“Astaga siapa wanita itu ?” Nenek shok melihat seorang wanita tidur di kasur cucunya. Karena selama ini bukan hanya tidak pernah membawa wanita ke kamar ke mansion pun tidak pernah.
“Nyonya ada apa ?” seorang wanita berusia sekitar 40 tahun mendekati Nenek yang hampir terjatuh.
“Ola lihat apa yang aku lihat itu benar ?” menunjuk Feli yang sedang tidur.
“Siapa itu Nyonya ?”
“Aku juga tidak tau, dimana Shankara sekarang ?”
Nama Bos Mafia itu bernama Shankara Pramudya Anggara, seorang Bos Mafia Muda yang ditakuti semua orang di Negaranya. Di usia 15 tahun Shankara berhasil mengalahkan pimpinan besar mafia, Shankara tumbuh di dunia yang berbeda dari anak seusianya. Ketangguhan dan kegigihannya mampu menjadikan dia menjadi seseorang yang dihormati dan ditakuti semua orang. Awalnya Shankara memiliki keluarga kecil yang bahagia namun suatu ketika Ayahnya bangkrut dan mulai mabuk-mabukan sedangkan Ibunya harus bekerja keras mencari uang.
Shankara kecil tidak tega melihat Ibunya harus bekerja keras sendirian. Sepulang sekolah Shankara pergi kepasar untuk mencari uang dengan cara membantu membawa barang belanjaan orang. Upah yang dihasilkannya tidak besar tapi dengan begitu dia bisa membantu meringankan beban Ibunya. Di perjalanan menuju rumah Shankara membeli ayam goreng untuk makan malam, dia sangat bahagia bisa membeli Ayam goreng karena biasanya dia hanya memakan nasi dengan lauk pauk seadanya. Ketika sampai rumah Shankara terkejut melihat Ibunya terkapar lemah di lantai yang dipenuhi luka dan lembab sedangkan Ayahnya sudah tewas ditembak.
“Bukan saatnya menangis,” mata tajam Shankara kecil di penuhi amarah dan dendam.
Dia mengambil besi pajang dan mencari orang yang telah membunuh Ayah dan melukai Ibunya. Tidak membutuhkan waktu yang lama Shankara dapat menemukan pelakunya. Pelaku sedang bersenang-senang di depan mobil mewah miliknya, ternyata selama ini Ayahnya meminjam uang ke seorang mafia besar di kota untuk berjudi. Ayahnya selalu kalah judi sehingga tidak bisa membayar pinjaman.
“Hey bocah apa yang kamu lakukan disini ?” bukannya menjawab Shankara kecil memukul mobil itu dengan besi yang dibawanya.
“Bocah tengik,” memukul Shankara sampai jatuh.
Bos mereka hanya tertawa menyaksikan hal menarik didepannya itu. Tapi siapa sangka dalam sekejap Shankara bisa menghajar semua bawahannya sendirian terlebih lagi dia hanyalah seorang anak kecil.
“Kurang ajar !!” memukul kaca mobil sampai pecah.
Shankara sempat kalah tapi dia bangkit kembali menghajar pria itu sampai tidak berdaya. Anak buah Bos Mafia itu melongo melihat seorang anak kecil mengalahkan Bos mereka. Dari sanalah Shankara diangkat menjadi Bos Mafia mereka dan mencetak sejarah seorang Bos Mafia di usia Muda.
“Saya belum melihat Tuan datang Nyonya.”
“Cepat kita harus mencari dia !” tergesa-gesa pergi.
Nenek baru saja pergi meninggalkan kamar Shankara “Bos ? Nenek tidak ada di rumah ? dari tadi belum kelihatan ?”
“Pintunya terbuka ? seingatku tadi sudah ku tutup,” mengacuhkan pertanyaan Raymond.
“Hacih” Feli terbangun karena bersin.
Shankara mendekati Feli lalu memberinya jaket “Pakai ini !”
“Dimana ini ?” seakan baru bangun dan tidak tau.
“Rumahku.”
“Sejak kapan aku ada disini ?” padahal sejak turun dan Shankara membawanya dia sudah bangun.
“Sejak tadi,” mengambil ipad di atas laci.
“Bos kami pergi dulu.”
“Pergilah.”
“Itu kan catatan keuangan, menurut cerita dia itu tidak bisa menemukan kenapa pengeluaran dana membengkak.”
“Ada apa ?”
“Itu ?”
“Bukan apa-apa,” menutup layar ipad.
“Catatan pengeluaran dana iya kan ?”
“Kamu tau ?”
“Terlihat jelas, pasti terjadi pembengkakan dana.”
