Bab 9 Tidak Rela

Angel menatap Kinara penuh dengan kekhawatiran, tepat puku 01.30 Kinara baru pulang.

"Mah, dari mana saja? Kenapa tidak angkat telepon Angel?" tanya Angel memeluk mamahnya.

"Maafkan, Mamah. Tadi ke rumah teman." Kinara terpaksa berbohong.

Angel dan Niko tidak jadi pulang ke rumah Anggara, mereka memilih menginap di rumah Kinara. Walaupun sebenarnya Niko juga khawatir dengan Anggara.

Keesokan harinya, mereka bangun kesiangan. Niko memutuskan untuk tidak ke kantor pagi, ia berencana mencari Anggara lebih dulu ke rumah.

Di meja makan, Angel dan Niko membicarakan tentang Anggara hingga membuat mamahnya tersedak makanan.

"Pelan-pelan, Mah," Angel memberikan segelas air putih untuk Kinara.

"Iya, Sayang." Kinara kembali melanjutkan makannya.

"Niko, aku lebih takut kalau papah mu menikah dengan wanita seusiaku." Angel meneruskan pembicaraannya.

"Mana mungkin, Sayang. Papah hanya mencintai satu wanita di masa lalunya," ucap Niko yang sudah pernah mendengar cerita tentang kisah cinta Anggara.

Kinara hanya mendengarkan pembicaraan mereka. Ia tidak ikut campur dalam pembahasan kali ini.

"Mamah, jangan seperti papahnya Niko ya? Angel tidak rela kalau Mamah menikah." Angel mengungkapkan isi hatinya.

"Menikah adalah takdir, Angel. Kita tidak tahu di usia berapa mempunyai pasangan," kata Kinara berusaha bersikap bijak.

"Ini kasusnya beda, Mah. Bukan anak muda lagi," sangkal Angel.

"Sayang, biarkan Mamah kalau mau nikah lagi," timpal Niko.

Angel melotot ke arah Niko, sampai kapanpun ia tidak akan rela jika Kinara menikah. Mereka berdua berdebat karena masalah ini, hingga membuat Kinara melerai mereka dan menyuruh mereka untuk segera pulang ke rumah Anggara.

Kinara bingung harus berbuat apa, sementara dirinya sangat mencintai Anggara. Kini dia harus memilih anaknya, atau kekasihnya. Baginya Angel sudah seperti darah dagingnya, jadi tidak ingin mengecewakan.

Hal yang paling berharga dalam hidupnya, mempertahankan statusnya sampai saat ini. Kinara bukanlah seorang janda, jadi wajar saja mempunyai keinginan membangun rumah tangga walaupun usianya sudah senja.

Setelah Niko dan Angel pergi, ia duduk termenung di taman belakang rumahnya. "Apa aku harus mengakhiri semua," gumamnya.

Kehilangan orang yang dicintai dalam hidupnya sangat menyakitkan, apalagi dalam keadaan tidak mempunyai apa-apa. Ia takut semua terulang kembali, dalam kehidupannya.

***

Ketika Angel dan Niko sampai di rumah Anggara, mereka berdua menemukan Anggara tidur di sofa ruang tamu. Mereka berdua terkejut, tetapi takut untuk membangunkannya.

Ada sebuah kotak cincin yang jatuh di lantai, membuat mereka semakin penasaran. Niko mengambil kotak cincin itu, lalu meletakkan di atas meja.

"Sayang, aku harus segera ke kantor. Tolong kalau papah sudah bangun katakan, aku mencarinya semalam." Niko memang sengaja berkata seperti ini.

"Niko, tunggu papah bangun dulu dong," pinta Angel dengan manja.

Urusan di kantor hari ini lebih penting, kalau sampai terlambat ia bisa kehilangan proyek besar. Niko menjelaskan ke istrinya, agar bisa mengerti.

Tiga puluh menit berlalu, Anggara baru membuka matanya. Ia langsung membersihkan diri, lalu bersiap untuk sarapan.

"Bik, tolong buatkan mie instan," pinta Anggara duduk di meja makan.

"Baik, Tuan," sahut Bik Siti.

"Aku saja, Bik." Angel tiba-tiba datang.

Angel membuatkan mie instan sesuai permintaan mertuanya, setelah matang ia membawanya ke meja makan.

Menurut Anggara apa yang dilakukan Angel adalah suatu bentuk perhatian, dan kepedulian seorang anak untuk ayahnya. Ia tersenyum bahagia.

"Terima kasih, Angel," ungkap Anggara mulai mencicipi mie buatan menantunya.

"Pah, gimana rasanya? Pasti tidak jauh beda sama buatan mamah," kata Angel dengan bangga.

"Lumayan enak," ujar Anggara tersenyum tipis.

"Yah! Cuma lumayan." Angel mengerucutkan bibirnya.

Melihat seorang wanita mengerucutkan bibirnya, Anggara merasa gagal menjadi laki-laki. Ia berusaha membuat wajah menantunya ceria kembali, dengan menawarkan berbelanja yang disukainya.

