episode 3 Menikah

Brug!

Alvaro melempar tasnya ke sembarang arah, lalu beranjak menuju kamarnya.

“Vero!” Langkah kakinya berhenti mendengar namanya dipanggil.

“Ada apa Bang?” tanya Vero membalikan badannya menghadap orang yang memanggilnya.

“Gue mau nikah,” katanya tepat di hadapan Alvaro.

“Sama siapa, Bang?” tanya Alvaro wajahnya seketika berubah menjadi serius.

“Sama cewek lah.”

“Iya, tau maksudnya ceweknya siapa, Bang Naufal?”

Lelaki itu Naufal Putra Abikara kakak dari Alvaro Putra Abikara.

“Nanti lo juga tau, Ro,” sahut Naufal beranjak menaiki tangga.

“Sok misterius lo Bang, nggak asik,” ketua Vero mengikuti langkah Naufal.

***

Di ruangan yang begitu mewah, aneka bunga mawar menghiasi seisi kamar dengan cat biru muda dan campuran merah jambu. Terlihat Naya tengah duduk di depan cermin dengan gaun pengantin, memperlihatkan kecantikan nya dan balutan mahkota yang terpasang indah di atas kepalanya.

Penampilan cantiknya itu seakan tak bersahabat dengan dirinya. Tak ada senyuman yang terukir manis di bibirnya, hanya lamunan yang terpantul oleh cermin di hadapannya.

“Senyum dong, ini kan hari pernikahanmu.” Ucapan Mamanya mampu membuyarkan lamunan Naya.

Naya membalas dengan senyuman, pertanda ia bahagia di depan Mamanya.

.

Kayra ingin mengambil minuman untuk dirinya dan Luna, namun seseorang menabraknya dari belakang akibatnya minuman itu tumpah mengenai gaun yang di pakainya.

Sorot mata yang tak asing itu saling bertemu, menampilkan ekspresi terkejut keduanya.

“Vero!”

“Kayra!”

“Ngapain lo disini?” tanya Vero.

“Seharusnya gue yang tanya sama lo, ngapain lo disini. Ini tuh acara pernikahan kakak gue,” terang Kayra, dirinya sibuk mempersilakan gaun yang ketumpahan air minum itu.

“Hah! Kakak!” Alvero terkejut.

“Berarti yang nikah sama abang gue itu, kakak lo?”

Keduanya saling terkejut. Dunia begitu sempit, sampai-sampai mempertemukan mereka kembali, cerita kehidupan bagaikan cerita novel yang memiliki banyak plot twist di akhir cerita. Seperti pertemuan kedua mereka berdua.

Siang berganti menjadi malam. Acara pernikahan Naya dan Naufal sudah berakhir sejak dua jam yang lalu, kini mereka tengah membersihkan diri.

“Barang lo banyak banget sih,” gumam Naufal membawa barang-barang Naya ke kamarnya.

“Ya namanya juga perempuan, pasti barang- barangnya itu banyak banget, ada makeup, alat mandi, baju, novel, dan masih banyak lagi,” terang Naya.

Naufal hanya bisa memijat pelipisnya, ia tak bisa membayangkan sebanyak apa barang-barang Naya di kamarnya.

Naya membuka lemari, melihat tumpukan baju Naufal yang begitu rapih. Sedikit kagum dengan lelaki yang kini menjadi suaminya, walaupun lelaki dia mampu menata kamarnya begitu rapih. Naya mulai menempatkan baju-bajunya di lemari yang kini sudah menjadi miliknya juga.

Naya meluruskan kedua kakinya di ranjang kasur dengan pandangan mata tertuju pada laptop yang menampilkan drakor kesukaannya.

Clek

Pintu kamar mandi terbuka, menampakan Naufal tengah mengeringkan rambutnya yang acak-acakan dengan handuk. Naufal menatap Naya yang tengah menatapnya.

“Terpesona? Memang gue tuh ganteng, tapi nggak gitu juga kali ngeliatnya,” ucap Naufal.

Naya memutar bola matanya malas, dan kembali menatap layar laptop dihadapannya.