“Kamu ?”
“Jangan salah paham, hal ini mudah di tebak melihat raut wajahmu. Berikan Ipad-nya padaku !”
“Untuk apa ?”
“Mencoba menemukan sesuatu yang tidak kamu temukan,” mengambil ipad ditangan Shankara.
“Menatapku begitu ? kenapa tidak percaya padaku ? begini saja jika aku bisa menemukan sumber membengkakkan dananya berikan aku imbalan.”
“Jika tidak terima hukumannya.”
“Sepakat,” Feli mulai mengotak-ngatik ipad ditangannya.
“Data itu bukannya hilang tetapi memang itu data yang sesungguhnya hanya saja seseorang memalsukan harga barang yang asli. Meski buktinya nyata belum tentu ini harga yang asli, editan yang di gunakan orang itu tidak sebaik diriku,” menghapus angka yang di gunakan untuk menutupi harga asli.
“Editan ?”
“Banyak aplikasi yang bisa di gunakan bahkan orang yang paham teknologi pun tidak akan mengetahuinya.”
“Lalu kenapa kamu mengetahuinya ?”
“Karena sebelumnya aku pernah melakukannya,” mengingat kejadian saat dirinya menipu Naumi.
“Melakukannya ?” merasa curiga.
“Jangan salah paham aku melakukan itu untuk menipu temanku sebab aku ingin membeli buku tapi uang kas yang dibawa kurang.”
“Kata-katamu sulit dimengerti.”
“Itu tidak penting yang penting sekarang mencari tahu siapa orang yang sudah melakukan kecurangan, selanjutnya aku akan menghapus semua editan di harga asli supaya aku bisa memasukan semua kedalam file ini.”
“Dia seorang gadis desa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi padahal dia memiliki kemampuan,” batin Shankara.
Setelah menunggu beberapa menit Feli selesai mengubah tanda buktinya “Selesai,” memberikannya ke Shankara.
“Jumlah totalnya jauh berbeda.”
“Bukan hanya jauh berbeda tetapi ada sekitar 5 miliyar yang hilang.”
“Nominal yang tidak sedikit, heh berani betul dia melakukan hal ini.”
“Tentu berani karena dia terlalu percaya diri, dia pikir tidak akan ada orang yang bisa mengubah hasil tanda bukti editan itu menjadi asli.”
“Itu artinya pelakunya orang dalam ?”
menatap kearah Feli.
“Benar, tetapi sebelum melangkah lebih jauh kamu jangan membicarakan hal ini dengan orang lain.”
“Termasuk Raymond dan Dika ?”
“Mereka berdua pengecualian.”
“Bagaimana kamu bisa mengetahuinya ?”
“Karena Raymond dan Dika adalah orang kepercayaanmu, selain itu mereka berdua tidak akan gegabah melakukan sesuatu apalagi berkaitan dengan nyawamu.”
“Nyawaku ?”
“Siapa sebenarnya kamu ?” semakin merasa curiga kalau Feli bukan orang biasa.
“Aku hanya gadis desa yang sedikitnya bisa meramal.”
“Aku tidak percaya hal semacam itu.”
“Tidak percaya ya sudah, oh iya jangan lupa yang tadi kamu janjikan.”
“Berapa uang yang kamu inginkan ?”
“100 juta,” mengedipkan mata.
“Kartu ini tidak ada batasnya,” memberikan kartu hitam.
“Limited edition ?” matanya berbinar.
“Semua wanita sama saja,” ketus Shankara.
“Apa kata mu ? ingin mengatakan kalau semua wanita itu matre termasuk aku ? dengar yah segala sesuatu itu membutuhkan uang walaupun uang bukan segalanya tapi tanpa uang segalanya tidak akan ada. Sifat uang bisa membuat orang jahat tapi bisa juga membuat orang menjadi baik karena kebanyakan hal baik memerlukan uang.”
“Apa yang dikatakan dia ada benarnya juga.”
“Kenapa diam ? yang aku katakan adalah kenyataannya.”
“Ngomong-ngomong boleh aku berkeliling ? rumahmu sangat besar sayang jika tidak di telusuri.”
Shankara memanggil Dika dan Raymond untuk mengajaknya berkeliling.
“Kemari ! sebentar lagi mereka datang sebelum itu obati dulu lukamu,” mengambil kota obat di laci.
“Tahan sebentar, mungkin agak sedikit sakit !” mengoleskan obat.
“Aww pelan-pelan,” merintih kesakitan.
“Astaga !!” Ramond menghentikan langkahnya.
“Ada apa tiba-tiba berhenti ?”
