahap.

"Enak!" puji Dikta dengan pipi mengembung karena penuh dengan nasi goreng.

"Kupikir keasinan," lirih Saila yang merasa lega.

Murid-murid lain mendekati bangku Dikta dan Saila sambil meledek keduanya yang makan bersama.

"Wey, Ketua kelas!" tepuk Suseno pada bahu bidang Dikta.

"Awas, upil lo!" hindar Dikta was-was.

"Kena dikit doang, elah! Nggak bakal meninggal kena upil gue! Adanya beruntung buat lo kenang di hari tua!" kekeh Suseno yang ingin memeluk dada Dikta dari belakang, tapi langsung kena tembus bogem oleh si Tuan Kuda Laut.

Asep menggeleng atas kedekatan Dikta dan Saila yang tak disangka-sangka. "Cieee, Saila. Nggak ngasih kesempatan gue buat jadi pacar lo, tapi malah milih anak kesayangan pak Satria ini! Nggak apa, Saila. Gue ikhlas kalau orangnya si Dikta ganteng! Daripada lo sama si Arjuna yang angkuh!"

Saila hanya tersenyum singkat membalas Asep.

"Eh, Ta. Lo beneran nikung si Juna???" tanya Suseno kepo maksimal.

Muka Dikta menjadi masam, semasam ketiak Suseno. Dia lekas berkata, "Nggak dengar Saila bilang apa di depan kelas tadi? Juna bukan pacarnya. Kalau otak lo nggak tidur, lo bakal ngerti dengan penjelasan singkat itu."

Melihat Asep dan Suseno berjoget-joget di depannya bak uget-uget, Dikta langsung menendang pantat keduanya itu agar tidak mengganggu.

...꒰˘̩̩̩⌣˘̩̩̩๑꒱♡...

Tak terasa jam istirahat tinggal lima menit lagi. Dikta dan Saila sudah menghabiskan bekal nasi goreng itu bersama-sama.

"Saila, kalau kamu capek jalan ke kantor, biar aku aja yang nekan bel dan ngumumin jabatan kita di kelas," kata Dikta yang sudah beranjak dari bangkunya.

"Ikuuut!" panik Saila tidak mau ditinggal. Dia cepat-cepat memasukkan wadah bekalnya ke dalam tas.

"Pfffttt! I-iya, iya. Pelan-pelan aja. Nggak aku tinggal, kok," kekeh Dikta luluh berkali-kali melihat Saila begitu menghargai keberadaannya.

📍Kantor guru-bagian Ruang Siaran sekolah.

Beberapa guru kaget dan mengintip ruang siaran karena melihat sosok Saila datang bersama Dikta. Awalnya, mereka mengira Saila berjalan dengan Arjuna seperti kebiasaan kemarin-kemarin. Namun, kali ini murid pintar bin nakal yang bernama Radikta Manik berhasil membuat sinar Saila makin memancar melebihi hari biasanya.

Bukan hanya para guru yang menyaksikan, berbagai murid dari setiap penjuru kelas bisa melihat layar besar di bagian atas gedung yang berada di tengah lapangan. Ada wajah Dikta dan Saila di sana yang menjadi pusat perhatian. Hal tersebut membuat sorot mata seorang cowok dari 12 IPA 1 menjadi nyalang karena menyaksikan kejadian di layar itu.

Dikta dan Saila terlihat begitu manis berdampingan. Mereka memperkenalkan diri sebagai ketua dan wakil dari kelas 12 IPA 2 untuk semester 5 dan 6 ke depannya.

Murid-murid yang menyaksikannya langsung bersiul gempar, kecuali Puri yang sebal dengan Saila, serta Lingga yang tidak begitu peduli.

"Yeay!" senang Saila usai menyampaikan pengumuman itu. "Dikta mau ngapain lagi?"

"Aku mau ngasih kejutan buat pak Satria! Pfffttt!" tawa Dikta kegelian.

Belum melihat Dikta beraksi pun sudah membuat Saila terkikik di ruangan itu. "Haha!"

Dikta bersiap-siap memberi pantun sebelum menekan bel masuk.

"Tes ... tes! Dua tiga kuda laut bunting, rambut gondrong pak Satria wajib digunting!" pantun Dikta bergema sesekolahan.

"HAHAHAHAH!!!" tawa murid dan guru-guru lainnya mendengar pantun gila untuk pak Satria, bahkan beberapa guru berniat untuk mencukur rambut pak Satria yang bandel.

"Apa-apa'an ini?!" cemas pak Satria yang berlari mencari tempat bersembunyi lantaran akan digunduli oleh rekan-rekan kerjanya. Pak Satria terjerembab ke bawah meja kepala sekolah, lalu beberapa guru menyeringai menemukannya.

"DIKTAAA MANIK-MANIK!!!" teriak pak Satria merana di bawah meja itu.

