Episode 10 Entah rencana apa.

"Aku sangat berharap kau mendengarkan apa yang kukatakan dan tidak main-main denganku. Aku bisa melakukan apapun kepada siapapun yang termasuk dirimu. Jika itu sangat menggangguku!" tegas William yang tidak henti-hentinya memberikan ancaman kepada Adara.

Adara hanya diam saja yang melihat bagaimana tatapan dua bola mata pria yang terlihat berapi-api itu. Adara juga tidak bisa berkata-kata. Karena dia mengetahui William memang adalah sosok pria yang sangat membenci dirinya.

"Kau mengerti. Jadi yang kau lakukan hanya apa yang aku perintahkan!" tegas William.

William tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berlalu dari hadapan Adara setelah puas memberikan ancaman dan sangat berharap jika wanita yang akan menikah dengannya takut pada dia.

"Maaf! aku tidak bisa melakukan itu!" langkah William terhenti saat ingin membuka pintu saat mendengar penolakan dari Adara.

"Apa katamu?" tanya William tanpa membalikan tubuhnya.

Dia sangat berharap salah dengar dari apa yang dikatakan Adara.

"Aku tidak bisa menolak permintaan Nenek. Aku tidak bisa melakukan apa yang kamu minta. Aku juga tidak menginginkan ini. Tetapi kembali lagi aku tidak bisa menolak permintaan Nenek," ucap Adara memang sangat tidak mungkin dia menolak permintaan itu, karena Ibunya sudah ditangani pihak Dokter dan itu sama saja dia telah melanggar janjinya.

Tangan William terkepal mendengarnya. Tetapi tampak dirinya masih menahan amarah. Bisa-bisa wanita di hadapannya itu akan berakhir di tangannya.

"Aku memberimu kesempatan beberapa jam, jika kau tidak bisa mengubah segalanya, aku tidak akan mengampunimu! Kau harus tahu siapa aku. Jadi jangan bermain-main padaku," tegas William yang langsung membuka pintu.

Brukkk

Suara pintu begitu kuat terdengar yang membuat Adara kembali terkejut. William pergi dengan kemarahan dan untung saja tidak dilampiaskan kepada Adara. Walau Adara sudah membuat dirinya yang benar-benar terpancing.

"Itu sudah menjadi resiko yang akan aku dapatkan dan jika itu bisa membuat kamu puas, maka aku akan menerima semua itu. Maaf aku tidak bisa melakukan apa yang kamu mau," batin Adara terlihat pasrah.

Air matanya yang kembali keluar dengan semua yang telah dia dapatkan. Rasa pasrah dengan semua yang telah dia alami.

**

Adara dibawa ke salah satu salon dan butik mewah oleh Ambar. Saat sampai mereka disambut oleh para pelayan butik tersebut.

Adara sangat kebingungan saat Ambar yang membawa dirinya sampai dia harus meninggalkan pekerjaan yang sangat banyak.

"Nyonya kenapa kita datang ke tempat ini?" tanya Adara.

"Nanti malam, ada pertemuan penting. Kamu harus ikut. Jadi sebelum itu kamu harus mengganti pakaian agar penampilan kamu lebih baik," jawab Ambar singkat.

"Ayo masuk! Jangan hanya bengong saja," ucap Ambar yang masuk terlebih dahulu dan mau tidak mau Adara menyusul.

"Ada yang bisa kami bantu nyonya?" tanya salah satu pelayan.

"Saya ingin kalian buat penampilan wanita cantik yang ada di samping saya semakin cantik dan yang sesuai dengan wajahnya," jawab Nonya.

"Baik kalau begitu, ayo Nona ikut dengan kamu!" ajak pelayan itu dan Adara mengikut saja.

Tanpa buang-buang waktu, Adara langsung didandani sesuai perintah Ambar, sementara ia duduk di sofa dengan kakinya yang menyilang sembari membaca majalah.

Entah pertemuan apa yang direncanakan Ambar dan sejak tadi membuat Adara penasaran yang tidak diberitahu oleh Ambar.

Mata Adara melihat wanita yang baru saja memberikan bantuan itu kepadanya dari bayangan cermin.

"Apa lagi ini? Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak. Aku sangat takut menghadapi semua ini. Aku tidak tahu bagaimana mungkin aku berada diantara nenek dan juga William," Adara yang terlihat begitu gelisah.

"Sudah selesai Nona!" ucap wanita yang sejak tadi menata rambutnya. Ambar yang juga mendengar hal itu langsung melihat ke arah Adara yang berdiri dari tempat duduknya.

Adara hanya mengangguk sekilas melihat penampilan Adara yang sangat berbeda. Seolah wanita kucel yang tadi dibawanya bukan orang yang sama yang berdiri di hadapannya sekarang.

