Hiburan Malam

Eva memutuskan pergi dari rumahnya, karena tidak tahan dengan tuduhan suaminya. Dia berjalan menelusuri jalan, air mata terus mengalir. Dia tidak tahu mau kemana. Sebulan menikah, dia berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya. Tetapi sepertinya Hasan tidak pernah percaya padanya.

"Kenapa aku yang selalu disalahkan?" gumamnya dengan suara parau. Eva menghela napas dalam, mencoba menghapus air matanya.

"Aku harus kuat. Jika Hasan tidak percaya padaku, akan aku buktikan kalau bukan aku pelakunya." lirihnya.

Sedangkan disisi lain di kamar kosnya. Fatur sibuk mengetik sesuatu di laptopnya yang dia dapatkan dari hasil mencuri di rumah ayahnya. Laptop tersebut milik ayahnya. Perhiasaan yang dia dapat semalam, dia jual. Sebagaian uangnya untuk bayar spp sekolahnya, lebihnya untuk dia makan, berjudi, dan membeli tuak.

Dia sangat marah saat dia mendatangi ayahnya, karena ibunya sudah mengatakan kalau mereka adalah tanggung jawab sang ayah. Namun ayahnya menolak, dengan alasan yang sama. Mereka tanggung jawab sang ibu.

Karena sangat kesal, dan juga memikirkan bagaimana dia bisa lulus sekolah, dan bagaimana cara dia bertahan hidup, sedangkan uang tidak ada selembar pun. Dibalik itu semua, ada juga keinginan balas dendam. Akhirnya Fatur memutuskan untuk mencuri perhiasaan, uang, laptop dan barang berharga lainnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia juga tidak suka melihat Eva seenaknya menikmati uang ayahnya sendiri. Dulu waktu ayahnya miskin, dia dan adik-adiknya juga uminya yang menemani ayahnya, hingga mendapatkan pekerjaan yang layak dan gaji tinggi. Namun saat sudah ber uang, dia malah berpaling.

Fatur memulai langkah baru untuk membalas ayahnya, terutama pada Eva. Sang pelakor. Di kamar kosnya, Fatur sibuk mengetik dilaptopnya. Jemarinya mengetik dengan cepat, menyusun rencana selanjutnya. Dia tidak akan berhenti hanya pada pencurian kecil.

Dia akan membuat ayahnya dan si pelakor, menderita dan bertekuk lutut padanya.

Dia membuka folder yang berisi dokumen lama. Foto-foto masa kecilnya dan beberapa catatan medis yang menunjukkan luka-luka akibat kekerasan.

"Semua ini akan kujadikan senjata untuk menyerangmu ayah. Maaf jika aku terlalu kejam." ujar Fatur tersenyum sinis.

"Karena kau yang memulai ayah, akan aku akhiri dengan kemenangan ditanganku." ujarnya dingin menatap layar laptop dengan penuh tekad balas dendam.

Beberapa saat kemudian dia membuka aplikasi. Dia mengirimkan pesan singkat memakai akun palsu.

"Berhati-hatilah dengan orang di rumahmu. Dia ular berbisa, dia bisa saja akan mengeluarkan bisa nya untuk membunuhmu. Tidak semua nampak setia itu bisa di percaya." Fatur tersenyum kecil. Dia senang bisa membuat ayahnya dan si pelakor hidup di antara bayang-bayang dosanya.

Hasan semakin gelisah mendapat pesan tersebut. Alisnya berkerut. Dia gelisah memikirkan siapa orang tersebut.

"Siapa ini? Apa maksudnya? Apakah Eva berusaha menipuku atau orang ini berusaha untuk menghancurkan rumah tanggaku?" bathin Hasan.

Dia mengingat kembali kejadian yang terus menimpanya belakangan ini. Uangnya hilang, laptopnya juga, perhiasan Eva juga hilang, dan barang-barang berharga lainnya terus hilang secara mesterius.

"Apakah benar Eva menyembunyikan sesuatu padaku? Atau dia menjual barang-barang itu, untuk dia judi kan? Apakah dia suka berjudi?" tanya Hasan semakin bingung.

Dulu dia suka berjudi, sekarang dia malah curiga, Eva berjudi dan menjual barang-barangnya.

