Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.

"Apa kamu mengetahui di dalam ada acara apa?" tanya Adara yang tiba-tiba saja memiliki perasaan yang tidak enak. Dia tidak ingin salah melangkah dan takut membuat masalah.

Pria itu menggelengkan kepala, mana urusannya ada acara apapun dan dia tidak punya kapasitas untuk mencampuri urusan majikannya atau harus mencari tahu.

"Silahkan,Nona! Nyonya Ambar sudah menunggu Nona," ucap pria itu yang kembali menegur Adara yang masih melamun.

Adara membuang nafas perlahan ke depan, lalu menurunkan kakinya, mau tidak mau dia harus mengikuti pria tersebut memasuki Restaurant itu. Walau Adara tidak tahu ada apa sebenarnya dan apalagi barusan melihat William bersama dengan wanita yang baru saja dipublikasikan kepada publik.

Adara diantarkan seorang pelayan wanita yang memasuki ruangan yang katanya VIP yang cukup besar, perasaan Adara sudah semakin tidak enak, jantung yang sejak tadi tidak berhenti berdebar dan jari-jarinya yang saling memencet.

Jangan tanya bagaimana perasaannya, sekarang perasaannya benar-benar campur aduk, rasa penasaran dan juga terlihat gelisah.

Pelayan itu membukakan daun pintu yang sangat tinggi itu dan mempersilahkan Adara untuk memasuki ruang utama yang menjadi tempat acara.

"Wanita yang aku bawa adalah calon istriku!" kata itu langsung terdengar di telinga Adara. Adara menoleh ke arah dalam sekitar 5 meter dari tempatnya berdiri. Ambar yang berdiri di hadapan William dan juga Katy.

Sementara di ruangan itu terlihat ada beberapa meja bulat yang dikelilingi 5 sampai 6 kursi yang sudah diisi dalam satu meja. Bukan hanya Ambar yang ternyata berada di dalam ruangan tersebut dan ternyata ada beberapa orang yang mungkin saja itu tamu-tamu Ambar.

Apa mungkin Ambar sedang melakukan acara, karena dilihat tamu-tamu Itu tampak bukan orang sembarangan yang sejak tadi dilayani para pelayan yang tidak henti-hentinya menghidangkan makanan di atas meja. Mungkin saja memang ini acara privat yang disiapkan Ambar, tapi untuk apa? pertanyaan itu terus saja muncul dipikiran Adara.

"Aku menyuruhmu datang ke tempat ini sendiri dan bukan bersama orang lain!" tegas Ambar dengan suara serak yang sepertinya sangat tidak menyukai tindakan William

Dapat disimpulkan bahwa Katy pasangan William bukan diundang dan tidak tahu apa maksud William mengajak Katy yang mungkin sekalian ingin memperkenalkan kepada Ambar, bahwa dirinya tidak main-main telah memiliki pasangan.

"Aku harus memperkenalkan kekasihku kepada Nenek dan juga kepada semua orang yang menjadi tamu di tempat ini," ucap William menegaskan.

"Kamu jangan mencari masalah di sini William. Kamu tahu siapa saya dan setiap yang saya ucapkan akan menjadi benar. Jangan bermain-main dengan saya!" tegas Ambar yang memberikan ancaman kepada William.

Katy yang sekarang tidak menggandeng kekasihnya itu lagi terlihat sangat gugup dan pasti gelisah. Di depan matanya dan juga diperdengarkan di telinganya bagaimana wanita tua itu yang ternyata tidak merestui hubungan mereka dan dari tatapan matanya terlihat tidak menyukai dirinya.

Katy belum sempat memperkenalkan dirinya dan sudah mendapatkan penolakan yang sampai-sampai memberikan ancaman kepada William di depannya. Posisi Katy saat ini benar-benar sangat tidak enak

Mata Ambar tiba-tiba menoleh ke arah pintu dan melihat kehadiran Adara. Wanita yang sejak tadi bersamanya dan dia terlebih dahulu masuk.

"Kemarilah Adara!" panggil Ambar.

Adara terlihat gugup dan sangat tidak berani sekali melangkahkan kakinya, tetapi kode mata Ambar seolah menekankan bahwa Adara tidak boleh membantah. Adara harus mengingat bahwa ibunya di tangan Dokter karena bantuan wanita yang terus memberikan kode mata kepadanya. Adara tidak punya pilihan lain akhirnya melangkah menghampiri Ambar.

Mata Katy yang langsung melihat wanita yang sudah berdiri yang sama sekali tidak berani menatap William yang merupakan atasannya itu. Adara sejak tadi hanya melihat ke lantai. Katy penuh dengan tanda tanya dengan wanita yang sama sekali tidak pernah dia temui. Sementara William melihat dari ujung matanya.