Angel tentu saja merasa senang, tanpa berpikir panjang dan tidak meminta izin terlebih dahulu ke suaminya. Ia mengajak Anggara ke mall terdekat.

Wajah Anggara yang terlihat seperti orang mengantuk, membuatnya menyetir mobil. Padahal belum begitu mahir, Niko juga sering melarang.

"Pah, aku saja yang bawa mobilnya," kata Angel begitu antusias.

"Boleh! Lakukan apa yang membuatmu bahagia," ujar Anggara memberikan kunci mobil ke Angel.

Angel menjalankan mobilnya lumayan lancar, sampai di parkiran mall. Ia begitu bangga, akhirnya bisa lancar menyetir.

"Apa kamu menginginkan mobil?" tanya Anggara, berniat membelikan tapi bersyarat.

"Mau, Pah. Tapi, pasti Niko tidak setuju," balas Angel.

"Bukan masalah besar," ujar Anggara.

Ucapan Anggara membuat Angel semakin bersemangat untuk mempunyai mobil baru, baginya ini adalah kesempatan bagus. Menunggu dibelikan suaminya, hal yang mustahil.

"Tapi, ada syaratnya," ujar Anggara.

Angel mengerutkan keningnya, "Apa syaratnya, Pah?"

Ketika Anggara hendak mengungkap keinginannya, ada teman Angel yang bernama Sabila datang. Wanita itu mengejek Angel, karena jalan sama orang tua. Dulu mereka berteman, tetapi Sabila ternyata juga menyimpan perasaan kepada Niko sehingga membuat pertemanan mereka renggang.

"Aku sudah ambil bukti, kalau kamu selingkuh, Angel." Sabila tersenyum licik.

"Maksudmu apa? Siapa yang selingkuh?" Angel menatap tajam Sabila.

Sabila menunjukkan foto Angel dengan Anggara, hingga membuat pria berusia lima puluh lima tahun itu tertawa. Hanya Kinara seorang yang sangat dia cintai, soal wanita Anggara bisa mendapatkan yang cantik karena harta dan kekayaannya. Tetapi, ia tidak pernah melakukan semua. Cintanya sudah habis untuk Kinara seorang.

"Pah, kita pergi saja. Wanita ini sudah gila," ucap Angel merasa sangat kesal.

"Pah? Bukannya mamah mu itu wanita murahan." Sabila melipat tangannya di dada.

Anggara mengangkat tangannya, ingin menampar Sabila. Untung saja Angel bisa mencegahnya, sehingga Anggara mengurungkan niatnya.

"Berani kamu berkata lagi, akan ku robek mulutmu!" Darah Anggara seakan mendidih, amarahnya hampir tak terkendalikan.

Sabila tersenyum puas, ia lalu mengirimkan foto tadi ke Niko. Dia juga menambahkan kata-kata yang membuat Niko marah, agar segera bercerai dengan Angel.

Anggara sengaja menarik tangan Angel, dari mall itu. Mereka tidak jadi berbelanja, dan memilih untuk pergi ke kantor Niko.

"Pah, pasti Sabila sudah mengirimkan foto kita ke Niko," ucap Angel wajahnya terlihat panik.

"Kamu tenang saja! Aku rasa Niko masih waras." Anggara melajukan mobilnya dengan kencang.

Namun, dugaan Anggara ternyata salah. Niko marah kepada Angel, karena tidak meminta izin lebih dulu. Ia juga tidak mau mendengarkan penjelasan Anggara, apapun alasannya tidak peduli.

"Niko, tolong dengarkan aku," pinta Angel memegang tangan Niko.

Niko menghempaskan tangan istrinya, ia sudah terlanjur terbakar ucapan Sabila. Ia meminta Angel untuk pulang, lebih parahnya menganggap istrinya hanya menganggu pekerjaannya.

"Niko, jangan kasar!" bentak Anggara.

"Tolong jangan ikut campur, Pah!" Niko berkata tegas.

Anggara tidak tinggal diam, ia menarik putranya ke dalam ruangan untuk diberikan pelajaran.

