episode 17 Arosky

Kondisi Naya mulai membaik, dia juga sudah mulai ingin makan. Dia tidak mengurung diri lagi di ruangan, Naufal berhasil menyembuhkan luka hatinya, obat luka hatinya adalah Naufal, hanya dia yang bisa. Hari ini dirinya juga sudah bisa pulang.

Naufal mendorong kursi roda Naya membawa wanita itu berjalan-jalan di taman dekat rumah, melihat pemandangan dan udara segar dapat membuat keadaannya menjadi lebih baik.

“Naya, aku boleh minta sesuatu nggak sama kamu?” Naufal berjongkok di hadapan Naya, dengan menggenggam erat tangan Naya.

“Apa?” tanya Naya.

“Jangan pernah hilang lagi dari aku, aku takut kehilangan kamu Nay, aku nggak mau kehilangan wanita yang aku sayang untuk ketiga kalinya,” ungkap Naufal, matanya menahan tangisan.

Naya terdiam sejenak sebelum dirinya menjawab, Naya menatap dalam suaminya dan kemudian tersenyum.

“Aku janji nggak akan ninggalin kamu,” ucap Naya dengan menjulurkan kelingkingnya.

**

Semua keluarga sudah berkumpul di ruang tamu, mereka berkumpul di rumah Abikara untuk mendengarkan penjelasan Naufal terkait dia menemukan Naya.

“Jadi malam itu …”

Flashback on

Naufal memberhentikan mobilnya di dekat rumah yang Diva masukin itu, berjam-jam ia tunggu hingga tak sengaja dia melihat Diva dan Raka tengah berkelahi di depan rumah itu. Raka mendorong Diva hingga terjatuh lalu dia meninggalkan Diva. Naufal melihat itu, dengan sigap menancap gas mobilnya untuk mengikuti kemana arah Raka pergi, sebelum Naufal pergi dia sempat melihat di kaca spion mobil Diva memandangnya dari jauh.

Dengan kecepatan dan perjalanan yang lama, Naufal tetapi fokus menyetir tak ingin kehilangan jejak Raka. Namun sayangnya, saat di tengah jalan tiba-tiba saja Diva mengundangnya dengan ojek.

“Naufal!”

“Diva, kenapa kamu menghalangi jalan saya?” tanya Naufal.

“Kita perlu bicara, Naufal.”

“Ini bukan waktu yang pas untuk berbicara sama kamu,” tolak Naufal.

“Ini soal Naya,” jawab Diva.

Seketika tangan Naufal yang tadinya ingin menutup kaca mobil, tak jadi dia meminta Diva untuk masuk kedalam mobilnya dan membicarakan ini di dalam mobil.

“Aku tau keberadaan Naya, dan aku tau siapa yang nyulik dia,” ujar Diva.

“Siapa?” tanya Naufal tanpa menoleh, dia sibuk menyetir.

“Airin dan Raka!”

Seketika Naufal menancap rem mendadak, dia memberhentikan mobilnya sebentar. Dia terkejut bukan main, tak percaya namun bener nyata.

“Maksud kamu?” tanya Naufal.

“Raka sama Airin itu sepupuan, dan Airin nikah sama kakak aku. Mereka sengaja nyulik Naya karena mau balas dendam,” jelas Diva.

“Kenapa mereka mau balas dendam?” tanya Naufal.

“Kalau itu aku nggak tau. Naufal, aku harus cari Naya, Airin bukan orang baik dia punya penyakit kelainan jiwa,” jelasnya lagi.

Naufal meremas setiran mobil itu, dengan tatapan tajam penuh amarah dia menancap gas kali ini Naufal bener-bener seperti kesetanan dia tak melihat orang, dia terus melajukan mobilnya tanpa melihat Diva yang ketakutan.

“Naufal pelan-pelan kita bakal celakan kalau kayak gini!”

“Naufal!”

Flashback of

“Gitu ceritanya,” ucap Naufal.

“Ternyata asisten kamu juga ternyata suruhan Raka untuk jebak kamu, Nay,” jelas Naufal lagi.

“Tapi kenapa Dokter Diva bisa tau kalau Kak Naya diculik?” tanya Kayra.

“Kalau itu aku nggak tau.”

“Sudah kita jangan bahas itu lagi, yang penting Naya ditemukan dengan selamat,” ujar Mama Nisa, mengelus pucuk kepala sang anak.

“Kak Naya tau nggak, saat Kak Naya hilang Bang Naufal nggak pulang hampir satu minggu, dia nggak makan, nangis terus sampe hujan-hujanan,” terang Vero meledek Naufal.

