Episode 15 Sah.

"Jadi semua yang kamu katakan sangat tidak masuk akal! Tidak ada pernikahan private dan semua sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang Nenek berikan!" tegas Nenek tidak memberikan toleransi.

"Aku meminta sama Nenek untuk kali ini setuju dengan pendapatku. Aku yang menikah dan bukan berarti semua harus sesuai dengan kemauan Nenek!" tegas William.

"Tapi ini tetap tidak masuk akal. Seperti apa yang sudah Nenek katakan sebelumnya. Jika tunangan kalian sudah diumumkan dan berarti kalian juga harus dipublikasikan," sahut Nenek.

"Mereka juga tidak akan berpikiran apa-apa atau tidak akan bertanya-tanya tentang bagaimana hubunganku dan Adara. Jadi pernikahan ini tidak dipermasalahkan untuk dilakukan secara privat dan ini juga kepentinganku. Hubungan kami juga tidak dipublikasikan secara umum dan hanya teman-teman di sekitar Nenek yang tahu,"

"Aku sudah menuruti permintaan Nenek untuk menikah dengan wanita ini. Jadi aku sangat berharap Nenek juga bisa menuruti permintaanku satu kali saja!" tegas William dengan penuh penekanan yang memang kali ini pendapatnya harus disetujui.

Nenek pasti tidak setuju dengan permintaan William yang sangat tidak masuk. Pernikahan adalah suatu hal kabar baik yang penuh dengan kebahagiaan dan masa iya pernikahan itu harus dirahasiakan.

"Lagi pula kami berdua juga sepakat untuk pernikahan diadakan secara privat," sahut William yang tiba-tiba membawa Adara. Hal itu membuat Adara kaget dengan mengurutkan dahinya yang mengangkat kepala dan menoleh ke arah William.

William juga langsung melihat ke arah calon istrinya itu, "bukankah ini sudah menjadi kesepakatan kita bersama?" tanya William seolah memastikan kepada Nenek bahwa sebelumnya mereka ada diskusi.

Sorot mata William yang menatap dua bola mata sayu milik Adara seolah menegaskan agar Adara menundukkan kepala dan patuh dengan apa yang dia katakan.

"Iya. Kami sudah sepakat dengan semua ini," jawab Adara dengan suara rendah yang memperkuat alasan dari William.

"Kamu setuju dengan pernikahan yang diadakan secara privasi?" tanya Nenek yang benar-benar ingin memastikan.

"Iya. Nenek, lagi pula ibu berada di rumah sakit dan ibu juga tidak bisa hadir di hari pernikahanku, tidak ada gunanya membuat pernikahan mewah, mengundang banyak orang dan sementara keluargaku tidak bisa hadir. Jadi biarlah pernikahannya diadakan secara privat saja," jelas Adara.

Wajah Nenek sepertinya menerima alasan yang diberikan Adara.

"Baiklah! jika memang itu yang kalian inginkan," sahut Nenek ternyata memberikan pernikahan yang diadakan secara privat.

"Jika dia saja yang meminta maka langsung akan dituruti," William membatik yang cukup kesal dengan respon Neneknya.

"Memang lebih baik pernikahan ini diadakan secara privat dan lagi pula tidak ada yang kuharapkan dalam pernikahan ini," batin Adara yang berusaha tenang.

William merasa lega dengan pernikahannya yang akhirnya diadakan secara privat dan disetujui oleh Nenek. Tetapi dia begitu kesal. Nenek setuju dengan pernikahan diadakan tertutup itu, karena Adara setuju. Jika Adara yang minta maka Nenek ternyata tidak masalah sama sekali dan siapa yang tidak kesal dia yang cucu. Tetapi Adara yang di anggap cucu.

*********

Hari pernikahan.

Karena pernikahan yang diadakan secara privat yang tidak diketahui orang-orang. William dan Adara Akhirnya sudah sah menjadi pasangan suami istri. Pernikahan mereka yang hanya diadakan di kediaman Nenek.

Adara terlihat cantik menggunakan gaun pengantin yang lurus panjang, dengan ekor yang menyapu lantai. Lengan gaun pengantin itu berada di bahunya yang memperlihatkan bagian dadanya yang dihiasi di bagian lehernya kalung berlian hadiah pernikahan yang diberikan Nenek.

Hair stylist bagian rambutnya yang di sanggul dan juga diberikan selayar berwarna putih. Walau pernikahan itu tidak dihadiri orang-orang banyak dan hanya keluarga penting saja. Tetapi Adara terlihat begitu sangat cantik yang sejak tadi melakukan sesi foto bersama dengan William.

Dalam sesi foto itu terlihat ada keterpaksaan di antara keduanya, bukan hanya William saja, tetapi juga Adara yang pasti sangat gugu, sangat memahami bahwa pria yang sejak tadi menyentuh pinggangnya untuk melakukan sesi foto romantis itu sangat terpaksa yang hanya memperlihatkan aura dingin.

