episode 20 Foto Pernikahan

Suasana sekolah terasa sunyi karena para murid dengan khusyu mengamati pelajar yang guru terangkan di depan papan tulis. Begitu pula kelasnya Kayra dan Vero, kala itu pelajaran bahasa Indonesia, semua murid diminta untuk membuat puisi bertema bebas. Semua murid sibuk dengan pikirannya masing- masih ada yang meletakan kepalanya di tembok agar dapat mudah mencari ide, dan yang menceritakan referensi di google, dan Kayra sibuk bertanya kepada Ridho sang ketua kelas, yang katanya pintar dalam membuat puisi. Keduanya asyik mengobrol, hingga tak menyadari sepasang mata mengamati keduanya, sorot matanya tajam tak lepas dari pandangan itu. Tangannya sibuk memutar-mutar pulpen, duduk di barisan di pojok paling belakang. .

“Ver, jangan ngelamun aja, lo udah nemu ide belum?” suara itu membuat lelaki itu membuyarkan lamunan.

“Lo bisa diem nggak sih, jangan bacot terus!” umpat Varo.

“Lagian lo liatin Kayra sama Ridho aja, kalau mau tanya sama Ridho ikut gabung sana, jangan liatin terus kali,” ucap Nendi.

“Nen, masa lo nggak tau sih, Vero itu lagi mantau mereka berdua, dia masih gamon sama Kayra,” sambung Rio, di tambah tertawa Nendi dan Ciko.

“Kayra, Ridho, Veronya mau ikut gabung boleh nggak!” teriak Nendi.

Vero membulatkan mata, dia mencubit lengan Nendi.” Apa-apaan sih lo, Nen.”

Kayra dan Ridho merasa di panggil langsung menoleh ke sumber suara itu, dua mata itu saling bertemu. Kayra langsung mengalihkan pandangannya pada temen-temen Vero, ia enggan menatap Vero.

“Kenapa? tanya Ridho.

“Nggak jadi, Do,” jawab Rio.

“Udah jangan di ladenin,” sahut Naya.

Keduanya kembali mengobrol, membelakangi mereka.

🥀

Suara dering telepon mengalihkan pandangan Naufal yang tadinya menatap layar laptop beralih ke Handphone.

Marmut Istri Naufal

Naufal menggeser tombol berwarna hijau, arti mengangkat.

Marmut Istri Naufal

Hallo, Tikusnya aku, sekarang aku lagi di depan rumah sakit nih.

Tikus Suami Naya

Kamu kesini, Mut?

Naufal sontak berdiri, ia beranjak keluar memastikan itu. Dan benar saja, wanitanya menunggu di depan rumah sakit dengan melambaikan tangan, Naufal berlari kecil menghampiri. Naufal langsung memberikan kiss di kening istrinya, memeluknya erat.

“Terkejut nggak?” tanya Naya.

“Nggak.”

“Yah, kok gitu sih, aku padahal aku mau ngasih kamu surprise.” Naya memasang wajah cemberut.

Dengan gemas, Naufal mencubit kedua pipi Naya. “ Yaudah aku kaget deh.”

“Hah, ada istri aku, sayang.” Naufal mengulang, dia harus terkejut saat Naya datang.

Naya tertawa melihat tingkah random suaminya.” Udah, nggak malu apa diliatin orang, kamu dokter loh.”

“Buat apa malu, nggak lah.”

Saat mereka ingin memasuki rumah sakit, tak sengaja berpapasan dengan dokter Diva, Naya langsung menggeser posisinya di samping dokter Diva agar Naufal tidak berdampingan dengan Dokter Diva, tak lupa Naya menggandeng erat lengan tangan Naufal.

“Sayang, aku lapar aku mau nyoba makanan di kantin rumah sakit ya pasti enak kan

makananya,” Naya bersikap manja kepada Naufal, sesekali dirinya melirik sinis pada dokter itu.

Naufal sudah peka, istrinya sedang memanas-manasi Diva, Diva hanya melirik lalu pergi.

“Yaudah yok, kita ke kantin!” ajak Naufal.

“Nggak mau, nggak enak makanan kantin itu,” tolak Naya.

Naufal mengangkat satu alisnya, bukannya Naya tadi mengajak di kantin, kenapa jadi mau.

“Loh, bukannya tadi kamu tadi bilang ke kantin?” tanya Naufal.

“Aku cuma mau manas-manasin tuh jamet aja,” jawab Naya.

Naufal sudah menebak itu, Naya susah sekali di tebak, sikapnya pun selalu berubah-rubah.

“Yaudah, sekarang kita ke ruangan aku aja ya!” ajak Naufal.