Naufal beranjak menaiki ranjang berniat untuk duduk disamping Naya, namun Naya buru-buru langsung menendangnya, sehingga Naufal tersungkur ke shofa.

“Apa-apaan sih lo, enak aja mau seranjang sama gue,” gumam Naya.

“Ini kan kamar gue, hak-hak gue dong mau tidur dimana,” protes Naufal mengelus sikutnya akibat benturan sofa.

“Ngga! Pokoknya yang tidur di kasur itu gue, dan lo tidur di sofa!” Naya menarik selimutnya dan mulai memejamkan mata.

Naufal menarik selimut Naya kembali, berusaha mengambilnya. Semua tenaga Naya menariknya kembali, jadilah mereka saling tarik-menarik selimut.

“Buat gue!”

“Ini punya gue!”

Tenaga Naufal lebih kuat dari Naya, tarikan Naufal yang begitu kuat hingga membuat Naya ikut terserah ke selimut dan ia terjatuh ke bawah.

“Aduh, sakit,” rengek Naya memegang pinggangnya.

Naufal tertawa kemenangan. Keduanya sama-sama impas, saling sakit karena ulah mereka berdua.

Naufal mengambil selimut tak lupa mengambil bantal dan ia mulai membaringkan tubuhnya ke sofa yang tak jauh berbeda empuknya dengan kasur. Dengan wajah kesal, Naya mengambil selimut miliknya di lemari dan mulai berbaring di kasur.

**

Suara ayam berkokok yang saling bersahutan menandakan matahari mulai terbit dengan sinarnya, dan suara kicauan menjadi melengkap suasana di pagi hari pukul 06.00 wib.

Bertepatan dengan bangunnya Naya dari tidur nyenyak semalam. Naya mengucek kedua mata, tidak melihat keberadaan Naufal.

“Tikus!” teriak Naya.

Panggilan itu adalah panggilan khusus Naya beri untuk Naufal sejak SMA.

Berharap ada sahutan dari dalam kamar mandi, namun tak ada jawaban. Selimut dan bantal di sofa pun sudah ditaruh semula kedalam rancak.

*

“Good morning, sayang!” sapaan dari Oma Yuma di meja makan yang tengah menyiapkan sarapan.

“Morning, Oma.”

Naya melihat sekeliling rumah begitu sepi hanya ada Oma Yuma. Sebenarnya Naya tengah mencari keberadaan Naufal yang menghilang entah kemana.

“Kok sepi Oma, yang lain pada kemana?” tanya Naya.

“Abikara sudah berangkat ke kantor, Vero masih tidur, kalau Naufal habis sholat subuh langsung joging,” terang Oma.

“Oh, Naya bantuin nyiapin yang Oma.” Naya membantu mengoleskan selai roti.

“Pagi!” Suara Naufal yang masuk melalui pintu belakang.

“Naufal, kamu joging nya lama banget sih, kasian istri kamu nyariin,” ujar Oma.

Seketika Naya membulatkan matanya, padahal dirinya tidak menanyakan Naufal. Naufal hanya mengangguk paham.

“Iyalah Oma, istri aku kan nggak mau jauh-jauh dari aku, tadi malam aja tidurnya minta di peluk,” kata Naufal, tangannya merangkul Naya.

Naya hanya tersenyum pasrah, sebenarnya di dalam hati rasanya ingin muntah mendengar perkataan Naufal barusan.

“Iya, kamu kemana aja sih, aku nyariin kamu?” Naya membalas rangkulan Naufal, sesekali mencubit pinggangnya.

“Aduh, kamu tuh gemes banget sih Baby.” Naufal mencubit pipi Naya, sebagai balasan karena Naya mencubit pinggangnya.

“Aduh kalian berdua pagi-pagi udah romantis aja sih, Oma jadi iri.”

“Selamat pagi wahai penghuni rumah ini!” teriak Vero berjalan menuruni tangga, yang sudah siap ingin berangkat ke sekolah.

“Pagi Oma!” Vero mencium pipi Oma.

“Pagi cucu Oma.”