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko

2024-12-26

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bertemu Kembali
2 Bab 2 Kita Pacaran Lagi
3 Bab 3 Malam Indah
4 Bab 4 Anak Muda
5 Bab 5 Sakit Pinggang
6 Bab 6 Perhatian
7 Bab 7 Pengantar Makanan
8 Bab 8 Semakin Romantis
9 Bab 9 Tidak Rela
10 Bab 10 Masalah Anak
11 Bab 11 Gagal Romantis
12 Bab 12 Tidak Bertemu
13 Bab 13 Tas
14 Bab 14 Penganggu
15 Bab 15 Hampir Celaka
16 Bab 16 Rumah Sakit
17 Bab 17 Keras Kepala
18 Bab 18 Diam-diam
19 Bab 19 Terpaksa Berbohong
20 Bab 20 Tidak Sopan
21 Bab 21 Membuatmu Bahagia
22 Bab 22 Membuat Panik
23 Bab 23 Patah Hati
24 Bab 24 Antarkan Ibu Melamarnya
25 Bab 25 Pengacau
26 Bab 26 Sindiran Tetangga
27 Bab 27 Club Malam
28 Bab 28 Wanita Malam
29 Bab 29 Rencana Angel
30 Bab 30 Cicit
31 Bab 31 Dijodohkan Lagi
32 Bab 32 Jadohku
33 Bab 33 Setuju
34 Bab 34 Urus Pernikahanmu
35 Bab 35 Foto
36 Bab 36 Ragu
37 Bab 37 Pelajaran
38 Bab 38 Takut
39 Bab 39 Surat Perjanjian
40 Bab 40 Memalukan
41 Bab 41 Minggu Depan
42 Bab 42 Belajar
43 Bab 43 Penasaran
44 Bab 44 Agar Mandiri
45 Bab 45 Persiapan
46 Bab 46 Gara-gara Angel
47 Bab 47 Ketakutan
48 Bab 48 Sah!
49 Bab 49 Belum Siap
50 Bab 50 Pujian Mertua
51 Bab 51 Gaun Malam
52 Bab 52 Malam Pertama
53 Bab 53 Oma Sakit
54 Bab 54 Cemburu
55 Bab 55 Bulan Madu
56 Bab 56 Setelah Penantian Panjang
57 Bab 57 Kembali
58 Bab 58 Rumah
59 Bab 59 Dilarang
60 Bab 60 Menghabiskan Waktu
61 Bab 61 Aniversary Pernikahan
62 Bab 62 Kemacetan
63 Bab 63 Maaf Untuk Angel
64 Bab 64 Hamil
65 Bab 65 Khawatir
66 Bab 66 Buah Mangga
67 Bab 67 Kebun Lagi
68 Bab 68 Mulai Terungkap
69 Bab 69 Salah Paham
70 Bab 70 Kecewa
71 Bab 71 Masih Marah
72 Bab 72 Lapar
73 Bab 73 Demi Mie Instan
74 PENGUMUMAN
75 Bab 74 Licik
76 Bab 75 Terungkap
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Bertemu Kembali
2
Bab 2 Kita Pacaran Lagi
3
Bab 3 Malam Indah
4
Bab 4 Anak Muda
5
Bab 5 Sakit Pinggang
6
Bab 6 Perhatian
7
Bab 7 Pengantar Makanan
8
Bab 8 Semakin Romantis
9
Bab 9 Tidak Rela
10
Bab 10 Masalah Anak
11
Bab 11 Gagal Romantis
12
Bab 12 Tidak Bertemu
13
Bab 13 Tas
14
Bab 14 Penganggu
15
Bab 15 Hampir Celaka
16
Bab 16 Rumah Sakit
17
Bab 17 Keras Kepala
18
Bab 18 Diam-diam
19
Bab 19 Terpaksa Berbohong
20
Bab 20 Tidak Sopan
21
Bab 21 Membuatmu Bahagia
22
Bab 22 Membuat Panik
23
Bab 23 Patah Hati
24
Bab 24 Antarkan Ibu Melamarnya
25
Bab 25 Pengacau
26
Bab 26 Sindiran Tetangga
27
Bab 27 Club Malam
28
Bab 28 Wanita Malam
29
Bab 29 Rencana Angel
30
Bab 30 Cicit
31
Bab 31 Dijodohkan Lagi
32
Bab 32 Jadohku
33
Bab 33 Setuju
34
Bab 34 Urus Pernikahanmu
35
Bab 35 Foto
36
Bab 36 Ragu
37
Bab 37 Pelajaran
38
Bab 38 Takut
39
Bab 39 Surat Perjanjian
40
Bab 40 Memalukan
41
Bab 41 Minggu Depan
42
Bab 42 Belajar
43
Bab 43 Penasaran
44
Bab 44 Agar Mandiri
45
Bab 45 Persiapan
46
Bab 46 Gara-gara Angel
47
Bab 47 Ketakutan
48
Bab 48 Sah!
49
Bab 49 Belum Siap
50
Bab 50 Pujian Mertua
51
Bab 51 Gaun Malam
52
Bab 52 Malam Pertama
53
Bab 53 Oma Sakit
54
Bab 54 Cemburu
55
Bab 55 Bulan Madu
56
Bab 56 Setelah Penantian Panjang
57
Bab 57 Kembali
58
Bab 58 Rumah
59
Bab 59 Dilarang
60
Bab 60 Menghabiskan Waktu
61
Bab 61 Aniversary Pernikahan
62
Bab 62 Kemacetan
63
Bab 63 Maaf Untuk Angel
64
Bab 64 Hamil
65
Bab 65 Khawatir
66
Bab 66 Buah Mangga
67
Bab 67 Kebun Lagi
68
Bab 68 Mulai Terungkap
69
Bab 69 Salah Paham
70
Bab 70 Kecewa
71
Bab 71 Masih Marah
72
Bab 72 Lapar
73
Bab 73 Demi Mie Instan
74
PENGUMUMAN
75
Bab 74 Licik
76
Bab 75 Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!