Mirip Sales obat panu

Dengan kesal Deepika keluar dari ruang siaran. Tujuannya jelas satu, ke tempat parkir di mana ada Abhi di sana.

"Nih!" Dia melempar map biru ke dada Abhi.

"Harusnya aku yang marah."

Ucap Abhi santai sambil membuka dan mengecek apa yang ingin dia dapatkan dari tangan si gadis penyiar radio itu.

"Kan mas Abhi bisa wa aku! Nelpon atau gimana gitu, nggak harus nelpon aku pas lagi siaran! Ngeselin banget!" Omel Deepika tak begitu dianggap Abhi.

"Nggak punya nomer mu." Jawaban itu makin membuat Deepika menggertakkan giginya.

Rasanya Deepika ingin tenggelam di bawah beningnya sungai Aare barang sekejap untuk menjernihkan isi otaknya. Berdebat dengan Abhi bukan solusi yang dia dapat tapi emosi. Capek! Itu satu kata yang melukiskan apa yang dia rasakan saat ini.

"Ya udah sih, tuh bawa balik map mu. Ngapain masih di sini?!" Deepika berucap sambil memutar tubuhnya, sudah males banget berhadapan dengan tetangga kampretnya satu ini.

"Kamu nginjek kakiku."

Oh yang benar saja, Deepika sampai mundur beberapa depa untuk memeriksa apakah benar kaki sucinya telah melakukan dosa dengan menginjak kaki pak tua di depannya itu.

"Ya Rasulullah Salamun alaik! Apamu yang aku injek hah apamu? Bahkan bayangan kaki kita nggak mau kenalan gitu kok, kamu kok ngadi-adi sekali ya mas. Pantes jombloh!"

"Yang sopan. Nanti ketularan jomblo nangis-nangis."

"Aku? Jomblo? Heloooo.. Enggak ya mas ya, aku punya pacar. Dan Yunooo (you know) pacar aku bakal ngelamar aku se-ce-pat-nya!!" Di bawah penekanan kata secepatnya di buat sedramatis mungkin.

"Sukur deh. Jumlah pasangan maksiat di bumi berkurang kalo kamu nikah." Abhi melenggang pergi.

"Maaaas!!!" Teriak Deepika nggak terima dengan kata 'pasangan maksiat' yang ditujukan untuknya.

"Dalem. Nggak usah keras keras manggilnya, nanti pacarmu cemburu."

'Sumpah ya, terbuat dari apa manusia bernama Abhista Agung itu. Orang lain di adon pas lagi sayang-sayangnya sama pasangan, lah dia pasti diuleni emak bapaknya pas malam Jum'at keramat ngepasin wetonnya para Kunti keluar dari kuburan buat nete'in bayi-bayi tuyul mereka, makanya pas brojol bentukannya kayak gitu. Amit-amit banget ya Allah ya Robbi.. Jauhin aku dari spesies macam itu. Cukup jadi tetangganya aja, nggak mau jadi temen apalagi sahabatnya. Hiiii!"

Suara hati gadis yang merasa terjolimi dengan tetangga yang punya sifat di luar nurul.

"Panas di luar.." Sae memberikan sebotol air mineral pada kekasihnya yang berlari kecil memasuki gedung itu.

"Huum. Makasih ya mas."

Hati Deepika selalu berbunga-bunga setiap kali diperlakukan seistimewa itu oleh Sae. Wanita mana yang nggak melting sama sikap manis dan memanjakan seperti yang Sae lakukan padanya? Hanya orang bodoh yang nggak demen dapet perlakuan sayang dari orang yang disayang.

"Udah jangan manyun lagi. Tugas kamu udah di handle Lisa, kamu free nyampe nanti malem. Mau keluar jalan-jalan?" Tawar Sae mencoba menghibur suasana hati pacarnya yang pasti semrawut gara-gara ulah Abhi tadi.

"Lho kok tiba-tiba dia gantiin aku sih mas? Kan tadi masih break! Piye to?" Rupanya perkataan Sae tadi tidak lah mengubah suasana hati Deepika jadi lebih baik malah makin menaikkan kadar emosi dalam diri gadis itu.

