episode 13 Terpotek sudah Hati Vero

“Kayra!”

Suara bentakan itu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara, hingga tersentak kaget.

“Vero.”

Vero mengepalkan kedua tangannya, amarah sudah menguasai diri Vero. Dia menatap tajam gadis itu, rasa kecewa, marah, sakit hati ada di dalam hatinya.

“Selamat Kayra, lo udah buat gue sakit hati,” Vero tersenyum sinis.

Ia begitu kecewa dengan Kayra, cintanya yang tulus ia berikan pada Keyra namun dia hanya mempermainkannya.

“Lo salah dengar Ver, itu nggak seperti apa yang lo denger,” elak Kayra, ia menggenggam tangan Vero berharap Vero mempercayainya.

Vero melepas kasar tangan Kayra.” Gue benar-benar kecewa sama lo Kay, gue benci sama lo!” pekik Vero beranjak pergi.

“Sekarang gue sama lo, nggak ada hubungan apapun!”

Deg

Pernyataan itu terdengar jelas di telinganya bahkan jantungnya juga itu merasakan, ia tak percaya hubungannya dengan Vero sudah berakhir karena dirinya sendiri. Kayra hanya bisa menangis, merasa bersalah mempermainkan hati Vero yang begitu tulus mencintainya. Di hati kecilnya, sebenarnya dia sudah benar-benar mencintai lelaki itu, namun egonya dan gengsinya tinggi. Kayra menatap punggung Vero yang sudah pergi menjauh.

Luna hanya bisa mengelus punggung sahabatnya, ia juga tau apa yang ia lakukan sudah membuat hati seseorang hancur.

Seseorang akan kecewa jika cinta yang dia berikan hanya menjadi permainan, dia akan hancur, sehancur-hancurnya.

Vero melayangkan tinjuan di dinding belakang sekolah, emosinya dia keluarkan dengan menyakiti dirinya. Bahkan dia tak memperdulikan darah yang keluar dari tanganya, itu tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

Kayra adalah perempuan pertama yang Vero cintai, perempuan pertama yang membuatnya berani mengungkapkan perasaan, dan perempuan pertama juga yang menyakiti hatinya. Padahal hubungan mereka masih di bilang masih baru, dan belum memasuki satu bulan.

**

Naya tengah mengecek keuangan Butik, dia tengah fokus dengan layar laptop di depannya.

Tok! Tok!

Suara itu membuatnya Naya menghentikan aktivitasnya.

“Masuk,” sahutan.

Rupanya Rina pelayan butik, wanita itu menggunakan seragam biru muda dan ada logo Butik Mardani di sampingnya.

“Ada apa, Rin?”

“Di depan ada orang yang nyariin Ibu,” jawab Rina.

“Siapa?”

“Cowok Bu, dia pake masker sama topi hitam,” terangnya.

Naya mengerutkan keningnya, cowok bermasker dan bertopi, cowok yang aneh. Naya menutup laptop, melangkah keluar menemui cowok itu.

Terlihat cowok itu berdiri di ambang pintu Butik, dengan badan yang menyender di ambang pintu dan tangan melipat di atas dada, lelaki itu membelakangi Naya. Kemudian Naya menghampiri lelaki itu.

“Maaf, anda cari saya?” tanya Naya.

Lelaki itu berdiri tegak di hadapan Naya, dengan pandangan mata yang tertuju pada perempuan di depannya.

“Ada apa ya?” tanya Naya lagi.

Terlihat dari matanya, lelaki itu mengukir sebuah senyuman walaupun tertutup masker. Lalu lelaki itu memberikan sebuah serta putih untuk Naya.

Dengan terheranan, Naya meriah surat itu.” Apa ini?” tanya Naya.

Tanpa menjawab pertanyaan Naya, lelaki itu memberi isyarat tangan untuk Naya agar Naya membuka suatu itu dan membacanya.

Lalu Naya membuka surat itu dan mulai membacanya dalam hati.

Selamat siang Marmut nya Tiku, Tikus nya kangen mau kiss katanya biar kerjanya semangat.

Sebuah senyuman terlihat jelas di bibir merah jambu perempuan itu. Ia sudah tau siapa lelaki di balik masker yang berada di hadapannya ini.

“Naufal!” seru Naya.

Naufal membuka maskernya, menampilkan sebuah senyuman manis untuk istrinya.

“Dasar tikus,” ledek Naya.

“Jadi gimana? Kangen Nya di bales nggak?” tanya Naufal, pipinya sudah siapa menerima ciuman itu.

Naya melihat di sekitar, para pelayan Butik sibuk dengan pekerjaan mereka.