Eva semakin hari semakin tersudut. Tuduhan suaminya semakin menjadi-jadi. Tak jarang dia sering mendapatkan serangan kekerasan oleh Hasan.

Di kos, Fatur tersenyum puas melihat Hasan memukuli Eva melalui rekaman cctv. Dulu ibunya dan dia juga merasakan hal sama.

Baginya ini adalah awal kehancuran Hasan dan si pelakor. Dia harus mendapatkan balasan atas apa yang lakukan.

"Permainan baru saja dimulai." ujar Fatur tersenyum menyeruput kopinya.

Malam telah larut, namun Hasan tidak bisa memejamkan matanya, di temani kopi yang sudah dingin.

Pikirannya bercampur aduk. Barang-barangnya hilang, dan pesan yang di kirim orang asing itu membuat kepalanya semakin pusing. Sedangkan Eva seharian mengurung diri dikamarnya. Hasan selalu sibuk dengan kecurigaannya. Sedangkan dipikiran Eva, dia harus bisa mengungkapkan dalang pencurian dirumahnya.

Fatur terus memantau setiap pergerakan ayahnya dan si pelakor. Rekaman kebingungan dan pertengkaran keduanya menjadi hiburan malam untuk Fatur. Hasan nampak gelisah, Fatur tersenyum dingin.

"Bagaimana rasa nya ayah? Sekarang pikiranmu sudah tidak tenang lagi! Sama seperti kami dulu! Gimana rasanya berada di posisi yang sudah lebih dulu dirasakan oleh umi dan anak-anakmu? Enak kan? Seru kan? Jadi jangan memulai perkara, jika tidak mau merasakan hal yang sama!"

Fatur membuka folder di laptopnya dan mengirimnya ke medsos.

Bukti transaksi ilegal Hasan, foto-foto saat bersama wanita lain, dan sejumlah dokumen lain yang bisa menghancurkan reputasinya. Dia tersenyum dingin setelah mengunggah sebagian foto dan dokumen tersebut. Memastikan semuanya terlihat seperti kebocoran informasi dari orang dalam.

"Kehormatanmu akan hancur ayah. Bersiap-siaplah kehancuran itu sudah datang. Ku harap kau kuat, seperti umi dan anak-anakmu dulu. Jangan sampai bunuh diri ya ayah." Fatur tersenyum puas.