Tetapi justru bagi fotografer itu sangat unik untuk menjadi sesi foto mereka, mana foto itu terlihat lebih serius.

"Nenek sangat senang melihat kalian berdua yang akhirnya sudah sah menjadi pasangan suami istri!" ucap Nenek dengan yang berdiri di depan kedua pengantin itu yang telah selesai melakukan sesi foto.

"William. Adara sekarang sudah menjadi istri kamu. Kamu harus memperlakukannya dengan baik, harus bertanggung jawab dan harus melindunginya. Adara kamu sudah menjadi istri dari William yang artinya kamu harus patuh pada suami kamu, harus hormat pada suami kamu dan harus melayani suami kamu dengan baik," ucap Nenek yang memberikan petuah singkat untuk pasangan pengantin baru itu.

Adara hanya menganggukkan kepala dan sementara William tidak merespon apapun.

"Kalau begitu sekarang kalian boleh berisitirahat, kalian berdua pasti sama-sama lelah!" ucap Nenek.

"Apa semuanya sudah siap?" tanya Nenek dengan ekor matanya yang melihat dua pelayan wanita yang berdiri di belakangnya sembari memegang koper.

"Sudah Nyonya. Pesawat akan segera landing," jawab pelayan itu.

"Baiklah!" sahut Nenek.

"Adara! Nenek harus ke Jerman. Kamu baik-baik di sini dan titip salam untuk ibu kamu, semoga ibu kamu cepat sembuh. Nenek juga berdoa untuk kebaikan kamu," ucap Nenek sembari memeluk Adara.

Pelukan itu terlihat penuh dengan kasih sayang yang memang sangat tulus kepada wanita malang itu.

"Jika ada sesuatu kamu telepon Nenek, walau itu menyangkut William sekalipun. Nenek tidak ingin kamu hanya diam saja dengan apapun yang dilakukan William kepada kamu,"'ucap Nenek dengan memegang kedua pipi Adara. Adara menganggukkan kepala dengan wajah sendu.

Tatapan mata Nenek tertuju kepada cucunya yang berdiri di samping cucu menantunya itu.

"Kamu ingat pesan Nenek. Jangan pernah membuat Nenek kecewa. Kamu sudah menikahi Adara dan tanggung jawab kamu kepadanya sangat besar. Awas saja kata kamu melakukan sesuatu hal yang di luar batas!" tegas Nenek yang memberikan ancaman.

William tidak merespon sama sekali dan hanya diam saja yang seperti biasa memperlihatkan ekspresi data.

"Nenek pergi dulu!" ucap Nenek pamit.

2 pelayan wanita langsung mengikuti wanita tua itu dan juga terlihat seorang pria yang juga mengikutinya.

"Lalu, apa yang akan terjadi setelah ini. Nenek pergi setelah menyuruhku menikah dengan William," batin Adara yang pasti kebingungan dan juga tidak tahu rencana apalagi yang akan selanjutnya dihadapi.

Bagaimana tidak, dirinya harus menikah dengan William demi ibunya, dan sekarang dia sudah menjadi istri William dan wanita yang memberikan syarat itu malah pergi. Sedangkan William sangat tidak menginginkan dirinya untuk menjadi istri.

"Apa kau masih punya rencana lagi?" tanya William yang menoleh ke arah Adara dengan kedua tangan yang berada di saku celananya.

Adara menyerngitkan dahi yang tidak mengerti maksud dari suaminya itu.

"Rencanamu benar-benar disusun dengan sempurna, sampai detik ini aku masih sangat heran kenapa Nenek begitu patuh sekali kepadamu. Kau meneleponnya dan membuatnya kembali, kau menghasutnya untuk aku menikah dengan, lalu setelah semuanya sesuai dengan rencanamu dan sekarang dia pergi begitu saja. Aku benar-benar salut ke padamu!" sinis William.

Adara tidak menjawab sama sekali, dia sudah pernah membantah tuduhan dari William dan William tidak percaya padanya, jadi percuma saja, jika dirinya mencari pembelaan.

Bersambung ..

