MERCI : BAB 03

TIDAK ADA CINTA DI KELUAR CHADWICK

Suara burung berkicau dengan ditemani terbitnya matahari pagi. Cassea segera bersiap karena hari ini dia ada kelas di kampus nya. Ya! Wanita itu kuliah di salah satu University yang terkenal di kota Paris. Karena umur Khey dan dirinya sama, alhasil ayahnya memasukkan kedua putrinya di kampus yang sama tapi berbeda kelas.

Di ruang makan, semua keluarga Chadwick sudah berkumpul dan menunggu kedatangan Cassea. Ayahnya menatap Arloji yang melekat di tangan nya. Tak lama kemudian Cassea turun dan hendak melewati ruang makan, sampai suara ibunya menghentikan langkah kaki Cassea.

“Cassea! Kau tidak sarapan?” panggil Emma lembut seperti biasa. Namun tidak dalam hatinya.

“Tidak, aku akan sarapan di kampus." Jawab Cassea yang membuat Khey menahan rasa kesal nya. Tentu, dia tahu Cassea tidak menyukainya dan ibunya.

“Bisa tidak kalau lain kali kau mengatakan lebih awal, jika tidak ikut sarapan bersama. Dari tadi kami menunggumu, kasihan ayah bisa terlambat ke kantor nanti." Ketus Khey pelan mencari perhatian. Mata Cassea melirik ke arah Khey dengan wajah datar. Dia sangat tahu, wanita picik itu selalu mencari perhatian ayahnya.

“Maaf kalau membuat kalian menunggu, aku berangkat dulu."

Cassea yang menjawab tanpa ekspresi dan pergi begitu saja, lagi-lagi membuat ayahnya bingung harus bagaimana menghadapi putri kandungnya itu.

Meski Cassea terlahir dari keluarga kaya dan terpandang, Cassea selalu memilih jalan kaki dan naik bus, dari pada membawa mobil sendiri seperti Khey yang layaknya orang kaya. (Padahal benar, anak orang kaya). Namun Cassea lebih suka mandiri.

...***...

Pelajaran berlangsung — Universitas Paris

Cassea yang merasakan terbang ke langit bersama pesawat kecil yang memiliki sayap layaknya burung, dan mendarat di sebuah awan yang sangat empuk, dan memiliki dua bola mata yang lucu sehingga dia ingin memeluk dan memejamkan matanya. Seketika dia mendengar suara wanita yang memanggil namanya berkali-kali. Itu sangat mengganggu.

“Cassea.. Cassea.. Bangun!!” panggil pelan Lea yang mencoba membangunkan temannya itu dan menyenggol lengan Cassea berulang kali. Cassea yang mulai sadar, langsung terbangun, melihat dua mata yang saat ini sudah menatapnya tajam di depan kelas.

Sial! Pelajaran guru killer!

“Cassea Laura Chadwick! Apa kau tahu kita dimana? Kita ada di dalam kelas." Tegas dosen yang terkenal galak, mungkin karena usianya yang sudah berkepala empat.

“Maaf, Bu.” Kata Cassea menunduk penuh penyesalan.

“Aku tahu kau murid terbaik dalam pelajaran melukis— " Ucap dosen Cloe meninggi. Dengan kacamata yang masih berada di tengah-tengah hidung mancungnya.

“Terima kasih, Bu!!".Cassea senang mendengar pujian itu.

Ibu Cloe yang mendengar dan melihat wajah Cassea tersenyum karena pujiannya tadi. Membuat darah tuanya mulai mendidih.

“O.. M.. G Hallow! Sekarang Ibu memintamu keluar! SEKARANG!" Pinta ibu Cloe seketika.

Cassea langsung berdiri dari duduknya dan menatap dengan wajah memelas. “Maafkan aku Ibu Cloe, aku tidak akan mengulang— "

“No, no, no, out right now! (Keluar sekarang juga)!”" Paksa ibu dosen kejam itu sembari menunjuk ke arah pintu tanpa pengampunan.

“Tapi Bu— ” KRINGGG!!!!

Belum selesai bicara. Bel berbunyi menandakan kalau pelajaran Cassea sudah berakhir, kini Cassea tersenyum karena tidak jadi keluar dan nilai juga tidak akan berkurang. Ibu Cloe yang melihat Cassea tertawa menatapnya dengan tajam, sementara Cassea yang tadinya tertawa langsung terdiam setelah melihat tatapan itu. Ibu Cloe keluar dari kelas, Cassea terduduk di kursinya dengan perasaan lega.

