episode 16 Jogging

Pagi harinya. Matahari belum menampakan sinarnya, Naya dan Naufal sudah bersiap dengan baju olahraganya. Hara ini Naya mengajak Naufal berjoging berkeliling komplek, Naya ingin menghibur Naufal agar Naufal tidak sedih lagi.

“Satu … dua … tiga …!” Naya dan Naufal berlari kecil sembari pemanasan ringan.

“Naufal, tunggu capek banget tau.” Naya memegang lututnya pegal.

Naufal yang jaraknya agak jauh dari Naya, karena dia larinya begitu cepat langsung menghampiri istrinya.

“Naya kamu tuh berhenti Mulu, semangat dong katanya mau diet,” sahut Naufal.

“Aku nggak kuat, capek. Gendong,” ucap Naya dengan manja.

Hufs

Naufal membungkukkan badannya, lalu Naya naik di punggung lelaki itu. Dengan wajah yang seri-seri Naya menikmati gendongan Naufal, bahkan dirinya bernyanyi setiap jalan mereka lewati. Banyak pasangan mata memperhatikan mereka, bahkan para ibu-ibu yang tengah berbelanja sayur pun menyapa ramah keduanya.

“Masya Allah, romantis banget ya pasutri,” sapa Ibu Reni.

“Habis dari mana kalian?”

“Kita habis jogging, Bu. Mari Bu!” sahut Naufal.

Naufal menurunkan Naya dengan hati-hati. “Kamu sengaja ya, mau digendong sama aku?” tanya Naufal.

“Iya.”

Naufal mencium kening Naya, gemas dengan tingkah Naya yang mulai manja dengannya. Naufal sudah tau, sebenarnya Naya mengajaknya jogging untuk menghiburnya, ia juga tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan ini.

Naufal meraih kedua tangan Naya.” Naya, makasih ya kamu udah selalu ada,” kata Naufal, matanya begitu penuh cinta.

Naya tersenyum. Sudah seharusnya dia melakukan itu, menemani Naufal dalam kesedihan, membantunya menyembuhkan luka.

**

Naufal kembali berkerja, ia tak mau kesedihannya membuat Naufal malas bekerja, banyak orang yang membutuhkan jasanya.

Walau masa ada rasa trauma di dirinya, saat tengah menangani pasien kecelakaan, Naufal selalu teringat saat ia tengah menangani Oma nya.

Seseorang akan selalu terngiang akan sesuatu yang membuatnya trauma, namun trauma itu akan hilang bila dia mampu melawannya.

Malam yang dingin hingga terasa mengenai bulu kuduk Naya, Naya melihat jam menunjukan pukul 22. 30 wib. Sudah setengah jam lebih Naya berdiri di balkon kamar, dengan tangan dilipat di atas dada. Sedari tadi Naya menunggu kedatangan Naufal yang belum pulang.

Tin tin!

Suara klakson mobil itu membuyarkan lamunan Naya. Naya melihat dibawa, mobil Naufal terparkir pas di depan garasi rumah. Dengan sangat excited Naya berdiri di depan pintu kamar, bersiap menyambut kedatangan suaminya.

Tak berselang lama, Naufal membuka pintu kamar. Naya langsung merangkul Naufal, tangannya melingkar di leher lelaki itu. Naufal menerima pelukan itu dengan mencium pucuk kepala sang istri.

“Tumben pulangnya malem banget?” tanya Naya, ia membantu Naufal melepas jasnya.

“Banyak banget pasiennya.”

“Mau aku pijitin,” tawar Naya.

Naufal mengerutkan keningnya, ia begitu aneh dengan sikap Naya begitu manis dengannya. Naufal mendekati wajahnya, mengamati wajah sang istri.

“Kenapa?” Naya salah tingkah, di tak berani menatap mata suaminya.

“Kok ada yang beda gitu ya sama kamu?” tanya Naufal, matanya tak lepas dari prempuan di depannya.

“Coba tebak!” tita Naya.

Pandangannya beralih pada rambut Naya yang terurai indah itu, Naufal mengelus pucuk kepala istrinya, dia merasakan rambut perempuan itu basah, dia habis keramas.

“Kamu keramas?” tanya Naufal excited.

“Iya.”

Sekarang Naufal baru paham, apa yang menjadi beda malam hari. Naya sudah selesai masa pms itu artinya hak nya sebagai suami bisa dia dapatkan malam ini.

Perlahan Naufal menarik tubuh Naya di dalam dekapannya. Keduanya saling melempar senyuman, perlahan Naufal menempelkan bibirnya ke bibir Naya, dan terjadilah pertarungan pada malam itu.