“Pagi pasutri baru!” Vero ingin memberi ciuman untuk Naufal, namun Naufal segerah menarik bibirnya itu.

“Main nyosor aja lo,” celetuk Naufal.

“Yakan gue mau beri lo ciuman pagi.”

Naufal bergelidik geli melihat tingkah adiknya.

**

Hari ini Naufal tidak berangkat kerja, dirinya sudah berjanji membantu Naya untuk mencari informasi Raka. Tujuan mereka ke rumah keluarganya Raka yang kemarin Naya sempat kesana namun tidak ada informasi yang ia dapat.

“Ini bener nggak sih rumahnya?” tanya Naufal melihat rumah yang seperti tak berpenghuni.

“Bener, gue terakhir kesini tiga tahun lalu.”

Naufal mengecek ke jendela, hanya kegelapan yang ia lihat tak ada apapun di dalam.

“Kayaknya pindah rumah deh, Naya,” tebak Naufal, jari telunjuknya meraba jendela.

“Liat deh, berdebu. Itu artinya rumah ini nggak ada penghuninya.” Naufal menyimpulkan.

Terpopuler

Comments

Wong Bongas

Wong Bongas

Aku suka nih sama Kaka beradik ini

2025-02-26

0

Cill

Cill

semangat buat kakak penulis jya

2025-01-14

0

Mimi Tiyah

Mimi Tiyah

semangat thor

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tentang Raka
2 episode 2 Hah Menikah!
3 episode 3 Menikah
4 episode 4 Mau Punya anak Banyak
5 episode 5 Di Usir
6 episode 6 Jahil
7 episode 7 Berhenti Mencari Raka
8 episode 8 Ke Pantai
9 episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10 episode 10 Dinner
11 episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12 episode 12 Raka Kembali
13 episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14 episode 14 Kegalauan Dua
15 episode 15 Berduka
16 episode 16 Jogging
17 episode 17 Arosky
18 episode 18 Cemburu
19 episode 19 Jalan jalan
20 episode 20 Foto Pernikahan
21 Bab 21 Naya Gelisah
22 episode 22
23 Episode 23 Naufal Demam
24 episode 24 Orang Misterius
25 episode 25 Vero Kecelakaan
26 episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27 episode 27 Menerima Maaf
28 episode 28 Manjanya
29 episode 29 Naya Hamil
30 episode 30 Ngidam Pertama
31 episode 31 Ngidam Yang Aneh
32 episode 32 Naya Hilang
33 episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34 episode 34 Di Interogasi
35 episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36 episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37 episode 37 Penjelasan
38 episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39 episode 39 Naya Overthinking
40 episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41 episode 41 Manjanya
42 episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43 episode 43 Jealousnya sih Naya
44 episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45 episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46 episode 46 Vero
47 episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48 episode 48 Menunggu Alvin
49 episode 49 Cinta Itu Banyak
50 episode 50 Kemana Alvin?
51 episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52 episode 52 Ngiriman Ular
53 53 Paket Misterius Lagi
54 Episode 54 Telfon Misterius
55 55 Teror Yang Tak Hentinya
56 episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57 episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58 episode 58 Hilangnya Naya
59 59 Siksaan Hati Naufal
60 episode 60 Abikara Siuman
61 episode 61 Terungkap
62 episode 62 Butuh Ketenangan
63 episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64 episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65 episode 65 Abikara Kesepian
66 episode 66 Aku Kangen Kamu
67 episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68 Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69 episode 69 Sehari Bersamamu
70 Episode 70 Sama-sama Terluka