"Kan kamu lama tadi sayang. Udah ah.. Kok jadi ngambek mulu, lagi M ya? Suasana hati kamu kayaknya nggak baik-baik aja. Aku udah ijin ke pak Arya kok. Aman." Sambil menoel pipi chubby Deepika Sae mencoba meredam amarah di dalam dada pacarnya.

Sebenarnya Deepika kesal, kok ujuk-ujuk Lisa gantiin dia tanpa koordinasi dulu. Nyebelin sih, tapi mau gimana lagi kalau nyatanya Lisa udah ada di ruang siaran. Dengan berlapang dada, Deepika akhirnya pergi ke ruangannya untuk mengambil tas punggung yang selalu menemaninya. Iya, Deepika bukan tipe gadis menye-menye, dia lebih ke gadis tomboi dengan gaya kasual terkesan nyeleneh dan sesuka hatinya.

"Mau kemana kau Dee?" Tanya Harvey lantang.

"Keluar bang. Aku free nyampe nanti malam. Titip mejaku ya." Ucap Deepika asal.

"Baah, titip meja pulak. Siapa pulak yang mau gereogotin meja kau itu. Rayap pun tak sudi giginya kesempilan potongan kayu dari meja kau itu!" Harvey masih berdiri di tempat yang sama.

"Heh Dee, itu si Lisa roman romannya punya rasa dia sama pacar kau si Kuncup itu. Kau jaga betul betul lah pacar kau itu biar tak diserobot sama si Lisa." Kompor mode on.

"Apaan sing bang, Sae juga nggak mungkin buta kan mau milih Lisa dan ninggalin aku. Dia tuh cinta mati sama ku bang." Percaya diri sekali Deepika ini.

"Ya semoga saja memang benar si Kuncup itu tak meladeni si Lisa. Tak suka lah aku lama-lama sama Lisa Lisa itu, centil kali keliatannya!"

Deepika hanya tersenyum menanggapi ucapan Harvey.

"Mungkin dia kayak gitu karena kurang kasih sayang bang, coba abang pacarin dia.. Sama-sama jomblo ini. Sapa tau cocok. Hihihi"

"Baaah, sama dia? Tak sudi lah aku. Muka lampir kurang piknik seperti itu kau suruh aku pacarin? Bisa pendek umurku dapet jodoh dia. Matanya kalau sudah melotot seperti mau lepas saja, belum lagi mukanya yang putih karena kebanyakan krim merkuri tiap kena sinar matahari jadi merah bak udang goreng, bikin merinding liatnya! Tak lah.. Mending ku tak punya pacar, hidup tenang damai tak ada pun orang yang merengek minta dijajanin dempul muka tiap malem minggu. Pening pala ku kalau sampai kejadian seperti itu!"

Tawa Deepika berhasil menyita perhatian Sae. Dia menghampiri pacarnya, seperti meminta penjelasan apa yang sebenarnya gadisnya itu tertawakan. Tapi Harvey langsung pergi meninggalkan kedua manusia bucin karatan itu begitu saja seperti tak mau berbagi kebahagiaan pada sosok Sae yang sering dipanggil Kuncup itu.

Meninggalkan kencan Sae dan Deepika yang pergi entah kemana.. Abhi terlihat sudah berada di rumahnya. Ternyata setelah dari kantor radio tempat Deepika bekerja tadi, Abhi langsung pulang ke rumahnya.

"Pulang cepet mas?" Tanya Sekar melihat anaknya memasuki rumah.

"Iya mah." Jawab Abhi singkat.

"Kenapa? Oiya.. Mamah tadi ditelpon sama temen mamah, katanya anak gadisnya yang kuliah di Inggris udah balik ke Indo lho mas. Masih inget nggak kamu, itu lho si Anggun!"

Sekar terdengar bersemangat. Dan Abhi tahu apa maksud perkataan ibunya itu. Ya.. Perjodohan untuk dirinya.

"Jangan dulu mah. Aku capek." Ucap Abhi duduk dlosor di sofa.