“Kau sangat beruntung karena bel berbunyi di saat yang tepat, haha!!” ucap Lea teman dekat Cassea sedari SMA di Paris. Dia manis dan baik.

“Tuhan sangat menyayangi ku!!” ucap syukur Cassea.

Saat asik mengobrol bersama. Tanpa di undang, tiga teman pria Cassea datang menghampirinya.

“Hai kalian berdua!" sapa-nya tersenyum lebar.

“Hai Joe!" sapa bersamaan Cassea dan Lea dengan senyum ramah sekaligus melambai kecil.

“Malam ini club baru akan dibuka, kau mau ikut Drinking Woman?” ajak Joe tersenyum melihat ke arah Cassea. Cassea melirik ke arah Lea, sementara Lea memberi kode kepadanya dengan menggelengkan kepala.

“Akan ku pikirkan.” Jawab Cassea tersenyum.

“Baiklah! Pastikan jika Drinking Woman mencobanya lebih dulu!” balas Joe tersenyum seraya mengedipkan satu matanya ke arah Cassea. Setelah ketiga pria itu pergi, Lea langsung memberikan teguran kepada temannya itu.

“Cassea sampai kapan kau akan pergi ke club dan minum-minuman keras?” Tukas Lea geram dengan kegiatan temannya.

“Sampai aku merasa bosan!!”

Mendengar jawab seperti itu, Lea menarik napas sembari memutar kedua bola matanya.

“Come on Cassea, kau bisa sakit nanti." Lea masih takut dengan keadaan temannya itu. Tentu saja! hampir setiap hari wanita bernama Cassea itu meminum beer.

“Aku sudah terbiasa merasakan sakit, Lea." Jawab Cassea masih enggan memperdulikan kekhawatiran teman nya itu.

“Sakit karena tamparan Ayahmu!!” ucap Lea sembari tersenyum dan memperlihatkan dua lesung pipinya.

“Itu kau tahu!!" balas Cassea juga tersenyum.

Ding! Ding! Ding!

Suara bel lagi-lagi berbunyi, sebuah pengumuman mengatakan bahwa besok akan diadakan kemah musim panas khusus kelas Cassea dan juga Khey. “Kenapa mendadak sekali?” kesal Lea.

“Entahlah.” Balas Cassea yang juga tidak siap.

Cassea dan Lea yang sudah berada di luar kampus, kini saatnya mereka berpisah. Sama seperti pagi tadi, Cassea masih setia dengan jalan kakinya sampai sebuah mobil berwarna merah berhenti di samping Cassea tepat.

“Cassea, naiklah kita pulang bersama!!” ajak Khey ramah. Tapi Cassea menolaknya mentah-mentah.

“Tidak, terima kasih! Kau nikmati saja mobil mewah mu itu." Ucap Cassea yang melanjutkan perjalanan nya.

Khey menutup jendelanya dan mulai merasa muak dengan semua ucapan Cassea. “Dasar sombong.” Gerutu Khey.

Sementara Cassea tahu kalau Khey tidak baik, terkadang dia cemburu dengannya karena dari kecil khey selalu mendapat pujian dari sang ayah. Dia merasa kalau ayahnya lebih sayang kepada saudari tirinya itu.

Two Hours Later. (Dua Jam Kemudian)

Khey yang menaiki mobil, pulang lebih dulu. Sementara Cassea baru tiba di depan gerbang yang selalu di jaga oleh dua orang penjaga Mafia milik ayahnya. Ya! Kalian tidak salah dengar— Lowrey Chadwick adalah seorang pengusaha sukses sekaligus seorang mafia.

“Hey, kemari lah!” panggil Cassea melambai kepada salah satu penjaga gerbang di rumahnya.

“Ada apa Nona?” Menatap tegas kearah wajah Cassea dengan hormat.

“Apa Ayahku ada di rumah?” tanya putri pemilik rumah tersebut.

“Iya Nona! Tuan Lowrey baru saja tiba.” Jawab pengawal masih dengan suara normal.

“Baiklah, terima kasih!” Cassea memandang rumah mewahnya itu dengan tatapan seduh. Dia berusaha mengontrol amarah dan ketakutannya kepada sang ayah. Hampir setiap hari mereka selalu bertengkar, tidak ada keharmonisan di dalam rumah keluarga Chadwick.

“Come on Cassea, you can do it! (Ayo Cassea, kau pasti bisa)!” gumamnya menarik nafas panjang dengan dua alis terangkat.

