Sudah jam makan siang, Abhi hanya memesan green tea latte tanpa imbuhan apapun untuk mengisi perutnya. Selain jarang bicara, dia juga paling minimalis soal makanan. Di sana dia duduk seorang diri, bukan karena dikucilkan rekan kerjanya tapi memang dia suka ketenangan. Dia tidak suka waktu istirahatnya diganggu dengan pergunjingan orang-orang yang membicarakan orang lain, dan dia harus pura-pura ikut tertarik di dalam obrolan itu. Karena jelas itu bukan passion nya.
"Bhi.." Sapa Tisya yang langsung duduk di kursi depan berhadapan dengan Abhi.
"Nggak makan Bhi?" Setelah Abhi hanya mengangguk kala Tisya memanggil namanya.
"Udah Sya. Kamu?" Abhi selalu bicara seperlunya.
"Udah.. Eeemmm.. Bhi, apa kamu lagi dekat sama seseorang?"
"Kenapa Sya?"
Tisya tidak langsung menjawab. Dia bisa melihat jika Abhi tengah memakai earphone bluetooth ketika sedang bicara dengannya. Ya, Abhi saat ini sedang mendengarkan Deepika siaran melalui benda tersebut. Suara Deepika yang terdengar ceria mampu menghilangkan penatnya ketika kembali beraktivitas dengan setumpuk pekerjaan di meja kerjanya.
"Aku lihat kamu jalan sama perempuan.. Di toko roti. Kalian terlihat akrab.."
'Apa dia punya bakat jadi detektif? Perasaan ku saja atau memang kebetulan, setiap kali ada perempuan yang dekat dengan ku, Tisya selalu tahu.'
Abhi diam beberapa saat, sampai akhirnya dia kembali bersuara dengan menatap penuh keyakinan ke arah Tisya.
"Bagaimana nggak akrab. Dia calon istri ku." Abhi bicara seperti lidahnya sudah terbiasa diajak berbohong.
Mata Tisya membulat sempurna. Tisya tidak akan percaya begitu saja, bagaimana mungkin seorang Abhi bisa memiliki calon istri tapi dia tidak tahu? Tisya teramat menyukai Abhi, hingga dia selalu menolak perjodohan yang sering diagendakan orang tuanya dengan berbagai alasan agar dia bisa mengejar cintanya. Abhi adalah lelaki yang Tisya inginkan untuk menjadi suaminya, bukan orang lain!
"Apa? Kamu bercanda kan Bhi?" Ucap Tisya sambil menggeleng menolak pengakuan rekan kerjanya.
"Bercanda di bagian mana? Apa kamu tertawa saat aku bicara?"
Tisya menggeleng lebih keras. Dia menolak apa yang Abhi ucapkan.
"Sya, seperti kamu.. Aku juga dituntut untuk segera menikah oleh kedua orang tuaku. Bulan depan usiaku tiga puluh satu, bukan usia yang pantas jika aku terus bermain-main ketika menjalin hubungan dengan perempuan."
Entah dari mana Abhi mendapat bisikan itu hingga terdengar sangat meyakinkan dan meremas hati Tisya sampai ke bagian paling dalam, ngilu!
"Aku masih berharap bisa sama kamu Bhi.." Dan akhirnya kata-kata itu keluar juga meskipun Tisya sudah mencoba menahannya.
Abhi masih santai menanggapi apa yang Tisya katakan. Tidak sekali dua kali Abhi berada di posisi seperti ini, ditembak perempuan yang dulunya adalah secret admirer nya bukanlah hal yang baru untuk seorang Abhista Agung.
"Maaf Sya. Aku nggak bisa nolak keinginan orangtuaku. Dan lagi.. Aku juga sayang sama dia."
Diakhir kalimat Abhi, Tisya malah meneteskan air mata. Dia mencoba tersenyum dan menghapus cepat air matanya.
"Selamat ya Bhi. Kamu udah nemuin belahan jiwa mu. Aku harap kamu bisa bahagia sama dia. Tapi maaf Bhi, aku belum bisa hilangin kamu dari hatiku.. Aku sayang sama kamu. Aku nunggu kamu lama. Karena berharap, suatu saat nanti kamu bakal melihat ke arahku. Tapi... Tapi kayaknya semua itu hanya harapan ku aja... Benar-benar hanya harapan tanpa bisa terwujud jadi kenyataan."
Dan Tisya pergi meninggalkan Abhi dengan perasaan ajor-ajoran. Apa Abhi mengejarnya, meminta maaf atau sekedar membujuknya agar tidak lagi bersedih? Ternyata tidak. Abhi malah dengan tenang menyeruput green tea latte miliknya sambil menaikkan volume ponselnya untuk memperjelas suara si penyiar radio yang sedang dia dengarkan.
Sebuah pesan Abhi kirimkan kepada si penyiar radio yang sedang bekerja.
Mas: Jangan lupa makan siang Deep.