Adara tampak cantik menggunakan dress hitam di bawah mata kaki dengan lengan yang diberi organza. Tidak lupa dengan heels tinggi dan gaya rambut yang sangat cocok dengan dress yang digunakannya.

"Perfect!" satu kata itu keluar dari mulut Ambar yang sudah menyimpulkan segala pujian yang ingin diucapkan kepada Adara.

Adara tidak merespon dan seperti biasa dia hanya menunduk. Walau penampilannya begitu sangat cantik yang sangat berbeda dengan kesehariannya tetapi tetap saja hatinya sejak tadi tidak tenang dengan jantung yang terus saja berdebar yang sudah menandakan bahwa setelah ini pasti akan terjadi sesuatu dan Adara hanya berharap semua dugaannya salah.

"Adara apa kamu nyaman dengan pakaian yang kamu kenakan itu?" tanya Ambar.

"Nyaman Nyonya," jawab Adara dan jika dia mengatakan tidak pasti Ambar akan menggantinya. Ambar tipe wanita yang sangat pengertian dan dari pada ribet Adara mengatakan iya saja.

"Baiklah! kalau begitu sebaiknya kita pergi!" ajak Ambar yang tidak ingin basa-basi dan pasti sebelumnya sudah melakukan transaksi pembayaran.

Lagi-lagi Adara menganggukkan kepalanya yang mengikut saja kemanapun Ambar akan membawanya dan mungkin itu sesuatu balas budi yang harus dia lakukan.

Tak lama kemudian, mobil mewah Ambar berhenti di depan sebuah restoran mewah. Lagi-lagi Adara sangat bingung entah apalagi yang akan dilakukan Ambar setelah itu.

"Adara kamu tunggu di mobil sebentar, nanti sopir akan menjemput kamu setelah saya memberikan perintah," ucap Ambar.

"Baik, Nyonya!" jawab Adara yang hanya menurut saja.

Ambar langsung keluar dari mobil begitu pintu mobil itu dibukakan oleh supir.

Mata Adara melihat ke arah atas Restaurant tersebut yang berlantai cukup banyak dan sepertinya itu restoran yang hanya dihadiri kalangan orang-orang kaya saja yang memiliki urusan yang tidak sembarangan.

Adara menghela nafas dan tiba-tiba matanya melihat ke arah kaca spion dan tampak mobil yang melewati mobilnya yang terparkir.

"Bukankah itu mobil William?" tebak Adara.

Sesuai dengan dugaannya, William keluar dari mobil tersebut yang mana dia menyetir tanpa menggunakan sopir dan William tampak berlari pelan mengitari mobil itu untuk membuka pintu di samping pengemudi dan terlihat keluar seorang wanita.

Adara menyerngitkan dahi yang mengamati wanita tersebut yang pasti sangat dia ketahui. Dia adalah model internasional Katy Hermes. Adara beberapa hari yang lalu melihat wanita itu dan Adrian

"Bukankah dia adalah tunangan dari William?" tanya Adara yang hanya memperhatikan saja bagaimana kedua orang itu memasuki Restaurant tersebut dengan tangan wanita itu yang menggandeng lengan William.

Mata Adara terus aja berfokus melihat pasangan yang baru saja mempublikasikan hubungan mereka, mengumumkan kepada publik bahwa mereka memiliki hubungan spesial. Adara tersenyum tipis seolah ikut bahagia dengan hubungan tersebut. Tetapi tetap wajahnya jelas terlihat pura-pura bahagia. Bagaimana tidak posisinya saat ini telah dijodohkan dengan William, laki-laki yang sangat membenci dirinya.

Sekarang pria itu membawa wanita yang dia cintai dan apakah mungkin akan dipertemukan dengan Ambar. Lalu apa tujuan dia berada di tempat itu? semua pemikiran itu menjadi tanda tanya sendiri bagi Adara.

Dalam lamunan itu membuat Adara tersentak kaget yang ternyata pintu mobil diketuk dan langsung dibuka yang mana pengawal sudah membuka pintu mobil.

"Nona! Mari silahkan!" ucap yang memakai jas rapi itu menundukkan kepala yang dengan sopan. Adara masih yang terlihat tampak sangat ragu.

Bersambung.......