Tentu saja Sekar tak mau melewatkan kesempatan ini, Anggun adalah gadis kesekian kalinya yang dia kenalkan untuk sang putra tercinta. Sebelumnya sudah ada Tini, Wati, Sinta, Jojo, Jatmiko eh maaf, Jani, Juminten, Jiraiya, Jasuke, eh eh.. Kok makin ngelantur.. Intinya sudah puluhan gadis pilihan Sekar yang selalu ditolak Abhi.

Abhi capek ditodong kapan nikah kapan nikah terus, sedangkan dirinya masih nyaman di zona ini. Ya meskipun usianya sudah memasuki kepala tiga, tapi kenapa memangnya? Dia nggak buru-buru untuk melakukan perkembangan biakan kok!

"Maaas.. Plis lah, ketemu sama dia ya. Cantik lho orangnya.. Kamu nggak bakal nyesel deh. Kata kamu, kamu mau calon yang ngerti kondisi mu, ngerti pekerjaan mu, bisa menempatkan diri, naaaaah.. Ini dia yang pas! Anggun itu paket komplit mas! Sudah cantik, cerdas, pintar, pandai menempatkan diri lho dia ini."

"Mah.. Yang aku liat, mamah sekarang ini malah mirip seperti sales obat panu yang lagi nawarin dagangannya."

Jleb.

Muka Sekar langsung datar sedatar datarnya, semangatnya yang tadi berkobar jadi padam disiram obat panu anak lelakinya.

"Yang bener lah mas kalo ngomong!"

Sekar manyun seperti ABG nggak diapeli pacarnya setaon!

Terpopuler

Comments

𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇

𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇

darimana SAE bagus jadi kuncup ya😅
kirain Ucup ato Yusup ke kuncup barulah auto konek
etapi terserah lah, atasan emang maha boleh kasi julukan ato panggilan apapun bwt bawahannya kan?
toh mereka meneng2 Bae didepannya

2024-12-07

5

piyol🤸🤸

piyol🤸🤸

Sukak sama ceritanya kak rada² kocak abis ini mah .. semangat berkarya kak autor 👌 ceritamu lucu langsung ku like ,hadiah ,vote semoga makin semangat bikin cerita² yg bagus lagi ya kak ❤️❤️lopyu kak aku juga wong jowo Ki Purworejo salam kak 🤗🤗

2025-01-30

1

▶︎•|၊|။||||။၊|။|||။|||။ ɦε૨ 𐌌

▶︎•|၊|။||||။၊|။|||။|||။ ɦε૨ 𐌌

ini terlaku green flag, mencurigakan jatuhnya 😏 jangan bilang ada udang di balik rempeyek dari tingkah laku mu

