Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.

"Saya tidak sengaja mendengar pembicaraan kamu dengan manager barusan,” ujar wanita tua itu dengan ekspresi tak terbaca. “Kamu membutuhkan uang yang banyak untuk biaya operasi Ibu kamu bukan begitu?" tanyanya memastikan.

"Be-benar Nyonya," sahut Adara dengan kepala tertunduk.

"Saya akan memberikan kamu uang itu tanpa meminjam, tetapi kamu harus melakukan pekerjaan yang saya inginkan!" kata Ambar tanpa basa-basi.

Kepala Adara langsung mendongak menatap wanita di hadapannya. Dia tampak kaget mendengar pernyataan dari Ambar. Adara memang mengenal wanita itu yang memang memiliki hati yang sangat baik.

Walau keadaan yang sudah berubah, tetapi ternyata wanita yang dihadapan itu tidak berubah. Tetapi pekerjaan apa yang harus dia lakukan. Pemikiran itu melintas di pikiran Adara.

"Saya turut prihatin atas apa yang terjadi pada keluarga kamu. Saya senang bisa bertemu dengan kamu kembali, saat saya kembali dari Amerika dan ternyata orang yang saya temui pertama kali adalah kamu. Saya akan memberikan kamu uang bahkan lebih dari uang yang kamu butuhkan," ucap Ambar dengan ekspresi yang sejak tadi menaruh simpati.

Apa benar dia bersimpati kepada Adara atau justru ada maksud lain dari pemberian uang itu. Sudah jelas itu ada maksudnya dan pasti hal itu tidak main-main sehingga rela memberikan uang yang cukup banyak.

"Apa yang harus saya kerjakan?" tanyanya. Secercah harap timbul dalam benaknya.

Gadis yang sudah hampir putus asa ini sanggup melakukan apa saja asal bisa mendapatkan uang demi menyelamatkan ibunya.

"Kamu harus menikah dengan William Haryanto Wijaya," jawab Ambar yang seketika membuat Adara membelalak.

Jantungnya berdebar begitu kencang saat mendapatkan syarat yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Pria itu begitu sangat membenci dirinya dan bahkan kemarin pria itu merendahkan dirinya dengan melempari uang, menatapnya dengan penuh kemarahan dan sangat jijik padanya

Lalu sekarang wanita di hadapannya itu menyuruhnya untuk menikahi cucunya, hal yang sangat mustahil terjadi. Adara masih berharap jika dia salah dengar.

"William? Saya akan menikah dengan cucu Anda?"tanya Adara tampak kebingungan. “Dan bukankah beliau—”

"Kamu benar,” sela Ambar.

"Mungkin sudah terdengar berita di luar sana, bagaimana anak itu telah mempublikasikan hubungannya dengan model itu. Tapi saya tidak menginginkan hubungan itu, jadi saya meminta kamu untuk menikah dengan William dan bukan dengan Wanita lain!" jelas Ambar dengan penuh penegasan.

"Maksud Nyonya?" tanya Adara yang masih dilanda kebingungan.

"Adara, saya mengenal kamu cukup baik. Saya tidak ingin William menikahi wanita sembarangan. Jadi saya tetap ingin meminta kamu yang menjadi pendamping William. Karena saya tahu hanya kamu yang mampu mengendalikan William," ucap Ambar dengan sedikit penjelasannya.

"Nyonya, hal itu sangat tidak mungkin, hubungan kami sudah tidak ada lagi, hubungan kami sudah berubah menjadi kebencian, mana mungkin saya menikah dengan William. Dia juga tidak akan mau melakukan itu," ucap Adara yang sangat tidak yakin menuruti permintaan wanita yang mungkin hanya dia yang bisa membantu Adara saat ini.