📣 Bel tanda masuk kelas berbunyi nyaring. Jam pelajaran berikutnya.

Dikta dan Saila berlari keluar dari kantor sambil cekikian sampai lemas perut.

"Dikta nakal! Pasti nanti dicari sama pak Satria," kekeh Saila mengiringi langkah Dikta yang besar.

Dikta mengulum tawa dan mencoba meniru gaya jalan Saila yang mungil sehingga hal itu membuat Saila malu dan ingin mengejar Dikta. Tawa keduanya berbarengan dengan gerimis yang menderas.

Momen kejar-kejaran antara Saila dan Dikta di lorong IPA disaksikan oleh sepasang mata elang yang tak melegalkan hal itu.

Dikta berjalan santai saja di sebelah Saila karena jam pelajaran sekarang masih jam pelajaran matematika tanpa kehadiran guru tersebut.

Cup!

Dikta mematung saat merasakan sebuah ciuman mendarat di pipi kanannya. Spontan dia menoleh ke arah Saila yang berjalan di sebelah kanannya juga. Namun, Saila tidak melakukan hal barusan.

"Kenapa, Dikta?" tanya Saila bingung.

Yang nyium pipi gue tadi siapa, woy?! batin Dikta merinding.

"Dikta???" panggil Saila lagi.

"Enggg, itu. Kayaknya tadi ada angin nabrak pipi kananku," jelas Dikta yang merasa itu tidak masuk akal. Ciuman kecil di pipinya terasa nyata.

"Oh, gitu," kata Saila santai. Detik berikutnya, Saila merasakan ada sebuah kecupan kecil di pipi kirinya.

Cup!

"Hah?!" kaget Saila menoleh ke arah Dikta yang ikut kaget.

"K-kenapa, Saila?" tanya Dikta was-was.

"Kok kayak ada yang ...." Saila malu membicarakannya.

Dikta menebak hal yang sama terjadi pada Saila.

"Jangan-jangan ... di lorong ini," kata Dikta belum selesai.

"Ada hantu yang suka nyium!" bisik Saila merinding.

"AAAAAA!!!" teriak Saila dan Dikta berlari kencang sambil bergandengan tangan.

Mereka berdua tiba di kelas dalam keadaan ngos-ngosan. Saila yang kehausan langsung mengambil botol minum bergambar ikan guppy yang diambil dari dalam tas, lalu ia menenggak minumannya.

Sementara itu, Dikta mendiamkan tubuhnya untuk merasakan angin kelas. Kejadian seram itu benar-benar membuat mereka panik. Namun, mereka masih bisa tertawa lagi setelahnya lantaran sama-sama penakut di momen aneh tadi.

Murid-murid 12 IPA 2 lainnya ada yang baru kembali dari kantin. Tiba-tiba keadaan menjadi makin riuh saat mereka melihat seorang cowok dari 12 IPA 1 datang bertamu dengan wajah meradang.

"Saila, balik ke kelas!" sentak cowok dengan alis menukik tajam sampai membuat Saila tak sengaja menjatuhkan botol minumnya ke lantai. Untungnya, botol itu sudah sempat ditutup Saila sehingga airnya tidak tumpah.

Dikta mendengus atas kehadiran sosok arogan itu. Dia segera mengambil botol minum Saila yang jatuh dan meletakkannya ke atas meja.

Lingga dan Puri yang baru masuk ke kelas pun ikut terheran-heran. Mereka menyaksikan sosok Arjuna Barz—juara satu umum—datang untuk memaksa Saila kembali ke kelas 12 IPA 1.

Saila tidak sedia beranjak dari kursinya, "Nggak mau, Juna!"

Tatapan Arjuna tertuju pada bangku Saila yang menghadap ke meja Dikta.

"Kenapa kursi kamu menghadap ke meja dia?!" marah Arjuna pada Saila, lalu menatap antipati ke arah Dikta.

Dikta tersenyum miring, menyerap tatapan kebencian dari seorang Arjuna yang dipuja-puja kepintarannya di sekolah. Oh, ya?

"Aku maunya di sini!" jawab Saila ketus menghindari Arjuna.

"Balik! Kelas ini nggak cocok buat kamu!" bentak Arjuna kasar dan menyeret lengan Saila sampai memerah. Berikutnya, tarikan Arjuna yang tertahan membuatnya terpaksa menoleh ke belakang lagi.

Ternyata, lengan Saila satu lagi sudah di genggaman Dikta.

Tanpa mengurangi rasa takzim, Dikta menegaskan, "Saila Guppy sudah menjadi bagian dari keluarga Dua Belas IPA Dua!"