Malam yang dingin menjadi saksi cinta keduanya menyatu, mungkin tidak akan terlupakan.

**

Naya merasakan pegal-pegal pada tubuhnya, perlahan Naya membuka matanya. Pandangan pagi ia lihat untuk pertama kali yaitu waah Naufal yang begitu tampan. Naya melihat tangan lelaki itu melingkar erat di perutnya, Naya tak memperdulikan itu, Naya mengamati wajah lelaki itu dengan lekat.

“Ternyata kamu ganteng juga ya, kalau di lihat dari dekat.” Tiba-tiba suatu ide melintas di otaknya.

Dengan hati-hati Naya melepaskan pelukan itu, dia turun dari ranjang, mengambil spidol di meja belajarnya. Naya kembali duduk di tepi ranjang, lelaki itu masih menikmati tidurnya. Kemudian Naya menggambar love di kedua lelaki itu, tak lupa menggambar kumis untuknya.

Dia terkekeh, lucu melihat gambar di wajah Naufal. Naya hanya tinggal menunggu Naufal bangun dan melihat reaksinya. Naya beranjak ke kamar mandi, badannya terasa sakit dan gerah, mungkin berendam air hangat dapat membantu tubuhnya menjadi segar.

Naufal meraba tempat tidur dengan mata yang masih terpejam, tak ada tubuh Naya di samping. Naufal segerah bangun, dia melihat di sekeliling kamarnya tak menemukan perempuannya. Tak lama dari itu, Naya keluar dengan mengenakan kaos berwarna hitam dengan tangan yang menggosok rambutnya dengan handuk.

Naya tertawa kecil melihat wajah Naufal begitu lucu, Naufal menghampiri Naya yang masih berdiri di bang pintu kamar mandi.

Ia menyandarkan tubuhnya di tembok dengan tangan ia lipat di atas dada.

“Kenapa, terpesona ya liat ketampanan aku?” tanya Naufal dengan PD nya.

Naya semakin gemas dengan suaminya ini, ia tak bisa menahan tawa. Ia begitu kreatif dalam menggambar sesuatu, hingga wajah tampan Naufal pun menjadi sasarannya.

“Iya, terpesona. Terpesona banget, jadi pengen ketawa,” sahut Naya.

Naufal mendekatkan wajahnya pada Naya, lalu berkata.” Makasih ya untuk malamnya, kalau aku mau lagi boleh?” bisiknya.

Naya menampilkan wajah cemberutnya, ia mencubit lengan lelaki itu.” Nggak, sakit tau tadi malam,” keluh Naya.

“Tapi seru kan?” Goda Naufal menyenggol lengan Naya.

“Apaan sih, nggak.” Pipi Naya tak bisa terkontrol lagi, dia benar-benar seperti kepiting rebus.

“Aku tuh terpesona banget liat kamu, coba deh ngaca pasti tampannya semakin meningkat,” ucap Naya.

Naufal mengambil handphonenya, melihat wajahnya yang begitu cemong membuatnya terkejut.

Ada banyak sekali gambar yang Naya buat di wajah lelaki itu.

“Nayaaa!!” rengeknya.

Naya tertawa terbahak-bahak, ekspresi lucu lelaki itu yang Naya tunggu, hingga tak kuat menahan perutnya karena banyak tertawa.

“Kok buka aku jadi gini sih?” protes Naufal.

“Lucu soalnya, bagus kan karya aku?” tanya Naya mengangkat satu alisnya.

Naufal mengamati setiap gambar yang Naya buat di wajahnya, prasaan ada yang kurang dari gambar itu. Hanya gambar love dan kumis yang Naya gambar.

“Kenapa?” tanya Naya melihat wajah lelaki itu sedikit cemberut.

“Ada yang kurang sama gambarnya,” jawanya.

“Maksudnya?”

“Kamu kurang gambar kiss kamu di pipi sama di jidat aku,” jawabnya.

“Ihhh, apaan sih.” Lagi-lagi tampolan itu Naya berikan pada suaminya.

“Berhubung aku ada di depan kamu nih, sekalian biar lengkap.” Naufal membungkuk tubuhnya, pipi yang sudah siap memberi kiss untuknya.

Naya tersenyum, dia memberikan kiss sekilas untuk lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Mimi Tiyah

Mimi Tiyah

pacar pacarnya banyak bgt ya Nay

2025-01-10

0

Maulana Rizki

Maulana Rizki

semangt seng

2025-03-09

0

Cia Zaviera

Cia Zaviera

Sosweett

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!