“Loe gak denger ?”
“Denger apa ?”
“Suut dengar baik-baik sepertinya mereka sedang,” menempelkan telinga ke pintu.
Kreket pintu kamar terdorong “Sedang apa kalian ?”
“Bos …”
“Ehh bukan apa-apa Bos gue kira …”
“Kira apa ?”
“Mereka sangat aneh terutama dia,” Feli memiringkan kepalanya.
“Sorry Bos salah paham.”
“Raymond ajak dia melihat-lihat mansion dan Dika aku memiliki pekerjaan untukmu.”
Feli dan Raymond mulai berkeliling dimulai dari lantai atas sampai lantai bawah sedangkan Shankara membawa Dika ke ruang kerjanya, Shankara mengatakan apa yang baru saja diketahuinya dia meminta Dika menyelidiki lebih dalam masalah itu tanpa di ketahui siapapun.
“Wah rumah sebesar ini kalau di tinggali 8 kepala rumah tangga pun tidak akan sempit,” ucap Feli di ruang tamu.
“Siapa yang mengajaknya berkeliling dan siapa yang diajak berkeliling ?” sejak awal Feli berjalan didepan Raymond mengelilingi mansion padahal dia baru datang tapi seakan mengetahui setiap lokasi ruangan di mansion milik Shankara.
“Hey ko bengong ?”
“Loe pernah kemari sebelumnya ?”
“Tidak.”
“Aneh.”
“Ada yang mau aku tanyakan, berapa kekayaan yang dimiliki dia ?” tidak sabar mendengar jawabannya.
“Dia ?”
“Shankara suamiku, Bosmu itu …”
“Mungkin nyampe triliunan.”
“Wah aku Nyonya besar dong.”
“Terlalu percaya diri, Loe gak tau apa di sini masih ada Nyonya Besar.”
“Dia sudah punya istri ?”
“Bukan tapi ada Nenek Bos disini yang menjadi Nyonya Besar.”
“Oh kirain.”
“Loe gak tanya kenapa gituh gak Ibunya Bos ?”
“Okey aku tanya deh, kenapa Neneknya yang menjadi Nyonya besar bukan Ibunya ?”
“Sudahlah jadi malas gue ngejawabnya.”
“Huh dasar …”
“Ada kelinci,” berlari untuk menangkap kelinci itu.
Feli tidak menyadari kelinci itu berlari kearah kandang harimau “Jangan kesana !!”
Deg jantung Feli seakan terhenti melihat pemandangan yang tidak terduga “Ha ha harimau..”
“Didalam novel tidak ada harimau di mansion Shankara tapi kenapa sekarang ?” melangkah mundur.
“Tidak aku sangka orang yang tidak takut mati malah takut dengan harimau,” Shankara datang bersama Dika.
“Ray ikut gue sekarang,” diam-diam mereka pergi meninggalkan Feli bersama Shankara.
“Kamu memelihara harimau ? sejak kapan ?”
“Sejak Naverick masih bayi, Dia terluka parah akibat ulah pemburu liar.”
“Jadi kamu membawanya untuk di obati ?”
“Butuh waktu lama untuk mengobati lukanya.”
“Meski begitu dia bisa bertahan dan sehat sampai sekarang,” Feli senang tapi takut untuk maju.
Disisi lain saat Feli mengobrol di depan kadang harimau bersama Shankara, Raymond sangat marah mendengar kabar ada penghianat dari Dika.
“Kurang ajar siapa orang itu, dia sepertinya sudah bosan hidup.”
“Untuk sementara loe harus stay bersama Bos.”
“Tenang saja serahkan Bos ke gue, setelah penghianat itu ketangkap dia tidak akan hidup lama.”
“Orang itu memiliki keahlian menyamar yang luar biasa, cara dia bertahan selama ini tidak boleh disepelekan.”
“Gue penasaran kenapa cewek itu bisa tau ?”
“Bisa saja dia memiliki keahlian meramal.”
“Mustahil cewek desa itu bisa meramal.”
“Jangan meremehkan kemampuan orang lain meski dia dari desa bisa saja memiliki kemampuan melebihi loe.”
“Tidak mungkin…”
“Kita harus kembali !”
“Baiklah.”
“Kenapa melongo begitu ?”
Raymond dibuat sangat terkejut setibanya di tempat terakhir tadi bersama Feli, Feli masih takut dengan harimau tapi melihat Feli saat ini yang masuk kekandang harimau bahkan memberi makan membuat dia tidak percaya apa yang baru saja dilihatnya.
“Gila nih cewek ditinggal bentar aja udah bisa menaklukan Naverick ?”