"Apa-apaan ini. Nek," tanya William yang mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Kamu yang apa-apaan. Saya menyuruh kamu datang kemari dan bukan membawa wanita lain! Saya sudah mengingatkan kepada kamu, jangan menantang saya!" tegas Ambar dengan penuh penekanan.

Tangan Adara yang merasa tertarik yang ternyata Ambar telah memegangnya dan membawa Adara pergi dari hadapan William dan Katy. Tetapi langkah mereka berdua terhenti.

"Jangan hanya berdiri di sana ikutlah!" tegas Ambar yang pasti kata-kata itu untuk William.

Ambar yang melanjutkan langkahnya bersama dengan Adara. William melihat ke arah kekasihnya yang mana sejak tadi Katy terus aja penuh tanda tanya dan merasa sangat tidak dihargai di tempat itu.

"Ada apa ini?" tanyanya dengan mengangkat kedua bahu yang sangat membutuhkan penjelasan dari William.

"Ayo!" William yang tidak menjawab dan memegang tangan kekasihnya itu yang mau tidak mau berjalan menyusul Ambar. Katy hanya mengikut saja walau dia sangat bingung dengan situasi yang dia hadapi.

Sampai Ambar berada di tengah-tengah susunan meja-meja itu yang diperhatikan para tamu yang sudah duduk sembari menikmati makanan yang telah dihidangkan.

"Mohon maaf jika saya mengganggu makan kalian, saya sangat mengucapkan terima kasih dengan kehadiran kalian semua yang sudah menyempatkan waktu untuk acara ini. Mungkin semuanya tidak terlalu sempurna, tetapi saya sangat berharap jika ini dapat menyenangkan kalian semua," ucap Ambar yang berbicara sembari tersenyum yang menunjukkan keanggunan dan keramahannya.

Para tamu itu mengangguk-angguk kepala dengan tersenyum yang mana sepertinya mereka sangat suka dengan pembawaan wanita yang sangat humble itu.

"Dalam kesempatan ini, saya juga ingin memperkenalkan wanita yang berada di samping saya!" mata Ambar melihat ke arah Adara yang masih saja melihat lantai, jari-jarinya yang saling memencet menunjukkan bahwa dia begitu sangat gugup hari ini dicampur dengan rasa takut dan pasti karena ada William.

"Wanita cantik ini adalah calon istri dari cucu saya. Adara Citra Mahisa dan William Antonio Brawijaya akan menikah dalam waktu dekat ini," ucap Ambar yang tidak basa-basi mengumumkan pertunangan itu yang jelas sangat mengejutkan William.

Bukan hanya William saja. Katy kekasihnya juga kaget dengan mata melotot dan langsung melihat ke arah William. Tangan Katy juga langsung terlepas dari genggaman William.

Adara sendiri mendengarkan pernyataan itu memejamkan matanya yang tidak tahu gebrakan apalagi yang akan terjadi di depan mata yang pasti akan membuat dia dan William semakin terjadi masalah.

Kabar bahagia itu disambut tepuk tangan oleh para tamu dengan senyum mereka yang mereka pancarkan seolah mereka sangat senang mendengarkan kabar itu.

"Eyang!" tegur William dengan pelan yang pasti ingin protes.

Ambar tidak peduli sama sekali dan juga tersenyum kepada para tamu.

"Nenek kenapa melakukan semua ini kepadaku. Aku baru saja memperkenalkan Katy kepada Nenek dan Nenek melakukan semua ini!" tegas William yang tidak terima

Tentu saja suara William tidak terdengar karena dia berbicara dengan pelan apalagi para tamu masih saja tetap bertepuk tangan dengan mulut mereka yang sedikit berbicara berbicara yang memuji kecantikan Adara yang walau hanya tertunduk yang tidak memperlihatkan wajahnya.

"Nenek! jangan hanya diam saja dan seenaknya mengumumkan semua ini kepada para tamu tanpa persetujuan dariku," tegas William yang semakin penuh dengan amarah

Bersambung......