Saat masuk kedalam rumah, tidak ada pertengkaran sama sekali, mungkin bukan waktunya untuk bertengkar. Karena tidak ingin menghabiskan banyak waktu, Cassea menyiapkan semuanya lebih awal. Sementara Cassea yang melihat Khey sibuk dengan ponselnya hingga senyum-senyum sendiri, membuat wanita cantik itu curiga.

Remember, there can be no love in the Chadwick house. (Ingat, tidak ada cinta di rumah Chadwick).

...***...

04:26 AM, Paris.

Pagi berikutnya. Cassea berangkat, saat orang-orang yang ada di rumahnya masih tertidur. Dia sengaja berangkat lebih pagi karena tidak mau harus berdebat dengan ayahnya. Angin begitu deras, udara terasa dingin dan sejuk membuat Cassea tidak habis berhenti menghirup nya berkali-kali dan menghembuskan nya hingga mengeluarkan uap di mulut dan hidung nya. “Sekarang sejuk, nanti akan terasa sangat panas!!" gumamnya sendiri dengan senyuman.

07:54 AM.

Lea yang baru saja sampai, terkejut melihat temannya duduk di kursi sendirian. Dengan segera dia menghampiri Cassea.

“Kau tidak terlalu pagi datang nya?” tegur Lea yang kini sudah duduk di samping Cassea.

“Hhffutt, aku malas saja jika harus terus bertengkar dengan ayahku, makanya aku berangkat lebih awal!” Tidak diragukan lagi kalau temannya itu sudah memaklumi keadaan keluarga Cassea.

Di kediaman Chadwick sendiri. Khey yang baru saja akan berangkat, kini pamit kepada ayah dan ibunya. Lowray bertanya ke salah satu penjaga yang ada di gerbang.

“Apa putriku Cassea keluar?” tanya Lowray.

“Iya Tuan, Nona berangkat pagi-pagi!” jawab dengan kepala sedikit tertunduk. Lowray hanya bisa menarik nafas panjang nya lagi-lagi.

...***...

Di dalam Bus.

Cassea tidak menyangka akan satu bus dengan Khey, kalau dengan Lea tidak masalah. Khey memilih duduk di belakang sementara Cassea duduk di depan bersama Lea. Perjalanan di mulai, mungkin mereka akan menempuh perjalanan 6 jam, karena perkemahan mereka sedikit di luar kota Paris.

Lea yang tidak sengaja menoleh kebelakang dan melihat Khey duduk bersama seorang pria, tidak hanya itu. Terlihat senyum bahagia di wajah Khey, jika orang lain melihat maka mereka akan menganggap nya seperti dua sejoli yang kasmaran.

“Cassea! Lihat saudarimu, dia seperti orang yang sedang merasakan jatuh cinta." Kata Lea. Cassea menoleh ke arah belakang dan melihat apa yang tadi di lihat temannya. Tidak banyak bicara Cassea hanya tersenyum dan kembali duduk menghadap depan.

“Itu saja?" heran Lea.

“Biarkan saja dia jatuh cinta, jangan sampai ayahku mengetahui-nya!” jawab santai Cassea yang tidak ada niatan untuk mengadukan Khey ke ayahnya. Karena dia juga tahu rasanya jika di pisahkan oleh orang yang dia cintai dan sayangi.