“Iih nanti ada orang liat gimana?”

“Nggak ada yang liat sayang, percaya sama aku,” jawab Naufal.

Cup!

Sebuah ciuman mendarat dengan singkat di pipi lelaki itu, dan lagi-lagi senyuman itu terukir indah di bibir lelaki itu.

Pipi Naya seperti kepiting rebus, ia tak bisa menyembuhkan salah tingkahnya, sikap Naufal membuatnya selalu tersenyum. Begitu juga dengan Naufal, ia sangat gemas dengan istrinya, ia tau kalau istrinya itu tengah salah tingkah.

Tatapan lekatnya tak beralih dari siapapun, pandangan mata yang selalu tertuju pada perempuannya.

“Makasih ya.” Naufal membalas cium itu di kening Naya.

“Sama-sama.”

“Sekarang aku lebih semangat lagi kerjanya, nanti kalau aku kangen lagi aku datang lagi kesini,” terangnya.

“Terserah Pak Dokter aja deh, Butik ini terbuka buat kamu,” ucap Naya.

“Naya, kamu tau nggak ke Korea?” tanya Naufal.

“Mau banget,” jawab Naya kegirangan.

“Aku mau ngasih nunjuk bias K-Pop kamu, kalau penggemar nya ini udah jadi milik aku seutuhnya,” kata Naufal, mencium punggung tangan Naya.

“Gimana ngasih nunjuknya, coba?” tanya Naya.

“Nanti pas di konsernya, aku bakal kasih spanduk yang gede terus tulisannya ‘ BTS, one of your fans has become mine forever’.”

Naya tertawa mendengarnya, ia tak menyangka Naufal sebucin ini. Ia juga masih tidak percaya, lelaki yang dulunya sangat ia benci sekarang menjadi lelaki yang sangat ia cintai.

**

Kayra melihat kuris di barisan paling belakang itu kosong, kursi tempat Vero duduk, Kayra juga melihat tas lelaki itu tak ada di sana. Kayra benar-benar merasa bersalah, selama ini dia telah mengkhianati lelaki tulus seperti Vero.

“Vero pergi kemana ya?” batinnya dalam hati.

Tak berselang lama, lelaki yang ia tunggu itu datang. Penampilannya sudah berubah, majunya berantakan, rambutnya acak-acakan dan ada balutan perban di tangan kanannya.

Vero beranjak ke tempat duduk tanpa menoleh sedikitpun kepada Kayra. Lelaki itu benar-benar marah padanya.

“Ver, tangan lo kenapa?” tanya Dion teman sebangku Vero.

“Biasalah, awalnya mau pukul orang jadi nya mukul dinding belakang sekolah,” terang Vero.

Percakapan mereka berdua tak sengaja didengar oleh Kayra, dia semakin tak enak hati.

“Dia melukai dirinya sendiri,” monolog Kayra dalam hati.

**

Malam yang dingin hanya nampak bintang di langit. Dua sepasang sejoli yaitu Naya dan Naufal tengah dalam perjalanan pulang, mereka baru saja ke bioskop. Di dalam mobil, mereka bernyanyi bersama, menikmati alunan musik romantis.

Kita bikin romantis, bikin paling romantis

Sambil bermain mata, turun ke hati, hatinya jatuh

Kita bikin romantis yang paling romantis

Sambil gandengan tangan, hati pelukan di angan syahdu

Awan ikut menari-nari (romantis)

Namun pada saat di pertengahan jalan, mereka berdua memberhentikan mobilnya. Naufal melihat dari kejauhan dirinya melihat Keyra dan Vero, Naya juga melihat Vero tengah memarahi Kayra dan Kayra seperti memohon sembilan menangis.

Cepat-cepat mereka keluar dari mobil dan menghampiri mereka berdua.

“Kayra, Vero!”

Keduanya terkejut mendengar ada sumber suara, dengan kepalanya yang bersamaan menoleh ke arah sura Naya yang memanggil mereka.

“Kak Naya.”

“Kayra kamu ngapain disini?” tanya Naya.

“Kamu juga Vero, katanya mau futsal kok sama Kayra?” Pertanyaan itu Naufal yang lontarkan.

“Oke, Bang gue mau beritahu sesuatu,” ujar Vero.

Terpopuler

Comments

Fatma Wati

Fatma Wati

Ver nggak kayak gitu kok

2025-01-10

0

Cill

Cill

kasian sih sama Vero dia cinta bngtt kayaknya terus malah di khianati gtu

2025-01-14

1

Wadi Wadi

Wadi Wadi

🔥🔥

2025-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!