Api tempur berkobar! 🔥

Bersambung ... 👑

Terpopuler

Comments

MiPark

MiPark

huahahaha ngakak brutal🤣🤣🤣😭😭😭 ayooo rame-rame gundulin pak sat 🫵😆😆😆😆

2024-12-17

1

MiPark

MiPark

lahh jail bgttt saila ikut dicium-cium juga 😭😭😭😭😭😭

2024-12-17

1

MiPark

MiPark

ngakak tolonggg dasar suseno kang ngupil🤣🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭😭😭😭

2024-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 Membalas Surat Cinta
3 Seni dan Hujan
4 Perkelahian Dua Sahabat
5 Susu Cokelat Kesayangan Nenek
6 Abangku Paling Jujur Sedunia
7 Masuk Celana!
8 Siswi Populer Pindah Kelas
9 Rambut Kunti Pak Satria
10 Pemilihan Perangkat Kelas
11 Makan Bekal bersama Saila
12 Kehadiran Arjuna sang Arogan
13 Cupu!
14 Siapa yang Mukul?!
15 Sayang Tata!
16 Dijebak!
17 Siksaan
18 Tak Terkalahkan!
19 Denyut Nadi Lingga Berhenti
20 Keajaiban
21 Mama!
22 Puri Ngambek!
23 Berdua’an Mencari Camilan
24 Pedang Hantu Bang Dirham
25 Kejar-kejaran!
26 Permen Kentang
27 Mengakulah, Nona Ikan Guppy!
28 Mereka Nikah Muda?
29 Hantu Pemakan Pangsit
30 Bertengkar dengan Mama
31 Silakan Mencintainya Sampai Bosan
32 Izin Mencintai Dikta
33 Pucuk Dicinta, Guppy pun Tiba
34 Teleponan
35 Kuda Laut Terbang!
36 Tata VS Lilac
37 Bersembunyi di dalam Tas
38 Bertengkar Lagi?
39 Dikta Pidato?!
40 Surprise!
41 Make a Wish
42 Selingkuhan?!
43 Tiga Dunia!
44 Pesan Penting
45 Sudah Ketahuan!
46 Geng Humas
47 Mengambil Keberuntungan
48 Bonceng
49 Leluhur
50 Tertawan
51 Dirayakan
52 Keluarga Guppy
53 Ingin Nenek Bahagia
54 Misi Berhasil!
55 Barbeque
56 Piknik, Nih!
57 Pulang
58 Lebih Disayang
59 Bukan Malaikat Hujan
60 Pintu Ungu Terbuka!
61 Malam Cemas
62 Cemburu & Nafsu
63 Kami Mendukungmu!
64 Tata & Pypy
65 Extra Part 1: Narelle
66 Extra Part 2: Bertemu Dengannya
Episodes

Updated 66 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
Membalas Surat Cinta
3
Seni dan Hujan
4
Perkelahian Dua Sahabat
5
Susu Cokelat Kesayangan Nenek
6
Abangku Paling Jujur Sedunia
7
Masuk Celana!
8
Siswi Populer Pindah Kelas
9
Rambut Kunti Pak Satria
10
Pemilihan Perangkat Kelas
11
Makan Bekal bersama Saila
12
Kehadiran Arjuna sang Arogan
13
Cupu!
14
Siapa yang Mukul?!
15
Sayang Tata!
16
Dijebak!
17
Siksaan
18
Tak Terkalahkan!
19
Denyut Nadi Lingga Berhenti
20
Keajaiban
21
Mama!
22
Puri Ngambek!
23
Berdua’an Mencari Camilan
24
Pedang Hantu Bang Dirham
25
Kejar-kejaran!
26
Permen Kentang
27
Mengakulah, Nona Ikan Guppy!
28
Mereka Nikah Muda?
29
Hantu Pemakan Pangsit
30
Bertengkar dengan Mama
31
Silakan Mencintainya Sampai Bosan
32
Izin Mencintai Dikta
33
Pucuk Dicinta, Guppy pun Tiba
34
Teleponan
35
Kuda Laut Terbang!
36
Tata VS Lilac
37
Bersembunyi di dalam Tas
38
Bertengkar Lagi?
39
Dikta Pidato?!
40
Surprise!
41
Make a Wish
42
Selingkuhan?!
43
Tiga Dunia!
44
Pesan Penting
45
Sudah Ketahuan!
46
Geng Humas
47
Mengambil Keberuntungan
48
Bonceng
49
Leluhur
50
Tertawan
51
Dirayakan
52
Keluarga Guppy
53
Ingin Nenek Bahagia
54
Misi Berhasil!
55
Barbeque
56
Piknik, Nih!
57
Pulang
58
Lebih Disayang
59
Bukan Malaikat Hujan
60
Pintu Ungu Terbuka!
61
Malam Cemas
62
Cemburu & Nafsu
63
Kami Mendukungmu!
64
Tata & Pypy
65
Extra Part 1: Narelle
66
Extra Part 2: Bertemu Dengannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!