"Saya sudah memberikan penjelasan kepada kamu kenapa saya meminta kamu untuk menikahi William. Semua tergantung pada kamu. Ini merupakan kesempatan untuk kamu bisa mendapatkan uang dan saya bukan hanya akan memberikan 300 juta untuk biaya operasi ibu kamu, tapi saya akan memberikan lebih bahkan sampai dua Miliar!" ucap Ambar yang tidak segan-segan melipat gandakan nilai uang yang sangat fantastis.

Adara terdiam, bukan tercengang karena nilai uang yang dia dapatkan sangat banyak, tetapi otaknya berputar yang memang pasti tidak akan mungkin menikah dengan William. Lalu apa William akan setuju menikah dengan dirinya?

"T-tapi itu tidak mungkin Nyonya! Saya tidak mungkin menikah dengan seorang pimpinan, apalagi beliau sudah memiliki seorang kekasih—”

"Terserah kamu,” sela Ambar, ekspresi wajahnya masih sama datar. “Saya hanya memberimu penawaran, dan saya rasa itu bukan hal yang sulit. Keputusan ada padamu!" tegas wanita itu. Ia tampak tidak ingin basa-basi dan langsung berlalu dari hadapan Adara.

Adara seketika panik. Ia bingung sekaligus tergiur dengan penawaran yang diberikan. Kapan lagi ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?

Tapi menikah dengan pria yang membencinya? Adara tidak bisa membayangkannya!

Adara menggigit bibir gelisah. Bayangan Ibunya yang tidak sadarkan diri dengan seluruh alat medis yang menempel pada tubuhnya kembali terngiang dalam benaknya.

Demi Ibu….

Adara berbalik dan mengejar Ambar yang sudah beberapa langkah di depan. Ia menahan tangan Ambar yang langsung menatapnya.

"Sa-saya terima tawaran Nyonya…”

Ambar menautkan kedua alisnya yang mencoba meneliti dari tatapan kedua mata bola gadis yang terlihat pasrah itu. Sangat cepat Adara yang ternyata langsung mengubah keputusannya.

"Kamu mengatakan apa?" tanya Ambar memastikan sekali lagi.

"Jika memang saya bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi Ibu saya dengan pekerjaan yang Ibu berikan, maka saya akan bersedia melakukannya. Jika sebagai syaratnya adalah untuk menikah dengan William," ucap Adara sembari melepas tangan Ambar.

"Baiklah,” ujar Ambar sambil tersenyum tipis. “Kalau begitu kamu ikut saya sekarang.”

Adara menganggukkan kepala tanpa banyak tanya dan mengikuti wanita yang sudah berjalan terlebih dahulu itu.

Adara tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran itu dan walau dia sudah tahu konsekuensi apa yang akan dia dapatkan dengan hal nekat yang akan dia terima.

Tapi apa yang bisa dia lakukan. Dia sekarang hanya memikirkan bagaimana keselamatan ibunya. Mungkin Tuhan selalu membantunya tentang biaya. Tetapi selalu dengan cara yang membuat dirinya tertekan.

*****

Adara yang berada di dalam mobil mewah milik Ambar yang mana mereka berdua duduk di belakang yang disetir oleh sopir. Adara sudah tidak memakai seragam pekerjaannya lagi.

"Saya senang bertemu dengan Nyonya kembali," ucap Adara membuka obrolan setelah beberapa menit mereka berdua hanya diam saja.

"Saya juga senang bertemu dengan kamu. Kita sudah hampir 2 tahun tidak bertemu," jawab Ambar yang sebelumnya dia juga sudah mengungkapkan hal itu.

"Saya pikir, Nyonya akan menatap di Amerika dan tidak akan pernah kembali ke Indonesia," ucap Adara.

"Jika bukan karena perbuatan anak itu. Saya juga tidak akan datang," jawab Ambar dengan suara berat yang terdengar ada amarah yang tertahan.

Adara juga melihat wajah wanita itu sejak tadi tampak tidak baik-baik saja, mungkin saja memang ada emosi yang menggebu-gebu yang ingin dikeluarkan.

