episode 12 Raka Kembali

“Lelaki itu benar-benar Raka, lelaki yang Naya tunggu tiga tahun, lelaki yang Naya harapkan kehadirannya. Kini sudah ada di depan matanya. Naya tak bisa menahan tangisannya, ia menangis histeris.

Bak disambar petir siang bolong, seakan tubuh Naya ta bisa kendalikan, pandangannya seketika menjadi gelap.

Naufal yang baru sampai, dengan sigap menahan tubuh mungil Naya, dia sudah tidak sadarkan diri. Naufal segara mengangkat tubuh Naya, sebelum pergi sekilas dirinya bertatapan dengan Raka.

**

Perlahan Naya membuka mata, menampakan Naufa berada di sampingnya.

“Naufal, Raka Naufal.” Naya kembali menangis, ia masih syok melihat Raka kembali.

Naufal meletakan kepala Naya dalam pelukannya, dagunya ia tempelkan di kepala Naya.

“Lo bisa sepuasnya.” Lelaki itu memberikan ruang.

Naufal bisa merasakan sakit hati yang Naya rasakan, namun disisi lain ada kekhawatiran yang ia rasakan. Perasaan cinta itu sudah tumbuh di hati kecilnya untuk perempuan yang ia peluk saat ini, rasa takut akan kehilangan Naya itu mungkin akan dia rasakan dalam waktu dekat. Naya akan kembali dengan Raka, dan pernikahan mereka akan berakhir.

“Naya, dengar gue lo harus kuat, lo nggak boleh nangis, lelaki yang lo tunggu udah ada di depan mata lo, lo harusnya bahagia” ujar Naufal, sejujurnya dia tak ingin mengatakan itu. Itu terasa menyakitkan.

“Di luar ada Raka, nanti gue panggil dia ya buat lo ngomong berdua sama dia.” Naya tak menjawab, dia masih larut dalam pikirannya.

“Naya!” Lagi-lagi suara itu membuat Naya menangis, suara itu selalu Naya rindukan.

Lelaki itu kini berada tepat di hadapan Naya, dia akan berbicara banyak dengan Naya. Naufal merasa dirinya menggunakan waktu mereka, ia harus membuka ruang untuk keduanya berbicara hal yang banyak. Naufal memilih melangkah pergi, namun sebuah tangan menahan langkahnya.

“Lo bisa temenin gue disini,” mohon Naya.

Naufal mengguk mengiyakan, lalu ia duduk di samping Naya.

Terlihat helaan nafas panjang dari lelaki itu, sebelum dirinya berbicara pajang.

“Naya, maaf selamat ini aku bohongin kamu. Sebenarnya aku masih hidup, setelah kecelakaan itu aku dirawat sama dokter Diva hingga aku sembuh.”

“Kenapa kamu nggak ngabarin aku, kenapa kamu nyari aku?” tanya Naya.

“Maaf Naya, aku menghilang dari kamu, aku udah ngelarang janji kita.”

Ada rasa penyesalan, namun Raka tak bisa apa-apa selain meminta maaf.

“Naya, aku mohon beri aku kesempatan, kita bisa memulai hidup baru bahagia bersama.” Raka memegang kedua tangan Naya, berharap Naya memberinya kesempatan.

Deg

Sesak mendengarnya, namun itu nyata adanya. Naufal hanya bisa pasrah, dia juga tahu pasti Naya akan memilih Raka dan hidup bersamanya.

Itu bukan yang Naya inginkan, hidup bersama Raka memulai lembaran baru. Tapi kenapa perasaan itu hampa ketika Raka mengatakan itu, bukannya dia bahagia namun kenapa dia sedih.

“Maaf Raka.” Naya melepas genggaman tangan Raka.

Pandangannya tertuju pada lelaki di sampingnya yang sudah menjadi suaminya.” Maaf Raka, aku ngga bisa. Aku udah punya Naufal, aku cinta sama dia.” Naya meraih tangan Naufal, lalu menggenggamnya.

Naufal terkejut bukan main, perkataan itu keluar langsung dari mulut Naya. Hati yang tadinya sesak, seketika lega dengan pernyataan tadi, apakah ini benar atau hanya omongan biasa.

Raka bisa terdiam, ia harusnya tau Naya pasti tidak akan kembali dengannya lagi, dia sudah mengecewakan perempuan itu. Kemudian Raka keluar dengan perasaan sedih, meninggalkan Naya dan Naufal di ruangan itu.

“Gue bakal dapet lo kembali Naya,” ucapnya dengan tangan jari-jari yang ia remas.

“Lo beneran cinta sama gue?” tanya Naufal, ia berharap mengatakan iya.