Naya melirik Naufal, pipinya memerah dia begitu malu saat diledek Vero. Lelaki merapikan rambutnya padahal rambutnya tidak berantakan

**

Naufal meletakan segelas air itu di laci kamarnya, ia melihat Naya tengah sibuk di meja belajarnya, matanya sibuk menatap laptop.

“Kamu harus banyak-banyak istirahat nggak boleh kerja dulu,” ucap Naufal, memeluk Naya dari belakang.

“Aku nggak kerja kok, aku cuma lagi hapus foto-foto aku sama Airin,” jawab Naya.

Naufal mengambil kursi lalu duduk di samping wanita itu. Naufal bisa merasakan kekecewaan dalam hati Naya, dia pasti bener-bener terpukul banget.

“Dulu aku merasa beruntung banget punya sahabat sebaik Airin, dia bener-bener baik. Ternyata apa yang kita anggap baik belum tentu sebaik apa yang kita kira,” ungkap Naya.

“Naufal.”

“Iya sayang?”

“Pas kamu mau nolongin aku, kamu satu mobil sama Dokter itu?” tanya Naya dengan wajah cemberut.

Naufal menatap lekat Naya, dia tau apa yang tengah Naya pikirkan, wanita itu tengah cemburu. Lalu Naufal memeluk Naya dengan mata terpejam.

“Setiap hari, detik dan jam, bahkan saat aku bersama orang lain, aku ngerasa kamu selalu sama aku, walau di tempat yang berbeda. Selalu kaya gini ya, aku suka sikap kamu,” ucapnya.

Naya berusaha melepas pelukan itu, namun Naufal mengeratkannya.” Diam, aku mau lebih lama peluk kamu!” tegas Naufal.

“Sampai kapan?” tanya Naya.

“Sampai hmmmm sampai kapan ya, pokoknya nggak tau sampai kapan.”

**

Diva menatap kakaknya Jody yang kini terbaring lemah di rumah sakit, dia baru saja menjalankan operasi peluruh yang menusuk di dadanya cukup membuat dia kehabisan banyak darah dan hampir kehilangan nyawa. Diva merasa ibah dengan keadaan Kakaknya.

“Kak, aku bakal urus surat cerai kamu ya. Kamu harus sembuh, jangan harapin wanita jalang itu lagi ya,” ucap Diva.

Di tempat lain, Raka dikurung dalam kegelapan jeruji besi, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Penjara selama 5 tahun cukup untuk menebus perbuatannya.

“Nay, maafin aku aku khilaf aku udah buat kamu sengsara selama ini.”

Sedangkan Airin, dia ditempatkan di tempat yang berbeda tempat di mana selayaknya di di tempatkan. Rumah sakit jiwa baik untuknya, selama ini Airin mengalami gangguan jiwa. Baginya mungkin tempat ini neraka, dia tidak akan bisa keluar tapi ini yang terbaik untuknya. Airin menangis, menghancurkan barang-barang di dekatnya dia terus-terusan memanggil nama Naufal.

“Naufal, aku cinta sama kamu!!!””

“Kenapa kamu malah cinta sama cewek jalang itu!!!!”

Terkadang emosinya tidak stabil, terkadang dia menangis tersedu-sedu, tertawa dan marah tak jelas. Hingga petugas RSJ memborgol tangan dan kakinya.

“Hahahaha … pasti Naufal bakal datang kesini kan, jemput aku, ngajak makan.”

Diva menatap dari jauh kakak iparnya itu, dia bener-bener prihatin dengan keadaan Airin, walaupun dia jahat Airin tetap kakak iparnya, Airin tetap pasien yang ditangani ketika Airin mencoba melukai dirinya sendiri.

“Apa ibu mau jenguk pasien itu?” tanya petugas RSJ.

“Nggak Mbak, tolong kasih makanan ini buat dia ya, dan tolong perhatikan dia saya nggak mau dia kenapa-napa!”

“Ibu tenang saja, kami disini akan merawat semua pasien dengan baik,” ujar petugas itu.

“Iya, makasih Mbak,” ucap Diva beranjak pergi dari RSJ.

Terpopuler

Comments

Maulana Rizki

Maulana Rizki

lanjutkan 😽

2025-03-09

0

Cia Zaviera

Cia Zaviera

Vero aku padamu

2025-02-15

0

Cill

Cill

ternyata Veri ikutin Naufal ya bandelnya

2025-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!