episode 14 Kegalauan Dua

“Kamu juga Vero, katanya mau futsal kok sama Kayra?” Pertanyaan itu Naufal yang lontarkan.

“Oke, Bang gue mau beritahu sesuatu,” ujar Vero.

Terlihat helaan nafas yang panjang dari lelaki itu sebelum kemudian menjelaskan sesuatu.

“Jadi gue sama Kayra kita pacaran. Tapi itu dulu, sekarang kita udah putus,” ungkap Vero.

Naufal dan Naya sama-sama terkejut, kedua adiknya ternyata berpacaran di belakang mereka. Pacar yang Kayra cerita kepada Naya itu Vero dan sebaliknya pacar yang diceritakan Vero yaitu Kayra. Naufal dan Naya saling berpandangan, tak menyangka mereka bisa pacaran.

“Terus kenapa kalian ribut?” tanya Naufal, langsung inti permasalahan.

“Ternyata dia cuma jadiin gue bahan tantangan, gimana gue nggak sakit, Bang!!” pekik Vero sembari menunjuk-nunjuk Kayra.

Kayra hanya bisa menangis dipelukan Naya. Kini Vero benar-benar membencinya, Naya hanya bisa mengusap kepala adiknya dalam artian menguatkan. Ada rasa sedikit kecewa dalam hati Naya pada adiknya, tetapi dia juga merasa apa yang di rasakan Vero dan Naya.

“Udah-udah, lebih baik kita pulang. Ini udah malem, Kayra kamu pulang bareng kita ya, dan lo awas langsung pulang ke rumah!” Naufal mengambil keputusan.

Vero beranjak pergi, menancap gas dan langsung melajukan motornya. Sedangkan Kayra di antar pulang oleh Naya dan Naufal.

**

Setelah mengetahui hubungan antara Kayra dan Vero serta permasalahan yang mereka alami. Naya merasa tak enak hati, apa yang adiknya lakukan itu bukanlah hal yang benar. Naya berdiri termenung di balkon kamarnya, pandangannya menghadap depan yang langsung menampilkan jalan komplek yang begitu sepi. Kala itu pagi menjelang siang, matahari sudah sendari tadi menyinari bumi

Tangan kekar tiba-tiba meraih jari-jari tangan perempuan itu, hal itu membuat Naya tersadar dari lamunannya.

“Kamu lagi mikirin apa?” tanya Naufal.

“Aku lagi mikirin Kayra sama Vero. Jujur aku nggak enak sama adik kamu, pasti dia sangat sakit,” ungkap Naya.

Naufal semakin menggenggam erat tangan istrinya itu.” Naya, kamu kayak nggak pernah SMA aja. Kita nggak boleh mencampuri urusan mereka, biar mereka yang menyelesaikan, kita sebagai kakak hanya bisa memperhatikan dari kejauhan,” jelas Naufal.

Naya mengangguk paham, seketika niatnya memudar untuk mengikuti campuri masalah mereka, memang itu bukan hak nya.

Selang kakak tidak harus selalu mengikuti campuri masalah adiknya, karena seorang adik juga butuh privasi dan kehidupan mereka. Seorang kakak hanya bisa memperhatikan bagaimana adiknya bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

“Naya liat deh, anak kecil itu.” Naufal mengarahkan telunjuknya kepada dua anak kecil cewek cowok yang tengah bermain boneka di halaman rumahnya.

“Anak kecil?” tanya Naya.

“ Aku mau suatu saat nanti anak kita secantik dan seganteng mereka, bahkan lebih dari itu,” ungkap Naufal.

“Emang kamu mau punya anak berapa?” tanya Naya.

“Sepuluh.”

“Hah! Sepuluh!” Naya membulatkan matanya. Bagaimana tidak terkejut, sepulang bukanlah hal yang mudah.

“Lo pikir gue kucing apa, bisa ngelahirin anak sebanyak itu,” gumam Naya, mencubit tangan Naufal.

Naufal terkekeh ekspresi kesal istrinya itu membuat dirinya gemas.

“Aku bercanda sayang, jangan marah gitu dong.” Naufal mengejar Naya yang keluar dari kamar.

**

Naufal baru saja selesai menangani pasien kecelakaan motor, setelah selesai bersih-bersih Naufal ingin kembali ke ruangannya. Namun di pertengahan jalan, berpapasan dengan dokter Diva, dia berjalan dengan terburu-buru dan tangan kanannya mengusap kasar pipinya. sepertinya dia habis menangis?

“Dokter Diva!” Naufal memberhentikan langkah dokter Diva.

Matanya sudah merah, ada bekas air mata yang masih menempel di bulu matanya.

“Maaf Dokter kenapa?” tanya Naufal.

Dokter Diva tak menjawab pertanyaan Naufal, ia malah memeluk Naufal, kembali menangis saat ini di pelukan Naufal. Naufal masih bingung apa yang terjadi dengan Dokter Diva,Naufal tak membalas pelukan itu, dirinya memberi ruang untuk Dokter Diva di pelukannya hingga dia sendiri yang meles pelukan itu.

“Saya batal nikah, Fal,” ungkapannya.