Episodes
1 Episode 1 Darurat.
2 Episode 2 Tawaran
3 Episode 3. Di rendahkan.
4 Episode 4 Masih Bebas
5 Episode 5 Berita Hot
6 Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7 Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8 Episode 8. Penolakan secara tegas.
9 Episode 9 Ancaman Besar
10 Episode 10 Entah rencana apa.
11 Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12 Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13 Episode 13 Setuju
14 Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15 Episode 15 Sah.
16 Episode 16 Kelakukan William.
17 Episode 17 Penegasan.
18 Episode 18 Peraturan.
19 Episode 19 Api Asmara
20 Episode 20 Mabuk Berat.
21 Episode 21 Malam Panas
22 Episode 22 Kembali Terluka.
23 Episode 23 Bukan Manusiawi.
24 Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25 Episode 26 Panik
26 Episode 26 Gugup
27 Episode 27 Tidak Mengakui.
28 Episode 28 Saling Panas.
29 Episode 29 Ada yang kepanasan.
30 Episode 30 Pemaksaan.
31 Episode 31 Jahat.
32 Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33 Episode 33 Di beri kesempatan.
34 Episode 34 Penegasan.
35 Episode 35 Dugaan.
36 Episode 36 Ternyata Benar.
37 Episode 37 Hukuman Berat.
38 Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39 Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40 Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41 Episode 41 Gebrakan.
42 Episode 42 Meluapkan Emosi.
43 Episode 43 Keputusan.
44 Episode 44 Melindungi.
45 Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46 Episode 46 Kekecewaan
47 Episode 47 Masih Bersuha.
48 Episode 48 Sudah Pergi.
49 Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50 Episode 50 Masih Berusaha.
51 Episode 51 Berakhir.
52 Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53 Episode 53 Ada Hal Aneh.
54 Episode 54 Ternyata Dia
55 Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56 Episode 56 Ternyata.
57 Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58 Episode 58 Kembali Berubah.
59 Episode 59 Hilang.
60 Episode 60 Ternyata.
61 Episode 61 Peringatan
62 Episode 62 Ara dan Nenek.
63 Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64 Episode 64 Tes DNA
65 Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66 Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67 Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68 Episode 68 Peringatan William.
69 Episode 69 Khawatir.
70 Episode 70 Syarat
71 Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72 Episode 72 Ternyata Di Jebak
73 Episode 73 Pertolongan
74 Episode 74 Aman Sementara
75 Episode 75 Rasa Takut.
76 Episode 76 Kembali Di Serang.
77 Episode 77 Ada Apa
78 Episode 78 Kemarahan.
79 Episode 79 Jebakan.
80 Episode 80 Mendapatkan Karma
81 Episode 81 Kembali.
82 Episode 82 Waktu Terindah
83 Bab 83 Kenyataan.
84 Episode 84 Tammat.
85 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Darurat.
2
Episode 2 Tawaran
3
Episode 3. Di rendahkan.
4
Episode 4 Masih Bebas
5
Episode 5 Berita Hot
6
Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7
Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8
Episode 8. Penolakan secara tegas.
9
Episode 9 Ancaman Besar
10
Episode 10 Entah rencana apa.
11
Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12
Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13
Episode 13 Setuju
14
Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15
Episode 15 Sah.
16
Episode 16 Kelakukan William.
17
Episode 17 Penegasan.
18
Episode 18 Peraturan.
19
Episode 19 Api Asmara
20
Episode 20 Mabuk Berat.
21
Episode 21 Malam Panas
22
Episode 22 Kembali Terluka.
23
Episode 23 Bukan Manusiawi.
24
Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25
Episode 26 Panik
26
Episode 26 Gugup
27
Episode 27 Tidak Mengakui.
28
Episode 28 Saling Panas.
29
Episode 29 Ada yang kepanasan.
30
Episode 30 Pemaksaan.
31
Episode 31 Jahat.
32
Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33
Episode 33 Di beri kesempatan.
34
Episode 34 Penegasan.
35
Episode 35 Dugaan.
36
Episode 36 Ternyata Benar.
37
Episode 37 Hukuman Berat.
38
Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39
Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40
Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41
Episode 41 Gebrakan.
42
Episode 42 Meluapkan Emosi.
43
Episode 43 Keputusan.
44
Episode 44 Melindungi.
45
Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46
Episode 46 Kekecewaan
47
Episode 47 Masih Bersuha.
48
Episode 48 Sudah Pergi.
49
Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50
Episode 50 Masih Berusaha.
51
Episode 51 Berakhir.
52
Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53
Episode 53 Ada Hal Aneh.
54
Episode 54 Ternyata Dia
55
Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56
Episode 56 Ternyata.
57
Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58
Episode 58 Kembali Berubah.
59
Episode 59 Hilang.
60
Episode 60 Ternyata.
61
Episode 61 Peringatan
62
Episode 62 Ara dan Nenek.
63
Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64
Episode 64 Tes DNA
65
Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66
Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67
Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68
Episode 68 Peringatan William.
69
Episode 69 Khawatir.
70
Episode 70 Syarat
71
Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72
Episode 72 Ternyata Di Jebak
73
Episode 73 Pertolongan
74
Episode 74 Aman Sementara
75
Episode 75 Rasa Takut.
76
Episode 76 Kembali Di Serang.
77
Episode 77 Ada Apa
78
Episode 78 Kemarahan.
79
Episode 79 Jebakan.
80
Episode 80 Mendapatkan Karma
81
Episode 81 Kembali.
82
Episode 82 Waktu Terindah
83
Bab 83 Kenyataan.
84
Episode 84 Tammat.
85
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!