Hanya itu. Dan Abhi tidak menunggu jawaban apa yang bakal Deepika kirim untuk membalas pesannya. Dia kembali memasukkan ponselnya ke saku celana.
__________
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30, dan Sae sudah menunggu momen ini. Momen di mana dia bisa kembali bertemu dengan Deepika, mantan terindahnya. Ah.. Harusnya Deepika lah yang menjadi jodoh idamannya bukan malah jadi mantan terindah, ini semua gara-gara si Lisa itu sehingga dia tidak bisa bersama dengan pujaan hatinya. Begitulah bunyi pikiran mas Sae.
Sae memang sengaja menunggu kepulangan Deepika di jam siaran malam agar lebih bebas menjalankan rencananya. Misi mendapatkan Deepika kembali dengan cara halus gagal, bicara baik-baik dengan gadis itu tidak membuahkan hasil apa-apa, sehingga dia akan menjalankan plan B yaitu mengambil apa yang paling berharga pada diri gadis itu secara paksa agar nantinya mau tidak mau Deepika akan bersedia kembali kepadanya. Setidaknya itulah yang Sae rencanakan demi membawa Deepika kembali ke pelukannya.
Dan inilah momennya setelah menunggu beberapa puluh menit lamanya, Sae bisa melihat Deepika sudah berpamitan dengan Juan dan para rekan kerja lainnya yang bertugas malam ini. Dia akan membuntuti Deepika dan mencari kesempatan agar bisa menjalankan misinya. Apalagi dia sangat paham jalanan yang biasa dilalui gadis itu setiap kali mendapat giliran tugas malam seperti ini, dulu semua akan baik-baik saja karena Sae yang mengawalnya setiap kali pulang kerja.
Tiba di jalan sepi, Sae langsung menyalip kendaraan yang dikendarai Deepika. Keterkejutan akibat Sae yang menghadangnya lantas membuat Deepika menghentikan laju motornya. Tapi rupanya apa yang dia lakukan adalah pilihan yang salah! Deepika menyadari adanya gelagat tidak baik saat Sae tersenyum saeton nirojim ke arahnya.
"Ikut aku Dee. Aku akan ngasih kamu sesuatu yang nggak bakal bisa kamu lupain seumur hidup mu!" Suara Sae berat khas orang mabok kecubung lima keranjang.
"Apaan sih? Bisa minggir nggak? Mau aku tabrak hah?" Lantang Deepika masih di atas motornya.
Sae tak ingin kehilangan kesempatan emas ini, dia langsung sigap menarik Deepika paksa ke pinggir jalan. Membekap mulut Deepika yang mencoba berteriak dan langsung membuat Deepika tak sadarkan diri dengan pukulan di belakang lehernya. Senyum itu mengembang. Sae berhasil! Dia bisa berpuas diri sekarang karena Deepika bisa dia dapatkan dengan mudah. Malam ini.. Setelah malam ini, Deepika akan menjadi milik Sae selamanya! Sae sudah membayangkan bagaimana nikmatnya menghabiskan malam dengan suara lenguh dan desahan yang Deepika ciptakan karena beradu mekanik dengannya.
Jangan bayangkan Sae akan membawa Deepika menginap di hotel bintang lima, menaruh gadis itu di kasur empuk nan nyaman atau setidaknya tempat kos-kosan menjadi pilihan sebagai sarana Sae menyalurkan hasrat serta nafsunya pada Deepika, hanya rumput beralaskan mantel miliknya lah yang Sae pakai untuk merebahkan tubuh lunglai Deepika.
"Aku akan jadi yang pertama untukmu Dee. Maaf.. Aku harus melakukan ini, agar kita bisa kembali bersama... Dee.. Aku nggak mau pisah dari kamu. Apapun akan aku lakukan agar bisa mendapatkan kamu lagi Dee. Kita akan sama-sama kayak dulu... Deepi ku.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Elie Noerhasanah Iskandar
hadooooohhhh,sae...sae...namamu doang yg "sae(bagus)tp akhlakmu minus alias elek🤪jadiin abhi si pahlawan brtopeng🌹thor,jeblosin si sae k hotel rodeo biar dia tau rasa&ga bs nyakitin si deepika&lisa lama2 ku jg kasian sm si lisa krna ga d prlakukn baik sm si saeton ini
2024-12-19
7
𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇
wong ediyan anyaran ncen 🙄
pantassss utk dikebiri emang itu milik SAE 😏
menggunakan hak milik tak sesuai peruntukannya
mas abhiiii lekaslah jadi pahlawan kemalaman bagi Deepika konpadu maaaassss
alert alert alert
alarm bahayuuuu maaassss
niiiiniiinniiiniiiniiiniiiniiiiiii.....
2024-12-19
2
▶︎•|၊|။||||။၊|။|||။|||။ ɦε૨ 𐌌
jangan sampai niat busuk si sae terlaksana thor, asli ku datangi rumah mu 😡😡 ishh jijiquee nya aku liat si sae bangcatttt, pen ku bakar sosis nya
2024-12-19
3