Kota Canyu

Zhang Wei berjalan melalui hutan lebat menuju kota besar di selatan Kekaisaran Qin. Meski tujuannya jelas, ia tidak menyia-nyiakan waktu selama perjalanan. Di setiap kesempatan, ia mencari tempat yang cocok untuk melatih tekniknya atau berburu spiritual beast.

Dengan fokus dan arahan dari Lian Xuhuan, Zhang Wei berhasil menembus Martial Master bintang 2 dalam waktu singkat. Setiap inti spiritual beast yang ia kumpulkan tak hanya menjadi sumber penghasilan tetapi juga sumber kekuatannya.

“Tidak buruk,” kata Lian Xuhuan, memuji perkembangan muridnya. “Tapi ingat, menjadi kuat bukan hanya soal menaikkan bintang atau menumpuk inti. Kau harus melatih instingmu juga. Dunia luar tidak hanya penuh dengan beast, tapi juga manusia yang jauh lebih berbahaya.”

Zhang Wei mengangguk, menyadari kebenaran itu. Baginya, setiap langkah adalah peluang untuk belajar dan berkembang.

Saat melewati sebuah lembah di pinggir hutan, suara gaduh tiba-tiba menarik perhatian Zhang Wei. Ia berhenti sejenak, mencoba mendengarkan lebih jelas.

“Ada pertarungan,” gumamnya.

“Tentu saja,” jawab Lian Xuhuan. “Dan tampaknya cukup serius. Kau akan memeriksanya?”

“Tentu,” kata Zhang Wei sambil berjalan mendekati sumber suara.

Setelah mendaki bukit kecil, ia melihat pemandangan yang mengejutkan. Sebuah kereta kuda mewah sedang dikepung oleh sekelompok spiritual beast. Para pengawalnya, terdiri dari belasan Martial Master tingkat menengah dan tinggi, bertarung mati-matian melawan sekelompok beast tingkat 2 yang dipimpin oleh seekor beast tingkat 3.

Kereta itu tampak rusak, dan beberapa pengawal sudah tewas atau terluka parah. Beast pemimpin, seekor harimau besar berkulit hitam dengan mata merah menyala, mengaum keras, memerintahkan pasukannya untuk terus menyerang.

“Situasi buruk,” gumam Zhang Wei.

“Memang buruk,” jawab Lian Xuhuan. “Kau ingin turun tangan?”

Zhang Wei menimbang situasinya. “Kalau tidak ada yang menghentikan beast itu, semua orang di sana akan mati. Lagipula, aku bisa mendapatkan inti beast tingkat 3 sebagai bonus.”

Lian Xuhuan tertawa. “Itu semangat muridku. Lakukan!”

Zhang Wei melompat dari atas bukit, mendarat dengan mantap di dekat kereta kuda. Kemunculannya mengejutkan baik para pengawal maupun beast.

“Siapa kau?!” teriak salah satu pengawal, seorang pria tua dengan wajah penuh darah.

“Tidak penting,” jawab Zhang Wei santai sambil menarik pedangnya. “Aku akan membantu kalian.”

Tanpa menunggu jawaban, ia menyerbu ke arah sekelompok beast tingkat 2 yang mencoba menerobos barisan pengawal. Dengan teknik pedang tinggi yang dia kuasai, Zhang Wei menebas beast-beast itu dengan cepat dan efisien.

Gerakan pedangnya seperti angin: cepat, tajam, dan mematikan. Dalam beberapa saat, lima beast tingkat 2 tewas di tangannya. Para pengawal yang awalnya ragu mulai merasa kagum dengan kemampuan Zhang Wei.

“Dia bukan orang biasa...” gumam salah satu pengawal.

Harimau hitam tingkat 3 mengaum marah melihat pasukannya dikalahkan. Dengan loncatan besar, ia menyerang Zhang Wei langsung, cakarnya yang tajam mencoba merobek tubuhnya.

Namun, Zhang Wei sudah siap. Dengan kekuatan Martial Grandmaster, ia menghindari serangan itu dengan mudah.