71 episode 71 Menunggu mu
72 episode 72 Memulai Lagi
73 episode 73 Penjelasan Abikara
74 episode 74 Vero dan Ketampanannya
75 episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76 Episode 76 Mama?
77 Episode 77 Senang atau Marah?
78 Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79 Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80 Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81 Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82 Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83 Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84 Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85 Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Tentang Raka
2
episode 2 Hah Menikah!
3
episode 3 Menikah
4
episode 4 Mau Punya anak Banyak
5
episode 5 Di Usir
6
episode 6 Jahil
7
episode 7 Berhenti Mencari Raka
8
episode 8 Ke Pantai
9
episode 9 Rasa Yang Belum Terasa
10
episode 10 Dinner
11
episode 11 Hati Yang Mulai Peka
12
episode 12 Raka Kembali
13
episode 13 Terpotek sudah Hati Vero
14
episode 14 Kegalauan Dua
15
episode 15 Berduka
16
episode 16 Jogging
17
episode 17 Arosky
18
episode 18 Cemburu
19
episode 19 Jalan jalan
20
episode 20 Foto Pernikahan
21
Bab 21 Naya Gelisah
22
episode 22
23
Episode 23 Naufal Demam
24
episode 24 Orang Misterius
25
episode 25 Vero Kecelakaan
26
episode 26 Kenyataan yang Menyakitkan
27
episode 27 Menerima Maaf
28
episode 28 Manjanya
29
episode 29 Naya Hamil
30
episode 30 Ngidam Pertama
31
episode 31 Ngidam Yang Aneh
32
episode 32 Naya Hilang
33
episode 33 Labrakan Naufal, Vero and the geng
34
episode 34 Di Interogasi
35
episode 35 Airin and Raka!!!!!!!!!
36
episode 36 Kehilangan Yang Berharga
37
episode 37 Penjelasan
38
episode 38 Siapa Perempuan Bersama Vero?
39
episode 39 Naya Overthinking
40
episode 40 Pagi Yang Indah & Malam Yang Mengkhawatirkan
41
episode 41 Manjanya
42
episode 42 Berdua Di Rumah Bu Anita
43
episode 43 Jealousnya sih Naya
44
episode 44 Pernyataan yang Menyakitkan
45
episode 45 Luka yang dii Pendam Lama
46
episode 46 Vero
47
episode 47 Terkadang Kekecewaan itu Menutupi Rasa Cinta
48
episode 48 Menunggu Alvin
49
episode 49 Cinta Itu Banyak
50
episode 50 Kemana Alvin?
51
episode 51 Telepon Misterius untuk Vero
52
episode 52 Ngiriman Ular
53
53 Paket Misterius Lagi
54
Episode 54 Telfon Misterius
55
55 Teror Yang Tak Hentinya
56
episode 56 Ada Yang Sabotase CCTV
57
episode 57 Akan Mencari Tau Teror Itu
58
episode 58 Hilangnya Naya
59
59 Siksaan Hati Naufal
60
episode 60 Abikara Siuman
61
episode 61 Terungkap
62
episode 62 Butuh Ketenangan
63
episode 63 Kehangatan Vero & Kesedihan Naufal
64
episode 64 Masalah Baru LDR dalam Waktu yang belum Di Tentukan
65
episode 65 Abikara Kesepian
66
episode 66 Aku Kangen Kamu
67
episode 67 Mengabiskan Waktu Bersama Dalam Waktu yang Singkat
68
Episode 68 Kebahagiaan yang Sederhana
69
episode 69 Sehari Bersamamu
70
Episode 70 Sama-sama Terluka
71
episode 71 Menunggu mu
72
episode 72 Memulai Lagi
73
episode 73 Penjelasan Abikara
74
episode 74 Vero dan Ketampanannya
75
episode 75 Perasaan Aneh yang Vero Rasakan
76
Episode 76 Mama?
77
Episode 77 Senang atau Marah?
78
Episode 78 Seorang TKW Bernama Anita
79
Episode 79 Bayi Kecil yang Tumbuh Tampan dan Sukses
80
Episode 80 Butuh Waktu untuk Ketenangan
81
Episode 81 Dibalik Niat yang Jahat Terkadang Mengandung Hikma yang Tak Disangka
82
Episode 82 Kesedihan ku Terkalahkan dengan Kehadiran mu
83
Episode 83 Sesuatu yang Harus di Lepaskan
84
Episode 84 LDR Itu Berat Ya?
85
Episode 85 Kalau ada Kamu, Pasti aku Dimarahi Pulang Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!