Episodes
1 Episode 1 Darurat.
2 Episode 2 Tawaran
3 Episode 3. Di rendahkan.
4 Episode 4 Masih Bebas
5 Episode 5 Berita Hot
6 Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7 Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8 Episode 8. Penolakan secara tegas.
9 Episode 9 Ancaman Besar
10 Episode 10 Entah rencana apa.
11 Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12 Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13 Episode 13 Setuju
14 Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15 Episode 15 Sah.
16 Episode 16 Kelakukan William.
17 Episode 17 Penegasan.
18 Episode 18 Peraturan.
19 Episode 19 Api Asmara
20 Episode 20 Mabuk Berat.
21 Episode 21 Malam Panas
22 Episode 22 Kembali Terluka.
23 Episode 23 Bukan Manusiawi.
24 Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25 Episode 26 Panik
26 Episode 26 Gugup
27 Episode 27 Tidak Mengakui.
28 Episode 28 Saling Panas.
29 Episode 29 Ada yang kepanasan.
30 Episode 30 Pemaksaan.
31 Episode 31 Jahat.
32 Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33 Episode 33 Di beri kesempatan.
34 Episode 34 Penegasan.
35 Episode 35 Dugaan.
36 Episode 36 Ternyata Benar.
37 Episode 37 Hukuman Berat.
38 Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39 Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40 Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41 Episode 41 Gebrakan.
42 Episode 42 Meluapkan Emosi.
43 Episode 43 Keputusan.
44 Episode 44 Melindungi.
45 Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46 Episode 46 Kekecewaan
47 Episode 47 Masih Bersuha.
48 Episode 48 Sudah Pergi.
49 Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50 Episode 50 Masih Berusaha.
51 Episode 51 Berakhir.
52 Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53 Episode 53 Ada Hal Aneh.
54 Episode 54 Ternyata Dia
55 Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56 Episode 56 Ternyata.
57 Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58 Episode 58 Kembali Berubah.
59 Episode 59 Hilang.
60 Episode 60 Ternyata.
61 Episode 61 Peringatan
62 Episode 62 Ara dan Nenek.
63 Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64 Episode 64 Tes DNA
65 Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66 Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67 Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68 Episode 68 Peringatan William.
69 Episode 69 Khawatir.
70 Episode 70 Syarat
71 Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72 Episode 72 Ternyata Di Jebak
73 Episode 73 Pertolongan
74 Episode 74 Aman Sementara
75 Episode 75 Rasa Takut.
76 Episode 76 Kembali Di Serang.
77 Episode 77 Ada Apa
78 Episode 78 Kemarahan.
79 Episode 79 Jebakan.
80 Episode 80 Mendapatkan Karma
81 Episode 81 Kembali.
82 Episode 82 Waktu Terindah
83 Bab 83 Kenyataan.
84 Episode 84 Tammat.
85 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Darurat.
2
Episode 2 Tawaran
3
Episode 3. Di rendahkan.
4
Episode 4 Masih Bebas
5
Episode 5 Berita Hot
6
Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7
Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8
Episode 8. Penolakan secara tegas.
9
Episode 9 Ancaman Besar
10
Episode 10 Entah rencana apa.
11
Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12
Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13
Episode 13 Setuju
14
Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15
Episode 15 Sah.
16
Episode 16 Kelakukan William.
17
Episode 17 Penegasan.
18
Episode 18 Peraturan.
19
Episode 19 Api Asmara
20
Episode 20 Mabuk Berat.
21
Episode 21 Malam Panas
22
Episode 22 Kembali Terluka.
23
Episode 23 Bukan Manusiawi.
24
Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25
Episode 26 Panik
26
Episode 26 Gugup
27
Episode 27 Tidak Mengakui.
28
Episode 28 Saling Panas.
29
Episode 29 Ada yang kepanasan.
30
Episode 30 Pemaksaan.
31
Episode 31 Jahat.
32
Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33
Episode 33 Di beri kesempatan.
34
Episode 34 Penegasan.
35
Episode 35 Dugaan.
36
Episode 36 Ternyata Benar.
37
Episode 37 Hukuman Berat.
38
Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39
Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40
Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41
Episode 41 Gebrakan.
42
Episode 42 Meluapkan Emosi.
43
Episode 43 Keputusan.
44
Episode 44 Melindungi.
45
Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46
Episode 46 Kekecewaan
47
Episode 47 Masih Bersuha.
48
Episode 48 Sudah Pergi.
49
Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50
Episode 50 Masih Berusaha.
51
Episode 51 Berakhir.
52
Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53
Episode 53 Ada Hal Aneh.
54
Episode 54 Ternyata Dia
55
Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56
Episode 56 Ternyata.
57
Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58
Episode 58 Kembali Berubah.
59
Episode 59 Hilang.
60
Episode 60 Ternyata.
61
Episode 61 Peringatan
62
Episode 62 Ara dan Nenek.
63
Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64
Episode 64 Tes DNA
65
Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66
Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67
Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68
Episode 68 Peringatan William.
69
Episode 69 Khawatir.
70
Episode 70 Syarat
71
Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72
Episode 72 Ternyata Di Jebak
73
Episode 73 Pertolongan
74
Episode 74 Aman Sementara
75
Episode 75 Rasa Takut.
76
Episode 76 Kembali Di Serang.
77
Episode 77 Ada Apa
78
Episode 78 Kemarahan.
79
Episode 79 Jebakan.
80
Episode 80 Mendapatkan Karma
81
Episode 81 Kembali.
82
Episode 82 Waktu Terindah
83
Bab 83 Kenyataan.
84
Episode 84 Tammat.
85
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!