"Bukankah ibu kamu harus operasi secepatnya?" tanya Ambar. Adara menganggukkan kepalanya.

Ambar mengambil ponselnya dari dalam tasnya dan terlihat menghubungi seseorang.

"Saya ingin kamu mengurus semua biaya administrasi Nyonya Ratih yang berada di rumah sakit..." Ambar menoleh ke arah ada darah.

"Sartika," jawab Adara.

"Sartika! Kamu selesaikan semuanya dan berikan pelayanan yang terbaik, ruangan dan fasilitas lainnya yang paling baik!" tegas Ambar dalam telepon tersebut.

Adara menghela nafas lega, dia tidak percaya jika ibunya juga bisa dioperasi secepatnya dan semua itu karena bantuan dari Ambar walau dia akan melakukan pekerjaan yang sampai detik ini Adara belum tahu apakah dia bisa apa tidak melakukan hal itu.

"Ketika tentang pengobatan Ibu dipermudahkan dan aku berharap urusanku setelah ini juga dipermudahkan, kalau aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, bagaimana tanggapan William jika dia harus menikah denganku. Ya Allah bantu aku" batin Adara dengan penuh harapan dan pasti ada kepasrahan di wajahnya.

Bersambung .......

Episodes
1 Episode 1 Darurat.
2 Episode 2 Tawaran
3 Episode 3. Di rendahkan.
4 Episode 4 Masih Bebas
5 Episode 5 Berita Hot
6 Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7 Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8 Episode 8. Penolakan secara tegas.
9 Episode 9 Ancaman Besar
10 Episode 10 Entah rencana apa.
11 Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12 Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13 Episode 13 Setuju
14 Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15 Episode 15 Sah.
16 Episode 16 Kelakukan William.
17 Episode 17 Penegasan.
18 Episode 18 Peraturan.
19 Episode 19 Api Asmara
20 Episode 20 Mabuk Berat.
21 Episode 21 Malam Panas
22 Episode 22 Kembali Terluka.
23 Episode 23 Bukan Manusiawi.
24 Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25 Episode 26 Panik
26 Episode 26 Gugup
27 Episode 27 Tidak Mengakui.
28 Episode 28 Saling Panas.
29 Episode 29 Ada yang kepanasan.
30 Episode 30 Pemaksaan.
31 Episode 31 Jahat.
32 Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33 Episode 33 Di beri kesempatan.
34 Episode 34 Penegasan.
35 Episode 35 Dugaan.
36 Episode 36 Ternyata Benar.
37 Episode 37 Hukuman Berat.
38 Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39 Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40 Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41 Episode 41 Gebrakan.
42 Episode 42 Meluapkan Emosi.
43 Episode 43 Keputusan.
44 Episode 44 Melindungi.
45 Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46 Episode 46 Kekecewaan
47 Episode 47 Masih Bersuha.
48 Episode 48 Sudah Pergi.
49 Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50 Episode 50 Masih Berusaha.
51 Episode 51 Berakhir.
52 Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53 Episode 53 Ada Hal Aneh.
54 Episode 54 Ternyata Dia
55 Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56 Episode 56 Ternyata.
57 Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58 Episode 58 Kembali Berubah.
59 Episode 59 Hilang.
60 Episode 60 Ternyata.
61 Episode 61 Peringatan
62 Episode 62 Ara dan Nenek.
63 Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64 Episode 64 Tes DNA