“Ayok, sekalian aku juga mau naruh sesuatu disana.”

Naya membuka paper bag yang ia bawa, sebuah bingkai foto yang lumayan besar itu isinya. Naufal mengerutkan keningnya, Naya membawa foto pernikahan mereka, dimana foto itu saat Naufal dan Naya tengah memamerkan cincin pernikahan mereka.

“Jadi aku datang kesini, mau naruh foto ini di ruangan kamu, biar nanti kalau ada yang masuk ke ruangan ini jadi tau kalau kamu itu udah nikah,” terang Naya.

Naufal hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, istrinya begitu menggemaskan. Naya tengah sibuk mengamati dinding ruangan itu, ia masih bingung menaruh foto ini dimana.

“Taruh dimana ya ini, Fal?” tanya Naya.

“Terserah kamu aja mau taruh dimana.”

“Taruh di situ, jadi biar enak kalau orang masuk terus duduk berhadapan dengan kamu langsung liat foto kita,” terang Naya.

Foto itu akan dipajang di dinding belakang tempat duduk Naufal, tepatnya di atas kepala Naufal tetapi agak menjarak, agar siapapun yang masuk dan duduk di berhadapan dengan Naufal langsung melihat foto itu.

Kemudian Naufal memasang foto itu. Terlihat indah, cantik sekali, keduanya bersamaan memandangi foto mereka berdua, ada senyuman terpaksa terpasang jelas di sana, namun ada cinta di mata keduanya.

Naufal kembali menatap Naya, mata perempuan itu masih fokus pas foto mereka. Kemudian Naufal meraih kedua tangan istrinya, tatapan lekat itu masih berfokus pada Naya. Suasana ruangan terasa sunyi, harum ruangan itu membuat keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Naufal meletakan kedua telapak tangannya di pipi Naya, wajah keduanya sangat dekat tak ada jarak.

Naufal menarik pinggang istrinya di dalam dekapannya, Naya memejamkan kedua matanya, perlahan Naufal mendekatkan bibirnya ke bibir perempuan itu. Namun, tiba-tiba, seseorang mengagetkan keduanya.

“Dokter Naufal!” Suara itu sontak membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara.

Wanita berpakaian suster itu pun juga ikut terkejut, spontan dia menutup kedua matanya dengan tangan.

“Maaf Dokter, saya benar-benar nggak liat.” Suster itu masih menutup matanya.

Naufal menghela nafas, kacau gagal dan gagal. “Buka mata Sus, udah nggak kok,” ujar Dokter Naufal, merapikan jas dokternya.

Suster itu perlahan membuka matanya. Terlihat Naya menutupi menundukkan wajahnya, berpura-pura sibuk memainkan Handphone nya, padahal dia menahan malu.

“Ada apa?” tanya Dokter Naufal.

“Tadi keluarga pasien nyariin Dokter, seperti Dokter harus segera kesana,” terang Suster itu.

“Baik, saya akan segera kesana,” sahut Dokter Naufal.

Suster itu berpamitan pergi. Naya memukul Naufal, dia begitu malu hingga pipinya merah seperti kepiting rebus, Naufal hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Malu tau, untung aja belum mulai,” gumam Naya.

“Gagal deh, di lanjut malam ya, sekarang aku mau ke ruangan 278,” ujar Naufal.

“Kamu boleh disini aja atau mau ikut?” tanya Naufal.

“Kalau ikut emang nggak ngerepotin kamu?” tanya Naya memastikan. Pasti dia bertanya, takut mengganggu Naufal bekerja apalagi menangani pasiennya.

“Nggak, malah aku lebih semangat lagi,” jawab Naufal.

Naufal membukakan pintu untuk Naya jalan lebih dulu, lalu mereka berjalan sejajar menuju ruangan 278 dimana Cinta di rawat.

**

“Eh, kalian tau nggak, tadi aku keruangan dokter Naufal, dia lagi ciuman sama istrinya,” ujar Suster tadi.

“Masa sih, ihh so sweet banget sih,” balas Suster satu lagi.

“Terus, terus gimana, Sus?” tanya Suster berkacamata sangat excited.

Pembicaraan mereka di lorong rumah sakit, didengar oleh Dokter Diva yang tak sengaja lewat.

“Dia beneran udah lupain aku?” batin Dokter Diva, air matanya tak sengaja menetes.

Terpopuler

Comments

Cia Zaviera

Cia Zaviera

semengat thorrr nulisnya /Drool//Drool/

2025-02-15

0

Wong Bongas

Wong Bongas

Naya mode cemburu lucu bbgtt🌝

2025-02-27

0

Mimi Tiyah

Mimi Tiyah

jealous bngt dah si Vero

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!