Terpopuler

Comments

marfungah

marfungah

kenapa ayah nya bisa begitu ya sama anak kandung nya.dan di mana ibu nya cessa

2024-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 MERCI : BAB 01
2 MERCI : BAB 02
3 MERCI : BAB 03
4 MERCI : BAB 04
5 MERCI : BAB 05
6 MERCI : BAB 06
7 MERCI : BAB 07
8 MERCI : BAB 08
9 MERCI : BAB 09
10 MERCI : BAB 10
11 MERCI : BAB 11
12 MERCI : BAB 12
13 MERCI : BAB 13
14 MERCI : BAB 14
15 MERCI : BAB 15
16 MERCI : BAB 16
17 MERCI : BAB 17
18 MERCI : BAB 18
19 MERCI : BAB 19
20 MERCI : BAB 20
21 MERCI : BAB 21
22 MERCI : BAB 22
23 MERCI : BAB 23
24 MERCI : BAB 24
25 MERCI : BAB 25
26 MERCI : BAB 26
27 MERCI : BAB 27
28 MERCI : BAB 28
29 MERCI : BAB 29
30 MERCI : BAB 30
31 MERCI : BAB 31
32 MERCI : BAB 32
33 MERCI : BAB 33
34 MERCI : BAB 34
35 MERCI : BAB 35
36 MERCI : BAB 36
37 MERCI : BAB 37
38 MERCI : BAB 38
39 MERCI : BAB 39
40 MERCI : BAB 40
41 MERCI : BAB 41
42 MERCI : BAB 42
43 MERCI : BAB 43
44 MERCI : BAB 44
45 MERCI : BAB 45
46 MERCI : BAB 46
47 MERCI : BAB 47
48 MERCI : BAB 48
49 MERCI : BAB 49
50 MERCI : BAB 50
51 MERCI : BAB 51
52 MERCI : BAB 52
53 MERCI : BAB 53
54 MERCI : BAB 54
55 MERCI : BAB 55
56 MERCI : BAB 56
57 MERCI — BAB 57
58 MERCI : BAB 58
59 MERCI : BAB 59
60 MERCI : BAB 60
61 MERCI : BAB 61
62 MERCI : BAB 62
63 MERCI : BAB 63
64 MERCI : BAB 64
65 MERCI : BAB 65
66 MERCI : BAB 66
67 MERCI : BAB 67
68 MERCI : BAB 68
69 MERCI : BAB 69
70 MERCI : BAB 70
71 MERCI : BAB 71
72 MERCI : BAB 72
73 MERCI : BAB 73
74 MERCI : BAB 74
75 MERCI : BAB 75
76 MERCI : BAB 76
77 MERCI : BAB 77
78 MERCI : BAB 78
79 MERCI : BAB 79
80 MERCI : BAB 80
81 MERCI : BAB 81
82 MERCI : BAB 82
83 MERCI : BAB 83
84 MERCI (TERIMA KASIH)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
MERCI : BAB 01
2
MERCI : BAB 02
3
MERCI : BAB 03
4
MERCI : BAB 04
5
MERCI : BAB 05
6
MERCI : BAB 06
7
MERCI : BAB 07
8
MERCI : BAB 08
9
MERCI : BAB 09
10
MERCI : BAB 10
11
MERCI : BAB 11
12
MERCI : BAB 12
13
MERCI : BAB 13
14
MERCI : BAB 14
15
MERCI : BAB 15
16
MERCI : BAB 16
17
MERCI : BAB 17
18
MERCI : BAB 18
19
MERCI : BAB 19
20
MERCI : BAB 20
21
MERCI : BAB 21
22
MERCI : BAB 22
23
MERCI : BAB 23
24
MERCI : BAB 24
25
MERCI : BAB 25
26
MERCI : BAB 26
27
MERCI : BAB 27
28
MERCI : BAB 28
29
MERCI : BAB 29
30
MERCI : BAB 30
31
MERCI : BAB 31
32
MERCI : BAB 32
33
MERCI : BAB 33
34
MERCI : BAB 34
35
MERCI : BAB 35
36
MERCI : BAB 36
37
MERCI : BAB 37
38
MERCI : BAB 38
39
MERCI : BAB 39
40
MERCI : BAB 40
41
MERCI : BAB 41
42
MERCI : BAB 42
43
MERCI : BAB 43
44
MERCI : BAB 44
45
MERCI : BAB 45
46
MERCI : BAB 46
47
MERCI : BAB 47
48
MERCI : BAB 48
49
MERCI : BAB 49
50
MERCI : BAB 50
51
MERCI : BAB 51
52
MERCI : BAB 52
53
MERCI : BAB 53
54
MERCI : BAB 54
55
MERCI : BAB 55
56
MERCI : BAB 56
57
MERCI — BAB 57
58
MERCI : BAB 58
59
MERCI : BAB 59
60
MERCI : BAB 60
61
MERCI : BAB 61
62
MERCI : BAB 62
63
MERCI : BAB 63
64
MERCI : BAB 64
65
MERCI : BAB 65
66
MERCI : BAB 66
67
MERCI : BAB 67
68
MERCI : BAB 68
69
MERCI : BAB 69
70
MERCI : BAB 70
71
MERCI : BAB 71
72
MERCI : BAB 72
73
MERCI : BAB 73
74
MERCI : BAB 74
75
MERCI : BAB 75
76
MERCI : BAB 76
77
MERCI : BAB 77
78
MERCI : BAB 78
79
MERCI : BAB 79
80
MERCI : BAB 80
81
MERCI : BAB 81
82
MERCI : BAB 82
83
MERCI : BAB 83
84
MERCI (TERIMA KASIH)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!