“Saya nggak tahu harus berbuat apa, Fahmi membatalkan pernikahan itu tanpa sebab,” lanjutnya.

Naufal bisa mengerti apa yang Dokter Diva rasakan, ia hanya bisa mengusap pundak Dokter Diva sebagai penguat.

“Kamu nggak boleh sedih, banyak lelaki di luar sana yang masih menginginkan kamu. Kamu itu cantik Dokter, pasti ada lelaki yang menginginkanmu,” terang Naufal.

Seketika Dokter Diva terdiam, ucapan Naufal barusan mengingatnya dengan Naufal yang pernah menebaknya. Entah apa hal itu masih berlaku untuknya, seharusnya tidak karena Naufal sudah memiliki istri. Namun Dokter Diva tidak tahu kalau Naufal sudah mempunyai istrinya, baginya perkataan Naufal satu dua bulan lalu mungkin masih berlaku.

“Naufal!”

“Saya mau tanya sama kamu.”

“Apa?”

“Apa perkataan kamu dua bulan lalu masih berlaku sampai hari ini?” tanya Dokter Diva.

Naufal sudah paham apa yang Diva maksudkan, dua bulan lalu adalah waktu dimana dirinya sempat menyatakan perasaan kepada Diva di taman rumah sakit, tetapi itu di tolak.

Naufal terdiam, dia tak tahu harus menjawab apa. Naufal mengira Diva sudah tau dirinya menikah dengan Naya, sebab waktu itu Naya pernah dibawa ke sini.

“Maaf Dok, saya harus menangani pasien,” ujar Naufal, dirinya langsung bergegas pergi.

**

Hari ini Kayra tidak berangkat sekolah, dia berdiam diri di kamar, semua aktivitas dia lakukan di kamar. Tisu berserakan di lantai kamar hanya menyisakan dua tisu bersih di meja rias.

“Vero, aku mohon kamu dengerin penjelasan apa dulu.” Kayra menahan Vero yang ingin pergi.

“Lepasin tangan gue, gue nggak sudi Lo pegang-pegang tangan gue!” pekik Vero, melepaskan tangan Kayra kasar.

“Denger ya Kayra, lo itu jadi cewek jangan sok kecantikan, lo adalah cewek yang paling gue benci seumur hidup gue!” bentak Vero.

“Lo itu cewek murahan!!”

Kata-kata ‘Benci’ tak pernah hilang dari benak perempuan yang tengah duduk melamun di jendela kamarnya. Kayra masih ingat dengan kata-kata semalam itu, saat dirinya bertemu dengan Vero di pinggir jalan.

“Dia udah benci sama gue.”

Kayra melihat di handphonenya banyak sekali notif dari Luna.

Luna Analisa

Kay, lo kenapa ngga masuk sih?

Gue sendirian nih, disini. Berangkat napa.

Udah jangan galau-galau sih, orang Vero nya aja gue liat biasa aja.

Kayra tak mempedulikan notif dari Luara. Dalam pikirannya hanya bagaimana Vero bisa memaafkannya.

**

Malam yang begitu terang karena bintang-bintang menampakkan keindahan di langit walaupun tak ada bulan yang menemaninya. Begitu juga dengan Vero dengan tangannya yang tengah men dribble bola basket, lalu berhasil bola masuk di ring.

Dribble yang kedua itu berhasil direbut oleh Naufal yang tiba-tiba muncul. Kemudian Naufal menggiring bola dan berhasil masuk ke ring.

“Jadi cowok galau itu gini,” sindir Naufal.

Adik kakak itu duduk meluruskan kedua kakinya, dengan pandangan menghadap ring basket.

“Apaan sih lo, Bang,” kesal Vero.

“Gue tau lo lagi galau, gue tahu lo kecewa sama Kayra. Tapi ada yang lebih kecewa lagi dari itu,” ujar Naufal.

“Hah! Apa?” tanya Vero.

“Gue. Gue kecewa sama lo, lo berani-beraninya ngerendahin Kayra, bilang dia cewek murahan lah,” terang Naufal.

“Kan lo belum nyamperin kita waktu itu Bang,” bela Vero.

“Gue nggak budug Ver, gue sama Naya denger di mobil. Ver, gue nggak tau betapa sakitnya hati Naya mendengar adiknya dibilang murahan sama cowok, apalagi cowoknya itu adik ipar dia,” jelas Naufal lagi.

Vero menundukkan kepala nya, dia baru menyadari perkataannya malam itu menyakiti dua hati wanita.

“Gue malu sebagai Abang, yang nggak bisa didik lo dengan baik. Gue kan udah bilang sama lo, lo boleh nakal tapi jangan sesekali lo ngerendahin wanita karena mama sama oma itu wanita, Ver,” jelas Naufal.

Vero tak bisa berkata apapun, dia hanya menundukkan kepalanya, ada rasa menyesal dalam diri. Emosinya tidak bisa dia kendali, saat itu api telah menguasai dirinya hingga air tak ada cela masuk untuk memadamkannya.

Terpopuler

Comments

Wong Bongas

Wong Bongas

semangtt

2025-02-27

0

Cill

Cill

thor sehat sehat y

2025-01-14

0

Fatma Wati

Fatma Wati

ceritanya bagus

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!