Episodes
1 Akhir yang berdarah
2 Narapidana
3 Maladaptive daydreamer
4 Malam Petaka
5 Kejutan Dari Tuhan
6 Harapan Baru
7 Permulaan
8 Hiburan Malam
9 Membalas sang bayangan
10 Vonis
11 Pelakor yang tersakiti
12 Tunggu aku disana
13 Untukmu Astuti
14 Ayah yang gagal
15 Bui
16 Kau akan mati
17 Teror
18 Kehidupan yang terbalik
19 Mimpi Buruk
20 Hari-hari yang mencekam
21 Belancang
22 Permainan Akan Berakhir
23 Wanita Iblis
24 Penyelidikan
25 Teka teki
26 Cindai
27 Penyergapan
28 Dominasi
29 Lawan
30 Playing Victim
31 Raja Kegelapan
32 Fiko vs Eva
33 Terjebak di masalah yang sama
34 Sabotase
35 Bertemu dengan Fatur, adalah maut bagi mereka
36 Pertemuan
37 Gara-gara belacan
38 Harusnya aku
39 Jangan pernah lupa
40 Mengusik
41 Permainan baru saja dimulai
42 Prilaku terbaik didunia
43 Segenap Jiwa yang hilang
44 Manipulator
45 Asusila
46 Kejutan
47 Liburan ke Panti
48 Dukungan Fatur
49 Penjagaan ketat
50 Pembicara kedamaian
51 Propaganda
52 Berjuang demi kedamaian
53 Debat panas
54 Duta perdamaian
55 Baba yang terbaik
56 Kenapa kau begitu dingin?
57 Bukan siapa-siapa
58 Dia, bukan siapa-siapaku
59 Memanipulasi
60 Melindungi?
61 Porak poranda
62 Penjemputan obat-obatan
63 Cari Perhatian
64 Tengil
65 Calon Abang ipar
66 Badut-badut lumpur
67 Ketegangan di pengungsi
68 Demo
69 Serangan panik
70 Jatuh lagi
71 Capek, Tuhan
72 Kelinci gesit
73 Kami, ingin kamu pulang
74 Manusia Kelinci tidak tahu diri
75 Devil
76 Bantuan jalur udara
77 Penyerangan
78 Misteri kematian pak Hanif
79 Jejak berdarah
80 Luka di Bawah Langit Malam
81 Jejak Luka di Malam Kelam
82 Teror yang tak berhenti
83 Bayang-bayang kematian
84 Jejak darah di desa Pasir
85 Rahasia kematian di desa Pasir
86 Siapa yang membunuh Agus?
87 Benang Merah pembunuhan di desa Pasir
88 Siapa pria bermasker itu?
89 Malam panjang di desa Pasir
90 Rahasia kelam di desa Pasir
91 Di Jebak atau terjebak?
92 Tidak mau ambil resiko
93 Malam tanpa rumah
94 Jejak kematian di desa Pasir
95 Perdebatan tanpa Akhir
96 Sebuah Rencana
97 Satu bulan menuju kebenaran
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Akhir yang berdarah
2
Narapidana
3
Maladaptive daydreamer
4
Malam Petaka
5
Kejutan Dari Tuhan
6
Harapan Baru
7
Permulaan
8
Hiburan Malam
9
Membalas sang bayangan
10
Vonis
11
Pelakor yang tersakiti
12
Tunggu aku disana
13
Untukmu Astuti
14
Ayah yang gagal
15
Bui
16
Kau akan mati
17
Teror
18
Kehidupan yang terbalik
19
Mimpi Buruk
20
Hari-hari yang mencekam
21
Belancang
22
Permainan Akan Berakhir
23
Wanita Iblis
24
Penyelidikan
25
Teka teki
26
Cindai
27
Penyergapan
28
Dominasi
29
Lawan
30
Playing Victim
31
Raja Kegelapan
32
Fiko vs Eva
33
Terjebak di masalah yang sama
34
Sabotase
35
Bertemu dengan Fatur, adalah maut bagi mereka
36
Pertemuan
37
Gara-gara belacan
38
Harusnya aku
39
Jangan pernah lupa
40
Mengusik
41
Permainan baru saja dimulai
42
Prilaku terbaik didunia
43
Segenap Jiwa yang hilang
44
Manipulator
45
Asusila
46
Kejutan
47
Liburan ke Panti
48
Dukungan Fatur
49
Penjagaan ketat
50
Pembicara kedamaian
51
Propaganda
52
Berjuang demi kedamaian
53
Debat panas
54
Duta perdamaian
55
Baba yang terbaik
56
Kenapa kau begitu dingin?
57
Bukan siapa-siapa
58
Dia, bukan siapa-siapaku
59
Memanipulasi
60
Melindungi?
61
Porak poranda
62
Penjemputan obat-obatan
63
Cari Perhatian
64
Tengil
65
Calon Abang ipar
66
Badut-badut lumpur
67
Ketegangan di pengungsi
68
Demo
69
Serangan panik
70
Jatuh lagi
71
Capek, Tuhan
72
Kelinci gesit
73
Kami, ingin kamu pulang
74
Manusia Kelinci tidak tahu diri
75
Devil
76
Bantuan jalur udara
77
Penyerangan
78
Misteri kematian pak Hanif
79
Jejak berdarah
80
Luka di Bawah Langit Malam
81
Jejak Luka di Malam Kelam
82
Teror yang tak berhenti
83
Bayang-bayang kematian
84
Jejak darah di desa Pasir
85
Rahasia kematian di desa Pasir
86
Siapa yang membunuh Agus?
87
Benang Merah pembunuhan di desa Pasir
88
Siapa pria bermasker itu?
89
Malam panjang di desa Pasir
90
Rahasia kelam di desa Pasir
91
Di Jebak atau terjebak?
92
Tidak mau ambil resiko
93
Malam tanpa rumah
94
Jejak kematian di desa Pasir
95
Perdebatan tanpa Akhir
96
Sebuah Rencana
97
Satu bulan menuju kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!