2024-12-09

6

lihat semua
Episodes
1 Deepika si penyiar radio
2 Mirip Sales obat panu
3 Diam-diam perhatian
4 Kecelakaan
5 Penjelasan Sae
6 Tetangga luar biasa
7 Orang terdekat?
8 Buru-buru menikah
9 Nasehat Abhi
10 Kebenaran yang mengudara
11 Kena kutukan
12 Pesan singkat memberi semangat
13 Kedatangan mantan
14 Pembicaraan di dalam mobil
15 Rencana Sae
16 Pertengkaran pengantin baru
17 Sae berulah
18 Sae yang be-jat
19 Pagi itu...
20 Kunjungan tetangga
21 Sehari bersama
22 Membuka rahasia
23 Kunjungan juragan mebel
24 Paket nyasar
25 Cemburu?
26 Obrolan di malam hari
27 Demam
28 Ke kantor mamas
29 Bapak datang nak
30 Joging
31 Pulang joging
32 Cepet nikah!
33 Dilamar
34 Cari cincin -bagian satu-
35 Cari cincin -bagian dua-
36 Kado ulang tahun
37 Kado ulang tahun part 2
38 Hasutan rival
39 Buka segel
40 Penyelamat yang sesungguhnya
41 Sah!
42 Invasi basah
43 Invasi basah 2
44 Ngumpul bareng keluarga
45 Anak kesayangan
46 Den dan misinya
47 Terjebak ucapan sendiri
48 Hot pop pop
49 Gara-gara mijit!
50 Gass pindah
51 Drama roti kempit
52 Menikmati godaan bini
53 Kasih judul sendiri
54 Dapet siraman qolbu
55 Seperti kejar setoran
56 Menemani istri bekerja
57 Cemburu?
58 Cemburu bagian 2
59 Berkah dicemburui
60 Pelajaran untuk Gatra
61 Terpesona.. Aku terpesona
62 Orang itu adalah...
63 Di atas genteng?
64 Anda termasuk produk pilihannya
65 Kedekatan yang terdeteksi
66 Jangan tinggalin aku
67 Ada yang aneh dengannya
68 Area nganu
69 Mertua minta cucu
70 Mbuh lah.. kasih judul sendiri
71 Muntah-muntah, masuk angin?
72 Gara-gara tobeli
73 Mantan, apa kabar?
74 Ngambek ah!
75 Ke dokter, Gass!!
76 Testpack dulu, periksa kemudian
77 Itu contoh, nggak dihitung!
78 Ditodong pertangungjawaban
79 Sadar diri, sadar posisi
80 Keracunan, kok bisa?
81 Pita pink, kgn?
82 Ketika betina merajuk
83 Konsepnya nggak gini
84 Jaim brew!
85 Sensitif banget sih Bu!
86 Judul bebas!
87 Kanjeng rantang datang
88 Judul? Naskah ini ditolak 3x
89 Papa mama gadungan
90 Tamatlah
91 E31 End
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Deepika si penyiar radio
2
Mirip Sales obat panu
3
Diam-diam perhatian
4
Kecelakaan
5
Penjelasan Sae
6
Tetangga luar biasa
7
Orang terdekat?
8
Buru-buru menikah
9
Nasehat Abhi
10
Kebenaran yang mengudara
11
Kena kutukan
12
Pesan singkat memberi semangat
13
Kedatangan mantan
14
Pembicaraan di dalam mobil
15
Rencana Sae
16
Pertengkaran pengantin baru
17
Sae berulah
18
Sae yang be-jat
19
Pagi itu...
20
Kunjungan tetangga
21
Sehari bersama
22
Membuka rahasia
23
Kunjungan juragan mebel
24
Paket nyasar
25
Cemburu?
26
Obrolan di malam hari
27
Demam
28
Ke kantor mamas
29
Bapak datang nak
30
Joging
31
Pulang joging
32
Cepet nikah!
33
Dilamar
34
Cari cincin -bagian satu-
35
Cari cincin -bagian dua-
36
Kado ulang tahun
37
Kado ulang tahun part 2
38
Hasutan rival
39
Buka segel
40
Penyelamat yang sesungguhnya
41
Sah!
42
Invasi basah
43
Invasi basah 2
44
Ngumpul bareng keluarga
45
Anak kesayangan
46
Den dan misinya
47
Terjebak ucapan sendiri
48
Hot pop pop
49
Gara-gara mijit!
50
Gass pindah
51
Drama roti kempit
52
Menikmati godaan bini
53
Kasih judul sendiri
54
Dapet siraman qolbu
55
Seperti kejar setoran
56
Menemani istri bekerja
57
Cemburu?
58
Cemburu bagian 2
59
Berkah dicemburui
60
Pelajaran untuk Gatra
61
Terpesona.. Aku terpesona
62
Orang itu adalah...
63
Di atas genteng?
64
Anda termasuk produk pilihannya
65
Kedekatan yang terdeteksi
66
Jangan tinggalin aku
67
Ada yang aneh dengannya
68
Area nganu
69
Mertua minta cucu
70
Mbuh lah.. kasih judul sendiri
71
Muntah-muntah, masuk angin?
72
Gara-gara tobeli
73
Mantan, apa kabar?
74
Ngambek ah!
75
Ke dokter, Gass!!
76
Testpack dulu, periksa kemudian
77
Itu contoh, nggak dihitung!
78
Ditodong pertangungjawaban
79
Sadar diri, sadar posisi
80
Keracunan, kok bisa?
81
Pita pink, kgn?
82
Ketika betina merajuk
83
Konsepnya nggak gini
84
Jaim brew!
85
Sensitif banget sih Bu!
86
Judul bebas!
87
Kanjeng rantang datang
88
Judul? Naskah ini ditolak 3x
89
Papa mama gadungan
90
Tamatlah
91
E31 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!