“Dasar binatang liar,” katanya dengan nada mengejek.

Lian Xuhuan tertawa dari dalam pedang. “Hati-hati, meski ini beast tingkat 3, dia cukup kuat. Jangan remehkan.”

Zhang Wei mengangguk dan mulai melancarkan serangan balik. Pertarungan sengit pun terjadi. Harimau itu memiliki kekuatan besar dan kecepatan luar biasa, tetapi Zhang Wei memanfaatkan ketenangannya serta teknik pedang tinggi yang ia pelajari.

Dalam beberapa menit, ia berhasil melukai beast itu dengan beberapa serangan mematikan. Harimau itu mencoba mundur, tetapi Zhang Wei tidak memberinya kesempatan. Dengan serangan terakhir, ia menancapkan pedangnya ke kepala harimau tersebut, mengakhiri hidupnya.

Para pengawal yang tersisa menghela napas lega. Dengan binatang pemimpin tewas, beast lainnya melarikan diri. Seorang wanita muda dengan pakaian mewah turun dari kereta, wajahnya pucat tetapi penuh rasa terima kasih.

“Terima kasih atas pertolonganmu, Tuan,” katanya dengan suara lembut. “Kalau bukan karena Anda, kami semua sudah mati.”

Zhang Wei hanya mengangguk ringan. “Kalian baik-baik saja sekarang. Pastikan untuk tidak bepergian tanpa perlindungan lebih baik di masa depan.”

Wanita itu mengangguk, tetapi sebelum ia sempat berbicara lebih jauh, Zhang Wei sudah berjalan pergi dengan santai.

Setelah pergi cukup jauh, Zhang Wei memeriksa hasil dari pertarungan itu. Inti beast tingkat 3 ada di tangannya, bersinar dengan energi yang sangat pekat.

“Ini cukup berharga,” katanya.

“Tentu saja,” jawab Lian Xuhuan. “Beast tingkat 3 jarang ditemukan, dan intinya bisa digunakan baik untuk kultivasi maupun dijual dengan harga tinggi.”

Zhang Wei tersenyum puas. Pertarungan itu tidak hanya meningkatkan pengalamannya tetapi juga memberinya keuntungan besar. Dengan bekal yang semakin banyak, ia melanjutkan perjalanannya menuju kota besar di selatan Kekaisaran Qin.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan menyusuri berbagai medan, Zhang Wei akhirnya melihat bayangan tembok besar menjulang di kejauhan. Itu adalah kota Canyu, salah satu kota besar di wilayah selatan Kekaisaran Qin. Hiruk-pikuk orang-orang di luar gerbang tampak seperti semut yang sibuk, para pedagang dengan gerobak besar, tentara patroli, dan warga lokal yang berlalu lalang.

“Kota besar yang cukup ramai,” gumam Zhang Wei sambil berjalan mendekat.

“Ini baru awal,” kata Lian Xuhuan dari dalam pedang. “Tunggu sampai kau melihat kota-kota di wilayah pusat. Kota ini tidak ada apa-apanya dibandingkan itu.”

“Cukup sudah perbandinganmu,” balas Zhang Wei. “Aku hanya ingin masuk, beristirahat, dan makan enak.”

***

Di gerbang utama, dua penjaga berbaju zirah lengkap menghentikan Zhang Wei.

“Halt! Biaya masuk kota adalah 20 koin emas, atau tunjukkan token registrasi jika kau sudah memilikinya,” ujar salah satu penjaga dengan suara tegas.

Zhang Wei mengerutkan alis. “20 koin emas hanya untuk masuk? Mahal sekali.”

“Jika kau tidak mampu membayar, jangan buang waktu kami,” sahut penjaga itu dingin.

Tanpa banyak bicara, Zhang Wei mengeluarkan 20 koin emas dari kantongnya dan menyerahkannya. Penjaga menerima koin tersebut, lalu mempersilakannya masuk.

“Selamat datang di kota Canyu. Jika kau ingin keluar masuk dengan bebas tanpa membayar biaya, kau bisa melakukan registrasi untuk membuat token warga.”

Zhang Wei mengangguk. “Di mana aku bisa melakukan registrasi itu?”

“Pergi ke Balai Administrasi di sebelah timur alun-alun utama. Mereka akan mengurus semuanya.”

***

Setelah masuk, Zhang Wei langsung menuju Balai Administrasi seperti yang diarahkan. Tempat itu penuh dengan orang-orang yang mengantri untuk berbagai keperluan. Dia harus menunggu cukup lama sebelum gilirannya tiba.

“Nama?” tanya petugas administrasi, seorang pria paruh baya yang tampak bosan.

“Zhang Wei,” jawabnya singkat.

Petugas itu mencatat, lalu bertanya, “Tujuanmu di kota ini?”

“Perjalanan dan berdagang,” jawab Zhang Wei, mencoba terdengar sesederhana mungkin.

Setelah beberapa proses administratif dan pembayaran biaya 50 koin emas, Zhang Wei akhirnya mendapatkan token warga kota Canyu. Token itu terbuat dari logam perak kecil berbentuk bulat dengan namanya terukir di permukaannya.

“Dengan ini, kau bebas keluar masuk kota tanpa perlu membayar lagi,” kata petugas itu, menyerahkan tokennya.

“Terima kasih,” jawab Zhang Wei, lalu pergi.

***

Setelah menyelesaikan urusan registrasi, Zhang Wei mencari penginapan. Berjalan menyusuri jalan-jalan ramai kota Canyu, ia akhirnya menemukan sebuah penginapan yang tampak cukup baik. Plakat besar di pintunya bertuliskan “Penginapan Angin Selatan.”

Memasuki penginapan, Zhang Wei langsung dihampiri oleh seorang pelayan muda. “Selamat datang, Tuan. Apa yang bisa kami bantu?”

“Satu kamar untuk beberapa hari. Dan aku ingin makan banyak,” katanya tanpa basa-basi.

Pelayan itu tampak terkejut. “Tentu, Tuan. Silakan ikuti saya.”

Zhang Wei diberikan sebuah kamar sederhana tetapi bersih, lalu langsung turun ke ruang makan. Di sana, ia memesan banyak makanan tanpa berpikir dua kali. Sup ayam herbal, nasi kukus harum, daging panggang berbumbu, roti lembut, dan berbagai hidangan lainnya memenuhi mejanya.

Saat makan, Zhang Wei melahap semuanya dengan rakus, seperti seseorang yang telah lama kelaparan. Warga dan tamu lain di penginapan itu memandangnya dengan berbagai ekspresi: terkejut, geli, atau bahkan jijik.

“Lihat dia,” bisik seorang pria tua di meja sebelah. “Seperti orang yang tidak pernah makan seumur hidupnya.”

“Dia mungkin dari hutan,” tambah temannya.

Zhang Wei tidak peduli. Baginya, makanan ini jauh lebih baik daripada daging hambar spiritual beast yang selama ini ia makan.

“Kau makan seperti babi,” kata Lian Xuhuan dengan nada bercanda.

“Aku tidak peduli,” jawab Zhang Wei sambil mengunyah. “Setelah semua latihan gila yang kau suruh, aku pantas mendapatkan ini.”

Lian Xuhuan tertawa. “Benar juga. Nikmati saja momen ini. Kau akan segera menghadapi tantangan yang jauh lebih besar di kota ini.”

Zhang Wei berhenti sejenak, lalu tersenyum. “Aku siap. Setelah makan ini, aku akan mulai melihat-lihat kota. Kita tidak akan tinggal di tempat yang sama lama-lama.”

“Bagus,” jawab Lian Xuhuan. “Tapi jangan terlalu cepat puas. Kota besar seperti ini menyimpan bahaya di setiap sudutnya.”

Zhang Wei mengangguk. Ia tahu bahwa petualangannya di kota Canyu baru saja dimulai.

Terpopuler

Comments

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

gasssskeunnnn manggg zhooonnnnkkkkk... ojo kendorrttt

2024-12-17

2

Darus Sutriatno

Darus Sutriatno

ini baru awal, jangan cepat puas, perjalanannmu masih panjang...
kapan nyampainya thor kalau masih panjang terus

2025-01-08

0

Lama di hutan jelas sekali Makan kayak Org Rakus

2024-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kebangkitan
2 Rahasia Pedang Usang
3 Perburuan Dimulai
4 Awal dari Ambisi
5 Latihan Neraka
6 Jiwa Seorang Pendekar
7 Latihan Tanpa Akhir
8 Langkah ke Dunia Baru
9 Kota Canyu
10 Menikmati Kenyamanan Kota (fixed)
11 Mencari Tempat untuk Meracik Pil
12 Melelang pil
13 Persiapan yang Hati-Hati
14 Perjamuan di Kediaman Keluarga Song
15 Sebuah harapan baru
16 Pelelangan
17 Pelelangan II
18 pelelangan III
19 Pelelangan IV
20 Pelelangan V
21 Pelelangan VI
22 Pelelangan VII
23 Lari!!
24 Kekacauan di Pelelangan
25 Melawan Predator
26 Tempat bersalju misterius
27 Penghakiman Para Elf
28 Sang Anak Ajaib dan Ramalan Kuno
29 Perawatan dan Keputusan Para Tetua
30 Tingkah Lucu Rania dan Kejutan Liora
31 Pergerakan di Balik Pepohonan
32 Di Hadapan Para Tetua
33 Ujian di Kuil Kebenaran
34 Sang Saint dan Kejanggalan di Desa
35 Perubahan Sikap dan Harapan Baru
36 Melangkah Melalui Hutan Bersalju
37 Kota Khargum
38 Menjelajahi Kota Dwarf
39 Semangat di Pagi Hari
40 Kegelisahan Zhang Wei
41 Rahasia Teknik Refining
42 Ancaman dari Hutan
43 Ancaman yang Semakin Nyata
44 Langkah Menuju Sesuatu yang Lebih Tinggi
45 Rencana berikutnya
46 Formasi Pertahanan Baru
47 Gelombang Beast
48 Dentingan Pedang Kelabu dan Monster Perkasa
49 Pertarungan Tanpa Akhir
50 Pelahap Embun
51 Dua Jiwa Yang Bermusuhan
52 Titik Batas
53 Benturan Dua Kekuatan
54 Setelah Perang Berakhir
55 Misteri kelima Artefak
56 Peningkatan kekuatan
57 Petualangan Baru Dimulai
58 Meninggalkan Desa
59 Pegunungan Kargath
60 Rahasia Lorong Kegelapan
61 Tambang Kuno dan Kawah Terkutuk
62 Dunia Kecil Misterius
63 Pilihan yang Sulit
64 Upgrade Senjata
65 Langkah di Bawah Langit Beku
66 Sebuah Petunjuk Baru
67 Perjalanan Menuju Pegunungan Utara
68 Padang Cahaya yang Menipu
69 Melintasi Pegunungan Es Putih
70 Kuil Awan Abadi
71 Mengumpulkan Fragmen
72 Ujian Sembilan Pilar
73 Kehendak Dewa Dimensi
74 Kekuatan Baru dan Perjalanan Pulang
75 Seruan Segel Kuno
76 Lepasnya Belenggu dan Evolusi
77 Diskusi
78 Rencana Perjodohan
79 Menembus Batas Baru
80 Kekacauan di Kamar Zhang Wei
81 Perburuan di Hutan Kabut Gelap
82 Perburuan di Hutan Kabut Gelap II
83 Perburuan di Hutan Kabut Gelap III
84 Terobosan Menuju Martial Emperor
85 Menjarah Hutan Kabut Gelap
86 Melanjutkan Rencana
87 Perpisahan
88 Kembali ke Akar Lama
89 Balas dendam dimulai
90 Acara Pertunangan
91 Waktunya membuat kekacauan
92 Pembalasan dan Penghinaan
93 Hari Penuh Darah
94 Bersiap Untuk Tahap Berikutnya
95 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal Kebangkitan
2
Rahasia Pedang Usang
3
Perburuan Dimulai
4
Awal dari Ambisi
5
Latihan Neraka
6
Jiwa Seorang Pendekar
7
Latihan Tanpa Akhir
8
Langkah ke Dunia Baru
9
Kota Canyu
10
Menikmati Kenyamanan Kota (fixed)
11
Mencari Tempat untuk Meracik Pil
12
Melelang pil
13
Persiapan yang Hati-Hati
14
Perjamuan di Kediaman Keluarga Song
15
Sebuah harapan baru
16
Pelelangan
17
Pelelangan II
18
pelelangan III
19
Pelelangan IV
20
Pelelangan V
21
Pelelangan VI
22
Pelelangan VII
23
Lari!!
24
Kekacauan di Pelelangan
25
Melawan Predator
26
Tempat bersalju misterius
27
Penghakiman Para Elf
28
Sang Anak Ajaib dan Ramalan Kuno
29
Perawatan dan Keputusan Para Tetua
30
Tingkah Lucu Rania dan Kejutan Liora
31
Pergerakan di Balik Pepohonan
32
Di Hadapan Para Tetua
33
Ujian di Kuil Kebenaran
34
Sang Saint dan Kejanggalan di Desa
35
Perubahan Sikap dan Harapan Baru
36
Melangkah Melalui Hutan Bersalju
37
Kota Khargum
38
Menjelajahi Kota Dwarf
39
Semangat di Pagi Hari
40
Kegelisahan Zhang Wei
41
Rahasia Teknik Refining
42
Ancaman dari Hutan
43
Ancaman yang Semakin Nyata
44
Langkah Menuju Sesuatu yang Lebih Tinggi
45
Rencana berikutnya
46
Formasi Pertahanan Baru
47
Gelombang Beast
48
Dentingan Pedang Kelabu dan Monster Perkasa
49
Pertarungan Tanpa Akhir
50
Pelahap Embun
51
Dua Jiwa Yang Bermusuhan
52
Titik Batas
53
Benturan Dua Kekuatan
54
Setelah Perang Berakhir
55
Misteri kelima Artefak
56
Peningkatan kekuatan
57
Petualangan Baru Dimulai
58
Meninggalkan Desa
59
Pegunungan Kargath
60
Rahasia Lorong Kegelapan
61
Tambang Kuno dan Kawah Terkutuk
62
Dunia Kecil Misterius
63
Pilihan yang Sulit
64
Upgrade Senjata
65
Langkah di Bawah Langit Beku
66
Sebuah Petunjuk Baru
67
Perjalanan Menuju Pegunungan Utara
68
Padang Cahaya yang Menipu
69
Melintasi Pegunungan Es Putih
70
Kuil Awan Abadi
71
Mengumpulkan Fragmen
72
Ujian Sembilan Pilar
73
Kehendak Dewa Dimensi
74
Kekuatan Baru dan Perjalanan Pulang
75
Seruan Segel Kuno
76
Lepasnya Belenggu dan Evolusi
77
Diskusi
78
Rencana Perjodohan
79
Menembus Batas Baru
80
Kekacauan di Kamar Zhang Wei
81
Perburuan di Hutan Kabut Gelap
82
Perburuan di Hutan Kabut Gelap II
83
Perburuan di Hutan Kabut Gelap III
84
Terobosan Menuju Martial Emperor
85
Menjarah Hutan Kabut Gelap
86
Melanjutkan Rencana
87
Perpisahan
88
Kembali ke Akar Lama
89
Balas dendam dimulai
90
Acara Pertunangan
91
Waktunya membuat kekacauan
92
Pembalasan dan Penghinaan
93
Hari Penuh Darah
94
Bersiap Untuk Tahap Berikutnya
95
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!