“Itu jawaban gue saat di kebun binatang Gue juga nggak tau Fal, kenapa gue bisa suka sama lo, cinta itu datang tiba-tiba tanpa direncanakan. Memang dulu gue berharap Raka kembali, namun setelah gue belajar ikhlas rasa itu tiba-tiba hilang, mungkin sebenarnya gue udah move on sama dia, tapi kenangan nya belum, tapi semenjak Lo di hidup gue, Lo hapus kenangan itu secara permanen,” ungkap Naya, ia tak bisa menahan air matanya.

“Jangan nangis.” Naufal mengusap lebih air mata Naya dengan tangannya.

Naufal memegang jari Naya, menautkan dengan dengan kedua tangannya. “Gue janji bakal selalu ada di samping lo.”

**

Sepulang dari rumah sakit, keduanya tengah bersih-bersih. Naya tengah merapikan tempat tidur, malam ini dia dan Naufal akan tidur satu ranjang.

“Mau aku bantuin?” lelaki itu mengambil bantal yang Naya pegang.

“Aku?” Naya mengerutkan keningnya.

Naufal tersenyum, mungkin untuk pertama kali ia mengatakan aku kamu dengan perempuan itu, biasa lo gue dan sekarang aku kamu.

“Iya, sekarang kan aku udah jadi suami kamu sepenuhnya, sebaliknya kamu juga udah jadi istri aku,” terang Naufal.

“Okey, suami,” sahut Naya.

“Baik istri.”

Keduanya tertawa, mungkin terdengarnya begitu geli namun harus mereka lakukan.

“Jadi sekarang aku udah boleh tidur di kasur?” tanya Naufal.

“Udah boleh.”

Naufal merebahkan tubuhnya di kasur, Naya ikut merebahkan tubuhnya di samping Naufal. Keduanya saling berpandangan, aneh rasanya bisa jatuh cinta dengan seseorang yang dulunya begitu sangat ia benci dan sekarang sangat cinta. Benar kata orang jaman dulu, jangan terlalu benci dengan seseorang nanti akan jatuh cinta, yah itulah yang dirasakan keduanya.

“Naya, gimana apa perut kamu masih sakit?” tanya Naufal.

“Udah nggak, itu berkat kamu juga. Enak juga ya punya suami dokter, jadi kalau sakit langsung di rawat pribadi,” ungkap Naya.

Naufal tengah menghitung dengan jarinya, entah apa yang ia hitung begitu serius ia hitung.

“Nay, kira-kira kamu selesai pms hari keberapa?” tanya Naufal.

“Hmm, ketujuh. Kenapa emang?”

“Yah, masih lama dong. Aku mau nagih hak aku sama kamu,” jawab Naufal.

Naya menaiki satu alisnya, ia tak paham apa yang diucapkan Naufal. “ Maksudnya nagih hak?”

“Oma kan mau punya cicit lima, nah kita belum buat Naya, kasian Oma nunggu lama,” terang Naufal.

Naya baru paham maksudnya Naufal barusan. Seketika pipinya memerah seperti keping rebus.

“Lagi-lagi pipinya kaya kepiting rebus, kalau salting bilang aja si Naya,” ledek Naufal.

“Apaan sih, nggak ya.” Naya menutupi wajahnya dengan bantal.

**

Saat menginjak waktu jam istirahat, Naya dan Luna tengah mengobrol di taman. Semenjak Naya jadian dengan Vero, ia jarang sekali mengobrol dengan Luna mungkin hanya di chat saja mereka bisa mengobrol karena Kayra lebih banyak dengan Vero.

“Kay, kayaknya lo beneran suka ya sama Vero, padahal tantangan gue cuma seminggu lo buat lo jadian sama Vero?” tanya Luna.

Jadi selama ini Kayra menerima cintanya Vero bukan karena dia bener mencintai Vero, namun dia hanya menerima tantang dari Luna untuk berpacaran dengan Vero. Jika selama seminggu Kayra tidak baper dengan Vero makan Kayra akan mendapatkan tiket konser, namun jika Kayra baper dengan Vero maka tiket itu hangus.

“Mana ada sih ya nggak lah, gue nggak akan suka sama cowok modelan Naufal.”

Mereka begitu asyik mengobrol, hingga tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh, seseorang itu meremas jari-jari tanganya.

“Kayra!”

Suara bentakan itu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara, hingga tersentak kaget.

“Vero.”

Terpopuler

Comments

Mimi Tiyah

Mimi Tiyah

Gue bisa ngerasain apa yg di sarain Naya sih

2025-01-10

0

Maulana Rizki

Maulana Rizki

Mulai bangget nih konfliknya

2025-03-09

0

Santica nurwulan

Santica nurwulan

semangat

2025-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!