65 Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66 Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67 Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68 Episode 68 Peringatan William.
69 Episode 69 Khawatir.
70 Episode 70 Syarat
71 Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72 Episode 72 Ternyata Di Jebak
73 Episode 73 Pertolongan
74 Episode 74 Aman Sementara
75 Episode 75 Rasa Takut.
76 Episode 76 Kembali Di Serang.
77 Episode 77 Ada Apa
78 Episode 78 Kemarahan.
79 Episode 79 Jebakan.
80 Episode 80 Mendapatkan Karma
81 Episode 81 Kembali.
82 Episode 82 Waktu Terindah
83 Bab 83 Kenyataan.
84 Episode 84 Tammat.
85 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Darurat.
2
Episode 2 Tawaran
3
Episode 3. Di rendahkan.
4
Episode 4 Masih Bebas
5
Episode 5 Berita Hot
6
Episode 6 Masalah Baru Lagi.
7
Episode 7 Syarat Yang Tidak Mungkin.
8
Episode 8. Penolakan secara tegas.
9
Episode 9 Ancaman Besar
10
Episode 10 Entah rencana apa.
11
Episode 11 Siapa Yang Di Permalukan.
12
Episode 12 Tidak Punya Pilihan
13
Episode 13 Setuju
14
Episode 14 Persiapan Pernikahan.
15
Episode 15 Sah.
16
Episode 16 Kelakukan William.
17
Episode 17 Penegasan.
18
Episode 18 Peraturan.
19
Episode 19 Api Asmara
20
Episode 20 Mabuk Berat.
21
Episode 21 Malam Panas
22
Episode 22 Kembali Terluka.
23
Episode 23 Bukan Manusiawi.
24
Episode 24 Tidak Berani berkutik.
25
Episode 26 Panik
26
Episode 26 Gugup
27
Episode 27 Tidak Mengakui.
28
Episode 28 Saling Panas.
29
Episode 29 Ada yang kepanasan.
30
Episode 30 Pemaksaan.
31
Episode 31 Jahat.
32
Episode 32 Sudah Tidak Tahan.
33
Episode 33 Di beri kesempatan.
34
Episode 34 Penegasan.
35
Episode 35 Dugaan.
36
Episode 36 Ternyata Benar.
37
Episode 37 Hukuman Berat.
38
Episode 38 Semakin Menjadi-jadi.
39
Episode 39 Kehilangan Akibat Keegoisan.
40
Episode 40 Adara Sesungguhnya.
41
Episode 41 Gebrakan.
42
Episode 42 Meluapkan Emosi.
43
Episode 43 Keputusan.
44
Episode 44 Melindungi.
45
Episode 45 Ternyata Dalangnya.
46
Episode 46 Kekecewaan
47
Episode 47 Masih Bersuha.
48
Episode 48 Sudah Pergi.
49
Episode 49 Penyesalan Sudah Tidak Berlaku.
50
Episode 50 Masih Berusaha.
51
Episode 51 Berakhir.
52
Episode 52 6 Tahun Berlalu.
53
Episode 53 Ada Hal Aneh.
54
Episode 54 Ternyata Dia
55
Episode 55 Apa Dia Tidak Mengenaliku.
56
Episode 56 Ternyata.
57
Episode 57 Berharap Ada Kesempatan.
58
Episode 58 Kembali Berubah.
59
Episode 59 Hilang.
60
Episode 60 Ternyata.
61
Episode 61 Peringatan
62
Episode 62 Ara dan Nenek.
63
Episode 63 tidak ada yang bisa di percaya.
64
Episode 64 Tes DNA
65
Episode 65 Rahasia Terbongkar Lagi.
66
Episode 66 Hanya Bisa Percaya
67
Episode 67 Tempat Tinggal Baru
68
Episode 68 Peringatan William.
69
Episode 69 Khawatir.
70
Episode 70 Syarat
71
Episode 71 Tidak Punya Pilihan.
72
Episode 72 Ternyata Di Jebak
73
Episode 73 Pertolongan
74
Episode 74 Aman Sementara
75
Episode 75 Rasa Takut.
76
Episode 76 Kembali Di Serang.
77
Episode 77 Ada Apa
78
Episode 78 Kemarahan.
79
Episode 79 Jebakan.
80
Episode 80 Mendapatkan Karma
81
Episode 81 Kembali.
82
Episode 82 Waktu Terindah
83
Bab 83 Kenyataan.
84
Episode 84 Tammat.
85
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!