Episodes
1 Episode 1 Darurat.
2 Episode 2 Tawaran
3 Episode 3. Di rendahkan.
4 Episode 4 Masih Bebas
5 Episode 5 Berita Hot
6 Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7 Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8 Episode 8. Penolakan secara tegas.
9 Episode 9 Ancaman Besar
10 Episode 10 Entah rencana apa.
11 Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12 Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13 Episode 13 Setuju
14 Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15 Episode 15 Sah.
16 Episode 16 Kelakukan William.
17 Episode 17 Penegasan.
18 Episode 18 Peraturan.
19 Episode 19 Api Asmara
20 Episode 20 Mabuk Berat.
21 Episode 21 Malam Panas
22 Episode 22 Kembali Terluka.
23 Episode 23 Bukan Manusiawi.
24 Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25 Episode 26 Panik
26 Episode 26 Gugup
27 Episode 27 Tidak Mengakui.
28 Episode 28 Saling Panas.
29 Episode 29 Ada yang kepanasan.
30 Episode 30 Pemaksaan.
31 Episode 31 Jahat.
32 Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33 Episode 33 Di beri kesempatan.
34 Episode 34 Penegasan.
35 Episode 35 Dugaan.
36 Episode 36 Ternyata Benar.
37 Episode 37 Hukuman Berat.
38 Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39 Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40 Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41 Episode 41 Gebrakan.
42 Episode 42 Meluapkan Emosi.
43 Episode 43 Keputusan.
44 Episode 44 Melindungi.
45 Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46 Episode 46 Kekecewaan
47 Episode 47 Masih Bersuha.
48 Episode 48 Sudah Pergi.
49 Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50 Episode 50 Masih Berusaha.
51 Episode 51 Berakhir.
52 Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53 Episode 53 Ada Hal Aneh.
54 Episode 54 Ternyata Dia
55 Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56 Episode 56 Ternyata.
57 Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58 Episode 58 Kembali Berubah.
59 Episode 59 Hilang.
60 Episode 60 Ternyata.
61 Episode 61 Peringatan
62 Episode 62 Ara dan Nenek.
63 Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64 Episode 64 Tes DNA
65 Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66 Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67 Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68 Episode 68 Peringatan William.
69 Episode 69 Khawatir.
70 Episode 70 Syarat
71 Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72 Episode 72 Ternyata Di Jebak
73 Episode 73 Pertolongan
74 Episode 74 Aman Sementara
75 Episode 75 Rasa Takut.
76 Episode 76 Kembali Di Serang.
77 Episode 77 Ada Apa
78 Episode 78 Kemarahan.
79 Episode 79 Jebakan.
80 Episode 80 Mendapatkan Karma
81 Episode 81 Kembali.
82 Episode 82 Waktu Terindah
83 Bab 83 Kenyataan.
84 Episode 84 Tammat.
85 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Darurat.
2
Episode 2 Tawaran
3
Episode 3. Di rendahkan.
4
Episode 4 Masih Bebas
5
Episode 5 Berita Hot
6
Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7
Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8
Episode 8. Penolakan secara tegas.
9
Episode 9 Ancaman Besar
10
Episode 10 Entah rencana apa.
11
Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12
Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13
Episode 13 Setuju
14
Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15
Episode 15 Sah.
16
Episode 16 Kelakukan William.
17
Episode 17 Penegasan.
18
Episode 18 Peraturan.
19
Episode 19 Api Asmara
20
Episode 20 Mabuk Berat.
21
Episode 21 Malam Panas
22
Episode 22 Kembali Terluka.
23
Episode 23 Bukan Manusiawi.
24
Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25
Episode 26 Panik
26
Episode 26 Gugup
27
Episode 27 Tidak Mengakui.
28
Episode 28 Saling Panas.
29
Episode 29 Ada yang kepanasan.
30
Episode 30 Pemaksaan.
31
Episode 31 Jahat.
32
Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33
Episode 33 Di beri kesempatan.
34
Episode 34 Penegasan.
35
Episode 35 Dugaan.
36
Episode 36 Ternyata Benar.
37
Episode 37 Hukuman Berat.
38
Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39
Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40
Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41
Episode 41 Gebrakan.
42
Episode 42 Meluapkan Emosi.
43
Episode 43 Keputusan.
44
Episode 44 Melindungi.
45
Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46
Episode 46 Kekecewaan
47
Episode 47 Masih Bersuha.
48
Episode 48 Sudah Pergi.
49
Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50
Episode 50 Masih Berusaha.
51
Episode 51 Berakhir.
52
Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53
Episode 53 Ada Hal Aneh.
54
Episode 54 Ternyata Dia
55
Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56
Episode 56 Ternyata.
57
Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58
Episode 58 Kembali Berubah.
59
Episode 59 Hilang.
60
Episode 60 Ternyata.
61
Episode 61 Peringatan
62
Episode 62 Ara dan Nenek.
63
Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64
Episode 64 Tes DNA
65
Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66
Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67
Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68
Episode 68 Peringatan William.
69
Episode 69 Khawatir.
70
Episode 70 Syarat
71
Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72
Episode 72 Ternyata Di Jebak
73
Episode 73 Pertolongan
74
Episode 74 Aman Sementara
75
Episode 75 Rasa Takut.
76
Episode 76 Kembali Di Serang.
77
Episode 77 Ada Apa
78
Episode 78 Kemarahan.
79
Episode 79 Jebakan.
80
Episode 80 Mendapatkan Karma
81
Episode 81 Kembali.
82
Episode 82 Waktu Terindah
83
Bab 83 Kenyataan.
84
Episode 84 Tammat.
85
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!