“Udah gue bilang kan.”
“Wah bulu Naverick lembut banget,” Feli mengelus bulunya.
“Tidak ada yang berani mendekati Naverick tapi dia dengan santainya mengelus Naverick.”
“Bos…”
“Bos kenapa tuh cewek bisa masuk kesana ?”
“Tidak sengaja masuk,” Shankara menyembunyikan senyuman.
Awalnya Feli takut mendekati Naverick tetapi dia penasaran bagaimana rasanya memeluk dan mengelus hewan buas itu. Tanpa ragu dia meminta ijin memberi makan hewan peliharaannya Shankara itu dan Shankara pun mengiyakan, Feli memberi makan dengan ragu-ragu dia maju mundur tetapi saat Naverick duduk dan menghiraukan Feli membuatnya kesal.
“Hey kou bisa-bisanya mengacuhkan diriku,” masuk ke kandangnya. Shankara yang santai bergegas mencegah Feli masuk namun terlambat.
“Jangan pikir kou bisa berbuat seenaknya aku tidak takut padamu,” memarahi Naverick.
Naverick seakan mengerti dia memberikan ekspresi menyedihkan sekaligus lucu berharap Feli berhenti mengoceh.
“Ekspresimu itu bagaimana bisa seperti itu hah !!!”
“Haist kenapa kamu begitu lucu, mata yang bulat dan wajah yang imut ini aku tidak bisa memarahimu lama-lama. Kemari ! anak yang baik,” Naverick menikmati elusan dari Feli.
Bayangan saat Feli menaklukan Naverick hewan kesayangannya yang tidak bisa di sentuh siapapun kecuali dirinya tidak akan pernah terlupakan.
“Bos apa tidak masalah dia berada di kandang ?” Raymond takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Biarkan saja jarang Naverick memiliki teman untuk bermain.”
“Loe harus mengetahui fakta,” bisik Dika.
“Apa ?”
“Yang harus dikhawatirkan bukan Dia tapi Naverick, gue denger dari penjaga kalau Naverick tidak berdaya ditangan dia.”
“Benarkah gue tidak percaya ?” baru saja berkata Raymond melihat Naverick tunduk di depan Feli.
“Jangan-jangan tuh cewek Ratu Harimau,” tambahnya.
“Sepertinya begitu.”
“Tuan kopi Anda,” seorang pelayan wanita datang membawa kopi susu.
“Tolong buatkan dua lagi !” pinta Raymond saat pelayan wanita itu hendak pergi.
“Baik Tuan.”
“Hahaa …” tawa Feli bermain bersama Neverick.
“Tidak terduga hewan yang sangat ganas itu bahkan memakan beberapa pelayan wanita sebelumnya bisa menjadi kucing di tangan dia.”
“Dia wanita yang unik,” Shankara tidak sedikitpun melepaskan pandangannya ke Feli.
Berhenti di tengah-tengah saat bermain kejar-kejaran “Sudah sudah aku lelah dan kini aku lapar perutku sudah berbunyi,” Neverick tidak mau berhenti bermain.
“Besok kita lanjutkan lagi oke Nivi.”
“Dia bilang apa NIVI ?” Raymond memuncratkan kopi yang diminumnya, sedangkan Dika dan Raymond hanya tersenyum.
“Parahnya lagi Neverick terlihat sangat senang dengan nama itu, nama sekeren itu dia rubah menjadi nama yang imut. Kesangaran dan kebuasannya hilang seketika,” tambah Raymond shok.
“Permisi Tuan apa di rumah sebesar ini tidak ada makanan,” Feli mendekat.
“Dika ?”
“Iya Bos.”
“Berikan tanganmu !”
“Apa Bos ?”
“Apa perlu ku ulangi !!”
“Ah iya ini Bos,” meluruskan tangannya.
Shankara mengambil ikat rambut yang ada di pergelangan Dika “Rambutmu harus di ikat agar tidak menghalangi saat bermain dengan Neverick !”
“Okey.”
“Loe punya cewek ?” di Negara mereka jika seseorang memiliki ikat rambut itu tandanya dia sudah memiliki pasangan.
“Ikat rambut itu milik adik gue.”
“Sejak kapan loe punya adik cewek ?”
“Loe lupa atau pura-pura lupa ?”
memperlihatkan foto Dika bersama adiknya.
“Itu adik loe ?”
“Menurut Loe ?”
“Tidak mirip sedikitpun.”
“Gue dan dia beda Ayah tapi satu Ibu.”
“Pantesan dia lebih cantik.”
“Karena dia cewek ???” mata tajam Dika mengarah ke Raymond.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments