Jiwa Seorang Pendekar

Setelah beberapa minggu, peningkatan kekuatan jiwa Zhang Wei menjadi fenomenal. Dengan bimbingan Lian Xuhuan dan bantuan Rumput Jiwa Murni, kekuatan jiwanya kini setara dengan para alkemis tingkat satu, sesuatu yang jarang dicapai oleh kultivator seusianya, apalagi yang baru berada di ranah Martial Master.

"Kekuatan jiwamu telah meningkat jauh di atas rata-rata," komentar Lian Xuhuan sambil melayang di atas Zhang Wei yang sedang bermeditasi. "Bahkan tanpa pelatihan formal sebagai alkemis, kau sudah bisa merasakan fluktuasi energi spiritual di sekitarmu. Ini adalah pencapaian luar biasa."

Zhang Wei membuka matanya, merasakan kepekaan barunya terhadap dunia di sekitarnya. "Apa gunanya kekuatan jiwa yang besar jika aku tak tahu cara memanfaatkannya?" tanyanya skeptis.

Lian Xuhuan tersenyum tipis. "Jiwa yang kuat bukan hanya berguna untuk alkemis atau ahli array. Ini akan membantumu menghadapi serangan mental, memahami hukum-hukum dunia, dan bahkan mengontrol senjata dengan presisi yang tak tertandingi. Tapi tenang saja, aku punya sesuatu yang lebih besar untukmu. Pertama-tama, mari kita lihat seberapa jauh kau bisa melangkah."

Untuk pertama kalinya, Lian Xuhuan menjelaskan peringkat kekuatan jiwa dalam dunia kultivasi:

Novice Spirit – Jiwa pemula, biasa dimiliki oleh para kultivator tingkat rendah.

Refined Spirit – Jiwa yang terlatih, setara dengan alkemis atau ahli array tingkat satu.

Resilient Spirit – Jiwa yang kuat dan tahan tekanan, biasanya milik kultivator di ranah tinggi.

Illuminated Spirit – Jiwa yang tercerahkan, mampu memahami hukum-hukum dunia.

Primordial Spirit – Jiwa tingkat dewa, mampu mengendalikan kekuatan kosmik.

"Kau berada di level Refined Spirit, bocah," kata Lian Xuhuan. "Tetapi jangan sombong. Masih banyak jalan yang harus kau tempuh untuk mencapai level yang sebenarnya mengerikan."

Zhang Wei hanya mengangguk, tak ingin membalas dengan sarkasme yang biasanya ia gunakan. Dalam hatinya, ia merasa sedikit bangga meski tak menunjukkan hal itu.

Latihan Zhang Wei kini melibatkan simulasi pertarungan yang jauh lebih intens. Lian Xuhuan memaksa Zhang Wei bertarung melawan ilusi spiritual beast tingkat dua dan tiga, diciptakan menggunakan energi jiwa Lian Xuhuan. Zhang Wei tidak diizinkan menggunakan Qi untuk memecahkan ilusi itu, melainkan harus mengandalkan kekuatan jiwanya untuk mengidentifikasi dan menghancurkan kelemahan mereka.

"Ilusi ini tidak nyata, tetapi rasa sakitnya tetap akan terasa," kata Lian Xuhuan, senyumnya penuh kejahilan.

Hari demi hari berlalu, Zhang Wei semakin mahir menghadapi tekanan mental yang luar biasa. Bahkan ketika tubuhnya terluka oleh serangan ilusi, ia mulai belajar memusatkan pikirannya untuk menahan rasa sakit dan tetap fokus.

"Master, kau ini benar-benar gila," keluh Zhang Wei setelah sesi latihan yang melelahkan. Tubuhnya penuh luka, meski itu hanya dari ilusi.

"Lebih baik kau terluka di sini daripada mati konyol di dunia nyata," jawab Lian Xuhuan dingin.

Namun, hasilnya berbicara. Setelah satu bulan pelatihan intens, Zhang Wei berhasil mencapai Martial Master bintang 5. Energi Qi-nya jauh lebih stabil, dan kekuatan jiwanya menjadi alat yang sangat penting dalam pertarungan.

Di suatu malam, setelah Zhang Wei menyelesaikan meditasi untuk menyerap inti spiritual beast terakhir yang ia kumpulkan, Lian Xuhuan melayang di hadapannya dengan ekspresi serius.

"Zhang Wei, kau telah membuktikan bahwa dirimu layak untuk pelatihan yang lebih tinggi," katanya.

Zhang Wei mendongak. "Pelatihan yang lebih tinggi? Maksudmu apa?"

Lian Xuhuan mengulurkan tangannya, dan sebuah gulungan kuno yang bercahaya keemasan muncul dari udara. "Ini adalah teknik berpedang tingkat tinggi yang aku kembangkan sendiri di masa jayaku. Namanya Tarian Pedang Langit Kelabu. Teknik ini menggabungkan kekuatan fisik, Qi, dan jiwa dalam harmoni sempurna."

Zhang Wei menatap gulungan itu dengan takjub. "Kenapa kau memberikan ini padaku?"

Lian Xuhuan tersenyum kecil. "Karena kau adalah muridku. Tapi jangan salah paham. Teknik ini bukan sesuatu yang bisa kau kuasai dalam semalam. Dibutuhkan dedikasi luar biasa dan latihan tanpa henti."

Zhang Wei mengambil gulungan itu dengan penuh hormat. Ketika ia membuka gulungan tersebut, ia melihat diagram gerakan pedang yang rumit dan penjelasan tentang bagaimana mengintegrasikan Qi dan kekuatan jiwa ke dalam setiap serangan.

"Ini... ini luar biasa!" katanya.

"Mulai besok, kita akan berlatih teknik ini," kata Lian Xuhuan. "Tapi ingat, jika kau mencoba menggunakan teknik ini tanpa fondasi yang benar, kau akan melukai dirimu sendiri."

Keesokan harinya, Zhang Wei memulai pelatihan teknik baru itu. Awalnya, ia kesulitan memahami gerakan yang sangat kompleks, tetapi Lian Xuhuan terus membimbingnya dengan sabar.

"Jangan hanya mengandalkan kekuatan fisik atau Qi-mu. Kau harus merasakan aliran jiwa dan Qi dalam tubuhmu, lalu menyalurkannya melalui pedang," kata Lian Xuhuan sambil memperagakan gerakan dengan ilusi pedang.

Zhang Wei mencoba meniru gerakan itu, tetapi ia sering kehilangan keseimbangan atau gagal mengendalikan aliran Qi dan jiwa secara bersamaan.

"Ini lebih sulit dari yang aku bayangkan," keluhnya.

"Memangnya kau pikir menjadi pendekar hebat itu mudah?" jawab Lian Xuhuan, menampar kepala Zhang Wei dengan ujung pedangnya. "Fokus, bocah! Kau memiliki potensi, tapi potensi tidak ada artinya tanpa kerja keras."

Hari demi hari, Zhang Wei terus berlatih. Meski sulit, ia mulai memahami inti dari teknik itu. Dalam waktu seminggu, ia berhasil menguasai dasar-dasarnya, dan serangan-serangannya menjadi jauh lebih tajam dan bertenaga.

Namun, ia tahu bahwa jalan untuk menguasai sepenuhnya Tarian Pedang Langit Kelabu masih panjang. Dengan semangat dan determinasi yang membara, ia bersumpah untuk menjadi pendekar yang akan membuat masternya bangga.

Di kejauhan, Lian Xuhuan hanya tersenyum puas. "Muridku, kau akan menjadi legenda. Tapi perjalanan ini baru saja dimulai."

***

Hari demi hari Zhang Wei terus mengasah kemampuannya dalam Tarian Pedang Langit Kelabu. Teknik itu bukan hanya sebuah gaya bertarung; ia adalah seni yang menggabungkan kekuatan fisik, aliran Qi, dan energi jiwa menjadi satu harmoni.

Zhang Wei mulai terbiasa dengan pola gerakan pedang yang rumit, meski belum sepenuhnya menguasainya. Ia berhasil memadukan Qi dan kekuatan jiwanya untuk memperkuat setiap serangan, menghasilkan gelombang energi pedang yang mampu menebas pohon-pohon besar di sekitarnya. Namun, gerakan itu masih belum sempurna.

"Bagus, kau sudah bisa menghasilkan sedikit efek. Tapi jangan puas dulu. Teknik ini harus menjadi bagian dari instingmu, bukan sekadar gerakan yang kau hapalkan," ujar Lian Xuhuan sambil mengamati dari atas sebuah batu besar.

Zhang Wei mendengus sambil mengelap keringatnya. "Kau ini seperti tiran, Master. Kau tidak pernah puas."

"Karena aku tahu kau bisa lebih baik," balas Lian Xuhuan sambil menyeringai.

Selama berminggu-minggu, Zhang Wei melatih teknik itu tanpa henti. Tubuhnya menjadi lebih kokoh, gerakannya semakin halus, dan kekuatan pedangnya mulai terlihat mengancam. Akhirnya, ia mampu mengeluarkan Tarian Pedang Langit Kelabu tahap pertama: Serangan Langit Kelabu, yang menghasilkan serangan berbentuk sabetan energi yang memotong hingga puluhan meter ke depan.

“Lumayan,” kata Lian Xuhuan dengan nada acuh tak acuh. “Tapi itu baru dasar. Kau belum benar-benar ahli.”

Zhang Wei tersenyum lebar. "Dasar atau tidak, setidaknya aku bisa memotongmu jadi dua sekarang."

"Ayo coba saja, bocah," sahut Lian Xuhuan sambil tertawa kecil.

***

Pada suatu hari, ketika Zhang Wei sedang berlatih di pinggir hutan yang lebih dalam, ia merasakan fluktuasi energi yang aneh.

"Master, kau merasakan ini?" tanyanya sambil memandangi bukit kecil yang tertutup tanaman merambat di kejauhan.

Lian Xuhuan mengernyit. "Energi ini... seperti berasal dari formasi kuno. Ikuti saja, tapi tetap waspada."

Zhang Wei berjalan menuju sumber energi itu. Setelah menyingkirkan tanaman liar dan batu-batu kecil, ia menemukan sebuah celah kecil di tanah yang tampaknya menuju ke bawah tanah. Dengan hati-hati, ia merangkak masuk, menggunakan pedangnya untuk menerangi jalan.

Setelah beberapa saat, ia sampai di sebuah ruangan luas yang tampaknya adalah bagian dari reruntuhan kuno. Pilar-pilar besar dengan ukiran rumit berdiri di tengah ruangan, sementara lantainya penuh dengan simbol yang bercahaya redup.

"Apa ini?" gumam Zhang Wei.

Lian Xuhuan muncul di sampingnya, matanya menyipit. "Ini... reruntuhan formasi kuno. Mungkin peninggalan era sebelum kehancuran besar di Benua Timur. Tempat ini pasti menyimpan sesuatu yang berharga."

Zhang Wei mengedarkan pandangannya, matanya tertuju pada sebuah altar kecil di tengah ruangan. Di atas altar itu, ada sebuah bola kristal yang tampak seperti menyimpan energi murni.

"Kau lihat itu?" tanya Zhang Wei sambil menunjuk bola kristal.

"Jangan gegabah," kata Lian Xuhuan dengan nada memperingatkan. "Jika ini benar reruntuhan formasi kuno, pasti ada jebakan atau mekanisme pertahanan."

Zhang Wei mengangguk, mencoba mencari jalan yang aman menuju altar itu. Namun, baru beberapa langkah ia mendekat, lantai di bawahnya tiba-tiba bercahaya, dan simbol-simbol di sekitarnya mulai bergerak.

"Master, aku rasa ini jebakan!" teriaknya.

"Gunakan Qi-mu untuk melindungi dirimu!" Lian Xuhuan berteriak balik.

Dari simbol-simbol itu muncul bayangan-bayangan hitam berbentuk spiritual beast. Mereka melayang di udara, menyerang Zhang Wei dengan ganas. Tanpa ragu, Zhang Wei mengangkat pedangnya dan menggunakan Serangan Langit Kelabu. Sabetan energi Qi itu berhasil menghancurkan beberapa bayangan, tetapi jumlah mereka tampaknya tidak berkurang.

"Ini mustahil!" Zhang Wei berteriak, mulai kewalahan.

"Tetap tenang, bocah!" seru Lian Xuhuan. "Bayangan ini tidak nyata. Mereka hanya ilusi yang diperkuat dengan energi jiwa. Gunakan kekuatan jiwamu untuk melawan mereka!"

Zhang Wei mengatur napasnya, mencoba memusatkan kekuatan jiwanya. Dengan teknik yang diajarkan Lian Xuhuan, ia memancarkan energi jiwanya untuk mengusir bayangan-bayangan itu. Perlahan tapi pasti, bayangan-bayangan itu menghilang, meninggalkan ruangan kembali tenang.

Zhang Wei terengah-engah, keringat membasahi tubuhnya. "Apa itu tadi?"

"Ujian," jawab Lian Xuhuan sambil mengamati ruangan dengan teliti. "Reruntuhan seperti ini biasanya memiliki mekanisme yang hanya bisa dilewati oleh mereka yang cukup kuat. Kau baru saja lulus ujian pertama."

***

Dengan hati-hati, Zhang Wei melangkah mendekati altar. Kali ini tidak ada reaksi apa pun dari lantai atau simbol-simbol di sekitarnya. Ia meraih bola kristal itu, merasakan energi murni yang mengalir di dalamnya.

"Apa ini, Master?" tanyanya.

Lian Xuhuan mengamati bola kristal itu dengan serius. "Ini adalah Kristal Jiwa Murni. Sangat langka dan berharga. Jika digunakan dengan benar, kristal ini dapat meningkatkan kekuatan jiwa secara signifikan. Bahkan para alkemis tingkat tinggi akan berebut untuk mendapatkannya."

Zhang Wei menatap kristal itu dengan takjub. "Jadi, ini akan membuatku lebih kuat?"

"Benar," jawab Lian Xuhuan. "Tapi jangan gegabah. Kristal ini terlalu kuat untuk digunakan sekaligus. Aku akan membimbingmu untuk menyerapnya perlahan-lahan."

Zhang Wei mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu, mari kita mulai."

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan, suara gemuruh terdengar dari dalam reruntuhan. Dinding-dinding di sekitar mereka mulai retak, dan batu-batu besar mulai runtuh.

"Kita harus keluar dari sini sekarang!" seru Lian Xuhuan.

Dengan bola kristal di tangannya, Zhang Wei berlari keluar dari reruntuhan secepat mungkin. Saat ia berhasil keluar, seluruh goa itu runtuh di belakangnya, meninggalkan kepulan debu tebal.

Zhang Wei terengah-engah, menatap reruntuhan yang kini terkubur sepenuhnya. "Itu... terlalu dekat."

Lian Xuhuan tertawa kecil. "Selamat, bocah. Kau baru saja mendapatkan sesuatu yang berharga. Sekarang, mari kita lihat seberapa jauh kau bisa melangkah dengan ini."

Zhang Wei menggenggam bola kristal itu erat-erat. Ia tahu, ini baru permulaan dari perjalanan barunya.

Terpopuler

Comments

azizan zizan

azizan zizan

lagi2 perjalanan masih jauh lagi2 perjalanan baru ber mula.. itu2 je..kenapa tidak tulis sekalian. malam masih panjang..hadehh

2024-12-27

1

4wied

4wied

rasanya dari bab² awal kata² ini selalu muncul, semua pasti juga tahu dan sesuai dgn perkembangan MC kata² tsb gak harus selalu disebutkan

2025-02-14

0

Jangan terus diulang kata2 Tor... dan pakai bahasa Indonesia saja soal tingkatan dan ranah

2024-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kebangkitan
2 Rahasia Pedang Usang
3 Perburuan Dimulai
4 Awal dari Ambisi
5 Latihan Neraka
6 Jiwa Seorang Pendekar
7 Latihan Tanpa Akhir
8 Langkah ke Dunia Baru
9 Kota Canyu
10 Menikmati Kenyamanan Kota (fixed)
11 Mencari Tempat untuk Meracik Pil
12 Melelang pil
13 Persiapan yang Hati-Hati
14 Perjamuan di Kediaman Keluarga Song
15 Sebuah harapan baru
16 Pelelangan
17 Pelelangan II
18 pelelangan III
19 Pelelangan IV
20 Pelelangan V
21 Pelelangan VI
22 Pelelangan VII
23 Lari!!
24 Kekacauan di Pelelangan
25 Melawan Predator
26 Tempat bersalju misterius
27 Penghakiman Para Elf
28 Sang Anak Ajaib dan Ramalan Kuno
29 Perawatan dan Keputusan Para Tetua
30 Tingkah Lucu Rania dan Kejutan Liora
31 Pergerakan di Balik Pepohonan
32 Di Hadapan Para Tetua
33 Ujian di Kuil Kebenaran
34 Sang Saint dan Kejanggalan di Desa
35 Perubahan Sikap dan Harapan Baru
36 Melangkah Melalui Hutan Bersalju
37 Kota Khargum
38 Menjelajahi Kota Dwarf
39 Semangat di Pagi Hari
40 Kegelisahan Zhang Wei
41 Rahasia Teknik Refining
42 Ancaman dari Hutan
43 Ancaman yang Semakin Nyata
44 Langkah Menuju Sesuatu yang Lebih Tinggi
45 Rencana berikutnya
46 Formasi Pertahanan Baru
47 Gelombang Beast
48 Dentingan Pedang Kelabu dan Monster Perkasa
49 Pertarungan Tanpa Akhir
50 Pelahap Embun
51 Dua Jiwa Yang Bermusuhan
52 Titik Batas
53 Benturan Dua Kekuatan
54 Setelah Perang Berakhir
55 Misteri kelima Artefak
56 Peningkatan kekuatan
57 Petualangan Baru Dimulai
58 Meninggalkan Desa
59 Pegunungan Kargath
60 Rahasia Lorong Kegelapan
61 Tambang Kuno dan Kawah Terkutuk
62 Dunia Kecil Misterius
63 Pilihan yang Sulit
64 Upgrade Senjata
65 Langkah di Bawah Langit Beku
66 Sebuah Petunjuk Baru
67 Perjalanan Menuju Pegunungan Utara
68 Padang Cahaya yang Menipu
69 Melintasi Pegunungan Es Putih
70 Kuil Awan Abadi
71 Mengumpulkan Fragmen
72 Ujian Sembilan Pilar
73 Kehendak Dewa Dimensi
74 Kekuatan Baru dan Perjalanan Pulang
75 Seruan Segel Kuno
76 Lepasnya Belenggu dan Evolusi
77 Diskusi
78 Rencana Perjodohan
79 Menembus Batas Baru
80 Kekacauan di Kamar Zhang Wei
81 Perburuan di Hutan Kabut Gelap
82 Perburuan di Hutan Kabut Gelap II
83 Perburuan di Hutan Kabut Gelap III
84 Terobosan Menuju Martial Emperor
85 Menjarah Hutan Kabut Gelap
86 Melanjutkan Rencana
87 Perpisahan
88 Kembali ke Akar Lama
89 Balas dendam dimulai
90 Acara Pertunangan
91 Waktunya membuat kekacauan
92 Pembalasan dan Penghinaan
93 Hari Penuh Darah
94 Bersiap Untuk Tahap Berikutnya
95 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal Kebangkitan
2
Rahasia Pedang Usang
3
Perburuan Dimulai
4
Awal dari Ambisi
5
Latihan Neraka
6
Jiwa Seorang Pendekar
7
Latihan Tanpa Akhir
8
Langkah ke Dunia Baru
9
Kota Canyu
10
Menikmati Kenyamanan Kota (fixed)
11
Mencari Tempat untuk Meracik Pil
12
Melelang pil
13
Persiapan yang Hati-Hati
14
Perjamuan di Kediaman Keluarga Song
15
Sebuah harapan baru
16
Pelelangan
17
Pelelangan II
18
pelelangan III
19
Pelelangan IV
20
Pelelangan V
21
Pelelangan VI
22
Pelelangan VII
23
Lari!!
24
Kekacauan di Pelelangan
25
Melawan Predator
26
Tempat bersalju misterius
27
Penghakiman Para Elf
28
Sang Anak Ajaib dan Ramalan Kuno
29
Perawatan dan Keputusan Para Tetua
30
Tingkah Lucu Rania dan Kejutan Liora
31
Pergerakan di Balik Pepohonan
32
Di Hadapan Para Tetua
33
Ujian di Kuil Kebenaran
34
Sang Saint dan Kejanggalan di Desa
35
Perubahan Sikap dan Harapan Baru
36
Melangkah Melalui Hutan Bersalju
37
Kota Khargum
38
Menjelajahi Kota Dwarf
39
Semangat di Pagi Hari
40
Kegelisahan Zhang Wei
41
Rahasia Teknik Refining
42
Ancaman dari Hutan
43
Ancaman yang Semakin Nyata
44
Langkah Menuju Sesuatu yang Lebih Tinggi
45
Rencana berikutnya
46
Formasi Pertahanan Baru
47
Gelombang Beast
48
Dentingan Pedang Kelabu dan Monster Perkasa
49
Pertarungan Tanpa Akhir
50
Pelahap Embun
51
Dua Jiwa Yang Bermusuhan
52
Titik Batas
53
Benturan Dua Kekuatan
54
Setelah Perang Berakhir
55
Misteri kelima Artefak
56
Peningkatan kekuatan
57
Petualangan Baru Dimulai
58
Meninggalkan Desa
59
Pegunungan Kargath
60
Rahasia Lorong Kegelapan
61
Tambang Kuno dan Kawah Terkutuk
62
Dunia Kecil Misterius
63
Pilihan yang Sulit
64
Upgrade Senjata
65
Langkah di Bawah Langit Beku
66
Sebuah Petunjuk Baru
67
Perjalanan Menuju Pegunungan Utara
68
Padang Cahaya yang Menipu
69
Melintasi Pegunungan Es Putih
70
Kuil Awan Abadi
71
Mengumpulkan Fragmen
72
Ujian Sembilan Pilar
73
Kehendak Dewa Dimensi
74
Kekuatan Baru dan Perjalanan Pulang
75
Seruan Segel Kuno
76
Lepasnya Belenggu dan Evolusi
77
Diskusi
78
Rencana Perjodohan
79
Menembus Batas Baru
80
Kekacauan di Kamar Zhang Wei
81
Perburuan di Hutan Kabut Gelap
82
Perburuan di Hutan Kabut Gelap II
83
Perburuan di Hutan Kabut Gelap III
84
Terobosan Menuju Martial Emperor
85
Menjarah Hutan Kabut Gelap
86
Melanjutkan Rencana
87
Perpisahan
88
Kembali ke Akar Lama
89
Balas dendam dimulai
90
Acara Pertunangan
91
Waktunya membuat kekacauan
92
Pembalasan dan Penghinaan
93
Hari Penuh Darah
94
Bersiap Untuk Tahap Berikutnya
95
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!